PEMBUATAN MOBIL UNTUK TRANSPORTASI PRIBADI
Memang, sejak mobil ini didesign unutk petama kali, tujuannya adalah transportasi pribagi, dengan daya angkut menggantikan kereta kuda yang ribet, Ide ini tumbuh di masa Amerka Serikat masih sangat muda, baru menapaki industrialisasi.
Keadaaan disana, presis seperti keadaan di Indonesia sekarang, dengan perbedaan kepadatan penduduk yang sangat bertolak belakang dengan di Jawa dan Bali, sedang di pulau pulau lain meskipun penduduknya jarang, tapi kebutuhan pokok harus tetap ada seperti di pulau Jawa dan Bali, jadi tranportasi untuk kapasitas kecilpun penting dan sudah memadai. Keadaan ini mengatakan bahwa kebutuhan akan mobil pribadi adalah nyata, sementara tidak bisa digantikan dengan moda transportasi yang lain selain kereta kuda dan gerobak sapi/ kerbau, atau oerhu dayung, sedangkan hewan ternaknya kurang beragam seperti di Timur Tengah dan sebagian benua Asia, ada unta ada kimar ada keledai, yang lebih murah dari kuda dan sapi, guna memenuhi kebutuhan angkutan jarak pendek kapasitas kecil. Seperti kita lihat sekarang di pedesaan diganti dengan sepeda motor. Tapi jangan lupa sekarang sudah dicengkeram dalam sistim kapitalisme yang jadi imperialisme neokolonialis, Harga produknya sudah ditakar dengan hidupmu yang dibatasi waktunya oleh mereka, masa produktip saja tidak boleh hilang percuma, jadi umur produk tidak terlalu panjang dan tidak boros waktu untuk pemeliharaan, buang setelah sampai umurya.
Artinya spare parts hibrida dengan parts electroic dari plastic+tembaga+logan langka sekelumit, sangat mahal karena itu hasil dari intelectual properties yang di patenkan.. Jadi bahan baku sedikit tapi harga selangit, setara dengan daya guna mobil itu sendiri.
Jangan heran mulai sekarang, kebutuhan ini sudah dipenuhi oleh semacam bemo, yang ada sampai pelosok pelosok tanah air kita, meskipun dipojok pojok Papua atau Kalimantan tengah, yang penuh dengan sungai sungai. Apa lacur, kendaraan ysng ada dipasar sudah berubah mesinnys menjadi sangat complex dengsn kombininasi mesin dan computer ysng tidak dikuasai bengkel setempat, Apalagi dipelosok sana, sedang di pulau Jawa saja, rata rata montir tua di desa dan kota kecamatan pulau Jawa menjadi buta tidak tahu apa apa, tentang fungsi sensor sensor elektronik yang diproses computer compact di dashboard, demi pembakaran yang irit dan sempurna. Bukan itu saja mesin bisa mogok bila sensor sensor ini memberi input pada komputer kompact di dashboard selanjutnya ke komponen pembakaran bahan bakar bensin atau solar, bila ada ketidak sesuaian campurannya., LANSUNG MOGOK. Baiknya, meskipun mogok tapi ndak rusak karena tidak cukup terlumasi olie atau overheated., jadi tidak berefek pada kop silinder jadi bocor karena deformasi ( melengkung) packingnya rusak, dan mesin tidak bisa berfungsi. Maksud pabrik mungkin benar, juga termasuk pengatur perbandingan udara / bahan bakar pada temperature inlet udara yang berubah ubah, demi menghemat bahan bakar, otomatis mengurangi CO dan NO pada gas buang beracun di udara bebas, mencegah polusi udara, menhemat spare parts .yang vital. Tapi juga yang penting terikut kepentingan business. Sekarang jangkauan pabrik sampai ke bengkel bengkel dan penjualan spare perts yang kecil ongkos pembuatan tapi sangat vital, jadi mesti dibeli di bengkel dealer, dan jasa pemasangan yang melangit, tentu saja dengan harga kartel dan monopoli, atau di daerah terpencil akan jadi problem yang sangat berat begi transportasi jenis ini. Sedangkan tidak ada lagi mesin yang model lama dengan karburator biasa, coil/kondensor biasa, delco ( pemb,agi srus listrik tegangan tinggi ke busi biasa – busi biasa, yang setiap montir bisa mengatasi, meskipun dengan mengganti spare parts - tapi ini sudah tersebar dimana mana.
