11:55 AM
IDE SUBAGYO
PRESIDEN JOKOWI SATU SATUNYA
PRESIDEN KITA YANG DIPILIH LANGSUNG OLEH RAKYAT –MODA DEMOKRASI
Untuk pertama kali, setelah
merdeka lebih dari 68 tahun, rakyat Indonesia memilih presidennya secara
langsung bebas dan rahasia. Jadi dialah modal utama demokrasi rakyat insdonesia,
setelah dinodai oleh kekuasaan dikktator militer selama 32 tahun, yang penuh
dengan pelangaran HAM dan korupsi dengan
kroninya. Yang kebih berat lagi dia
dengan kekuatan senjata telah
melenyapkan semua unsur demokrasi dari masyarakat, dengan dalih
memberantas seakar akarnya si khianat PKI
dan antek anteknya, menggantikannya dengan rakyat yang sudah mati
rasa lumpuh katatonik, hanya dibolehkan meneng, mangan manut = diam ,makan dan me nurut. Atau disukabhumikan. Terror yang sangat
efektip untuk membungkam rakyat karena dilakukan dengan kalem dan penuh canda,
penuh senyum tapi kejam tanpa pandang bulu, tidak berperikemanusiaan dan pasti,
hanya berdasarkan anggapan intelijen a’la Ton Ton Macoutesnya doctor Duvalier
dari Republik Haiti, atau Gestaponya Hitler, atau CK nya Stalin.
Presiden jokowi di dorong
dorong untuk membuat PERPPU membubarkan
Organisasi yang menyebarkan intoleransi,
negggunakan ancaman terror, mau menang sendiri di NKRI kita, yang
otomatis anti Panca Sila, anti kebersamaan di NKRI, meremehkan mayoritas
rakyat negeri ini. Adalah pekerjaan DPR
RI untuk mengatasi ancaman ini. DPR RI-lah
yang segera harus membuat UU anti
terror, yang mampu menangkal fanatisme sarA, intoleranasi mau menang sendiri,
yang kini golongan ini konon mencapai pasang naik tertinggi dinegara ini dengan
cara mau menjerumuskan NKRI masuk dalam khilafah dari Maroke sampai Maroko,
mengamuk kepada rakyatnya sendiri untuk melawan Amerika dan Zionis Israel,
dengan perang urat syaraf melibatkan seluruh NKRI, yang bukan negara embahnya sendiri,
sementara si habib lari keluar Negeri hanya dari perkara yang begitu sepele.
Begitu ceteknya kepercayaannya kepada Hukum NKRI kita, diukur sama dengan bila
dia sendiri yang berkuasa. Ya memang
dia bertumpu pada sebagian rakyat NKRI yang termakan hujahnya. Ya karena
falsafah NKRI memang menentang
penjajahan dalam bentuk apapun, pendudukan dengan kekuatan militer kepada Negara
lain – tapi itu ranah Negara yang menentukan politik hubungan internasional,
bukan ditentukan dengan terror si habib mengerahkan demo sarA yang intoleran,
dan merusak NKRI.
DPR RI yang sangat berkuwajiban membuat UU anti
terror yang bisa menangkal kegiatan
provokasi oleh sebagian minoritas rakyat yang sumbu pendek dan beringas mereka terlanjur berhasil digarap untuk menteror rakyat mayoritas, sudah lama. Menjadikan mereka intoleran dan beringas, karena alasan ketimpangan sosial, akibat ulah orde
baru sendiri memakai golongan diluar sistim untuk mengeruk kekayaan Negara, sementara para aseng aseng dari luar sistim ini sampai
berhasil menggangkangi 65 % kekayaan nasionsal dengan ber-KKN selama 32 tahun
orde diktator Suharto. ( interpolasi dari tulisan di google dengan topics yang sama misalnya di http//www.merdeka.cm/pebisnis-etnik-cina- merajai-ekonomi-indonesia-htmi , :www.VOA-islam-com/read/...pengusaha-cina -menguasai-seluruh-ekonomi- indonesia. 5 Feb 2015 .
