10:51 AM
IDE SUBAGYO
APA KITA KURANG BUKTI ke II??
Masyarakat manusia sebenernya tumbuh dan berkembang menurut pola tertentu,
meskipun tinggal di berbagai benua yang tidak berhubungan satu sama lain. Yaitu masyarakat pengumpul makanan ( alat
alatya hanya berupa tongkat penggali) – kemudian masyarakat patembayan/
komunal kuno – masyarakat perbudakan – masyarakat feodal – masyarakat demokrasi.
Perkembangan ini sesuai dengan tarik menarik antara sifat egoism/ individualism
kearah masyarakat gotong royong ( kalok sudah alergi terhadap kata “socialism” takut dipanggil ke Koramil) . Implikasinya
menjadi petentangan antara perkembangan
kepentingan egoism/individalisme yang melahirkan para despot "berseberangan" ( kalok sudah alergi terhadap
kata “beertentangan”- karena mengkotak kotakkan masyarakat dan merusak
persatuanan kesatuan mnurut Harmoko) dengan sifat bermasyarakat secara kesetaraan,
yang diwaliki para demokrat diantaranya Cromwell
dari Inggris dan George Washington. Cromwel yang
menghapus kemutlakan kekuasaan mutlak Raja di Inggris (menulis Magna Charta) dan George Washington yang menghapus perbudakan di Amerika Serikat. Ini berjalan berabad abad dengan segala kekerasan
dan tipuan demi dominasi salah satu
fihak, kadang kadang berkompromi.
Islam yang tersirat menurut sunah Rasulullah,
menyikapi perkembangan masyarakat kearah demokrasi ini, dengan bijaksana,
menyebut Pmpinan tertinggi dari kaum muslimin bukan Raja atau Sultan tapi dimulai
dengan sebutan Amirul Mukminin- Pemuka dari kaum mukmin. Selanjutnya sesudah Rasulullah
wafat Amirul mukmunin dipilih diantara sahabat yang terdekat khalifah-ar-rasyiddin. Semua pekerkejaan dimulau dengan azas bISMILLAHIRAKHMANIRAKHIM.
Dengan cepat dirubah dengan gaya darah panas kaum kaum padang pasir, akhirnya dibelokkan oleh
bani Muawiyah kearah kekerabatan feodalisme. Sebab kondisi dan situasi zaman itu yang mendukung.
Masih tersisa dalam sunah Nabi, bawha siapapun laki laki yang sehat jasmani
hohani dan mengerti ajaran Islam, boleh memgimami sholat berjama’ah kaum
muslimin/muslimat. Sedangkan dengan agama yahudi, bahwa Imam agama yahudi (
rabbi) harus ketnrunan dari dua belas
suku yahudi yang mendiami ranah Yudea. Bandingkan dengan para gembala di agama
Kristiani.
Bahwa ada de-demokratisasi didalam islam, ditandai dari upaya
melestarikan kesultanan Turki, kakhalifahan kemdian Kesultanan
Mesir, Iran, Maroko dan lain lain, tentu saja berdampak pada para
pemeluknya untuk menerima demokrasi seutuhnya, terutama para pemukanya, yang menikmati kelas atas dekat dengan sang Sultan, para mullahnya,
ayatullahnya, tuan gurunya, kiainya, HMInya, KAHMInya, ICMInya, semua masih bernada feudal, dalam menunjuk Pemimpin, dalam arti
mengetangahkan keturunan dan egoism yang dangkal seperti KKN yang dilakukan
oleh mereka sesudah ada di puncak kepemimpinan, yang sangat buruk pengaruhnya
pada massanya. Tandanya semua partainya menjadi gurem Apapun yang dihujahkan, apapun yang dilakukan
tidak menunjukkan ke-zuhud-an berperilaku, apaladi beriman. Tidak menunjukkan
mementingkan kepentingan umum, yang terberitakan akhir ini menteri Yuddy Krisnadi
yang KAHMI dan Ketua DPP Hanura 2015, memberikan katabeletje, jalan jalan ke Sydney sekeluarga gratis atas beaya Negara kepada kroninya sesama pengendali Negara dari satu partai hanura , yang sebelumnya Suryadharma Ali Ketua terpilih
PPP,menilep dana Haji, Lebih dulu lagi
Lutfi Hasan Ishaq dari Presiden PKS memainkan harga daging sapi atas perugian umum, bahwa Sudirman
Said-pun keluaran kelompok studi Islam Paramadina. masih cari cari dukungan untuk
nyeper, diladang gas Masela. Wahai Pemimpin kami, apa yang kalian dapat dan apa
yang kalian lakukan ?. Bahwa revolusi mental itu sebenarnya penegasan dari
ajaran Islam yang populis, mengarah ke
demokrasi, mengetengahkan kepetingan umum, belum selesai, bahkan belum dimengerti. Malah ada demo mahasiswa yang pro khilafah islam anti demokrasi. Demokrasi bukan mengarah balik ke feodalisme ber KKN dan ujung ujungnya tenggelam egoism/individualism, tenggelam dalam
rangka feodalisme dengan bangganya, Sadarkah kalian, perilaku anda sudah
ditandai massa anda, melawan arus demokrasi , kaum muslimin akar rumput, sudah
sangat mendambakan demokrasi sejati ? Nipu saja kok nggak bisa, kedodoran, ketahuan KPK, sedangkan ideologinya yang
feodalistik rakus ketahuan rakyat *)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar