EVER ONWARD AND NO RETREAT ! – SEMBOYAN BUNG KARNO -MAJU TERUS PANTANG MUNDUR
TIPS SAYA KEPADA SESAMA L A N S I A.
Saya sudah brusia 77 tahun, kena serangan stroke tiga tahun yang lalu karena penyumbatan di pembuluh darah otak sedelah kiri. Effect dari penyumbatan ini sekarang kaki kanan dan badan bagian kanan agak kaku, kekuatannya menurn drastis. Seluruh badan menjadi menderita disharmony, sedikit saja kelabihan atau kekurangan unsur penting makanan : karbohygrate, atau protein atau lemak badan menjadi ber-reaksi negatip pada kenaikan glukosa dalam darah kek, kenaikan cholesterol kek, kenaikan asan urat kek, yang dapat menimbulkan bahaya beru pada tekanan darah- menjadi naik diatas normal, akan menimbulkan bahaya baru kata Dokter. Sulit kebelakang, sulit kencing kata dokter emang sudah tua Pak. Makan rebusan dedaunan,plus selembar daun jarak pager ( Jathropa sp ), bila perlu rebus dengan tekanan presto cooker. Mintalah rujukan dokter anda, datangi klinik urology, dan secara mental majulah pantang mundur, dan menengok kebelakang
Alahamdulillah saya sangat bersyukur kapada Allah subhanahuwata’alla, ingatan saya masih intact, jadi masih bisa menulis tulisan di blog ini. Yaitu pesan saya kepada sesama lansia, manusia lanjut uisa atau manula. MAJU TERUS PANTANG MUNDUR !! Begitulah kata Bung Kasno.
Dalam hal apa ?
Bukan dalam hal nafsu, bukan dalam hal membangun kekuatan fisik, bukan dalam hal careless terhadap makanan atau ritme hidup meniru orang orang muda usia, tapi dalam hal PEMIKIRAN. sementara bisa.
Sebagai lansia kita selalu lemah dalam masyarakat ini dan sangat disepelekan dalam banyak hal, kita kaum lansia pasti jadi pelengkap penderita dalam hal ini.
Umpama dalam antrean dimana saja, perkara apa saja, kta harus rela bersiap siap untuk ditrombol ibu ibu yang berpurdah rapat, atau wanita muda lainnya pemuda pemuda kekar yang kentara dari dunia pergaulan strata bawah. Ya itung itung salah kita sendiri, karena waktu muda kita tidak menyempatkan diri untuk mendidik mereka didalam pergaulan budi pekerti bermasyarakat yang baik, selalu mengantri dengan tertib, kita selalu menghindar antrian dengan segala cara, yang bisa dibayar. Kita lansia didorong ditabrak kekanan kiri di trotoar yang ramai karena kita sudah lemah otot kaki, rabun dan setengah tuli. Jangan tanya dalam kendaraan umum yang harus berdesakan, kita tidak diharapkan ada disana, bayar dan kalah dinista, seolah tidak ada sidepan mata.
Kita lansia sudah tidak mampu menafkahi diri sendiri secara cukup, sebab tabungan terinflasi. Malah hasil karya kita waktu muda tidak dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak cucu kita yang sedang memiliki masa kini yang morat marit ini. “We deserved for it” yes no doubt !!
Karena waktu muda kita lansia ini sering mengabaikan syara’ agama kita , etika pergaulan kita, careless kepada orang tua kita, sekarang harus jadi polisi yang menjengkelkan mereka kaum muda anak cucu kita. Kita jadi menjengkelkan mereka bila menyangkut etika pergaulan, etika hubungan lelaki perempuan, berkhalwat satu sama lain diluar ikatan penikahan atau perhubungan mukhrimim mukhrimah, kawin cerai hanya peduli pada harta, kulit daging dan pembungkusnya, akibat itu anak anaknya dikorbankan pendidikan akhlaknya dialah darah daging nya sendiri seolah olah ini keadaan biasa, anak anak bisa hidup dengan hanya roti, pizza dan nasi bergizi instant mie.
OK, cukup penderitaan fisik dan mental bagi kita lansia, namun jangan sekali kali mengingat ingat kembali kebahagiaan, kegembiraan kenangan perasaan sewaktu kita muda bak bunga bunga bermekaran dimusim semi, dan segera layu. Jangan sekali kali mengenang romantika itu, yang malah akan menjadikan anda lansia tambah menderita depressi jiwa, kemunduran raga.
Maju terus dalam langkah pemikiran, BUKAN langkah fisik yang pasti renta, melainkan langkah bathin, sejauh ini apakah mnususia khalifah Allah di dunia sudah terlaksana ? Apakah bismillahirakhmanirakhim selalu dengan mereka, bila tidak mengapa ? Para sudrun mslah pilih hsrta tahta dsn wanita, memperalat agama,menguasai Negara didepan mata anda, salah siapa ? Aku heran dan tertawa menyaksikan mereka, ini ajaran siapa ? Si sorban derbaju taqwa bejubah pendeta?
Lansia mencatat segudang pengalaman, segudang kesimpulan dengan mereka, jangan biarkan pengalaman itu layu membusuk, bagaimanapun keliru dan salah harus dicanangkan kembali supaya jadi pelajaran kaum muda, bagaimana bernegara, bagaimana berakhlak mulia pati sari agama menjadi kesalehan sosial. Menjadi berani bertransformasi menjadi bangsa yang berharga diri.MAJULAH TANPA MENENGOK KEMBALI, CANANGKAN PERTANDA DARI LANSIA INI. SELAMAT BEKERJA*)
0 comments:
Posting Komentar