GMO SEKALI LAGI MENGENAI HAL INI, KALI INI YANG MENONJOL WATAK DAGANG.
Bacaan:
:rt.com/USA/097880-agribusiness-gmo lawsuit-seeds
http//www google.co.id/? gws-2d=55l#g+gmo+MIR+162
maize BT 11 X MIR 162 X GA 12
Agrisure Viptera 3110
Updated Sygenta confirm
www.reuter.com.articlre/2014/10/08/china-gmo-syngenta..id Isl3 NOS317320N008
Bagaimana bukan watak dagang, wong gegernya karena penjual semangatnya memamerkan degangannya sampai melampaui kehati hatian janji promosi dagang.
Kejadiannya di twitter dari rt.com/USA/097880 agribusiness-gmo lawsuit-seed. Perusahaan Sygenta Corp. dituntut oleh penanam jagung dari 11 Negara Bagian Amewrika Serikat, kebetulan ada berita bahwa China batal membeli sejumlah besar jagung yang GMO dari Amerika Serikat 1.45 juta ton senilai 437 billion dollar. Lho kok ? Sebenarnya pemerintah China sudah mengizinkan import jagung GMO ini, benih GMO dari perusahaan benih raksasa Sygenta Corp. yang nama dagangnya “Agrisure Viptera” ide membuat benih jagung GMO jagung ini sangat baik, yaitu jagung yang dapat menolak serangga pengganggu jenis Lepidoptera ( bangsanya ulat yang dewasanya jadi kupu kupu), padahal ulat ini memang kegemarannya tanaman budidaya jagung, sayapun sebagai Agrnomist emeritus perusaan produsen Pestisida ya sedikitnya tahu problem hama jagung ini, hanya di Indonesia hama ini kurang diperhatikan karena murahnya komoditas ini. Hanya sudah sejak puluhan tahun sedikit demi sedikit jagung local sudah kalah dengan benih jagung dari Cargill dan dari pedagang benih jagung hybrida yang lain yang penennya lebih banyak tapi jenis ini sebenarnya tidak enak di konsumsi manusia melainkan untuk pakan ayam ras. Apakah perusaan Cargill atau Kapalterbang ini memakai bahan dasar benih GMO tidak ada keterangan dan tidak ada yang tanya, kecuali berapa tongkol satu batang dan hasil panennya berapa.
Lha ini saking kerasnya dorongan bayangan penghematan dari pembeli, artinya pretani penanam jagug di Anerika Serikat yang biasanya memakai Furadan 3 G atau 5 G ( bahan aktipnya bernana carbofuran), ditambah lagi keterangan dperolehnya izin memakai produk sebagai bahan pangan dan pakan ternak jagung cultivar GM Agrisure Viptera ini olen Pemerintahan China yang pemakaian jagung per tahun ratusan juta ton, Sygenta Corp. jadi mabok kepayang, komunique promosinya bahwa benih GMO jagung “Agrisure Viptera” ini bisa mengusir semua hama jenis Lepidoptera. Disamping penngerek tongkol yang sangat merugikan juga hama Lepidoptera yang lain penggerek batang jagung, hama lundi yan menyerang perakaran. Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, Agrisure Viptera mendapat serangan hebat dari Agrotis ipsilon dan cut worm jenis lain dari familia Lepidoptera di Argentia dan USA, lain dari komunique promosi yang dijanjikan.
Saya kira semua protein tanaman dihasilkan dengan energy photosintesa, pada tanaman yang sangat muda daunnya masih belum banyak mampu mensintesa protein toxin sukup untuk mematikan ulat Agrotis ipsilon da Agrothis yg lain itu saja. Sedang Sygente saking senangnya lupa.
Tuntutan ganti rugi ke Pengadila merembet ke 11 Negara Bagian di AS menuntut lewat Pengadilan, ganti rugi kepada Sygenta karena perdagangan jagung mandeg kerugian dari 11 Negara Bagian AS, senilai I billion US dollar.
