ABU DZAR DIANTARA KITA.
Kalangan
the silent mayority, sangat mengenal dua tokoh paling sedikit dikalangan
politisi, yang bolak balik dipakai diambil dan dibuang oleh para politisi selebritas
Negeri kita kini, sangat perlu diingat kembali di tahun politik ini.
Saya katakan politisi selebritas karena
the silent mayorities
akan memilih mereka sebagai pemimpin. Karena tingkah polah mereka. Makin mereka sadar, makin benar pilihan mereka.
Dikalangan
politisi masih seperti kalangan artis, pandai memakai gaya panggung yang seksi penuh pesona,
baik secara anggun maupun secara seksi ( kata pahasa Indonesianya Binal). Yang
kedua ini sangan mudah memperoleh “popularitas” terus memegang uang anggaran pusat atau daerah ini hampir 70% lho, trus ditilep bersama kroninya, yang disatu sisi dari kaum
terpelajar dan yang dilain sisi dikalangan rakyat joged dan senggol senggolan.
Padahal kedua golongan silent mayoritirs ini sebetulnya sama nasibnya, bila
dipimpin oleh sosok yang salah. Malah
bisa sangat dirundung duka nestapa, karena kaum yang sudah terpelajar sudah
mengerti tipu tipu, ya cuma bisa mengelus dada, si Pemimpin Pencitraan si pemimpin joged dangdutan ini, betambah gaya. bertambah kaya.
Suara
mereka dalam kotak suara tidak bisa dibedakan. Di Negara maju, kedua perbedaan
ini ya ada tapi, andaikata rakyatnya salah pilih, atau politisi yang maju
menjadi calon salah langkah,salah omong, dalam pendekatan kepada para pemilih,
akibatnya tidak separah di negeri kita ini. Lihat saja Donald Trump. Dia masih pertahankan daya beli rakyatnya, satu kertas dollah ongkosnya cetak cuma 2 dollar, dicetak angka satu dengan nol dua. sudah jadi laku dengan harga 26.800 rupiah, jadi nasi goreng istimewa satu piring.
Itulah sebab utama kena apa tulisan ini saya tayangkan untuk publik, ini sebagai sumbangan saya yang tidak ada artinya, semoga Allah menganugerahkan ijabah kepada putra bangsa yang mandiri, yang sungguh sungguh, seperti Abu Dzar, zaman Rasulullah salallahu alaihi wassallam. Sosok yang tidak pernah berkompromi dengan pemimpin yang nyleweng ke lembah nista memupuk duniawi untuk diri sendiri dan golongannya, malah berlagak kayak kiai. Ndak beda sama Dimas Kanjeng.
Sayangnya
semua politisi yang ada sudah jadi pakar kompromi, pakar mengorbankan pejabat yang berprinsip, tidak berdosa seperti ex ketua KPK Antasari Ashar, jaman Presiden SBY, ( you tube, wawancara Antasasri Ashar dengan TV metro)
presis seperti zaman Presiden sesama jendral, Suharto, SBY, semoga pak Jokowi akhirnya sadar, siapakah tokoh Abu Dzar, yang kita cuma punya tiga empat orang ini : Rizal Ramli dan Kwik Kian Gie. bu Moana Susi. ibu Sri Sabai Mulyani nan Aluih, semua beliau beliau "tanpa pamrih tebih ajrih" tidak pernah takut karena tidak untuk kepentingan pribadinya sendiri. Tokoh yang tidak bisa komproni dengan koruptor, manipulator, dan Sembilan Naga.
Bangsaku, the silent moyority, simaklah beliau beliau ini karena mereka putra putri ibu Pertiwi, mutiara bangsa ini, yang gigih anti korupsi dengan perbuatan, sebagai menteri atau orang biasa. Partai tidak memandang mereka karena mereka Abu Dzar Abu Dzariyah modern yang membuat kuatir politisi karena tidak berkompromi berkuali-isi, dengan koruptor, yang menjadi tulang punggung ATM Partai Partai apa saja. Kan kita sudah sama sama tahu kualitas petugas partai partai seperti apa ?
Rasanya, dengan pemilih seperti yang ada sekarang, sangat sulit bagi beliau beliau menari dengan irama situasi politik yang binal binal, saling pamer, sampai lupa dari mana kekayaannya mereka. Makanya mukanya pada tembem, penuh lemak.
Simak kesempatan mengexpresikan kegemasan beliau beliau sang Abu Dzar Abu Dzar kita, tehadap nasib bangsa ini, untung suara beliau beliau masih bisa didengangar di youtube, tayangan ulang Indonesian Lawyers Club ILC di TV ONE. tg 14/4/2018. Dengan kata kunci nama beliau. Sungguh anda sebagai the silent moyority tidak akan kecewa, ternyata diluar mass media yang pendukung partai, masih ada media lain yang menyampaikan isi hati beliau beliau ? *)
presis seperti zaman Presiden sesama jendral, Suharto, SBY, semoga pak Jokowi akhirnya sadar, siapakah tokoh Abu Dzar, yang kita cuma punya tiga empat orang ini : Rizal Ramli dan Kwik Kian Gie. bu Moana Susi. ibu Sri Sabai Mulyani nan Aluih, semua beliau beliau "tanpa pamrih tebih ajrih" tidak pernah takut karena tidak untuk kepentingan pribadinya sendiri. Tokoh yang tidak bisa komproni dengan koruptor, manipulator, dan Sembilan Naga.
Bangsaku, the silent moyority, simaklah beliau beliau ini karena mereka putra putri ibu Pertiwi, mutiara bangsa ini, yang gigih anti korupsi dengan perbuatan, sebagai menteri atau orang biasa. Partai tidak memandang mereka karena mereka Abu Dzar Abu Dzariyah modern yang membuat kuatir politisi karena tidak berkompromi berkuali-isi, dengan koruptor, yang menjadi tulang punggung ATM Partai Partai apa saja. Kan kita sudah sama sama tahu kualitas petugas partai partai seperti apa ?
Rasanya, dengan pemilih seperti yang ada sekarang, sangat sulit bagi beliau beliau menari dengan irama situasi politik yang binal binal, saling pamer, sampai lupa dari mana kekayaannya mereka. Makanya mukanya pada tembem, penuh lemak.
Simak kesempatan mengexpresikan kegemasan beliau beliau sang Abu Dzar Abu Dzar kita, tehadap nasib bangsa ini, untung suara beliau beliau masih bisa didengangar di youtube, tayangan ulang Indonesian Lawyers Club ILC di TV ONE. tg 14/4/2018. Dengan kata kunci nama beliau. Sungguh anda sebagai the silent moyority tidak akan kecewa, ternyata diluar mass media yang pendukung partai, masih ada media lain yang menyampaikan isi hati beliau beliau ? *)
0 comments:
Posting Komentar