9:46 AM
IDE SUBAGYO
PEPATAH JAWA: ILMU IKU LAMUN DI RINGKES BISA DHADI SAK MRICA BUNUBUT, LAMUN
DIGELAR BISA MGEBAHAKI JAGAD. Artinya : ilmu bila diringkas bisa menjadi
seringkas mrica yang di bubut menjadi lebih kecil dan bulat sempurna, bila
diuraikan bisa memenuhi alam.
Bila ilmuwan belum sampai bisa meringkas ilmu yang dikuasainya, sehingga sekecil
seringkas sebutir mrica yang dibubut bulat sempurna menjadi amat kecil dan
bulat sempurna, bila belum dapat meringkasnya menjadi sekecil mrica binubut, dia
belum menguasai ilmunya secara sempurna. Istilah sekarang belum setingkat
Phylosophiae Doctor, PhD. Dalam
pengertian ini para ilmuwan yang setingkat PhD, dianggap telah menguasai seluruh
pokok dan cabang maupun ranting ilmu yang dia pelajari. Ini menyangkut
ketrampilan otaknya. Jadi predikat PhD tidak sembarangan diperoleh meskipun Doctor honoris causa. Phylosophiae pengetahuan,
adalah hakikat, inti sari dari ilmu yang
dia pelajari.
Dalam hal ini ada semacam
bangunan imaginer yang semua pintu pintu dan ruangan ruangannya sudah dikenal
oleh sang Ph.D, sehingga dia bisa memilih ruang apa yang disenanginya, untuk
mengasah lebih lanjut ketrampilannya, atau mengajarkan illmu dimana dia sudah
mencapai Ph.Dnya.
Dalam bahasa arab ilmuwan
adalah ulama, yang artinya ahli ilmu.
Semula pada abad abad
pertama sampai abad 2 -12 tahun hijriyah ilmu pengetahuan semua cabang sangat berkembang di
dunia Islam yang sudah sangat luas, menyatukan daerah daerah subur di lembah
sungai Nil, Andalusia, ex Punisia, tanah Levant, Babylonia
sampai lembah sungai Indus keutara
dataran tinggi Yunnan, Kirgistan, Uzbekistan dan Kazakhstan. Sebab Islam
membebaskan pikiran manusia dari takhayul dan merangsang pemikiran sehat yang
rasional, sangat banyak tercantum berulang ulang dalam kitab sucinya yang
merupakan kalamullah, wahyu illahi yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada
Rasulullah Muhammad salallahu allaihi wasallam-dalam Al Qur’an, ada 10 -20 ungkapan
“apakah kamu tidak berfikir /menggunakan akalmu/mengerti dengan akalmu "? (google -sangat banyak artikel mengenai anjuran untuk berfikir tercantum dalan ayat ayat suci di Al Qur'anul karim)
Diharapkan ilmuwan dari
semua cabang ilmu, sudah mengerti posisinya ada dimana dia dalam dunia ilmu, cabang
ilmu yang digelutinya, sehingga dia bisa memilih apa yang akan
dikembangkannya lebih lanjut.
Falsafah cabang ilmu dan falsafah
keseluruhan ilmu seharusnya dia tahu.
Itulah maka ada pepatah orang jawa tersebut diatas. Alangkah indahnya apabila
siapapun yang digelari gelar ulama menjadi orang seperti apa yang dimaksud dengan
istilah ulama sebenarnya. Bukan
malah memisahkan diri menjadi orang yang menguasai ilmu agama islam tok. Itupun sudah menjadi sangat sulit memerlukan
pendidikan dari berbagai guru/ ustadz,
seumur hidup, mulai dari usia dini apabila calon ulama ini mau menguasai seluruh ayat
Al.Qur’anul karim dan Al Hadist dan seluruh aspectnya
KESATU: memang bahasa Arab
itu sangat akurat dengan aturan tata bahasanya, setiap kosa kata akan diatur
fungsinya dalam kalimat setepat tepatnya menurut satu kaidah. Begitu pula fonetikanya dan intonasinya. Pokoknya menurut istillah jawa adhi luhung, tanpa tandingan. KEDUA: Dalam Pelajaran Agama islam, Ilmu
agama ini sangat erat dibatasi dengan asal usul dari ustadz ustadz yang
mempunyai urutan estafet sampai ratusan generasi secara tradisional, berabad
abad, sampai sekarang institutusi
pendidikan tinggi yang sudah disesuaikan pengaturan formatnya secara modern, seperti IAIN ya gitu, ya benar institusi ini hanya menyangkut agama
islam, meskipun dalam kurikulumnya juga ada perbandingan agama agama lain, tapi
keluasan pandangannya ya hanya sampai ke batas Agama, tidak meluas ke cabang
ilmu lain meskipun dari falsafahnya, dalam arti hakikatnya ya enggak/ Sedangan abad abad pertama, agama islam bisa
