Saya khawatir memang, bila AFTA (Asia Free Trade Area) atau prelude nya kini adalah MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dilaksanakan tahun 2015 depan, otomatis semua Negara membiarkan rakyatnya menanggung beaya riel hajat hidupnya. Artinya Negara tidak banyak ikut campur dengan memberi subsidi-subsidi apapun baik diperoleh dari kekayaan comparative masing masing Negara maupun dari gadai/ beli tunai dari duit kelebihan kekayaan yang lain.
Pegawai Negeri kecil besar akan ramai ramai mengakali tugasnya untuk mencari tambahan bagi beaya hidupnya yang drastis meningkat.
Kekhawatiran ini wajar. Tapi sebenarnya kita yang mengalami perjuangan berat permulaan didirikannya Republik ini ada era yang lebih berat dari sekarang atau nanti, korupsi banyak, tapi masih jauh lebih banyak pemimpin sejati yang ikut bersama rakyat, hidup sederhana, rela berkorban bagi Negara, bekerja keras untuk kepentingan umum dengan keserhanaan.
Karena saya masih yakin bakal ada Pemimpin-Pemimpin sejati yang mampu menyatukan fund and forces buat segera melaksanakan Trisakti – yang nomer satu membebaskan negeri ini dari kebutuhan import pangan ndak punya dollar nggak apa-apa, barter bawang putih ditukar tepung kanji sama-sama penting untuk bumbu.
Semua bahu membahu bekerja dengan apa adanya membuka kahan pertanian baru yang masih sangat berpotensi. Subsidi dihapus tapi incentive pada sector strategis masih boleh dan harus. Bila yang sekarang diberi remunerasi bidang pajak, keuangan Negara dan KPK, maka nanti pada Penggerak Produksi Pertanian. Nilai harga produksi pangan sangat didekatkan dengan harga akhir ke konsumen, Hilangkan parasit parasit disana.
Tidak ada DPRD/ DPR beli mobil baru, tidak ada mobil baru plat merah, 100% moratorium untuk ini. Transportasi massal cepat benar benar diadakan bukan lips service pemerintah. Guru/Dosen dapat remunerasi tapi tidak boleh mencari uang dari ORTU’WALI murid/siswanya dengan dalih apapun. Petugas Pajak dipasang seperti Polisi. Ini sudah cukup buat menangkal hama korupsi dalam iklim sejelek apapun, Koruptor disertakan dalam regu keja paksa di Boven Digoel untuk waktu yang cukup lama, atau kerja paksa sampai mati di Gulak.*)
PUAS ? *)
0 comments:
Posting Komentar