Seperti sekarang sudah tidak ada film selulose untuk foto tustel dengan film celuloid dengan lapisan reaksi fotokimia model lama. Gambar derekam sccara elektronik, dipancarkan ke layar sistim LED dalam paket pixel. Jadi kesulitan mengasah lensa dari kristal kaca ynag dirangkap rangkap tidak perlu.
Sampai Kepala Negra Pak Jokowi kita, sangat mengapresisasi pembuatan mobil jenis pribadi ini dengan membelinya dari SMK jurusan mesin di Solo. Ini meninjukkan betapa penting upaya membuat mobil Nasional, ynag pare partnya masih ada pabriknya.guna memenuhi kebutuhan kita dengan kondidisi ekonomi seperti ini.
Segala upaya membangun infra structure transportasi yang sangat mahal, sebagian besar keuntungan-nya akan jatuh ke tangan konglomerasi fabrikan diluar negeri yang akan mencaplok keuntungan luar biasa dari monopoly mobil dan service, serta spare parts electronik -nya dengan mendiktekan harganya. Bisa membuat lumpuh Negeri ini.
Maka dari itu dari sekarang masih nyaris belum terlambat, bernegosiasi mendapat design dan lisensi pembuatan spare parts dengan teknologi menengah kita di pedesaan, guna pembuat mobil Fiat model tahun 70 han, dengan pabrik mobil rakyat Volkswagen model tahun yang sama, mungkin dengan Tata dari india, Atau model mobil rakyat Peugeot dari Perancis , atau katakan Proton saga dari Malaysia untuk memberi pasar kita alternative yang lebih bisa dipelihara dengan ongkos biasa, pada derajad teknologi kita sekarang ini, yang masih mempnyai jutaan bengkel dan montir bepengalaman, diseluruh Nusantara.
Inipun sangat terbatas jangka waktunya, Sampai pada suatu saat, ada fihak fabrikan mampu membuat disket pemeriksaan diagnosa sesuai data sensor sensor ya ada pada mobil itu dan sekaligus teraphynya - belum sampai kesitu. kebanyakan diketemukan salah satu sensornya yang sudah perlu diganti. Tapi entah kapan.
Jadi pabrik coil, pabrik condensor, pabrik platina, pabrik delco ( ini nama pemegang patent pembagi listrik ke busi) tutup, kerena kekurangan pembeli. SAMPAI SAAT INI SUDAH TIDAK ADA SPARE PART YANG MANAMANYA CUT OUT ( KETOT) merek apapun dari pebrik alat listrik yang terkenal seperti Nippon Denso, Mistsubishi, Bosch, semua spare part cutout atau relay regulator untuk mengatur aliran listrik dari dinamo ampere ke accu sudah palsu semua, diproduksi dari pabrik rumahan di Taiwan, Thailand Singapore, juga dari sini saja. Jadi bila relay regulator ini diganti dengan IC ( integrated circuit} lebih bisa dipercaya, murah dan accu diisi pas dengan kapasitasnya. Karena IC ini disatukan dengan dinamo apmpere dengan diputan mesin yang tidak tentu.
Saya menyadari ini karena saya telah menukarkan mobil Toyota Hardtop diesel 2900 cc tahun 1983 dengan sesama Toyota, modal Kijang ( capsule) bensin 1800 cc tahun 2001 yang saya sangat awam terhadap instalasi sensor dan instalasi karburator (sekarang bukan carburator tapi direct injection) , instalasi coil- condensor- Delco/pembagi arus listrik teganan tinggi) - busi – sekarang pakai IC disatukan dalam kamputer compact. Akibat dari ini, mngkin bensin harus sangat bersih, filter bensin saja harus dilepas dengan kunci khusus, untuk “nepel” selang dari baja yang biasa dipakai dalam sistim hidrolik. Yang tentu saja merepotkan dan sangat lebih mahal dari filter bensin yang plastic. Satu hal yang sudah menolong saya sebagai pengguna mobil model lama ialah penggantikan relay regulator/Cut out/ ketot – yang konon semua merek terkenal di pasaran adalah palsu – sehingga arus dari dynamo ampere ke accu tidak pasti, meyebabkqan accu yang sangat mahal rusak saya ganti denga dynamo ampere yang ber IC untuk mengatur pengisian accu, ini sangat bermanfaat, smoga berguna bagi perencana ekonomi Negara kita ini, sehimga mereka tidak tersedot dalam kepentingan business monopoly kartel "mereka" *)
0 comments:
Posting Komentar