Di TV,biar dia Dimas Kanjeng,biar dia bang Marning, hanya untuk cari "rating", dari pada tujuan yang lebih besar, ganjalannya media itu milik siapa
Si Aseng dari Bekasi saja, berani melepas suap lebih dari 2
miliar rupiah, tanpa tahu si Bapak dan si pak X penerima suap itu siapa, sangat percaya kepada
anggauta komisi V pasti bisa ngegolkan beaya membuat jalan di Maluku
Utara, seharga kotor sekali, artinya plus mark up dan mask on , lebih enam puluhan miliar rupiah, begitu yakinnya si aseng kepada si anggauta fraksi
dikomisi apapun, ditandai sebagai langganan perkara ngumpulin
bermiliar miliar suap ini. Mestinya rakyat sudah tahu, dari partai partai apa. Apakah si
habib tidak berbuat yang sama, kepada kelompok yang sama untuk melakukan pekerjaan yang
lebih mudah lagi, kepada si tembem, dia dan kelompok komplotannya untuk
mensabot pebuatan UU anti terror yang lebih bisa mencegah teroris sebelum bomnya menyasar korban polisi yang menjaga ketertiban
msyarakat NKRI ? Pengalihan perhatian rakyat dari ulah intelijen
jendral Suharto, penguasa Orde Baru selama 32 tahun yang membesarkan mereka nun
di Ambon, di Jawa dll pada masa orde baru. Tolong
sesali dulu perbuatanmu secara terbuka, keberpihakkanmu kepada rakyat dan NKRI ditunggu, bukan
kepada rezim komplot golongan diluar sistim, nasional maupun internasional. Ingat siapa ndak curiga, uangnya sangat banyak,
hanya di pertaruhkan ke pengiriman satu ton sabu sabu saja, kalok ndak
tertangkap, uangnya untuk apa ? Ingat betapa hormatnya pe-wawancara acara TV
dengan Tuan Mohtar Riyadi, nyaris bersoja kui manggut manggut, perkara perlunya jalan bebas hambatan antara Bekasi- Gunung Purtri – Tangerang – mengintegrasikan
Factoriesnya dengan ROI 5% dia tetapkan
( Return On Investment) dana Pemerintah, sedang
factoriesnya akan terintegrasi dengan ROI 20% kayak saingannya di
Amerika ? Berarti duit rakyat untuk membangun jalan babas hambatan Tuan Mohtar, kembali
modal dalam 20 tahun, sedang factoriesnya kembali modal dalam 5 tahun !! trus
bikin pulau. Lha rakyat kalok butuh jembatan gantung dari desa ke pasar dan sekolahan harus tunggu sampai 20 tahun, kembalinya modal jalannya Tuan Riyadi, apa dia membayar pajak cukup buat membuat jembatan barang satu untuk satu desa sekarang ? Ini kan tidak korupsi kata
pengacara dari daerah yang orangnya pintar - pintar main catur dan minum tuak ? Iya, restitusi pajak kegiatan dagang fiktif , operasi pasarnya, ya bukan korupsi kok nurut mereka, kan salah sendiri kok dikasih restitusi ?
Jangan tergesa gesa
mendorong dorong Presiden, sebelum jelas kenapa DPR RI malas merevisi UU anti terror ini, boro boro menciptakan
UU baru yang lebih ampuh. Tapi kalok meng-angket KPK yang mereka sayang-, dengan
berjamaah seluruh fraksi seluruh komisi sangat cepat begotong royong berakrobat
main silat lidah di media sosial mana saja (iya wong cari ceperan), mereka tidak melemahkan KPK sama sekali tidak, tapi alergi kepada KPK, gatalnya tidak
tertahan, belum terkumpul ratusan triyun,(kapan kumpulnya. wong dipake sendiri) belum terwujud khilafah dari Maroke sampai Maroko,
Kok KPK ini dekat dekat mereka, gatalnya
minta ampun.
Seandainya ada pemilu untuk anggauta Legislatip sekarang, apakah elite
capture di daerah daerah yang ahli
omong, ahli KKN bisa memilih wakilnya
yang membela dengan sungguh sungguh kepentingan NKRI ? Kepentingan Nasional
yang lebih luas dari puak dan kampungnya ? Kan partai partai tidak mendidikkan wacana
ini, ya wong ideologi saja nggak punya, yang dicari mahar mahar mahar saja. Aseng
Aseng telah siap bagi bagi angpao
buesar buesar untuk memilih Wakil Wakil Yang Terhormat dengan attitude yang sama, penyakit alergi yang sama. Haiyaa langganan lama loh sudah pel-caya guang xi Dasar nasib bangsaku,
seperti kebun sayur yang di kerumuni ulat, saya nggak kasihan, Lha kalok Partai Parai Koalisi jantan, sudah membersihkan diri dari pengikut komisi suap, ya tunjuk hidung terang terangan yang mau bikin khilafah Maroke sampai Maroko, mengorbankan NKRI, Panca Sila. Meskipun dimana mana sarungnya kedodoran karena korupsi dan bodoh, cuma malu malu malu *)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar