Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Sabtu, 16 Agustus 2014

SUKUN, TUMBUHAN HADIAH ALLAH YANG UNIK KEPADA KEHDUPAN.

Daun Sukun sebaiknya yang sudah tua, dirajang, dijemur dikeringkan dan kemudian diseduh (foto by Ir.Subagyo)

Daun Sukun yang berkhasiat obat (foto by Ir.Subagyo)

Sukun,  Artcarpus  communis. Forst  atau Artocarpus atilis. Parkinson, Fosberg  adalah tanaman  sabuk tropis  dinamakan “Bread Food” oleh orang Europa  selama mereka menjelajah dan menjajah Dunia.  

Berasal dari kepulauan di Pasific tropis  termasuk Kepulauan Nusantara, dan dibawa ke Dunia Baru (Amerika tropis) dan kepulauan Antilen  untuk mankanan para budak.  Sekarang telah menghuni seluruh sabuk tropis Dunia.  Gunanya hanya  hanya satu, untuk dimakan buahnya, karena khusus mengandung banyak  tepung  (carbohydrate)  lembut dan tanpa biji. Buah ini beraroma khas, agak manis dan lunak bila masak, tapi dalam keadaan mentah dan sudah tua buah ini bisa dibakar, dikukus dan digoreng, bisa juga diawetkan  dikeringkan jadi semacam chip, diambil tepungnya. 

Di kepulauan Pasific buah masak ditanam dalam tanah menjadi semacam substansi awetan untuk dimakan. Berat buahnya antara 0,5 kg - 5  kg, buah dengan dompolan  2 – 3  butir, bulat, oval dan tidak berduri/halus.
Satu pohon dapat menghasilkan hingga 200 butir.

Tumbuhan ini berposture  besar dan sangat cepat tinggi, cocok untuk  hidup liar di hutan tropis berdaun  tersusun spiral ke kiri di cabang-cabang yang relatif panjang  dan besar-besar.  Batang dan cabang baru bercabang lagi sesudah tumbuh sepanjang 2-4  meter, sebelum bercabang  lagi, karena berat jadi posisinya jadi  makin  ke ujung makin mendatar,  bahkan makin merunduk, secara alami cabang ini siap berbuah.

Berkembang biak melulu dengan cara vegetatip,  secara alami dengan stek akar, bisa dirangsang dengan melukai akar yang muncul di atas tanah. Bisa dicangkok dengan sedikit rekayasa. Stek akar untuk
 memperoleh bibit banyak sekaligus.

Obat Herbal

Tidak dikira bahwa daun sukun bisa jadi  obat sakit  yang mengancam jiwa, seperti sakit gagal ginjal,  sakit jantung,  sakit  kram otot kaki dan tangan yang sanga sakit, sulit kembali bila   diregangkan.
Kram otot ini  sangat mengganggu tidur,  dan sakit  bermenit  menit sebelum  otot yang bersangkutan lemas kembali,  saya  bisa memberikan kesaksian:
Sehabis kena stroke bagian kanan tubuh sesudah dirawat dokter dan diberi obat saya bisa jakan kembali dengan kelemahan kaki sebeah kanan dan tangan sebelah kanan,  rasaya jadi kaku.  Dalam tidur sering reregangkan otok kaki  baik kanan maupupun kiri, belakangan ini sering kram di kaki sebelah kiri sering jari jari kaki kanan maupun kiri. Saya ditawari dibuatkan obat oleh langganan saya jamu gendong, dari rebusan daun sukun. Saya terima tawarannya dengan beli seharga Rp.2000,-  per gelas, meskipn saya tetap skeptis, tapi kram saja jadi jarang tanpa saya sadari. 

 Pada satu saat supply jamu ini  berhenti lama karena dia pulang  mudik lebaran. Waktu kaki saya  kram malam-malam dan sakit sekali dalam waktu yang bermenit menit menurut perasaan saya, saya putuskan besok pagi saya akan cari dan membuat sendiri rebusan dau sukun ini.  

Kebetulan sekitar 100 meter dari rumah saya ada tanaman sukun masih muda kira kira 4 tahun,  saya petik daun yang paling bawah selembar lalu saya rebus kira-kira kira seperempat jam jadi  satu mug besar ukuran gelas es degan. 

Sore saya minum,  eh... malamnya saya nggak kram lagi.  Empat hari tidak saya ulangi minum rebusan daun sukun ini, setelah itu kram otot kaki datang lagi, segera saya cari daun sukun di tempat lain dekat pasar ada sukun muda  telah keluar  mentil.  

Sekali ini saya agak berani dua lembar dau sukun keci kecil tapi sudah menguning di cabangnya saya rebus dengan air tiga gelas daun saya tindih dengan  batu,  setelah mendidih agak lama api saya matikan waktu hangat saya tuang di mug  tinggal ¾ mug, begitu dingin saya minun lima teguk, aneh malam saya tidak diganggu kram lagi, tengah malam, saya coba-coba saya renggangkan otot kaki kanan kiri beberapa kali bisa kembali  lemas tanpa kram lagi. 

Dengan ini saya  tahu penyebab hilangnya kram ini pasti lima teguk rebusan daun sukun ini. Hari berikutnya sisa rebusan dau sukun saya minum lagi tapi makan siang saya  dan makan malam  saya, lauk makan pecel untuk  diet saya yang banyak sayuran.  Eeh.. tanpa pandang bahwa saya telah minum rebusan daun sukun sisa sehari sebelumnya, kram datang lagi.

Baru saya cari di mBah Google dengan kata  kunci  “sukun”  wah datanya keluar semua.  Antara lain dari klik kata sandi sukun di kotak google trus ke khasiat daun sukun dari sana trus ke orang baik  caratono.blogspot.com/2013/08/manfaat-khasiat-daun-sukun untuk html  

Caranya :

Petik satu lembar daun sukun yang tua
Cuci besih jemure daun sampai kering
Rebus dengan 5 gelas air
Setelah mendidih (beberapa  saat) tamah lagi air sampai jadi 5 gelas lagi
Angkat dari api dan dinginkan
Jangan sampai bersamaan dengan mengkonsumsi jerohan, bayem, kengkung, daun singkong, malah menimbulkan kram.

O, gitu to ?

Lain lagi pengalaman dari Pak Dadang yang gagal ginjal. Daun sukun yang dipakai memang harus sudah tua, asumsinya semua kandungan khasiatnya sudah maksimal. Digunakan 3 helai daun tua dirajang dan dikeringkan.  Sekali rebus dengan 2 liter air sampai tinggal separoh, rebusan harus dihabiskan hari itu juga. Sebaiknya wadah harus stainless steel atau email, dianjurkan periuk tanah.  Dari sumber website…. clubbing: kapanlagi.com/thread/19462-daun sukun selamatkan ginjal.

Bagi saya sendiri, meski tinggal di kota padat macam Surabaya ini, tapi saya sarankan agar pembaca rajin menanam aneka tanaman berkhasiat obat. Saya harap saya juga masih punya tempat untuk tanaman sukun, sekarang saya berniat cari bibitnya.  Semoga berguna.(*)


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More