NYATA ADA BUKTI
ZAMAN TELAH MENUNTUT.
Apakah kita tidak sadar, bahwa zaman telah menuntut dengan bukti bukti sebagai tanda yang sangat nyata ?
Berabad abad kaum muslim menikmati singgasana hidup di
alam feodal, yang mestinya sudah
ditinggalkan pada setiap kesempatan
pada peluang yang disediakan oleh sejarah.
Bayangkan, ada
berita kecil di Metro TV tg 2/2/2018 ,
berita sore: ada puluhan pangeran di kerajaan Saudi Arabia yang ditahan disuatu
hotel bintang lima, karena korupsi, mereka telah dibebaskan karena telan mengembalikan hasil jarahannya
sebesar lebih dari 100 miliar US dollar oleh lebih dari 201 tokoh penting
pengeran , businessmen sekelelas Osama bin Laden dari Saudi Arabia, kepada
Negara. Berita kecil dari Negara lain, kita mau apa ? . Sumber aslinya di
https://www. the guuardian.com/world/2017/nov/09/saudi-arabia
201-people-held-in-100bn-corruption-inquiry
Ini kan sudah
biasa dalam sistim feodal yang telah berabad abad diseluruh bangsa bangsa dunia. Inti sarinya perebutan menguasai harta tahta dan wanita. Ndak bisa ditutup tutupi kagi karena dibeberkan oleh kantor berita asing. pemborosan harta Negara ini menjadi sebab revolusi Perancis meledak
akibat pemborosan feodalistis juga
oleh raja raja Perancis
sebelumnya, rakyat Pernacis menghukum mati dibawah guilotin Louis ke XVI pada abad ke 17 ?
Iya, tapi sadarkah kita bahwa sebenarnya kejadian itu
sudah sangat terlambat mendapat tanggapan sebagai suatu tanda zaman terpenting, korupsi - pada era feodalisme ini namanya bukan korupsi tapi raja dan bangsawan memperlakukan harta seluruh negara dengan alasan segala sikap yang egois - makanya hukum potong tangan ndak berlaku sebab tidak nyuri, hanya memperlakukan kekayaan Negara semaunya sendiri, untuk kepentingannya sendiri, tidak mencuri kan dan bukan uslub? Yang jangka panjang untuk negaranya bagus, makanya ajaran islam mengharuskan setiap mulai satu pekerjaan harus dimulai dengan bismillahirakhmanirakhim, bukan bombastis tapi ya elingen, rakyatmu jik butuh rena rena. Yang jangka pendek dan pemborosan harus dibersihkan, Oliver Cromwel dari Inggris abad ke 15, bagus, dan yang untuk kesenangan, pemborosan oleh Louia ke XVI, dan raja Perancis sebelumnya sangat buruk,yang harus diboroskan untuk Rusia oleh Tsar Peter Yang Agung bagus, baik dan bisa dimengerti. Makanya sistim feodalisme sangat bertahan ratusan abad.
Rasulullah sangat condong pada Abu Dzar, malah dilupakan oleh kaum Wahabiah, mungkin ini sebabnya, didalam praktek ajaran islam, pangeran pangeran itu tidak dipotong tangan ? – Ulama kita yang berguru kepada ulama Saudi Arabia – buta mengenai ini dan malah mengabaikan perilaku jadi ulat hama masyarakat – melakukan KKN berjama'ah jangka pendek,pinjam uang Negara, dengan alat feodalisme – ini para pangeran lho, bukan mencuri, jadi kukunya ndak dipotong. Yang mestinya sudah dilakukan sejak Saudi Arabia jadi produsen utama minyak mentah, dan puncaknya selama masa damai sesudah perang dunia ke II, th 1945 sampai sekarang ? Lha di kita, korupsi di Pertamina, gimana ? Sedang sampai kini, di kita, di DPR RI sisa sisa orde baru dan banyak partai islam melakukan hak angketnya, mau mengebiri KPK hingga sekarang, malah pentolannya yang sakunya dua, yang kanan untuk syi'ar agama tipis yang kiri tebal, kalok diusut, "pinjaman" dari Negara ini lantas berdemo didepan DPR dengan gagahnya, menuntut tingkahnya menerima donasi supaya korupsi tidak dituntut hukum dan mengembalikan kepada Negara, meskipun ada bukti transfer bank menerima hingga cuma 600 juta rupiah, dari korupsi. Ngrowengnya atas nama kebebasan individu, pecicilan ini perangkat mutlak sari demokrasi, harus ada aturan pengetatan penyadapan komunikasi dengan moda apapun, terutama lewat telepon, bila perlu harus izin RT/RW dan MUI yang ranting rambutnya juga bakal ada, diangkat jendral ulama MUI ditingkat itu, tingkat RT/RW. Supaya mereka ini bebas mengadakan transaksi KKN, bebas dari kesaksian hukum. Padahal tiga bulan yang lalu, panutan mereka yang di Saudi Arabia pangeran Miteb bin Abdullah sudah di KPKkan yang dipimpin oleh Pangeran putra mahkota Mohammad bin Salman, ya antara lain dari penyadapan dan lain upaya OTT, wong pembiaran dari Raja Rajanya sudah dari dulu. Disana terror dan obral pembunuhan, untuk nakuti rakyat, PRT migran, disini obral terror dan tidak toleran, dibuat keruh supaya bebas mencuri. Sudah diberantas?
Rasulullah sangat condong pada Abu Dzar, malah dilupakan oleh kaum Wahabiah, mungkin ini sebabnya, didalam praktek ajaran islam, pangeran pangeran itu tidak dipotong tangan ? – Ulama kita yang berguru kepada ulama Saudi Arabia – buta mengenai ini dan malah mengabaikan perilaku jadi ulat hama masyarakat – melakukan KKN berjama'ah jangka pendek,pinjam uang Negara, dengan alat feodalisme – ini para pangeran lho, bukan mencuri, jadi kukunya ndak dipotong. Yang mestinya sudah dilakukan sejak Saudi Arabia jadi produsen utama minyak mentah, dan puncaknya selama masa damai sesudah perang dunia ke II, th 1945 sampai sekarang ? Lha di kita, korupsi di Pertamina, gimana ? Sedang sampai kini, di kita, di DPR RI sisa sisa orde baru dan banyak partai islam melakukan hak angketnya, mau mengebiri KPK hingga sekarang, malah pentolannya yang sakunya dua, yang kanan untuk syi'ar agama tipis yang kiri tebal, kalok diusut, "pinjaman" dari Negara ini lantas berdemo didepan DPR dengan gagahnya, menuntut tingkahnya menerima donasi supaya korupsi tidak dituntut hukum dan mengembalikan kepada Negara, meskipun ada bukti transfer bank menerima hingga cuma 600 juta rupiah, dari korupsi. Ngrowengnya atas nama kebebasan individu, pecicilan ini perangkat mutlak sari demokrasi, harus ada aturan pengetatan penyadapan komunikasi dengan moda apapun, terutama lewat telepon, bila perlu harus izin RT/RW dan MUI yang ranting rambutnya juga bakal ada, diangkat jendral ulama MUI ditingkat itu, tingkat RT/RW. Supaya mereka ini bebas mengadakan transaksi KKN, bebas dari kesaksian hukum. Padahal tiga bulan yang lalu, panutan mereka yang di Saudi Arabia pangeran Miteb bin Abdullah sudah di KPKkan yang dipimpin oleh Pangeran putra mahkota Mohammad bin Salman, ya antara lain dari penyadapan dan lain upaya OTT, wong pembiaran dari Raja Rajanya sudah dari dulu. Disana terror dan obral pembunuhan, untuk nakuti rakyat, PRT migran, disini obral terror dan tidak toleran, dibuat keruh supaya bebas mencuri. Sudah diberantas?
Menjadikan 2% warga menguasai 56% kekayaan Bangsa. Kroninya malah minta dia diangkat jadi Pahlawan Nasional,karena sudah alm, sudah naik di sorga. Ini kan kebblinger ?
Ini isyarat apa? http://nasional.kompas.com/read/2012/04/26/0630461/Dua.Percent.Penduduk.Indonesia.Kuasai.56.Percent.Aset.Nasional
Bahwa feodalisme itu sudah usang, ya Tuanku nan Renceh, rawan KKN, seperti pangeran Miteb bin Abdullah, nanti sesudah pangeran satu ini keluar dari linkaran kekuasaan diganti dengan pangeran Muhammaed bin Salman penggunaan uang nya ya sama saja, mau benernya sendiri, "Raja mangkat. hiduplah Raja Raja". baik pengeran maupun dictator. Menumpuk harta di egonya sendiri dengan segala dalih itu nikmat, tapi tidak islami, rupanya soal ini bukan PR nya ulama wahabi. meskipun tidak sesuai dengan teladan Rasulullah Muhammad salallahu alaihi wasallam. Korun itu dilaknat Allah, mosok dari Alif sampai Yak kok jatuhnya ke pelimbahan juga.
