5:50 AM
IDE SUBAGYO
MENGAPA HARKAT SEMULA AGAMA ISLAM MENJAUHI FEODALISME
Mengapa harkat islam yang hakiki menjauhi feodalisme ?
Karena feodalisme merupakan aliran jalan pikiran manusia untuk mengatur masyarakatnya
yang paling tua dan paling lama kurun waktu
keberadaannya, KEADILANNYA SUDAH DIRAGUKAN.
Bila feodalisme bisa bertahan menguasai pemikiran masyarakat manusia nyaris
beberapa ribuan tahun, diseluruh masyarakat benua benua dunia ini, mengapa?
1.
Feodal tumbuh dari dominasi kekuatan fisik satu
kelompok masyarakat.
2.
Karena luas
wilayah jangkauan himpunan aturan
yang menyangkut kehidupan masyarakat manusia. Kaum feodal memegang kendali kekuatan fisik demi kebaikan maupun kesengsaraan masyarakat.
Sudah direkayasa dipercaya masyarakat sebagai
wakil kehendak adhikodrati, diatas manusia.
3
Semua
aturan masyarakat yang diciptakan oleh
feodalisme, sangat logis pada zamannya, menguntungkan si feodal, dan diperkuat
oleh akal si pemikir yang dalam perjalanan waktu kebanyakan diwakili oleh
cerdik pandai dan berpengalaman, ( biasanya kaum pendeta) yang merupakan
kekuatan tersendiri dalam masyarakat, mengusai kekuatan non fisik.
4
Kaum feodal dan kaum pendampingya, cendekiawan/ pendeta
tidak pernah ragu ragu menghukum seberat
beratnya kepada siapapun anggauta
masyarakat yang melanggar ketentuan yang dibuat, membuat efek jera.
Sebaliknya ajaran Islam talah
menjungkir balikkan keempat pilar feodalisme dalam masyarakat manusia, untuk
selama lamanya.
Betapa tidak ?
1.
Islam mengajarkan semua perbuatan harus dimulai
dengan credo “Bismillahirakhmanirakhm”, artinya sangat mempertimbangkan watak
pengasih dan penyayang untuk segala perilaku. Tentu saja sangat tidak cocok
dengan kekuasaan yang melulu mengandalkan kekuatan fisik. Kayak kaum despot, diktatator.
2.
Aturan feodal terhadap masyarakatnya, demi
mempertahankan kenikmatan hegemoninya,
disamarkan demi kepentingan umat manusia malah alam yang susun tiga,
telah dihapus habis. Oleh ajaran Islam. Diganti dengan Wahyu Illahi
dalam Al Qur’anul Karim dan Sunah Rasulnya yang terkhir, yang seluas
lautan, semua demi kebaikan masyarakat manusia.
3.
Islam menganjurkan balajar ilmu pengetahuan, walaupun
sampai ke negeri China. Galilah apa yang ada di alam raya ini di Al Qur’an,
semua muslim dianjurkan membacanya dan memahaminya, menurut qadar masing
masing. Tdak ada monopoli Pengatahuan oleh
para pendeta saja.
4.
Effect jera hanya diberlakukan pada yang
melanggar dengan sengaja hukum Allah, dengan hukun qisas, sedang manusia harus
mengetengahkan watak rakhman dan rakhim yang merupakan harkat keberadannya di
alam raya ini sekuat tenaganya pada
sesamanya, dan seluruh alam raya, jadi rakhmatan lil alamin. Mengingat kalimah basmallah dalam segala
perbuatannya.
Lho, kaum muslimin di kita ini kok sangat mengandalkan kekuatan fisik.
Seperti razia, membakar dan merusak beramai ramai tempat ibadah yang tidak
mereka setujui. Bukankah pemujaan kekuatan fisik itu cikal bakal dari feodalisme ? Tidakkah ajaran
Islam selalu melindungi kebebasan
beragama, azas dari kehidupan demokrasi sekarang ? Buktinya disemua mesjid di
Turki kaum agama lain boleh masuk diruang tertentu di masjid masjid dan
mendengarkan khotbah ulama Islam. ? Sedangkan masih banyak agama yang lain
berazaskan feodalisme di dunia ini, masih ada pemeluknya, islam menyatakan semua
itu keliru, tapi menghormati pemeluknya, asal mereka tidak menyerang Islam.
Feodalisme,begitu lamanya berkembang dalam masyarakat manusia, sehingga
peraturan yang dihimpunya meliputi arbitrase seluruh perkara, melindungi yang
benar dari seluruh perkara, dan memberi keadilan pada masyarakat, tiada
taranya, bahkan Nabi saja yang harus
juga Raja, berposisi puncak di feodalisme
mengadili dua ibu yang berebut bayi, kemudian Nabi, Raja Sulaima, mengambil
pedang, hendak membelah bayi tersebut nejadi dua, masing masing ibu dapat sebelah
supaya adil. Maka terkuak teka teki siapa sebenarnya ibu si bayi malang itu. Sekarang kaum muslimin
karena kemampuan Islam dengan ajarannya mampu menyerap ilmu pengetahuan tanpa
bertentangan dengan azas hakiki ajarannya, dapat menggunakan test DNA tanpa
salah, siapa sebenarnya ibu si bayi itu. Disitulah keluasan ajaran Islam
menjadi ajaran yang dalam dan luas tidak bertepi, yang dapat menggantikan
feodalisme dengan serta merta.
Lha kok sebagian kaum muslimin malah menyempitkan islam dengan perbedaan kecil kecil antara mereka,
dengan mengeluarkan yang lain dari islam, perbedaan khilafah, politik kekuasaan
di dunia yang fana ini, tega menghalalkan darah umat seagamanya. Lebih cenderung pada feodalisme dari demokrasi
yang adil dan beradab.
Jadi bahan
adu domba iblis yang selalu mengintai kelemahan bani Adam ini. Dalam politik
kekuasaan Islam jelas bukan feodalistik tapi demokratik, dan sekaligus pluralistic
seperti isi dunia ini. Inilah Wahyu Illahi yang gilang gemilang untuk
dipelajari jadi panutan manusia baru. Dari masyarakat plural jadi masyarakat
manusia yang satu, dalam rangka rahmatan lil alamin. Bukan sebaliknya dari monolith yang rapuh
jadi plural berceri berai, menurut jalan iblis..
Republik muda ini telah memelopori dengan menerima Ketuhanan Yang Maha Esa, Sila pertama dari dasar ideologi Negara, daripada menerima Piagam Jakarta, meskipun Sembilan puluh lima persen
penduduknya Islam. Karena ashadualailahailallah, wa ashaduana
muhammadarasulullah, peggalan yang
pertama dari kalimah dua ini lebih membawa Republik ini dalam ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonsia. Sedang kita mengimani keluasan dan kedalaman ajaran islam,
sehingga tidak ada celah untuk jadi
egois -embahnya feodalisme. Jangankan
menyatukan manusia se Indonesia, manusia sedunia pun bisa disatukan dengan “bismillaahirakhmannirakhim”
yang mendahului segala perbuatannya. Lho
kok malah sukarela jadi sasaran adu domba, kekejaman dari sesamaya, dan pengusiran dari negaranya, saling bunuh
antara satu umat islam sendiri ? *)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar