KISAH MAJLIS DAKWAH
PEDANG DIASAH BERMATA DUA……..LIDAH
DIASAH BISA BERCABANG DUA.
Menyebar pasukan dakwah mendirikan khilafah, sangu…..bila kering minyak mentah.
E e ndelalah kersaning Allah : Gus Mustafa Bisri sudah menyadari, simak di you tube, bila peduli.
Manyebar pasukan konando khusus pencuci
otak, kembali ke tradisi salaf wahabi, demi dominasi diwilayah strategis bakal produksi pangan dunia,....... disini, di Nusantara.
Sasarannya otak otak mini, khusus sekitar ibu kota Negara RI, supaya mudah dibanjiri pejalan kaki, DEMONSTRASI jalan kaki sampai ada yang mati, dia ada juga pegawai negeri Kelurahan !! Katanya sorga menanti.
Majelis mandiri, dengan uang sangu
sendiri, di iklim yang sejuk segar, sepi – kayak di Banten Propinsi, Bogor
Puncak Sukabhumi, bukan sangu sendiri saja, malah dimodali. Oleh Khilafah dari Maroko
ke Manokwari, sampai Jayapura !!!
Sambil k***n kontrak menebar anak dan sanak, sambil adu domba mencari bid’ah,
mata dakwah mencari salah, di Banten Propinsi, Bogor Puncak Sukabhumi, rakyat
mau jalan kaki, otak otak mini ini gitu saja malah dikagumi, menjemput sorga dengan
demonstrasi, nyatanya pecinta kilafah reuni. Karena 40 tahun sudah di-iming-imingi, villa orang ibu kota, raja korupsi, kebun jengkolnya sudah abis dibeli - tetangga untung tanah dibeli selebar jalan pribadi, untuk mobil Ferari, sisa tanah menunggu pembeli. Mulus lestari , jangankan hanya kebun jengkol, sedangkan lapangan terbang Kemayoran bisa dibeli bukan dengan uang sendiri, dengan agunan lapangan itu sendiri,wong tiga gupernur merestui. tidak nuruti ? apa minta diganti, wong disponsori Ibu sendiri, penguasa seluruh negeri.
Lha Petani ? penggarap kebun karet, kebun kopi, nyingkir sendiri, wong emang bukan milik pribadi, ex HGU Nederlands Indie.
E e sang habib datang sendiri, mengerti apa yang menggerogoti hati petani, dibekas HGU kebun kopi. Dakwah berapi api, wahai tetangga pak Pi'i, Pok Siti, jangan sediih makan hati, ana jamin sorga bagimu nanti, asal ikuti ana manantumu ini ( mertuanya disetiap desa, jubah siap dicuci desterika, desa menyediakan daging domba - biar bisa diganti sorga)).
Persetan kesatuan RI, yang penting Khilafah berdiri. Khilafah bisa mencaplok RI, dengan modal otak mini satu Propinsi dua Propinsi, bekas wilayah DI/TII. Memang daerah ini seperti sorga penuh lembah gunung dan bukit Disini akal dipateni-artinya dibungkus rapi dan si otak -otak mini, selalu dipameri hasil korupsi bisa jadi villa, kebun, yang dibagi bagi kepada slagorde dan kroni. Pondok petani kecil dan sunyi……….Jadi villa villa dengan Ferarri, lah uang ganti rugi …….kan sudah buat modal berhaji ?
Di Kecamatan Pebuaran/Kemang kabupatan Bogor, tanah ex HGU kebun karet belanda dibagikan a' 3000 meter persegi. kepada kroni dan slagorde Jendral Suharto, Harmoko sudah bikin viila disana, Akbar Tanjung, rumah villa yang keseribulima, malah ada ulama muda kita yang kebagian (sekarang sudah setengah baya, merambah dunia maya dan dunia mistik wali, ulama). PAk Harto tahu dan Mas Tomi tahu, dan beliau diaku saudara, yang tidak membutuhkan apa apa. beliau pengemban berkat isyarat, dikunjungi semangat Wali, jadi kepada sahabat baiknya, beliau sangat ngebela belai tanpa sungkan, apanya yang dibela, wong katanya entah nyatanya pemangku semua pusaka tanah jawa ? Seluruh rakyat sudah mengerti. dibalik senyumnya itu, ratusan ribu nyawa petani musna. Ya boleh saja.........
Snag Teman dikusi - memberi petnjuk berfkir - tapi menojolkan menonolkan resepn solusi dari dia sendiri - sambil menisa presiewen yang ini Tapi sekali kali, jangan ulangi, menista yang sekarang ini, kalimat keluar dari lisan anda, bahwa dari puncak, RI satu jadi peragu, tidak tahu yang diragukan apa, jama'ah bersorak tawa ? -Di you tube bergema. Sungguh, merendahkannya........iya, wahai sahabat para Wali, lisanmu sangat berarti, pasti terjadi, tapi tidak seperti yang panjenengan mau-i. panjenengan salah mengerti sampai Para Wali malah pergi............
Sebelum habis duit ganti rugi, kan lebih baik untuk ongkos berlindung dibalik jubah para habib, yang nyatanya memberi rezeki, wong jandanya setengah tua masih laku mencari suami, putrinya blasteran masih dimaui putra sultan, dari tetangga negera sendiri, meskipun disana disiksa, tapi ditimbun materi, atau direktris travel umroh abal abal, atau “actress” penanggok hasil korupsi, sampai menjanda duapuluh kali !!! masih gampang cari suami. apa salahnya……. Bila bersandar ke khilafah sang habib mulia ini ? kan hanya reuni- demi khilafah idaman sang manantu sendiri. Oh otak mini, kalau dipikir ya salahku sendiri. Wong segala kemewahan Ibu Kota samudra korupsi, kok dijejerkan dengan petani, bekas HGU belum sempat dibagi (kalau kebagian tambah mereka bakal mati, dicap antek PKI), anak anaknya sekolah nyebrang kali, deras marayap di lonjoran galah bamboo, istrinya jadi babu Nyah besar Poo, suami tukang kebun villa Yamka suyamdullah, Sutan Batu Putradewa, di villa Jendral ditanah Kehutanan di lahan hutan tutupan. Malah mangkrak di Hambalang, jadi peternakan Tapos, yang mestinya masih kebuh pisang, setidaknya bila setor pak Lurah, sudah bisa jadi tanah garapan. Jadi galaunya hati, ya dibawa jalan kaki ikut reuni………..dilipat dikali seribu, dipasang merangsang di koran wartawan Bodrex, di-blow up anak autis di media electronik, dari lembaga suvey “Pengamatlipat”, dari lembaga Very Quick kont, olha bisa ngalahin pemilih sluruh warga RI - ratusan juta dseluruh negeri –maunya.
Ya, itu bukan urusan petani- kaki bukit hutan tutupan, kebun belanda yang jadi villa, jadi peternakan susu punya nyah muda Lolita Surya, oleh sang habib mau diganti…….wah kemana rezeki mau dicari ?
Jawa Timur Jawa Tengan lain lagi. tanah HGU sudah dibagi, penerimanya, petani gurem dua Propinsi termasuk Bali pada divonis mati, hilang kayak Kashoggi, dIhanyutkan dikali, bathin sedih takut setengah mati, hati tetap saaaaaakit sekali, berpuak beranak pinak, tahu rahasia ini, malah dengan ngotot diingkari. Mereka anak petani, jual jamu jual bakso di seluruh negeri, malah memburuh migran sampai Arab Saudi, jadi petani diperas bangsa sendiri. Beras ? lagi penen import beras didukung sang kroni - import berasnya sendiri !!!.
Coba simak, biar Khofifah dihalangi darah biru NU Muhaimin Ketua partai sebagai cermin, tetap si ibu dipilih rakyat karena kenal dan mengerti mengirim do’a ke Marsinah, mati disiksa doperkosa, dimutilasi dan dibuang di Hutan Nglegok Nganjuk, kayak Kashoggi. Dia tak sengaja berani melawan Slagorde Kumpeni, wong hanya minta naik gaji, 500 rupiah sehari, sesuai dengan upah regional Propinsi – Dilaporkan membangkang, mengajak mogok, ngroweng lapor Kodim: Marsinah mbalelo, kilahnya niru istilah jendral Suharto, sambil quangxi kayak biasanya Yudi Susanto Wangkanglestari – pemilik pabrik arloji, mewah……palsu. Marsinah buruh kebetulan tahu, Yudi bersaudara merasa terancam business gemuknya bisa hancur kayak tahu - sangat bermotivasi untuk melenyapkan klilip/debu dimata mereka – tapi peradilan suap membebaskannya pada tingkat banding – malah satpam pabrik dihukum. Si Yudi Astono, Yudi Susanto kualat, pabriknya di Siring Porong tertimbun lumpur habis- ya pindah malah tidak usah kasih pesangon.. Gampang......bikin pabrik arloji lagi di apartmen ruko berjejer, ndak usah nyewa, bagi hasil bikin arloji perang yang asli 700 US $,/piece........Yudi bisa 50 US $ per piece....bisa di markt ap samapi 500 US $, kan pengalaman !!! Cepetan kudeta. bisa belanja dari supplier tunjukan pikir je3ndral Autis.
Lha Petani ? penggarap kebun karet, kebun kopi, nyingkir sendiri, wong emang bukan milik pribadi, ex HGU Nederlands Indie.
E e sang habib datang sendiri, mengerti apa yang menggerogoti hati petani, dibekas HGU kebun kopi. Dakwah berapi api, wahai tetangga pak Pi'i, Pok Siti, jangan sediih makan hati, ana jamin sorga bagimu nanti, asal ikuti ana manantumu ini ( mertuanya disetiap desa, jubah siap dicuci desterika, desa menyediakan daging domba - biar bisa diganti sorga)).
Persetan kesatuan RI, yang penting Khilafah berdiri. Khilafah bisa mencaplok RI, dengan modal otak mini satu Propinsi dua Propinsi, bekas wilayah DI/TII. Memang daerah ini seperti sorga penuh lembah gunung dan bukit Disini akal dipateni-artinya dibungkus rapi dan si otak -otak mini, selalu dipameri hasil korupsi bisa jadi villa, kebun, yang dibagi bagi kepada slagorde dan kroni. Pondok petani kecil dan sunyi……….Jadi villa villa dengan Ferarri, lah uang ganti rugi …….kan sudah buat modal berhaji ?
Di Kecamatan Pebuaran/Kemang kabupatan Bogor, tanah ex HGU kebun karet belanda dibagikan a' 3000 meter persegi. kepada kroni dan slagorde Jendral Suharto, Harmoko sudah bikin viila disana, Akbar Tanjung, rumah villa yang keseribulima, malah ada ulama muda kita yang kebagian (sekarang sudah setengah baya, merambah dunia maya dan dunia mistik wali, ulama). PAk Harto tahu dan Mas Tomi tahu, dan beliau diaku saudara, yang tidak membutuhkan apa apa. beliau pengemban berkat isyarat, dikunjungi semangat Wali, jadi kepada sahabat baiknya, beliau sangat ngebela belai tanpa sungkan, apanya yang dibela, wong katanya entah nyatanya pemangku semua pusaka tanah jawa ? Seluruh rakyat sudah mengerti. dibalik senyumnya itu, ratusan ribu nyawa petani musna. Ya boleh saja.........
Snag Teman dikusi - memberi petnjuk berfkir - tapi menojolkan menonolkan resepn solusi dari dia sendiri - sambil menisa presiewen yang ini Tapi sekali kali, jangan ulangi, menista yang sekarang ini, kalimat keluar dari lisan anda, bahwa dari puncak, RI satu jadi peragu, tidak tahu yang diragukan apa, jama'ah bersorak tawa ? -Di you tube bergema. Sungguh, merendahkannya........iya, wahai sahabat para Wali, lisanmu sangat berarti, pasti terjadi, tapi tidak seperti yang panjenengan mau-i. panjenengan salah mengerti sampai Para Wali malah pergi............
Sebelum habis duit ganti rugi, kan lebih baik untuk ongkos berlindung dibalik jubah para habib, yang nyatanya memberi rezeki, wong jandanya setengah tua masih laku mencari suami, putrinya blasteran masih dimaui putra sultan, dari tetangga negera sendiri, meskipun disana disiksa, tapi ditimbun materi, atau direktris travel umroh abal abal, atau “actress” penanggok hasil korupsi, sampai menjanda duapuluh kali !!! masih gampang cari suami. apa salahnya……. Bila bersandar ke khilafah sang habib mulia ini ? kan hanya reuni- demi khilafah idaman sang manantu sendiri. Oh otak mini, kalau dipikir ya salahku sendiri. Wong segala kemewahan Ibu Kota samudra korupsi, kok dijejerkan dengan petani, bekas HGU belum sempat dibagi (kalau kebagian tambah mereka bakal mati, dicap antek PKI), anak anaknya sekolah nyebrang kali, deras marayap di lonjoran galah bamboo, istrinya jadi babu Nyah besar Poo, suami tukang kebun villa Yamka suyamdullah, Sutan Batu Putradewa, di villa Jendral ditanah Kehutanan di lahan hutan tutupan. Malah mangkrak di Hambalang, jadi peternakan Tapos, yang mestinya masih kebuh pisang, setidaknya bila setor pak Lurah, sudah bisa jadi tanah garapan. Jadi galaunya hati, ya dibawa jalan kaki ikut reuni………..dilipat dikali seribu, dipasang merangsang di koran wartawan Bodrex, di-blow up anak autis di media electronik, dari lembaga suvey “Pengamatlipat”, dari lembaga Very Quick kont, olha bisa ngalahin pemilih sluruh warga RI - ratusan juta dseluruh negeri –maunya.
Ya, itu bukan urusan petani- kaki bukit hutan tutupan, kebun belanda yang jadi villa, jadi peternakan susu punya nyah muda Lolita Surya, oleh sang habib mau diganti…….wah kemana rezeki mau dicari ?
Jawa Timur Jawa Tengan lain lagi. tanah HGU sudah dibagi, penerimanya, petani gurem dua Propinsi termasuk Bali pada divonis mati, hilang kayak Kashoggi, dIhanyutkan dikali, bathin sedih takut setengah mati, hati tetap saaaaaakit sekali, berpuak beranak pinak, tahu rahasia ini, malah dengan ngotot diingkari. Mereka anak petani, jual jamu jual bakso di seluruh negeri, malah memburuh migran sampai Arab Saudi, jadi petani diperas bangsa sendiri. Beras ? lagi penen import beras didukung sang kroni - import berasnya sendiri !!!.
Coba simak, biar Khofifah dihalangi darah biru NU Muhaimin Ketua partai sebagai cermin, tetap si ibu dipilih rakyat karena kenal dan mengerti mengirim do’a ke Marsinah, mati disiksa doperkosa, dimutilasi dan dibuang di Hutan Nglegok Nganjuk, kayak Kashoggi. Dia tak sengaja berani melawan Slagorde Kumpeni, wong hanya minta naik gaji, 500 rupiah sehari, sesuai dengan upah regional Propinsi – Dilaporkan membangkang, mengajak mogok, ngroweng lapor Kodim: Marsinah mbalelo, kilahnya niru istilah jendral Suharto, sambil quangxi kayak biasanya Yudi Susanto Wangkanglestari – pemilik pabrik arloji, mewah……palsu. Marsinah buruh kebetulan tahu, Yudi bersaudara merasa terancam business gemuknya bisa hancur kayak tahu - sangat bermotivasi untuk melenyapkan klilip/debu dimata mereka – tapi peradilan suap membebaskannya pada tingkat banding – malah satpam pabrik dihukum. Si Yudi Astono, Yudi Susanto kualat, pabriknya di Siring Porong tertimbun lumpur habis- ya pindah malah tidak usah kasih pesangon.. Gampang......bikin pabrik arloji lagi di apartmen ruko berjejer, ndak usah nyewa, bagi hasil bikin arloji perang yang asli 700 US $,/piece........Yudi bisa 50 US $ per piece....bisa di markt ap samapi 500 US $, kan pengalaman !!! Cepetan kudeta. bisa belanja dari supplier tunjukan pikir je3ndral Autis.
Departemen Perdagangan bangga bisa nanggok devisa bagi Negara juga Kodim Sidoarjo
– juga Pak Harto, ternyata diselundupkan tidak lewat Custom Negara pengexport
dan negara tujuan. Wong bukan ke Amerika –yang diexport duit kick back-nya lewat Panama -lho kan enak zaman saya to? e3eenak zaman saya to ? *)
0 comments:
Posting Komentar