merangsang seorang ulama berpikir menjadi pengumpul ilmu dan menyempurnakan pengetahuan yang sangat beraneka ragam dibawah sinar pencerahan
islam, hasil kebudayaan yang lebih tua dari wilayah wilayah pemeluk islam yang
sudah tinggi peradaban sebelumnya, karena kesuburan tanahnya. seperti Mesir Babilonia, dan Punisia, sampai pengembangan
ilmu tersebut dan pe-nyempurna-an-nya oleh para ulama islam, masih dikagumi dunia hingga sekarang. Paling tidak para ulama ini mempunjai insight dan oversight yang mendalam perkembangan ilmu pengetahuan mengenai masyarakat manusia dan alam,
disamping ilmu agamanya. Sangat tidak mungkin jadi jagal pembunuh apalagi orang yang tidak berdosa,kecuali bila sudah dicekoki heroin. Membangun pondok pendidikan islam sekalian masjidnya yang megah pasti sangat terpuji, tapi mempunyai pandangan teleskopis terhadap dunia ilmu
pengetahuan sangat diharapkan, supaya benar benar bisa menjadi penunjuk jalan
hidup jamaahnya sebagai manusia islam ini, Bukan malah miring miring kearah ilmu paranormal, ilmu ghaib yang di Islam diklasifikasi dalam ilmu laduni - ilmu karunia Allah sendiri yang tanpa bisa dipelajari dan mudah dicabut kembali tsnpa sebab, seperti yang dilakukan oleh "teman belajar bersama" supaya mencuat kharismanya terhadap orang yang mengaguminya. Sadarlah wahai muslimin. Mempelajari ilmu duniawi mudah asal sudah mengerti hal ilmu yang bisa diringkas sebesar biji mrica yang sudah diasah bulat - dan sang kharismatik bisa menggelarnya hingga memenuhi dunia - ini lebih banyak gunanya daripada mengisyaratkan penguasaannya terhadap ilmu ghaib yang tidak bisa diandalkan, kecuali sebagai penambah gagah gagahan saja. Sebab ada syarat kedua jaitu ilmu iku kelakone kanthi laku - ilmu itu bisa berguna bila diprkatekkan, bukan hanya besar promosinya saja, misalnya bisa ketemu penunggu ghaib gunung Merap, misinya malah menjadi rucah-mureahan
Ini bisa diupayakan dengan mempelajari
falsafah pengetahuan alam dan manusia, merujuk hakikat ilmu ilmu tersebut. Karena
dalam Al Quran sering dituliskan kalimat “apakah kamu tidak perfikir ?” Semua
itu sekarang di dunia Arab yang masih jadi pusat studi Islam, masih belum bisa menandingi kaum ulama abad abad permulaan perkembangan
islam dengan berderet deret imuwan segala bidang ilmu seperti Al Batani –ahli
Trigonometri, Al Farabi- ahIi illmu Politik, Ibnu Batutah alhli Geografi
penjelajah dunia, Ibnu Sina-ahli Ilmu Kedokteran dan anatomi, Al Sarkawi-ahli ilmu
bedah, Al Biruni- Alhi Berbagai Ilmu ( falsafah pengetahuan ?), Al Haitham-ahli
Optika, al Razi ahli ilmu Kimia penemu pembuatan sabun, Al Wafa- ahli
Matematika, Al Tusi- ahli Astronomi dan lain lain masih ratusan. (dari kalender sekolah dasar Mohammadiah 16 Surabaya) Tentu saja mengembangkan ilmu
ilmu ini adalah pekerjaan seumur hidup, tapi cabang ilmu lain, yang tersebut
diatas tidak asing bagi para ulama agama Islam waktu itu. Mereka telah
menguasai hakikat ilmunya, seperti ahli geografi dan ahli astronomi telah mengerti bahwa pada HAKIKATNYA dia
berjalan di bumi yang bulat, mereka mendiami planet yang mengedari orbit
matahari. Malah HAKIKAT islam adalah
salah satu ajaran islam yang sangat
diharapkan semua kaum muslim tahu, karena ini kenyataan yang sangat sederhana,
tapi sangat penting untuk diraih. Karena itulah maka islam jadi mercu suar Dunia. Sebab sudah di-tegaskan dalam kesehariannya syari’at islam,
ajaran menunaikan sholat wajib adalah untuk
Allah semata. Tapi isyarat ajaran HAKIKAT DAN MAKRIFAT-yang diisyaratkan didalamnya
ya untuk manusia. Ajaran islam dibagi menjadi empat bagian yang
tak terpisahkan yitu SYARIAT, TARIKAT,
HAKIKAT DAN MAKRIFAT. Bagian syari'at dan tarikat, dalam bagian yang kasat mata sudah tercantum isyarat isyarat pelajaran Hakikat dan makrifat islam. Pelajaran ilmu yang wujudnya tidak kasat mata, tapi sangat menenteramkan hati,