Ini isyarat apa? http://nasional.kompas.com/read/2012/04/26/0630461/Dua.Percent.Penduduk.Indonesia.Kuasai.56.Percent.Aset.Nasional
Bahwa feodalisme itu sudah usang, ya Tuanku nan Renceh, rawan KKN, seperti pangeran Miteb bin Abdullah, nanti sesudah pangeran satu ini keluar dari linkaran kekuasaan diganti dengan pangeran Muhammaed bin Salman penggunaan uang nya ya sama saja, mau benernya sendiri, "Raja mangkat. hiduplah Raja Raja". baik pengeran maupun dictator. Menumpuk harta di egonya sendiri dengan segala dalih itu nikmat, tapi tidak islami, rupanya soal ini bukan PR nya ulama wahabi. meskipun tidak sesuai dengan teladan Rasulullah Muhammad salallahu alaihi wasallam. Korun itu dilaknat Allah, mosok dari Alif sampai Yak kok jatuhnya ke pelimbahan juga.
Untuk mengembalikan Jerusalem ke penghuninya sejak zaman Salahuddin Al
Ayyubi, dengan penduduk Arab yang toleran dan
menjadi tauladan, menjadi pelopor
ekonomi dan idustri seperti yang
tercatat dalam sejarah, sekarang masyarakat kaum
muslimin harus mengerahkan segenap harta dan kekuatannya buat menguasai kembali
ekonomi business dan ilmu pengetahuan teknologi modern, ini MUI mesti jadi pelopornya, diluar puaknya diluar bangsanya meliputi seluruh dunia islam. Allah sudah menyediakan segala sarananya – jare cak Nun wis bang bang wetan, menjelang siang, harta yang
melimpah - dimana mana di dunia, minta investasi modal pembangunan infra strukture, otak yang cemerlang punya HMI sudah mencetak banyak doktor dan Profesor, duit yang dikuras 13 250 x 100 miliard rupiah atau 1.325 000 000 000 000 rupiah sudah balik, berapa kali anggaran Negara kita ? Yang dikirim malah habib yang suka petualangan slingkuh, bodoh lagi. Potensi man power melimpah, aturan ad dien yang cocok bagi semua orang di dunia sudah ada, ( ad dien in bukan budaya Arab lho, apalagi cara feodalisme mengatur Negara. Asal empat ilmu
ajaran islam yang dijahit jadi satu menjadi dodot bersegi empat, hiasan pinggang, sudah dicoba dan berhasil, asal dimengerti dan dipilih urutannya dari
kondisi dunia yang memang sudah plural, seperti di pulau jawa abad ke 16 ternyata bisa, sabarlah seperti Wali Islam di tanah Jawa nun
di zaman Hindu campur Jawa, ya Tuanku jendral – Mulut dan hati dijaga supaya nggak sembarangan bohong, wong tangannya begelimang darah kok maksa dijadikan Pahlawan Nasional, saking slag ordenya sendiri, meskipun bebek ya songkem kalok di Madura, tak iya ? Begitulah pertimbangan pak Profesor, saking plin plan-nya. Supaya masyarakat bisa dibimbing. Menghadapi tantangan zaman – kapan masyarakat manusia harus menguasai benda
dan hasil karya intelektualnya – bukan pangeran atau diktator atau feodal –atau kapitalis
yang merajalela – atau komunis yang sudah mati – mereka yang memaksakan bahwa benda dan hasil olahannya : kecerdasan buatannya/mesin robot, menguasai masyarakat
manusia – ajaran islam harus bisa mengatasi tantangan zaman ini – bukan kaum
kapitalis - atau kaum komunis yang sudah mati - bukan kaum neo liberalis
yang sekarang merajalela- tapi masyarakat manusia rakhmatan lil
alamin – ajaran islam abadi, yang harus menguasai benda dan hasil rekayasanya. Syaratnya hanya satu belajar ilmu alam nyata, ilmu pengetahuan alam, bebas berfikir a'la Ma'iyah nya cak Nun ( Ainun Najib dengan kidung Kai Kanjengnya), guna manguasai teknologi dan ekonomi, belajar itu menurut firman Allah adalah membaca segala ilmu, sambil berfikir, bukan membaca soal agama thok, dengan bathin yang mabok dimanja tekhnoekonomi moderen yang diraihnya dengan korupsi a'la pembenaran feodal. Berani berdiskusi, mawas diri dan terbuka, bukan menetek fanatisme suku ras agama dan orde senjata (alih alih nembak israel, malah nembak, ngebom saudara sesama muslim), sudah 15 abad ngeloni harta tahta wanita, yang itu itu saja, gitu kok mau merebut Jerusalem, malunya bah *)
0 comments:
Posting Komentar