12:28 PM
IDE SUBAGYO
PERKEMBANGAN EKONOMI DILUAR SYSTIM.
Tidak pernah direnungkan secara sungguh sungguh, betapa keadaan ekonomi
telah berkembang dan menguasai negeri ini – justru sangat ditentukan oleh
kondisi diluar system, yang dicetak oleh para Pemimpinnya.
Sudah dibawah
kekuasaan para pencari keuntungan dengan nalurinya yang sangat kuat, ini tidak bicara parkara stereotypes tidak bicara perkara sara, tapi perkara naluri
manusia harus menang.
Berpuluh tahun, lebih dari tiga
perempat kurun waktu, dari 70 tahun merdeka
ini, eknomi masyarakat telah berkembang
diluar pola dan sistim, tanpa mendapat perhatian yang serius dari para pemuka masyarakat, yang telah mencaplok segalanya potensi bangsa yang ada.
Sehingga sistim yang dianut sangat berantakan tanpa bentuk dan arah, disadari dan dirasakan sebagian besar rakyatnya, tapi nyaris tidak disadari oleh para pemimpinnya.
Bisa diandaikan dengan pertumbuhan
fisik anak. Yang sarat digandoli tumor yang tumbuh diluar sistim dengan cepat, sehingga membuat pertumbuhan
jaringan anak tidak sesuai sistim yang NORMAL itu semuanya menjadi tidak berpola manusia, dan menuju ke
kematiannya.
AKalau Berabad abad bangsa yang terjajah ini tesetelah merdeka, trus bangsa ini menunjukkan kemauan merdeka untuk seluruh rakyatnya, mau atau tidak mau para Founding Fathers Negeri
ini mmenggunakan SISTEM. Atau DIDALAM SSATU RANGKA SISTIM. Maksudnya
supaya tifdak banyak energy yang terbuang.
sebaliknya berabad abad Penjajah tidak mempedulikan apa bintil yang tumbuh diluar sistim, yaitu naluri dari
sebagian kawula pendatang yang sangat mengutamakan self preservasi diluar
sistim, seperti bakal jaringan sel cancer. Malah dengan senang hati penjajah melarutkan
mereka kedalam sistimnya, terbukti dengan diterimanya Oei Tiong Ham Companies
dalam industry Gula, menguasai beberapa Pabrik dan area persawahan menggunakan
HGU dan sistim pengairan dan "koeli gogol" dari Pemerintah Hindia Belanda,
bersama dengan Raja Raja Pulau Jawa.
Saking banyaknya mayoritas penduduk bekas jajahan yang tertindas, para Founding fathers kita memlilih UUD 1945 yang nyaris sosialistik. Demi segera mengangkat derajad ekonomi
rakyat banyak. Menurut naluri kemanusiaan mereka.
Maksud ini disabotase dan akhirnya ditorpedo hancur berkeping keping oleh "Policy maker" dari seberang benua: Amerika Serikat dengan John Foster Dulles dan
CIA, yang menyatakan golongan Negara non blok di Asia Afrika Amerika Latin itu
amoral, Saking takutnya pada “domino penciple”
Diciptakan Orde Baru oleh dukungan seluruh kekuatan Ekonomi Amerika Serikat,
yang juga didukung oleh Ekonomi Uni Europa. Yang DIPIMPIN OLEH Diktator Militer
Jendral Suharto dan kroninya, selama 35 tahun.
Seluruh administrator semua tingkat Pemerintahan adalah dwifungsi dari
ABRI Termasuk Lurah dan Camat.
Dari sinilah mereka yang hanya mempunyai naluri dagang, (Jawa: bakul) sangat
terdukung karena mulai dari perkreditan bank, ( ingat Eddy Tansil (6,7 trilliun rupiah - 1 dollar = 1500 rupiah) Samadikun Hartono (6.5 trilliun rupiah) yang ditilep duit bank dari rekomendasi pak
Domo) Lantas Maria Pauline dengan Jendral lain, menilep 1,7 trilliun rupiah lari
ke Negeri Belanda, kekuasaan atas lahan Lanud
Kemayoran oleh Hartati Murdaya Poo dengan dukungan Gupernur Jendral Jakarta Raya yang
lain, penguasaan upah buruh atas
pengorbanan harga local komoditas petanian oleh BULOG sudrun, karena input pertanian rakyat sangat tergantung dari subsidi berat pemerintah, makanya harga jualnya
bisa ditekan. Didukung oleh kekuasaan
yang bisa dibeli oleh para mereka yang punya naluri pencari keuntungan, pencari
keuntungan dari kekuasaan, meraja lela. Karena dari berdirinya Republik ini
mereka diluar sistim, bahwa sekolahpun mereka tidak memerlukan, yang artinya
menguasai teknologi, mereka tidak memerlukan. Wong Diktatornya saja hanya SD. Kini, dengan pengamatan dan
keyakinan, mengelak pajak, dengan timbunan kekayaan haram yang besar mereka sudah mulai bikin
kondominium yang cicilannya 11 Juta rupiah per bulan diantara mereka, laku kayak
kacang goreng, sementara pensiunan PNS golongan 3D ( pendidikan sarjana strata 1 , masa
kerja 20 tahun) kurang dari 2 juta rupiah/ bulan. Membangun pulau dimana saja
dengan gampang dan murah dengan hak ex territorial-nya. Mereka melakukan encroachment/penggerogotan
kesana dengan me-lobby undang undang, analisa lingkungan biota, analisa dampak
pada nelayan, terlewati dengan selamat. Begitu percayanya mereka akan
kekuatan yang telah dimenangkannya, tumbuh diluar sistim sudah membeli
seluruh sistim Negara ini, dengan nalurinya kejayaan marga yang dilindungi dunia, karena hasil jarahannya, begitulah harapan mereka.
Sebaliknya bagi
mereka yang seluruhnya, secara total menggantungkan diri pada naluri manusia yang berbuat dengan nama Allah
yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih
dalam sistim ini, mendapat kesulitan dipolitisasi, dikriminalisasi oleh Penjabat Negara, wakil
Rakyat sekelas M. Sanusi dkk ( sudah tetangkap tangan terima suap 2 milliar) . Sekelas Fadli Zon ( golongannya anti penyadapan oleh KPK), yang dari pertai sistim ini,
tanpa malu malu, menjajakan lapak Orde Baru. ´LEBIH ENAK ZAMAN SAYA TO ? *)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar