MENAFSIR KEMBALI DAN MENGEMBANGKAN ISYARAT PAK SAID AQIL SIRAD PADA
SIARAN TV ONE, MEREKAT PERSATUANA BANGSA
TG 14 FEBRUARY 2017, ASUHAN BANG KARNI. Disiar ulang tg 25 desember 2017
sore.
“Semangat islam para Wali islam tanah jawa muali abad 12 M, sampai pada pendirian kesultanan Islam yang pertama Demak Bintoro pada abad ke 15 M, mengajarkan ilmu tasawuf pada kaum elite captures agama sebelumnya.” begitulah kira kira ucapan ketua PB NU ini.
Ya, kepercayaan
diri dari para Wali islam di Jawa pada abad ke 12 -15 M.
Era dengan kurun waktu 12 abad pertumbuhan islam di wilayah asalnya yang sudah sangat kokoh dalam menggunakan semangat feodalisme, sebagai suatu pondasi pokok kekuasaan dari masyarakatnya., sudah dimulai oleh dinasti Mu’awiyah.
Era dengan kurun waktu 12 abad pertumbuhan islam di wilayah asalnya yang sudah sangat kokoh dalam menggunakan semangat feodalisme, sebagai suatu pondasi pokok kekuasaan dari masyarakatnya., sudah dimulai oleh dinasti Mu’awiyah.
Benar memang Demak Bintoro satu kesultanan berabad abad setelah dinasti Mu'awiyah di tanah Timur tengah, tapi kesultanan islam di Demak sudah dengan azas egaliter, dimana
Sultan dipilih oleh pemuka agama
islam, dengan para calon Sultan adalah
para elite masyarakat islam baik dari
kalangan feodal saat itu, maupun dari kalangan ulama dari semua kalangan tanpa ada pembedaan ( sebenarnya sulit memisahkan, mereka
ulama- juga mayoritas masih berdarah keturunan para
brahmana atau ksatrya zaman sebelumnya - tapi kan yang dibicarakan sistemnya ?). Keberanian yang dilandasi kepercayaan diri
yang luar biasa, mengingat telah 13 abad
semenjak Abu Sofyan mengangkat putranya
menjadi Sultan. Sedangkan sebelumnya adalah Amirul Mukminin yang tidak diwariskan
ke keturunannya. Selama 13 abad setelah
Sultan yang pertama bani muawiyah,
dukungan terhadap feodalisme makin kokoh, disertai dengan upaya
pembenaran lewat dalil ajaran dan budaya
yang digoncengkan pada ajaran
hidup. Jadi para wali islam zaman
berdirinya kesultanan Demak Bintoro membenturkan masyarakat egaliter islami
dengan masyarakat feodal berkasta pondasi dari masyarakat sebelumnya. Manusia boleh sangat berbeda beda, tapi perbedaan ini tidak boleh melanggar hak azasi suatu kehidupan, makanya harus rela dengan kesamaan dan kebersamaan hak azasi seluruh umat manusia juga kewajiban azazi menjaganya .
Dengan kepastian dapat membangkitkan semangat pembaharuan, dibawah panji panji islam, dalam segala bidang. Terutama ekonomi dengan pembangunan sawah dari rawa Demak bintoro, mengkaji pengalaman di jaman sebelumnya, persawahan di Pamotan dan Manyar,Gresik. Terutama export beras dan gelondong kayu jati dari lereng utara Gunung Muria.
Dengan kepastian dapat membangkitkan semangat pembaharuan, dibawah panji panji islam, dalam segala bidang. Terutama ekonomi dengan pembangunan sawah dari rawa Demak bintoro, mengkaji pengalaman di jaman sebelumnya, persawahan di Pamotan dan Manyar,Gresik. Terutama export beras dan gelondong kayu jati dari lereng utara Gunung Muria.
Sangat berat membangkitkan semangat Abu Dzar, seorang sahabat
Rasulullah salalahu alaihi wassalam. yang berwatak lugas, sederhana, terbuka
dan berani. Pada usia lanjut, sosok lugas ini masih berani mengkritik Sultan
bani Mu’awiyah yang membangun Istana Hijau Al Kirza, di ibukota wilayah
taklukannya yang sudah sangat luas dengan kekayaan Negara. Sesudah sultan ini, terjadi pergantian wangsa
kesultanan berulang ulang semua sangat menikmati keistimewaan feodal penguasa duniawi ( para
Sultan dan kroninya) dan penguasa Agama ( para Ulama kesultanan, Imam dan Mufti, Khadi ) juga dengan leluasa
memberangus ide ide egalitarian dengan pamphlet dan sisipan di kitab kitab tulisan tangan dengan edisi sangat terbatas, juga
dalam bahasa arab yang adhi luhung, pokoknya diedarkan oleh kroni para Sultan
sampai wilayah yang sangat jauh, selama belasan abad. Alias memberantas demokrasi,
dari benak pembacanya. Yang ini artinya jiwa demokrasi selalu
tersirat pada tingkah laku Rasulullah Muhammad salalahu alahihi wasasalam. Tanpa pribadhi yang “jeneng” sangat berprinsip, pasti akan sangat “ewuh pakewuh” , membuat kecewa para sultan, yang baik kayak Nabi Sulaiman, Sultan Harun Al Resyid yang legendaris Penaklukan Yerusalem selama daulah islamiah ada dua kali penaklukan oleh Islam, yang sama sangat dikagumi sejarah.Oleh Umar bin Khatab.r.a. salah seorang dari khalifaurasyiddin dan oleh Salahuddin al Ayyubi. yang sangat islami dan elegan, tanpa watak barbarian. Dua duanya dipilih, bukan deari keturunan.
Untuk menangkal itu semua, perjuangan para wali islam pulau jawa demi
mengungguli sistim masyarakat kerajaan
terdahulu, sangatlah berat, dan memerlukan strategi yang sangat canggih, memerlukan
tenaga dan pemikiran yang mendalam supaya kokoh dan tidak dicap sebagai
sempalan ajaran Islam, yang dengan mudah akan dilucuti kekuatan moralnya. Perlu kepercayaan
diri yang sangat besar.
Saya kira mengambil teladan dari Abu Dzar. Mengadakan pendalaman ilmu tasawuf dengan
elite agama sebelumnya. Konsekuensinya tidak satupun peninggalan kerajaan Demak
Buntoro merupakan istana batu bata dengan adonan spesi antara batu bata pasir
kapur tohor dan abu gunung api seperti kerajaan sebelumnya (bandingkan dengan makan raja raja Gowa atau raja islam di Aceh, yang di Demak sangat sederhana) atau ibu kota Mataram
sesudahnya. Mungkin, kerajaan Demak
Bintoro tidak cukup dana buat memperbaiki
sistim pematusan rawa persawahan Demak yang sangat luas, karena export beras
macet gara gara pembajakan galleon galleon Portugis meraja kanon (bukan lela) diselat Karimata dan Laut jawa..
Mungkin, artinya pemasukan pajak sawah kurang, dan pajak perdagangan
beras sangat susut. Sultan Hadiwijoyo, dan putra angkatnya Panembahan
Senopati lebih memilih tanah bhumi hutan
mentaok sekarang sekitar D I Y Jogjakarta, yang merupakan lereng rendah kipas
lahar dingin yang sudah melapuk jutaan tahun, dengan tiga sungai yang musim
kemarau masih mengalirkan cukup air buat pengairan, sungai sungai deras dan dangkal, mudah dinaikkan permukaan
airnya untuk pengairan sawah, juga bendung plered, yang disamarkan sebagai nama pusaka
tombak pusaka kiai Plered, nama konstruksi
bendung untuk pegairan kerajaan Mataram (serupa huruf 'f”
lebih miring). Menggantikan sawah rawa Demak. Mungkin perpecahan di asal ajaran islam, yang sudah berabad abad
rupanya telah merambah akar rumput, mengendorkan semangat gotong royong petani santri di sawah rawa, sehingga mengerjakan penataan kembali sistim
pematusan tidak terlaksana. Di Kerajaan baru ini Sultan memiliki
sawahnya untuk kas kesultanan, dan memerintah sebagai monarki absolute. Dengan
demkian karya para wali untuk mengintegrasikan kesultanan dengan semangat
egaliter demokrasi gagal, tapi tersisa
pada ajaran yang diserap oleh para kaum
inteligensia Jawa bekas kasta ksatrya dan kasta
brahmana, kasta waysia dan kasta sudra yang sudah jadi saudagar canggih dan melek huruf, bisa membuat surat perjanjian, dan pembukuan lajur,waysia sudra yang sudah menjadi Bilal Bilal yang tahan banting, Semangat ilmu tasawuf
