Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Rabu, 01 Oktober 2014

GMO : GENETICALLY MODIFIED ORGANISME – ORGANISME YANG SECARA BIO TEKNOLOGI , BATU DASAR GENETIKNYA DIUBAH SUSUNANNYA – SATU DISIPLIN ILMU HANYA JADI POLISI-NYA GMO, GENETIKA KLASIK- ALIAS KUMPULAN PENGECUALIAN HUKUN MENDEL.

Dengan menguasai ilmu Genetika klasik atau Gentika Mendelian dengan seluruh peristiwa yang menunujukkan kecualian dari hukumnya, anda tidak bisa merubah sifat yang tekandung dalam gene atau mengendalikan apalagi sengaja  mrengubah gene demi kegunaannya pada budidaya dalam ilmu pertanian. Genetika klasik hanya sibuk menambah kecualian kecualian Hukum Mendel. Ilmu Genetika hanya mengajar  mengerti mengapa satu dan lain hal  yang menyangkut sifat keturunan itu terjadi pada filial selanjutnya..
Judul yang panjang ini memang harus,  untuk  menekankan pada hasil yang dramatis dalam waktu Empat decade  manusia mampu mengadakan pengubahan “organ genetik” YANG SUB MICROSCOPIS dari satu organsme yaitu “codon” nama lebih tepat dari nama organ genetic “gene”. Nama diberikan pada waktu belum ada kenyataan dari  “gene” secara substantial  dari zaman seabad yang lalu. Jadi “ gene”. hanya nama substansi imaginer saja. Kena apa  codon” lebih tepat  karena substsansi dari  organ itu adalah rangkaian “code” in vivo pembentukan setiap senyawa asam amino yang terdiri dari asam Nucleic DNA ( Disoksi Nucleic Acid) – sedangkan asam amino adalah bahan dasar protein setiap species  varietas atau ras organism menjadi spesifik.
 Sejak seabad .yang lalu Genetika klasik mamberi fatwa bahwa gene ini hanya diketahui bisa dilihat dengan mengetahui locusnya (garis besar lokasinya)  sepanjang chromosome setiap organism. Sekarang ternyata lokus gene itu masih seperti “kota” dibandingkan dengan  codon itu seperti “lapangan sepak bola” dikota itu, jadi masih mengkin ada beberapa lapangan sepak bola dalam satu kota.yang sama.

Hla sekarang kita sudah sampai pada ”mengatur” dan “memindah” dan “menghilangkan” lapangan sepak bola itu, artinya memanipulasi kodon itu sendiri. Menurut istilah genetika klasik adalah mengarahkan “mutasi gene”. 

