RAKYAT KOTA PEHLAWAN ARIF DAN TIDAK BERINGAS, RAKYAT HANYA TERPANGGIL
UNTUK MENINGGALKAN PARTAI PARTAI YANG TIDAK PUNYA IDEOLOGI, TIDAK PUNYA KADER DAN TIDAK PUNYA MASSA, MAKANYA TIDAK PUNYA BALON WALIKOTA. :
GEJALA BARU, BUKTI NYATA BAHWA PARTAI PARTAI POLITIK KEBANYAKAN TIDAK PUNYA IDEOLOGI, TIDAK PUNYA KADER DAN TIDAK PUNYA MASSA.
Komisi Pemilihan Umum gerah, nampaknya akan melonggarkan batas tenggang waktu pedaftaran calon Kepala Daerah kepada fihak yang paling berkepentingan, yaitu Partai Partai, untuk mendaftarkan calon calon Peimpinan Daerah tingkat satu maupun tingkat dua. Ini pisau bermata dua, bila sampai tg 3 Agustus 2015 tetap ndlahom, konon Gubernur akan menunjuk PJS sampai 2017, dan diharap bisa melongsorkan elektbilitas dan popularitas Bu Risma, atau bila Gubernur salah mengartikan gejala ini dengan salah tunjuk PJS, maka juga akan melongsorkan Gubernur incumbent sendiri. boleh coba menantang rakyst yang sudah berniat baik ini, dengan uang dan apa saja, INI KOTA PAHLAWAN. RAKYAT SANGAT JELI DAN BIJAKSANA..
Kena apa Partai Partai kok abai terhadap pendaftaran calonnya itu ? Partai Partai Politik bahkan tidak mampu mengusung PANCASILA sebagai ideologi, yang sudah jadi IDEOLOGI BANGSA. Mepertajam dan lebih mangaktualisaskan ideologi bangsa ini saja kebanyakan Partai Politik sekarang tidak sanggup ! Apalagi ideologi lain yang lebih menuntut keteladanan yang nyata, jauh lebih sulit, karena ruang tindakan teladan yang sempit, sedang PANCASILA memberikankan ruang yang sangat luas untuk menjadi teladan.saja tidak bisa., dalam masyarakat yang memang plural ini. Atau Partai yang berani terang terangan mengusung ideologi yang monolit untuk seluruh bangsa ini, sekalian buka kedok, dari pada menberikan fatwa haram pada BPJS yang memang belum seperti yang diinginkan?
Karena kesempatannya setelah Orde Baru runtuh, selama reformasi 17 tahun masa reformasi, mereka sibuk untuk berdagang posisi Kepala Daerah, kepada bakal calon yang mampu mengadakan uang yang exorbitan ( coba ingat berapa jumlah yang disogokkan pada hakim kontitusi Aqil Mokhtar ?), dengan harapan selama menjabat jadi Kepala Daerah atas dukunan (ingat bukan dukungan saja) Partai Partai pendukungnya, kayak Amran batalipu, kayak Ratu Atut Chosiah kayak Gatot Puja Nugraha, atau banyak sekali yang lain, uang yang sangat banyak bisa dengan leluasa beranak pinak seperti yang diperoleh oleh Ratu Atut Chosiah Cs yang menjadi dinasti Penguasa Banten selama lima tahun, atau Bupati Bangkalan si Ra momon emon doremon anak dedengkot bedebah preman Bangkalan yang jadi Bupati sebelumnya Fuad Amin Imron yang lantas jadi ketua DPRD fraksi Gerindra, Sekarang sedang meringkuk di penjara, karena ngrampog Negara.
Lha kalok Partai Partai yang mendukung kepala Daerah macam ini, sekarang balonnya diusulkan ditunda pendaftarannya. Sampai kapanpun ya ndak ada yan mau. Uang hilang tidak bisa kembali padahal miliaran bahkan mungkin triliunan. Karena Partai Partai lapak kaki lima ini tidak punya massa pdukung sendiri, bisanya beli sesaat nenjelang PILKADA tapi ndak pake uang sendiri...
Bila mendengarkan nurani rakyat, mbok dicoba sekali sekali, biarpun calon tunggal seperti Bu Risma untuk jadi Walikota Surabaya dijalankan PILKDA CALON TUNGGAL SAJA. BAKAL KELIHATAN BERAPA PERSEN PEMILIH YANG DATANG KE KOTAK SUARA , APA KPU DAN BANGSA INI BERANI MENCOBA ?. Sebab ada motif yang sangat jahat dari Partai Partai yang tidak punya ideology kecuali buka lapak buat balon yang berani bayar uang buaanyak saja – lah kapan bisa menang bila partai partai cuma membuka lapak thok tidak punya massa ? RAKYAT SEHARUSNYA MEMBUBARKAN LAPAK LAPAK KAKILIMA INI, PUNYA PREMAN LAGI!!*)
1 comments:
malah di Suraqbaa, para adik adik kita Mahasiswa seluruh surabaya mendaftarkan calonnya sebagai walikota SUrabaya -di KOPUD. Bravo Mahasiswa Surabaya yang lebih arif dan bertindak elegant mendaftarlan calon walikota dan wakilnya dari mereka, ebelum tanggal 3 Agustus 2015. Kita akan benar benar mengingat ini dan memilihnya benar benar setelah bu Risma pensiun. Tindakan yang sama dengan eyang eyangmu pada tanggal10 Nopember 1945 sayangnya tidak ditandai di penanggalan Nasional, dihapus oleh rezim Suharto yang karyanya penuh denga fragmatisme mencari uang haram, menyulitkan kita sampai sekarang. maaf lah dik kami kalah karena takut dan terkejut waktu th 1965 itu, dia dan sekutunya benar benar jadi pembunuh dengan enteng tanpa memilah..
Posting Komentar