Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Sabtu, 01 Agustus 2015

IKLIM BHUMI YANG SEMAKIN BISA DIPREDIKSI, TERMASSUK EFEK RUMAH KACA DARI POLUSI UDARA

IKLIM DAN PERTANIAN
Sebenarnya praktek  usaha pertanian dan usaha lain yang mempunyai hubungan erat dengan usaha pertanian umpama peternakan dan peikanan darat. Sangan erat hubungannya dengan ASUMSI KEADAAN IKLIM.
Kennapa asumsi ?
Ya, karean keadaan cuaca setiap saat dapat   ditarik kesimpulan  dari iklim yang sudah sangat lama dipelajari oleh ilmu  KLIMATOLOGI, yiatu  ilmu yang  mencatat  mengenai keadaan cuaca disatu wilayah tertentu setiap tahun, yang secara rata rata berulang kembali dalam satu siklus, biasanya siklus satu tahun. Ilmu Klimatologi mencapai kemajuan yang sangat cepat didukung dengan  alat alat baru mengenai pengukuran semua parameteter cuaca diseluruh muka bhumi, termasuk pencatatan oleh satelit cuaca dan menkomunikasikannya dengan  pusat pusat pengukuran yaitu Badan Klimatologi dan Geofisik diseluruh dunia, menyebarkan pengukurannya kepada upaya yang sangat memerlukan  pengetahuan ini seperti transportasai laut dan udara,  pertanian, perikanan terutama penangkapan ikan, dan pusat pusat komunikasi seluruh dunia. Termasauk ramalan cuaca dan ramalan iklim, siklus yang lebih panjang seperti el Nino  la Nina..
Saya, sebagai  penonton TV yang sangat setia, karena umur saya sudah 77 tahun, sangat menyesal bahwa  mulai bulan Meret, April tahun 2015 ini tidak pernah mendengar dari siaran TV berbagai stasiun diseluruh dunia termasuk Natonal Geograpy  yang saya gemari mengenai peringatan  bila akan datang kemarau panjang pada tahun 2015 disekitar pantai barat Samudra Pasifik tropis dimana kita berada. karena di atas samudra Pacifik tropis udara bemuatan uap air tetap ngendon diatas sana tidak bergerak kebarat, ke wilayah kita namanya El Nino. Apalagi dicanangkan berulang ulang mulai bulan itu, apa saya sudah begitu tua, sehingga sebagai pensiunan Agronomist ingatan saya tdak nyangkut pada peringatan mengenai hal sepenting ini barang sekalipun,  pada bulan bulan itu ?   ( Maret April 2015). Bila ada kan bisa ditangkap oleh sebagian besar petani sehingga tidak berusaha menanam gadu ke2, tanam kacang ijo atau sorghum yang sangat lebih tahan kekeringan. Memang dari dulu petani selalu sulit untuk diperingatkan supaya jangan nanam gadu ke 2 tapi biasanya mereka "ngengkel" kita sebut tanaman mereka "gadu engkel" ( bahasa Jawa,  e dua duanya  dari "elok") karena petani selalu ngengkel/ keras kepala..

Padahal bulan ini akhir bulan ini Juli 2015 saban pagi selama satu minggu diberitakan oleh TV one  selalu memberitakan keadaan kekeringan yang meluas secara cepat dan kebakaran lahan hutan dan lahan gambut yang membuat saya miris. *) Tapi kabar dari Jabodetabek kemarin tg 31 Juli sure higga malan hujan deras, saya harap TV one mau menyiarkan kejadian elok ini. Malah kemarin hujan yang jangkauannya lebih luas tg2/6/2015  juga ada.

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More