dan membuat sang muslim jadi sangat teguh dan sabar. ( Tapi cacatnya tidak menjadi penyebab kaya raya karena jadi
koruptor ) Makanya kaum muslim harus befikir, berdiskusi dengan tenang dan “meneb”
namanya konon tabayun. Ini khusus ada
ayatnya dalam Al Qur’an, surah yang amat pendek
Wal Asri, surah vaforit sesudah Al Fatihah dalam sholat wajib, karena
pendeknya. Sebenarnya ulama
zaman ini yang sangat mendalami ilmu
Syari’at dan ilmu Tarikat ya maklum akan hal ini, tapi keterkaitan pada dunia kan erat sekali, sehingga ngapain mencari dengan ilmu yang tidak kasat mata ? Mending berargument disela bahasa Arab yang
lancar dan fasih mengenai hal hal yang kasat mata, bisa nampak kepiawiannya dalam menyalakan ulama lain, dan menjadi tersohor, diundang ceramah dimana mana, malah bisa terpilih jadi
aggauta PDR RI yang terhormat, karena bisa jadi vote getter dari satu partai. Misalnya mendalami ilmu hakikat dan Ilmu makrifat, yang harus berfikir, merenungkan
ummul Qur’an dimulai dengan kalimah basmallah. Kok malah terpincuk dikaitkan dengan ilmu laduni. Yang manfaatnya kelihatan karena dianggap suatu
tanda adhikodrati (benar), juga sejengkal lebih dekat kepada Al Haq- Allah dari
manusia lain, ini yang meragukan, sebab Rasputin yang orang saman dari Siberia zaman Tsar, pun - ya Allah yang memberi ilmu laduni, bisa menghentikan aliran darah dari luka Tsarevitch (Putra
Mahkota) yang sakit haemophilia. Makanya orang sangat mengagumi ilmu adhikodrati /laduni, sayangnya, yang ini ndak bisa dipelajari, hanya karunia Allah semata, yang bisa dicabut
sewaktu waktu. Makanya masyarakat sering ketipu oleh ulama palsu ini seperti Dimas
Kanjeng sang jubah berkantung banyak, yang dua saja sudah bikin geger, yang kiri hasil KKN yang kanan dari keringat, ini untuk donasi kegiatan ex pimpinan partai, jumlah mereka berjibun, tipuannya bisa menggandakan uang dan emas. Sedikit beda
denga Suryadharma Ali ex menteri Agama zaman pak SBY, atau Lutfi Hasan Ishaq
ex presiden partai, menggerogoti dana
haji, yang belakang bersama Fathonah, menggerogoti daging sapi, tapi ditaruh di saku kiri, jangan salah. Malah
banyak para ulama tidak berfikir dan
merenungkan ilmu yang tidak kasat mata ini - takut dosa menakar nas, atau tidak tertarik, karena
tidak ada titelnya, pengetahuannya hanya untuk dia sendiri, tidak bisa di tonton
dalam tilawah atau mendatangkan karomah dikunjungi banyak tamu yang kasat mata ekonomis berisi, misalnya. Sedang sang jamaah mencari secara ngawur, malah membayar mahar dsb,
naudzubillah minzalik. Mereka TIDAK DIAJARI MERENUNG DAN BERFIKIR. Kok bisa tahu ? Semua anggautanya dicekoki fanatisme yang sangar- iya. Ya umum tahu, nampak dalam kelakuan massanya, terutama dalam mereka berdemo besar besaran dan terorismenya yang
lagi marak. Partai gurem-nya harus punya wakil di DPR RI, karena angauta yang sagat sedikit gampang ngamuk, memaksakan kehendak mengadakan sweeping dimana saja dan kapan saja.
Mempelajari ilmu falsafah
mencari hakikat semua diringkas jadi sebesar mrica binubut, kan ndak bisa dipamerkan.Ya kecut. Misalnya berfikir mengenai
sholat harus membaca Al Fatihah setiap rekaat, bila tidak, sholatnya tidak
diterima, begitu pentingnya ayat ayat surah ummul Qur’an surah
surah dalam kitab suci Al Qur’anulkarim, pembukaan surah ini adalah kalimat
BASMALLAH, ini saja bila dicari hakikatnya sudah merupakan petunjuk hidup di
dunia dan petunjuk menghadapi nazak/ berganti alam, mati. ( ajaran sorogan embah wedok saya alm.) Saat semua yang ada harus
ditinggalkan, ini kenyataan, di sana si fulan sendirian, pergi kemana alamatnya
tidak tahu. Pada rekaat pertama Al Fatihah merupakan
petunjuk kita dilahirkkan di dunia, apa bapak ibu kita bisa membuat kita ?