yang sengaja diajarkan dulu oleh para Wali islam, guna mengimbangi semangat agama sebelumnya dengan wujud dalam kitab
Bhagawat Gita, dengan weddha kelima Mahabharata, dan aliran Budha Hinayana, Dengan masih tekun mengambil teladan
dari perjuangan Rasulullah SAW pada
permulaan kerasulannya, dan Abu Dzar pengikut islam yang pertama, sahabat Nabi dari kaum badui yan lugu, egaliter, bersemangat
empati-nya pada penderitaan rakyat miskin, tidak lekat pada harta benda. Masih
mampu mencetuskan perlawanan - perang Jawa-(1825-1830) . Muncul
pada karya dan keteladanan RMP Sosrokartono wakil dari inteligensia Jawa
dan Islam yang zuhud. Menunjukkan
warisan para wali jawa, sumber yang masih jernih dari ilmu Hakikat islam dan ilmu Makrifat islam – tasawuf
- dari gerakan dan bacaan sholat wajib, Kalimah
toyibah, kalimah basmallah, dan Al
Fatihah. Keberanian “beda” kalok perlu :
anteng mantheng, sugeng jeneng.
Harus ada kepercayaan diri dari ulama dan umarah
Nusantara. Masyarakat Indonesia jadi
sarana melaksanakan ad dien dalam keberagaman berarti nenggubah ekonomi dengan ad
dien yang sudah menjadi tantangan jaman. Membuat kehidupan manusia lebih
manusiawi, didunia yang lebih baik.
Menghapus perbudakan, penjajahan, menghapus feodalisme lahir bathin,
melestarikan alam dari hangkara murka mafsu manusia.
Dengan alat terlaksananya pemikiran neo liberalisme, praktek kebebasan
ekonomi yang mutlak seantero dunia. Bentuk baru dari nazi-isme, neolib yang ini
bukan mengejar dominasi ras, tapi mengejar dominasi US DOLLAR, dan otomatis yang menyimpannya di off shore banks, bukan negara, ndak punya rakyat ndak mbayar pajak menguasai perdagangan/keuangan seluruh dunia ini, dibayar dengan memberikan ibu
kota Yerusalem, kayak punya embahnya sendiri, pokoknya dia ndak keluar uang
sepeserpun, cuma secuil topi serabi.
merah lagi, Dilain sisi masih
ada umat islam yang secara kasat mata semua benar, tapi urusan hidup masih besazas feodalisme asalnya dari luar pulau
jawa, dimana elite capture-nya menjadi elite capture yang memanfaatkan doktrin persatuan tanpa terkotak
kotak, tapi elite capture-nya masih berjiwa kerdil, setingkat suku dan puak, jenis ini ningkring diatas kotak didukung kekuatan senjata untuk menipu rakyatnya.
DENGAN DUKUNGAN US DOLLAR. begitu dukungan us dollar berhenti, bubar. Golkarnya Harmoko tidak menunjuk penggantinya, bukankah ini satu pertanda runutuhnya feodalisme ? Karena apabila sempat dttunjuk pasti tidak laku ? 1993 kekuasaan militer feodal ini runtuh, karena terlalu boros clan clan warga baru, yang masih tiga generasi sudah merajai ekonomi, tidak menghayati kondisi sosio demografi Indonesia, dumeh dekat dengan sang Jendral. Lantas dengan menyolok hadigang
hadigung, jadi pendukung doktrni
doktrin ini, kasempatan digunakan tanpa malu. Tersisa elite capture semacam Fahri Hamzah, yang ndak malu, Sedang selama
masa 15 abad feodalisme digunakan oleh para sultan, demokrasi yang sudah diisyaratkan oleh Rasulullah
salalalu alaihi wasallam sudah tidak dipakai lagi. Berkembang kearah penjajahan
dari neo liberalism dalam ekonomi, yang sudah melampaui batas dimensi Negara, agama dan sistim
bermasyarakat – semua seluruh dunia harus ditera dengan kertas US dollar – lha
si kertas ini dengan sengaja di-inflasi-kan dinegerinya kebutuhan hidup naik
tapi gaji penerima upah disana ya dinaikkan, sedang dinegara orang lain malah
nilai US dollar dinaikkan terhadap uang local karena mekaniasme pasar uang, dengan
apa mereka diupah, jadi upahnya turun, karena nilai us dollar naik karena sangat dibutuhkan ( di Mesir untuk beli gandum, ndak beli, kelaparan konon juga Pakistan –
masih mending di kita – untuk membeli alat alat canggih – dan sayangnya juga beli kedelai untuk lauk, saya harap ibu Moana Susi bisa mengganjalnya dengan ikan laut - makanya dasar lautnya jangan dikeruk dengan jaring centrang, dengan cengengesan) .
US DOLLAR ini gantinya ras Aria dari nazi-isme. Nilai us dollar naik karena harus beli infra structures selain bangunan, yang juga tidak sedikit, misalnya alat alat kedokteran dan farmaceutical products, karena kerusakan genetic dari mengkonsumsi tanaman budidaya hasil rekayasa genetic dari sana, yang belum tuntas diteliti efeknya terhadap pemakainya- manusia, alat alat komunikasi, senjata canggih, alat alat Pendidikan dan penelitian ( disana peneliti bikin alatnya sendiri. disini beli jadi sudah wutuh tinggal pakai, dbuat satu satu oleh para ilmuwan – jadi harganya selangit – bikin sendiri, ogah ah ? Tradisi para Profesor kita kan bukan dari lingkungan para tukang – mlainkan penghafal kitab kitab? jadi ya kurang trampil bikin alat alat penelitian sendiri)
US DOLLAR ini gantinya ras Aria dari nazi-isme. Nilai us dollar naik karena harus beli infra structures selain bangunan, yang juga tidak sedikit, misalnya alat alat kedokteran dan farmaceutical products, karena kerusakan genetic dari mengkonsumsi tanaman budidaya hasil rekayasa genetic dari sana, yang belum tuntas diteliti efeknya terhadap pemakainya- manusia, alat alat komunikasi, senjata canggih, alat alat Pendidikan dan penelitian ( disana peneliti bikin alatnya sendiri. disini beli jadi sudah wutuh tinggal pakai, dbuat satu satu oleh para ilmuwan – jadi harganya selangit – bikin sendiri, ogah ah ? Tradisi para Profesor kita kan bukan dari lingkungan para tukang – mlainkan penghafal kitab kitab? jadi ya kurang trampil bikin alat alat penelitian sendiri)
Nilai US dollar
naik karena sangat dibutuhkan untuk membangun infra structure perikanan, pertanian dan peternakan, yang masih harus dibeli dengan US dollar.
Harga barangnya di Negara asal, sudah naik karena uangnya
di-inflasikan, masih naik lagi nilai US
dollarnya dinegara berkembang karena sangat dibutuhkan. Dunia Islam, sudah ada konsep mengenai ini,
ekonomi dan perdagangan cara islami. Cuma masih terselip selip dilemari primbon para ulama di seluruh dunia. Karena lagi
sibuk menjaga kemurnian agama islam. Sebagian santrinya malah bikin bom bunuh
diri, lebih gampang. Devide et impera
diantara Negara kapitalis baru dengan watak
“bakul”-nya masih kental tersisa ( ngeloni
keuntungan kecil -urik-nakal dalam
dagang, dan mengabaikan keuntungan strategis yang lebih besar berjangka panjang
) - dengan Negara berkembang alias Negara kapitalis
setengah matang dengan elite captureya yang
makan suap, ndak mampu menawar dengan win win solutions mutlak, ya sedikit
mengalah-lah, sebagai landasan dagang dimasa depan, Adu domba model ini masih
sangat ampuh mengaduk aduk perjuangan diantara rakyat miskin dengan segala cara.
Dasar. Apa ideology islam tidak bisa menciptakan
trobosan, selain yang sudah biasa dikerjakan wahai para habib cuma omde (omong gede), masih mau menggurui ?, ya ini subjeknya, gurui
kami kalok bisa !! *)