PARA TEMAN RAKYAT, PECINTA NKRI, TANAH AIR MEMANGGIL
Belakangan ini makin jelas, ada sebagian kecil warga kita,
menginginkan Negara dan rakyat NKRI
masuk dalam satu kancah perang
urat syaraf dengan tipu daya, mengarahkan pressure group yang gampang dikemudikan karena mengagumi gambaran, bayangan, yang digelar dimata
mereka, satu Negara khilafah dari Maroke sampai Maroko, jelas diluar sistim kita. Kita sudah muak dengang mereka disegala bidang diluar sistim yang menjadi cita cita rakyat. Kebersamaan dalan NKRI, dengan Panca Sila, Sebab yang satu ini adalah garansi untuk toleransi dan kebersamaan.
Didalamnya
mereka berkiprah menguasai sumber daya
seluruh bhumi khilafahnya, sebagai penguasa tunggal. Sudah terbukti dengan gerakan mereka 411 dan212, bergerak serentak
mendatangkan massa dari seluruh pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan, menghabiskan dana pribadi rakyat dibawah pengaruhnya, hanya untuk mengancam membabi buta dengan jutaan kaum jubah dan dulban putih putih membanjiri jalan
MH Thamrin, jalan Gajah mada, Jl,
sekitar Monas dan masjid Istiqlal,
berbendera hitam, dan hijau bertulisan huruf hijaiyah. Menurut pimpinannya demo ini sangat penting demi kemaslahatan rakyat seluruh Indonesia
– memenjarakan penista Agama. Gubernur DKI, Basuki Cahayapurnama alias A Hok,
anehnya berhasil dengan alasan yang dibuat buat.
Ternyata itu ya demo, tapi demo tentang sudah segitu besarnya bangunan gunung es lain yang mengemudikan pengerahan massa, mas media, politik nasional, pengadilan, dan kader penjabat resmi mereka
demi cita cita ke-khilafahan-nya, dari Maroke sampai Maroko. Sekarang kita baru mendesah O, O, O, itu to, gunung es-nya. Makanya, organisasi spontan dan bercita cita murni
“Teman A Hok” sadarlah siapa yang kau hadapi dan siapakah temanmu. Tambal-lah organisasimu dengan kesadaran bahwa
pejuanganmu bukan saja untuk A Hok yang
dijadikan tumbal, meskipun jelas reka yasanya kedodoran, tapi tetap lawanlah
mereka. Perjuanganmu memang ternyata mewaliki seluruh mereka yang sehat
pikirannya dengan NKRI dan Panca Sila, mayoritas rakyat Indonesia bukan di mulut
saja. lawanmu luas dan sangat banyak. Kesungguhan perlawananmu mendorong
politisi tidak plin plan lagi, karena tidak bisa. Yang plin plan inipun
upayakan tersingkir, pada 2019, atau
sekarang juga. Lanjutkan, perkuat dan semakin
gegap gempita gerakanmu di tingkat akar rumput yang harta miliknya hanya
selembar kasur busa bekas, dibawa kemana mana seputar tanah kosong apa
kolong milik DKI atau Negara, tanah
air kita. Jangan sampai mereka ditipu lagi.
Karena sebagai petani sebelum mengembara
di DKI, juga jadi sasaran operasinya KARTEL segala bahan pangan, milik mereka
yang dari dulu diluar sistim, seperti
pabrik beras di Bekasi, nebeng beras dari petani pengguna subsidi, disulap jadi petani Cianjur petani Dlanggu Klaten, yang memang dari dulu menanam padi bulu tanpa subsidi sarana pertanian, kok bisa
bisanya ngotot beli dari sana, sampai1450 Ton, kwitansi ada........sst itu mah gampang, bayar orang bersaksi (jangan saja pakai logat "bah"- kerabat dari sana pengacara kondang semua - tapi saksi karuhun, sedulur dewe - parkara pasti menang, jangan lari kayak habib) media salah lagi, pabrik beras hanya di lahan sawah, di Desa Desa,bukan di Bekasi tengkulak dengan “operasi pasar”, jual beras murah di kecamatan lagi penen Raya, tentu saja harga gabah turun, waktunya buka gudang, ada enam tujuh yang lain seukuran ini di Indonesia, operator lama, Jangan lupa dari pak Bus sampai bu Dr Leni Sugihat kenal semua, hooping mereka ini !!
bisanya ngotot beli dari sana, sampai1450 Ton, kwitansi ada........sst itu mah gampang, bayar orang bersaksi (jangan saja pakai logat "bah"- kerabat dari sana pengacara kondang semua - tapi saksi karuhun, sedulur dewe - parkara pasti menang, jangan lari kayak habib) media salah lagi, pabrik beras hanya di lahan sawah, di Desa Desa,bukan di Bekasi tengkulak dengan “operasi pasar”, jual beras murah di kecamatan lagi penen Raya, tentu saja harga gabah turun, waktunya buka gudang, ada enam tujuh yang lain seukuran ini di Indonesia, operator lama, Jangan lupa dari pak Bus sampai bu Dr Leni Sugihat kenal semua, hooping mereka ini !!
0 comments:
Posting Komentar