TIDAK. Kita jadi karena Allah, sebab manusia mendapat hidup manusiawi dalam rahim Ibunya
karena Allah. Dinyatakan dengan kalimah pembukaan Al Fatihah : Bismilahirakhmanirakhiiim, Waktu masanya tiba, semua keluarga besar manusia mengucapkan Alhamdulillahirobbilalamin ditandai dengan banca’an, semua dapat bagian, tanpa takut OTT. Sang jabang bayi di dekap di susui, diam
tidur. Arakhgmanirakhim. Tapi urutan hidup si jabang bayi nanti, pasti akan
berubah lho sampai sang jabang bayi dewasa tua dan mati, yang menentukan,
menguasai hanya Allah - Malikiyaumiddin. Maka jabang bayi melanjutkan do’anya Ya
Engkau yang kuperTuhan ya engkau yang aku mintai pertolongan / di setiap
perubahan itu, terutama yang terakhir. Iyakanaq buduwa iyakanaq sta'in.Tuntunlah saya ke jalan yang benar. Hambamu
ini belum pernah kesana, benar benar hamba tidak tahu, sedang sang ex jabang
bayi sendiri thil, jadi ya permohonannya jadi: Tuntunlah hambaMU ini ke jalan
yang benar. Ihdinasyrotol mustakim. Seperti Jalannya mereka yan telah Engkau
beri petunjuk, bukan jalannya orang yang sesat dan Engkau murkai-Syrotoladzina
an’amta allaihim hoirilmagdubilallaihim walabdolin - Semoga Engkau memberi ijabah-, amiin. Semua orang berseru Amiin Pada rakaat kedua juga harus membaca Al Fatihah yang sama, tapi maknanya
merupakan petunjuk orang yang menghadapi maut. Bila
seluruh hidupnya sudah dilandasi dengan pembukaan surah Al Fatihah. Bsmillahirakhmanirakhim, tapi bila waktunya dijejali KKN, pastilah basmallah ini tidak disebut, rasuah, ini Allah tidak mengizinkan, dia berkilah, operasi jantung kek, masih vertigo kek, jadi ndak berani menjawab, tapi yang seluruh hidupnya dilandasi basmallah waktu dipanggil ya dia jawab Alhamduliahirabbilalamin, * tugasku sudah
selesai ) dan seterusnya. Sebab disana ditunggu
Arakhmanirakhim, Dia yang menguasai
detik perubahan ini ( malikqiyaumiddin ( iyakanaq buduwa iyakanaq sta’in). Ya Egkauyang aku perTuhan ya kepadaMu-lah kumohon petolongan. Tuntunlah hambaMU ini ke jalan yang benar ( ihdinasyirotol mustakim)- Karena saya tidak
tahu kemana alamatnya/ Seperti jalannya mereka yang telah Engkau beri petunjuk,
bukan jalannya mereka yang sesat dan Engkau murkai, semoga dikabulkan
permohonan hambamu ini ( syirotoladzina an’amta Allaihim, ghairil magdubil allaihim
walabdholin) semua menjawab Amiiin/ Lo
lha ini rupanya petunjuk dari ilmu
Hakikat Al Fatihah kita, sudah harus ada dalam bacaan sholat Al Fatihah, pada rekaat
pertama dan rekaat kedua. Elok to ilmu
hakikat islam itu, bila orang Arab ya pasti sudah ngerti , wong panggilannya almukharom
habiib, pakai jubah putih lagi ? Bacaannya fasih wong bahasa ibunya. Saking
sederhananya Hakikat dari surah ummul Qur’an ini di abaikan oleh para da’i untuk
dicari direnungkan hakikatnya, sebab tidak biasa berfikir mencari hakikatnya, takut, falsafahnya. Mending setengah melawak.
Bisa masuk TV.
Mencari dan merenung sudah
itu mestinya konon tabayun dengan sesama kita secara tenang dan meneb.
Begitu juga
dasar ilmu Makrifat Islam, isyaratnya pasti juga ada dalam sholat wajib yang lima waktu dan sholat yang lain itu. Manggak juragan mencarikeun dengan ilmu makrifat agama islam, bukan malah berjamaah menjatuhkan fatwa hukuman mati untuk sesama muslim, ya nasibnya Ulil*)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar