Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Rabu, 20 April 2016

PERKEMBANGAN TERLANJUR EKONOMI DILUAR SISTIM

PERKEMBANGAN EKONOMI DILUAR SYSTIM.

Tidak pernah direnungkan secara sungguh sungguh, betapa keadaan ekonomi telah berkembang dan menguasai negeri ini – justru sangat ditentukan oleh kondisi diluar system, yang dicetak oleh para Pemimpinnya. 

Sudah dibawah kekuasaan para pencari keuntungan dengan nalurinya yang sangat kuat,  ini tidak bicara parkara stereotypes  tidak bicara perkara sara, tapi perkara naluri manusia harus menang.

Berpuluh tahun,  lebih dari tiga perempat  kurun waktu, dari 70 tahun merdeka ini,  eknomi masyarakat telah berkembang diluar pola dan sistim, tanpa mendapat perhatian yang serius dari para pemuka masyarakat, yang telah mencaplok segalanya potensi bangsa yang ada. Sehingga sistim yang dianut sangat berantakan tanpa bentuk dan arah,  disadari  dan dirasakan sebagian besar rakyatnya, tapi nyaris tidak disadari oleh para pemimpinnya.

Bisa diandaikan dengan pertumbuhan fisik anak. Yang sarat digandoli tumor yang tumbuh diluar sistim dengan cepat, sehingga membuat pertumbuhan jaringan anak tidak sesuai sistim yang NORMAL itu semuanya menjadi tidak berpola manusia, dan menuju ke kematiannya.

AKalau Berabad abad bangsa yang terjajah ini  tesetelah merdeka, trus bangsa ini menunjukkan kemauan merdeka untuk seluruh rakyatnya, mau atau tidak mau para Founding Fathers Negeri ini mmenggunakan  SISTEM.  Atau DIDALAM SSATU RANGKA SISTIM. Maksudnya supaya tifdak banyak energy yang terbuang.

sebaliknya berabad abad Penjajah tidak mempedulikan apa bintil yang  tumbuh diluar sistim, yaitu naluri dari sebagian kawula pendatang yang sangat mengutamakan self preservasi diluar sistim, seperti bakal jaringan sel cancer. Malah dengan senang hati penjajah melarutkan mereka kedalam sistimnya, terbukti dengan diterimanya Oei Tiong Ham Companies dalam industry Gula, menguasai beberapa Pabrik dan area persawahan menggunakan HGU dan sistim pengairan dan "koeli gogol" dari Pemerintah Hindia Belanda, bersama dengan Raja Raja Pulau Jawa.

Saking banyaknya mayoritas penduduk bekas jajahan yang tertindas, para Founding fathers kita memlilih UUD 1945 yang nyaris sosialistik. Demi segera mengangkat derajad ekonomi rakyat banyak. Menurut naluri kemanusiaan mereka.

Maksud ini disabotase dan akhirnya ditorpedo hancur berkeping keping oleh "Policy maker" dari seberang benua: Amerika Serikat dengan John Foster Dulles dan CIA, yang menyatakan golongan Negara non blok di Asia Afrika Amerika Latin itu amoral, Saking takutnya pada “domino penciple”

Diciptakan Orde Baru oleh dukungan seluruh kekuatan Ekonomi Amerika Serikat, yang juga didukung oleh Ekonomi Uni Europa. Yang DIPIMPIN OLEH Diktator Militer Jendral Suharto dan kroninya, selama 35 tahun.

Seluruh administrator semua tingkat Pemerintahan adalah dwifungsi dari ABRI  Termasuk Lurah dan  Camat.

Dari sinilah mereka yang hanya mempunyai naluri dagang, (Jawa: bakul) sangat terdukung karena mulai dari perkreditan bank, ( ingat Eddy Tansil (6,7 trilliun rupiah - 1 dollar = 1500 rupiah)  Samadikun Hartono (6.5 trilliun rupiah)  yang ditilep duit bank dari rekomendasi pak Domo) Lantas Maria Pauline dengan Jendral lain, menilep 1,7 trilliun rupiah lari ke Negeri Belanda,  kekuasaan atas lahan Lanud Kemayoran oleh Hartati Murdaya Poo dengan dukungan Gupernur Jendral Jakarta Raya yang lain,  penguasaan upah buruh atas pengorbanan harga local komoditas petanian oleh BULOG sudrun, karena input  pertanian rakyat sangat tergantung  dari subsidi berat pemerintah, makanya harga jualnya bisa ditekan.  Didukung oleh kekuasaan yang bisa dibeli oleh para mereka yang punya naluri pencari keuntungan, pencari keuntungan dari kekuasaan, meraja lela. Karena dari berdirinya Republik ini mereka diluar sistim, bahwa sekolahpun mereka tidak memerlukan, yang artinya menguasai teknologi, mereka tidak memerlukan. Wong Diktatornya saja hanya SD. Kini, dengan pengamatan dan keyakinan, mengelak pajak, dengan timbunan kekayaan haram yang besar mereka sudah mulai bikin kondominium yang cicilannya 11 Juta rupiah per bulan diantara mereka, laku kayak kacang goreng, sementara pensiunan PNS golongan 3D ( pendidikan sarjana strata 1 , masa kerja 20 tahun)  kurang dari 2 juta rupiah/ bulan. Membangun pulau dimana saja dengan gampang dan murah dengan hak ex territorial-nya. Mereka melakukan encroachment/penggerogotan kesana dengan me-lobby undang undang, analisa lingkungan biota, analisa dampak pada nelayan, terlewati dengan selamat. Begitu percayanya mereka akan kekuatan yang telah dimenangkannya, tumbuh diluar sistim sudah membeli seluruh sistim Negara ini, dengan nalurinya kejayaan marga yang dilindungi dunia, karena hasil jarahannya, begitulah harapan mereka. 

Sebaliknya bagi mereka yang seluruhnya, secara total menggantungkan diri pada naluri  manusia yang berbuat dengan nama Allah yang  Maha Pemurah dan Maha Pengasih dalam sistim ini, mendapat kesulitan dipolitisasi, dikriminalisasi oleh Penjabat Negara, wakil Rakyat sekelas M. Sanusi dkk ( sudah tetangkap tangan terima suap 2 milliar) . Sekelas Fadli Zon ( golongannya anti penyadapan oleh KPK), yang dari pertai sistim ini, tanpa malu malu, menjajakan lapak Orde Baru. ´LEBIH ENAK  ZAMAN SAYA TO ? *)

 


 

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More