Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Jumat, 09 Juni 2017

IYA,.......SETELAH  HAMPIR TIGAPEREMPAT ABAD
Persoalan murni teknis,  telah menjadi batu pondasi Politik, yang berarti dasar menyatukan kekuatan masyarakat dalam satu Negara, yaitu INFRA STRUKTUR. 
Tidak hanya  itu, tapi i

Masyarakat  mnjadi sadar. Infra structure yang menyangkut kepentingan hidup orang banyak, kesejahteraan umum.  ALHAMDULILLAH, ini baru benar. 
Sebelum ini, infra structure negeri ini hanya menjadi pembicaraan kaum Ekonom, karena malu diri lantas mereka menyebut dirinya kaum teknokrat. Segolongan dengan Ali Wardhana dkk, yang pengabdiannya hanya mencari keuntungan buat  Boss beserta croni-nya yang diktator militer thok, atau Corporate raksasa yang menyewanya thok. 


Saya menebak, yang dimaksud dengan infra structures oleh Kabinet pak Jokowi sekarang ini, adalah infra structures yang sangat dibutuhkan untuk membangunkan ekonomi kehidupan rakyat banyak.  Mulai jembatan gantung antar desa dan kota kecamatan atau sekolah, sampai saluran air untuk mencegah pengeringan lahan gambut dan menjadikannya  lahan pertanian dengan petaninya yang mempertahankannya dari kebakaran yang sekaligus hidup petani disana jadi lebih sejahtera, embung embung di NTT, dan penyediaan  hidro listrik dan niccro hidrolistrik  di Sulawesi tengah, sekaligus menarik investor industri pendinginan ikan dan pengolahan hasil  dari keramba raksasa di teluk Tomini, mengembalikan keberadaan perkebunan kelapa di sepanjang pantai  teluk Tomini, selang seling dengan hutan mangrove yang sudah digunduli dasana tanpa rencana, untuk tambak udang. Pengadaan kapal ternak besar yang berkeliling Nusantara bermuatan sapi kerbau, konsentrate, hay dan silage yang dipadatkan. Membersihan teluk itu dari limbah tambang emas. Ini semua infra structure yang terjangkau. Asal didaerah itu (Sumatra, Sulawesi, Maluku, NTT, Kalimantan) dibersihkan dari teroris dan penguasa/elite capture setempat yang feodalistic  skala puak dan kampung. menduduki semua posisi Elite capture didaerah itu Sebab di skala yang lebih besar para feodal ini sudah nenenuhi Ibu Kota, jadi koruptor buaya malah Tyranosaurus rex yang makan cicak dan buaya, tanpa merasa salah, sedang diskala kampung dan puak para feodal ini sumber makannya jadi pemalak liar a’la pak Ogah, perdagangan narkoba a'la Bupati OKI tanpa merasa salah, pendukung teroris yang sesat dari tujuan nasional kita saja. Tidak kalah penting adalah kepedulian di wilayah perbatasan yang sangat memerlukan infra struktur untuk menarik para calon “gafatar” yang pak Jokowi bisa menyulapnya jadi pahlawan pembela tanah air, asal ada infra structures yang cukup menghidupi ekonomi menengah saja, tanpa gencetan dan manipulasi dari elite copature feodal setempat, tukang bakar lahan gambut lagi. Dengan catatan, ini bukan kerja sepele,  ini pekerjaan kecil kecil dengan beaya tinggi, ditambah dengan penuhnya godaan lalat calon koruptor yang tidak bertanggung jawab dan politisi hanya cari obyek percaloan, yang gentayangan di DPR dan Partai Partai Politik dengan sikap sisa Orde Baru yang feodalistis. Kita butuh "Teman Pak Jokowi" skala Nasional. lebih dari 70% pemilih, untuk menangkal godaan CIA dan iblis yang merasuki feodal feodal kita untuk cup de'etat oleh partai dan militer kayak biasanya dimana saja di dunia. jutaan sukarelawan yang pandai dan tulus bekerja terutama kaum muda, sebab ini menyangkut hari depan mereka.  nfra struktur yang ini sudah membuat Kabinet Pak Jokowi dan Pendukung nya sangat sibuk, sedang warga yang kehilangan kesempatan,  korupsi berjama'ah malah cengengesan di TV, mengobati kekecewaan-nya dan makan hati, karena Pak Jokowi mendadak menyaksikan situs kegoblokan kroni para sudrun yang dipiara oleh rezim yang digantikannya, trilyunan rupiah pemborosan di Hambalang.  Wong sejak zaman beheula dikawasan itu desa saja tidak pernah didirikan sebab rawan longsor, kok dibangun bangunan bertingkat banyak. 

Dasar sudrun sudah menguast ITB. Sekian lama semoga Allah menganugerahkan  ijabah kepada bangsa ini *) Kalok Tuan Van Danu bisa membuat artai dengan cabangnya disetiap Propinsi, dengan harta Mobile 8 yang haram,kenapa saudaraku yg sadar tidak membuat Partai Politik teman rakyat Kecil ?

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More