II UPAYA KAUM INTELIGENSIA JAWA MEMOMPA SEMANGAT
Apa yang sebenarnya Terjadi barabad abad yang lalu yeng menjadi bahan dongeng, adalah tulisan huruf Jawa ini berasan dari tulisan huruf Palawa dari India, dibawa oleh pendatang dari India yang telah mampu memintal jenis kapasnya yang seratnya memang panjang dan halus jadi kain muslin yang sangat dimaui oleh kalangan tinggi kerajaan. Pengelana India berhasil bercampur darah dengan kaum bangsawan setempat yamg masih liar, menjadi bagian dari kasta tertinggi kaum brahmana dan kaum katria, sedangkan kaum penduduk asli jadi kaum waysia ( pedagang) dan kaum sudra (petani). Begitulah kaum setempat rela jadi kasta rendah karena mendapat teknologi meananm padi secara lebih mudah dan berhasil panen lebih banyak.
Budaya dari India yang lebih maju mengalahkan Raja setempat dengan budaya yang lebih rendah.
Itu yang kasat mata, sebenarnya yang terjadi kebudayaan setempat yang egaliter karena air dan tanah subur melimpah dilereng gunng gunung berapi, rakyat tidak yerrlalu tergantung dari Raja. Rakyat petani masih menghormati pemimpin tetua Desa nasing masing, salah satu prinsip dari budaya setempat. Kaum inteligensia menciptakan tokoh legenda di Pewayangan, tokoh ki Lurah Semar yang egaliter dengan ermpat anaknya, setara dengan dewa dewa Hindu.
Di Bali yang masih kental dibawah pengaruh Hiduisme hingga sekarang, orang yang menganut kepercayaan “ catur sanak yang lahir besamaan dengan jabang bayi", direcord oleh kaum inteligensia dengan tulisan dalam kropak kuno, kemudian dengan media cetak “Kandapat sari,” mengajarkan: orang akan selalu unggul “kajanaprya” meskipun menghadapi para Dewa sekalipun dan dari kasta apapun – artinya unggul diluar peraturan kasta Brahmana Hindu , bila bisa memgenal catur sanaknya, dengan upaya meditasi tertenu dan bertapa berata, dengan bimbingan para Dwija dan Empu !
Di Jawa kepercayaan ini masih dianut sebagai cara mendapatkan kekuatan mistis seseorang yang berasal dari bantuan “ dulur papat, kelima pancer” – Kepercayaan setempat ini diabadikan oleh para inteligensia dalam serita pedalangan, Raden Sumantri seorang anak Brahmana rendahan yang menghamba kepada Raja Sasrabahu, dibantu oleh sudara gaibnya yang lahir brsama dia dan semua orang yang lahir dari rahim ibunya, karena saudara gaib itu berasal dari tembuni , sang Sokasrana, mampu memindah satu lahan taman yang luas atas perintah sang Raja, dengan tenaga supra natural yang sangat besar dari sang adik, jilmaan dari tembuninya dalam sekejap.
Ketercapaian kebudayaan Hindu diwujudkan dengan berdirinya kerajaan dari Wangsa Syailindara di Pelembang dan di Jawa Tengah. Karena bencana alam gunung Merapi meletus, maka terjadilah mahapralaya,/ kiamat kecil, kerajaan dipindah ke Jawa Timur, oleh Mpu Sindok, berpuncak pada wangsa Girindra pendiri kerajaan Majapahit, dengan ibu kota Wilwatiktapura, situs peninggalannya ditepi sungai Brantas di Mojokerto, kerajaan itu dapat bertahan selama tiga abad.
Puncak keberhasilan kerajaan Majapahit selama dua abad, sebab abad ketiganya telah mengalami degradasi dan decomposisi dalam masyarakatnya didalam aparat pelaksanaan Pemerintahannya. Kaum inteligensia yang mengawalnya untuk memberi inspirasi kebersamaan secara menyeluruh ikut dalam proses degradasi ini.. Atau kaum inteligensia Hindu sudah mencapai kejenuhan dibanding dengan inteligensia baru kaum waysia pemeluk agama Islam yang sedang tumbuh pesat, membutuhkan apresiasi dalam sistim kasta yang ada. Sedang kaum inteligensia Islam mempunyai cita cita Negara yang dipimpin oleh Amirul Muslimin, yang sangat egaliter, meskipun belum punya perangkat alat demokrasi, bukan cara para bangsawan feodal memerintah, yang selalu despotis.
Sejalan dengan ekonomi kam waysia di wilayan Pamotan kini Lamongan, daerah penyangga ekonomi dari Pelabuah Gresik, tumbuh sentra produksi dan sentra penyedia produk beras yang luas dan handal untuk diperdagangkan dengan jung jung dari China, yang semakin besar beras sampai 300 ton sekali muat, setiap saat dalam satu tahun, yang hanya bisa dilayani oleh persawahan muara bengawan Solo di wilayah Pamotan. Interaksi dengan kebudayaan China yan leih tinggi semakin kuat. *)
0 comments:
Posting Komentar