MEMBUAT CLONE  hewan ternak seperti domba Dolly di Inggris meskipun bukan GMO, tapi bisa melekatkan seluruh inti sel somatic(2n) apapun dalan protoplasma telur organisme satu genome jadi tidak ada perkawinan,  sudah bisa dikerjakan  pada makhluk Animalia yang lain, yang sebelumnya tidak pernah terjadi.  Adapun di dunia Tmbuh Tumbuhan clone besa terjadi secara alami,  sudah satu dua decade kita sendiri bisa melakkukan MICRO CLONNING  atau  tissue culture,   untuk memperoleh generasi seragam dalam jumlah banyak.
Waktu sebelum itu hanya ada upaya meng-induksi mutasi gene ini, yang sangat spekulatip karena sebenarnya yang dilakukan adalah merusak tanpa mematikan sel, sehingga cxhromosome secara acak kena penyinaran radioaktip. ( bahkan pada saat ini belum bisa mengarahkan seberkas sinar radioaktip tepat kearah lokus gene sasaran yang dituju, sehingga apabila rusak.-  terjadi mutasi gene) Sekarang teknik itu masih dilakukan oleh BATAN kita untuk mendapatkan jenis benih padi unggul..
Bila sejak ribuan tahun yang lalu para petani memilih sendiri tanaman yang sifatnya baik untuk ditanam kembali keturunannya dan praktek ini menghasilkan domestikasi organism budidaya yang lebih baik bagi manusia dari jenis liarnya, seperti mengumpulkan padi disawah yang mengeluarkan malai lebih awal untuk ditaman kembali sebagai benih, memelihara ternak untuk diperas susunya ayam yang diambil telurnya, hanya dilanjutkan memelihara keturunan sapi yang susunya banjak atau ayam yang telurnya banyak. Maka sejak beberapa abad  yang lalu sudah ada petani yang khusus menjual benih, dan pegawai raja yang khusus menyilangkan dan memilih hasil perkawinan di istal dan kandang ternak, dikebun dan ladang sang raja, lalu dikembangkan di lahan para petaninya.
Denga in lahir ilmu Seleksi tumbuhan dan hewan bahkan ilmu Genetika, yang diajarkan di Fakultas Pertanian Kehutanan Perikanan dan Peternakankan di Universitas kita. *[Ingat mereka ini hanya tahu pristwa sifat sifat Parental (P) diturunkan atau tidak diturunkan kapada keturunannya filial (F1) (F2) dan seterusnya} Sayangnya pendekatan pertama mengenai substansi imaginer gene menjadikan Ilmu Genetika jauh dari ilmu Seleksi, meskipun problem keduanya sama yaitu menghadapi interaksi dan penyebaran sifat F1 dan F selanjutnya dari satu organism yang sangat banyak ribuan bahkan jutaan  sifat yang lekat dengan  jutaan gene menjadikan kedua ilmu ini harus dekat dengan ilmu Matematika, karena menyangkut kemungkinan acak dari kombinasi factor faktor  dengan bilangan  besar. Sampi disini Ilmu Seleksi konvensional telah  menghasilkan  benih tanaman dan hewan ternak maupun makhluk  air yang unggul.
Sayangnya Ganetika klasik tidak bisa menentukan mana sifat yang akan dominan dan mana yang akan resesive dalam satu perkawinan silang antar vareitas atau antar species yang dekat, kecuali dengan pengalaman yang panjang terutama dari Animalia
 Sedangkan  Ilmuwan  Seleksionis dari  Uni  Sovyet  sangat dimudahkan  ilmu Genetika versi evolusi pemikiran Darwin  dengan dalil  menggenai tafsir modifikasi (perubahan sifat oleh lingkungan hidup)  dari satu  organisme   Sifat konservative dari organism liar terhadap sifat plastis dari organism hibrida, dimana sifat yang selalu dominan adalah sifat kenservative dari organism liar yang sudah mengalami evolusi juataan tahun dengan sifat plastis dari organism hibrida antar ras/varietas selalu resesive terhadap organism liar/alam
Pengaruh lingkungan yang dipakai oleh Charles Darwin untuk teori evolusinya, yang menetap menjadi sifat konservative dalam satu organism    selalu dominan terhadap sifat yng dimiliki oleh organism hibrida antar ras maupun varietas yang sifat sifatnya menjadi plastis, lebih plastis dari kedua parental stocknya (P)
Dengan menyambungkan jadi satu organism tumbuhan  dengan satu organism tumbuhan yang lain dinamakan hibrida vegetetip, maka fungsi chromosome menjadi semakin kabur karena peristiwa penyambungan ini tidak menyertakan chromosome, melainkan asimilat saja.   Bila penyambungan berhasil artinya afinitas antara keduanya ada,  generasi  organ generatip dari individu tanaman sambungan atau generasi kawin dari aambungan akan mengalami perubahan dalam penerimaan polen dari varietas lain. Ini contribusi dari seleksionis Uni Sovyet yang menyebal dari Genetika klasik dalam kerjanya., saking rumitnya Genetika klasik ini utuk dipraktekkan dalam Seleksi budidaya tumbuhan dan ternak.
Malah sekarang pekerjaan menciptakan GMO ini dilakukan sangat jauh dari praktek pertanian dan peternakan, di laboratorium yang membutuhkan beaya yang sangat besar, hanya bisa dilakukan oleh Corporasi  Transnasional yang membayar para super spesialis akhli rekayasa genetika yang menyertakan laboratorium besar besar Lembaga Penelitian dan Universitas yang dibeayai Pemerintah yang stabil, tanpa Despotisme. Baru selanjutnya hasil GMO dari labioratorium ini diperbanyak dan distabilkan dengan seleksi tanaman secara konvensionl dan dipasarkan. Kehati hatian harus samgat serius dilakukan agar tepung sari GMO tidak sampai mnyerbuk cultivar lama atau jenis liar tanpa kendali, demi kelestarian alam.