Hal ini memicu tersendatnya penjualan produk jagung ke China tersebut diatas sehingga stock jagung membanjiri pasar dan harga jadi anjlog 11 sen dollar per bushel jagung. Pemerintah China menuduh Sygenta tidak transparan pada pemakai produknya dan konsumen produk jagung di China, mengenai kelemahan apa yang didapat dari penelitian di lapangan yang bisa merugikan konsumen produk maupun benih produk jagung ini. Menurut Sun Tse seranglah musuhmu dikala mereka lemah . Menurut Islam orang kaya dan pintar itu penyakitnya ujub. Riya dan kibir *)
SOAL PEMASARAN PRODUCTS
Sebaliknya urusan pemasaran produk, saya pnya pengalaman yang unik yaitu pemasaran produk pestisida monocrotophos, sejenis racun organophosfat yang larut air, begitu beracunnya insektisida sistemik ini sehingga pemerintah Indonesia Komisi Pertisida hanya mengijinkan formulasi 15 % weight/volume, sehingga pemakainnya di lapangan harus 3 cc/liter sedang produk competitor dari bahan aktip yang lain bisa pas 2 cc/liter. Pendeknya product Azodrin 15 WSC ini tidak bisa di pemerkan apa apanya. Harga luar ( artinya bocoran BIMAS diluar, paling murah) sangat tidak bisa dipercaya untuk mengendalikan hama Lepidoptera yang menyerang budidaya sayur dan kedelai. Lha ulat Heliothis armigera bangsanya Lepidoptera jang menyerang kedelai, patani hanya me-deteksi serangannya sesudah ulat ini sebesar lidi sampai sebesar pensil menggerek polong kedelai, petani sambil marah beli insektisida yang termahal sebangsa Phyrethroid sintetis kelas mutakhir yang haganya selangit. Menurut pengamatan saya, jenis ulat Heliothis, kupu kupu jenis ulat ini meletakkan telurnya di pupus paling ujung dari tanaman kedelai, tunggal kurang dari 1 mm diameternya kekuning kuningan, tidak pernah diperhatikan, saat pembentukan dompolan polong dari ketiak daun kedelai. Begitu menetas si ulat bayi beberapa millimeter ini makan pucuk sedikit segera turun, mulai menyerang tangkai dompolan bunga yang masih berupa kuncup bunga, sehingga di ketiak daun itu nampak kosong tidak berbunga. Saya berikan contoh Azodrin 15 WSC dengan royal untuk semacam syarat bau bauan obat dan mendinginkan dedaunan ( kerena palarutnya aceton jadi rasanya dingin) juga mengusir kutu kebul (Bemisia tabacci- White fly) yang bukan hama penting, petani ya setuju saja wong daunya pucuk tambah hijau saja. Tapi dampak terhadap telur yang lagi menetas teryata sangat efektip, begitu menetas langsung mati dan terbawa angin, tidak ada yang memperhatikan, akibatnya tandan bunga ini sampai mekar dan selamat sampai pembuahan. Waktu petani mengulang menyemprot dengan l;arutan Azodrin 15 WSC 3cc/liter seminggu kemdian, sudah ada empat lima tandan bunga yang selamat dan mulai degerek sebagian kecil oleh ular Heliotis sp, Etiela sp yang bisa jadi besar, tentu saja petani pakai produk andalannya, Azodrin 15 WSC kan cuma bau baunya untuk menebalkan daun saja. tapi petani yang baik mengaplikasikan Azodrin 15 WSC memang tidak diserang berat oleh Heliothis armigera seperti tetangganya. Saya tidak omong, dan petani tidak menandai, kenapa saya tidak omng “penemuan” saya yang kecil ini, saya khawatir cara pengendalian dini ( ambon ambon- memberi bau bauan obat) ini memkai produk lain yang mediocre saja cukup mungkin kan jadi pesaing saya ? Jadi memasarkan produk yang sederhanapun bisa dicarikan peluang meskipun dirahasiakan, tapi seandainya petani tahu kejadian yang sebenarnya saya kira dia tetap akan merahasiakan dari tetangganya, khawatir stock bocoran ini habis segera. Toh pemakaian per tahun makin naik saja lebih dari target yang diberikan, malah pak Gunawan Satari Dirjen Deptan memformualasikan sendiri Gusadrin 15 SCW dan dapat order besar dari Deptan zaman Suharto untuk perusahaan pemilik merek dagang Gusadrin 15 SCW*)
0 comments:
Posting Komentar