Kena apa ? Dalam abad ini telah dilakukan kesalahan besar oleh seorang Despot yaitu Stalin, dia sangat benci pada penelitian genetika yang mendasari kerja penelitiannya dengan substansi imaginer menurut anggapan pengikut  Stalin malah  setengah mistis, diadakannya  subtansi  “gene”yang waktu itu masih imaginer seperti halnya ether yang mengisi ruang kosmos. Hingga penelitian Genetica berdasarkan locus substansi imaginer ini terhenti selama empatpuluh tahun hingga tahun 1960 han. Karena isolasi Tirai Besi maka ilmu pengetahuan yang didapat dari penelitian mengenai “gene” yang menuju ke penemuan substansi yang sebenarnya dari gene ini sangat tertinggal di Uni Sovyet.  Padahal Watson & Crick tahun 1953 telah menemukan substansi dan susunan doble helix dari codon DNA, hubungan DNA dengan RNA dalam pembelahan chromosome. Kejadian ini di Uni Sovyet merupakan penyadaran bahwa di alam Despotisme Stalin  para ABS juga merajalela dibidang penelitian pertanian dan biologi yang saya saksikan, juga dibidang seni budaya. Sehingga penelitian yang menggunakan lalat buah Drosophyla melanogaster sangat dilecehkan oleh orang yang bukan dari bidangnya, (untuk apa membuang beaya dan tenaga menelitian untuk lalat buah Drosophyla, wong pekerjaan lain yang mendesak masih banyak ?)  bahkan pernah di tahun 1965 , N S Chrusyov pun melecehkan didepan public “camerad” seninan perupa pematung contemporer Neiztvestniy. Pelecehan ini mendapat perlawanan dari public. Dimasa itu kebetulan lagi gncar gencarnya rakyat Sovyet melawan Despotisme.
Yang saya prihatinkan organism GMO ini sekarang sudah mendominasi pertanian peternakan industry makanan susu dan keju, produk  derivat dari gandum kedelai  jagung dan kapas (munyak klenteng) dengan segenap controversinya di Amerika Sereikat dan Europa,
Untuk membaca polemik di penerbitan media sosial maupun penerbitan media ilmiah saja bagi generasi saya, yang termasuk sarjana golongan ilmu boiogi ( Pertanian/Peternakan, Kedokteran mausia dan Kedokteran hewan Perikanan Biologi dan farmasi) masih memerlukan panduan, pendalaman tambahan bacaan ilmu biokimia dan biologi sel yang cepat sekali berkembang, apalagi sarjana ilmu ilmu lain, terutama yang mengerumuni DPR RI.  Saya khawatir beliau beliau ini bisa berkomentar dengan panic menentang GMO, atau menerima tanpa syarat dengan kegembiraan yang besar penggunaan  GMO ini,








 akan bersuara keras demi masyarakat. Apalagi masyarakat umum, persis seperti bila masyarakat umum ikut ikutan  menentukan perlu tidaknya penelitian geothermal di daerahnya. Misalnya di twitter @SAVE   CEREMAI.
Dasar GMO adalah “engineering” ditingkat sel yang dipertahankan hidupnya untuk proses hidup yang dikehendeki si ingeneer selanjutnya termsuk berkembang biak secara terus menerus. Substansi genetic yang sudah ditukangi akan ada selama lamanya dari generasi ke generasi hidup suatu organisme yang secara genetis sudah ditukangi ini akan langgeng dalam jenis organisme GMO keseluruh keturunannya.  Effect dalam jangka panjang belum kita alami dan sulit sekali dihapus akibat buruknya, bila ada, kedepan nanti..
Maka jarak ilmu yang mengupayakan seleksi organisme yang berguna secara konvensional   dan  ilmu biologi pada umunya terhadap penciptaan GMO, semakin jauh  nyaris tak terjangkau oleh akhi petanian  peternakan dan perikanan. Jauh masuk kedalam sel sel organisme . Kemajuan upaya ini sangat cepat dan sudah tidak bisa diikuti bahkan oleh  akhli pertanian peternakan dan perikanan, bahkan akhli biologi yang dimasyarakat kita sudah sangat langka keberadaannya, karena tidak ada yang membayar profesi ini..
Meskipaun sebenarnya akhli biolgi ini sudah sangat dekat dengan teknologi rekayasa genetika, tapi cabang ilmu ini juga sibuk melebarkan sayapnya secara horizontal perkara organism hidup dan lingkungannya, Sedangkan genetika molekuler didalami oleh akhli biologi molekuler yang lebih dekat dengan biokimia.

Sejarah mengenai apa dibidang petanian dan makanan yang dirambah ketercapaian GMO.  (google)
Sudah sejak th 1946 bidang engineering genetika telah mendapatkan cara untuk memindah DNA dari organisme satu ke organisme yang lain.
 Diizinkzn  chimozin oleh FDA th `1990 yang didapat dari GMO microorganism, yang semula dari usus anak sapi.
Tomat transgenik diizinkan oleh FDA th 1990, bagaimana tidak wong sesudah codonnya ditukangi, maswih melewati seleksi konvensional  dari filialnya berketurunan keturunan, sehingga selain codon yang suah diubah  tidak ada jenhis DNA lain yang menjadi "racun"
Canola GM diizinkan  dibudidayakan dengan kandungan minyak nabati yang beda dengan canola alami.

Bacaan dari google  dengan kata kunci Gene Modified Organism Pada en.wikipedia.prg/wiki/genetically modified food:
Tahun 1994 Perusahaan Cagene menjual dengan berhasil GM tomat yang tidak cepat masak sesudah dipanen cultivar “flavr savr”. Setelah itu menyusul segala cash crops jagung kedele  minyak kapas
Budidaya diatas diuat kebal terhadap herbisida dengan perbaikan kandungan gizi juga  dibuat kebal terhadap fitopatogen. Yang jadi kendala ADALAH HAK MILIK INTELEKTUAL dari GMO yang sudah dipasarkan, perlukah petani pengguna bibit GMO nya membayar royalty kepada penemunya . Yang menjadi ganjalan adalah sisa DNA yang ditukangi terkandung di makanan GM. pada buah dan sayur., pada concentrate tepung kedelai, tepung gandum pada protein yang membentuk texture suatu produk, kekhawatiran efek protein sisa ini bisa dielimnasi dengan panas pengolahan.
Jadi kekuatiran ini tidak relevan  pada pemrosesan yang mendalam seperti tepumg, gula syrup lecithin, munyak nabati.
GMO juga digunakan pada pembuatan coagulan susu untuk dijadikan  keju, tidak dari usus anak sapi, tapi tapi microba yan sudah jadi GMO penghasil crimozine 
GMO jagung dan kapas resisten terhadap herbisida gramoxmil dipasarkan
GMO dengan kemampuan memproduksi toxin  terhadap hama Lepidophtera  dari  gene bacteria Thuringiensis dirangkaikan ke gene  kapas oleh Monsanto
 Kadelai resisten terhadap glyposate dipasarkan oleh Monsanto
GMO Squash ( labu juicenya untuk minuman ) resisten terhadap virus oleh Monsanto Asgrow
Tomat lambat masak setelah panen oleh Monsanto, Zeneca, Peto /DNAP
Th 2000,  GMO golden rice  diciptakan untuk sabuk tropic wilayah  penanaman padi dirancang untuk menambah kandungan vit A dalam  beras,  dalam endospermnya.
Th 2013 di Amerika Serikat GMO kedelai mencapai 91 % areal, kapas 88% jagung 85 %
Di Hawai papaya cultivar “sunup” hancur akibat serangan virus PRSV ( papaya ring spot virus), lantas GMO dari sunup yang resiten terhadan PRSV ini  disilangkan dengan jenis local “kapoho” sampai sekarang 80% papaya di Hawaii adalah hibrida dengan Sunup yang resisten terhadap PRSV.
Anehnya dalam tulisan perkara ini di google kok papaya kultivar sunup ini disebut “homozygote” (n=9) padahal mahasiswa yang mempepajari genetika clasik tidak akan percaya ada organism homozygote wong ada puluhan chromosome gimana milihnya  supaya susunan chromosome nya AABBCCDDEE…II. atau aa bb cc dd ee  ? Dan seterusnya sejumlah chromosome papaya (2n)  itupun bila bukan papaya polyploid  (sekian kali n).  Mngkin  penulis ini sudah tidak belajar   text book Genetica klasik ya ? Saking tidak relevannya.
Selama saya berpikir pikir untuk menulis topic ini, mendadak sudah  saya temukan di twitter bahwa GMO gandum yang masih dalam taraf penelitian GMO  di Amerika Serikat, benihnya sudah ditanam lebih dari ratusan hectare di Negara bagian lain, lolos dari  pengawasan dipekerjaan percobaan  seleksi GMO nya Monsanto. Kejadian ini membuat exporter gandum dari Amerika Serikat kelabakan. Lha kita kok adem ayem ?
Untungnya FDA disana menurut appendix di twitter itu memelototi kejadian ini.
Apa yang akan terjadi kedepan, sebenarnya tidak ada yang tahu, yang jelas tekanan untuk memperoleh panen yang lebih banyak, lebih baik  dan stabil merupakan keharusan bagi manusia yang tumbuh jumlahnya dengan prosentase tinggi, bertambah panjang umurnya.
Adapun perilaku GMO ini di alam tentu saja akan kawin silang dengan sejenisnya yang alami, dengan sejenisnya sendiri sesama GMO dengan sifat yang di design untuk keperluan lain pasti akan terjadi, alam  kehidupan dengan dasar protein akan mengalami perubahan besar besaran, ini  pasti terjadi. 
Apalagi sudah menjadi kebiasaan Petani manapun, pasti akan membudidayakan kultivar yang menguntungkan GMO atau bukan, tapi kemungkinan besar GMO karena istimewanya jenis ini,  menanamnya selama mungkin berpuluh puluh musim, hingga pada suatu saat kultivar vaforit itu gagal oleh cuaca atau hama atau penyakit, atau ketiga tiganya, maka mendadak terjadi gagal panen super luas dengan  skala daerah iiklim dunia, dan musim tanam tahun berikutnya benih kulitvar lain sudah pada hilang daya tmbuhnya,  saatnya  super profit taking  ( DAVOS Club ?)
Kita bangsa ini dengan wilayah kepulauan yang masih banyak lahan terisolasi secara alami, harusnya dibantu oleh institusi Dunia, melestarikan sebanayak mungkin species alami seluruh makhluk, untuk cadangan bila terjadi apa apa yaitu interaksi persilangan antara species/ varietas GMO  menimbulkan combinasi dalam organism kualat. Menjadi ancaman baru terhadap kehidupan. Karena menurut pengalaman di India, mengendalikan budidaya GMO ini tidak mngkin, sebab merupakan mu'jizat pertanian dan petenakan sampai saat ini . Mau atu tidak mau kita harus menguasai pembuatan organism GMO ini untuk keperluan kita sendiri, harus ada crash  programme kaderisasi  untuk mengawaki dan mendanai upaya ini, demi menjaga kelangsungan benih dan bibit aman  keperluan ekologi kita akan terjamin kesinambungannya*)

2 comments:

kalau baca tulisan bapak saya jadi semangat lagi untuk kembali ke dunia peneltian lagi, karena ada keinginan untuk bisa memotong masa panen padi menjadi 70 hari dengan metode kultur jaringan, tapi liihat almamater saya menjadi prihatin.

Anonim dear, saya merasa pulih gembira lagi membaca komentar anda yang sngkat, konon kultur jaringan ini sendiri takniknya masih mengandung problim yang tidak kecil, menurut peneliti P3GI ( tebu) cemput tangan kemikalia ( kabanyakan fitohormon) yang digunakan untuk menumbuhkan irisan jaringan somatik (2n) untuk menjadi stek kecil, sampai mempengaruhi "codon" dari irisan kecil jaringan yang dikulturkan ini, sehingga yang didapat bermacam macam individu dengan sifatnya drndiri, bukan clone murni thok yang tinggal tanam, gak wurung ya harus menseleksi lagi. Kan seleksinya selesai satu babak sesudah panen ? Ya ongkos lagi. Mending carilah object yang lebih agal dan gampang dikerjakan oleh petani, sungguh bukan mematahklan semangat lho. Ide Subagyo

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More