KEPADA
NASYRAKAT PANCA SILA YANG KAMI DAMBAKAN
Indonesia adalah satu satunya tempat di Dunia, dimana masyarakatnya mencoba dengan niat yang besar, nenjadikan seluruh kebudayaan ras ras pendatangnya dengan kemauan baik menyatu dalam azas bhineka tunggal ika, tanpa paksaan dan kekerasan dari semula berdirinya tg 17/8/1945.
Abad
pertengahan, timbul tenggelamnya dinasti feodal, dan brandal, dengan
kekajamannya yang tanpa kendali. Kami
maklum, para pendatang berabad abad yang lalu hngga sekarang, menuju ke Nusantara ini ingin memperbaiki
nasibnya, hidup di lingkungan yang lebih baik. Dimana di negeri asalnya penuh
dengan peperangan, timbul tengelamnya dinasti dinasti, banjir dan bencana alam
terjadi berturut turut sampai bertahun tahun, timbulnya berandal berandal yang
membentuk dinasti baru dengan kekerasan dan kekejaman yang tiada tara.
Terikut juga adat dan tata cara membuat persekutuan exclusive Tong, kongsie triad dan Tujuh, swembilan, ratusan Naga yang menguasai secara terselubung di tiga tingkat masyarakat asli, yaitu Dunia
bawah, Dunia menengah dan Dunia atas, komplit, yang sangat merintangi
pertumbuhan masyarakat setempat yang terlalu lama ditindas Cultuur stelsel dan
Etische Politiek Penjajah Belanda, mereka jadi komprador penjajahan Belanda dan penjajahan bangsa sendiri dibawah Orde
Baru dengan membungkus seluruh rakyat
dalam Golkar dengan feodalismenya sarat dengan KKN, mengandalikan kekuatan organisasi bersenjata. Bentuk ini yang sudah dihindari oleh pengungsi dari anak benua cina timur sana, disini malah
sebagian besar menikmati cara kekuasaan Orde Baru yang sangat cocok dengan mereka,
keterlanjuran terangkat ke anak benua
bhumi barat yang lebih makmur dan pusat kekuasaan dunia, mereka dapatkan sejak pelayaran Vasco da Gama, Magelhan dan
Columbus– menjadi kelompok cina barat, kerja sama antara mereka dan kaum yahudi timur ( istilah cak Nun) telah membuat kerusakan
yang sangat besar, tanpa disadari oleh kebanyakan rakyat Nusantara, yang masih rendah “tingkat pemikirannya”.
Tapi jangan lupa “rasa” penghuni Nusantara yang di
asuh Dewa Dewi,.dikunjungi
diberkahi KIhalifah Rasulullah salallahualaihi wassalam, Ali bin Abi
Tholib, sang Amirul Mukminin, berabad abad
yang lalu. Bangsa ini tajam rasa
qolbunya untuk menciptakan masyarakat yang Bhineka Tunggal Ika dilandasi Panca sila – Apa dikira mereka tidak
mengerti MacHarliem warga Amerika Serikat itu siapa, apa mereka tidak mengerti
hooping dia di DPR RI Setia Novanto itu siapa, apa kami tidak tahu Gde Oka Bukit Agung
itu siapa, kok sampai hati, sudah terangkat oleh Partainya mencapai puncak pemimpin bangsa, Ketua Wakil Rakjat Indonesia berbuat yang begitu rendah?
Apa rakyat Indonesia pemilih tidak perlu berfikir, kok kualitas sosok semacam ini bisa dilambungkan jadi pimpinan lambang Negara Panca Sila, PDR RI, berfikirlah tandas sampai tidak bakal terulang lagi, malunya ini bah. Ini Partai cap apa ? Bukan sekali itu saja, yang dulu malah Pesakitan kasus Korupsi. Kok ya ada yang memilih ? Ini yang membuat orang tua semacam saya sangat prihatin. Dulu waktu masih muda saya takut pada Pemuda Pengawalnya katanya Pendekar Panca sila yang sangar, kekuasaannya di Korpri ( bisa bisa istri saya alm.dipecat waktu itu, paling murah di non jobkan wong istri saya PNS jabatan kering ) dan kekuasaan senjata dibelakangnya.
Orang Jepang, yang mengkonversi bangsa Ainu dengan kekerasan politik diktatorial militer saja, sudah merasa malu, sang Pimpinan Yakusha saja sudah bertobat menjadi paling sedikit berbuat baik terhadap masyarakatnya kok kalian masih lekat pada Kongsie ihtikar exclusive kalian, memperalat aparat pemerintahan dan abdi Negara siapa saja ditanah air baru. meskipun sudah keturunan 5- 6,tapi prinsip ius sanguinis Negara asalnya mwemungkinkan mereka berwaga negara dobel, sudah diselesaikan zaman Bung Karno dengan PP10 zaman itu , supaya tidak membuat repot kami semua.
Apa rakyat Indonesia pemilih tidak perlu berfikir, kok kualitas sosok semacam ini bisa dilambungkan jadi pimpinan lambang Negara Panca Sila, PDR RI, berfikirlah tandas sampai tidak bakal terulang lagi, malunya ini bah. Ini Partai cap apa ? Bukan sekali itu saja, yang dulu malah Pesakitan kasus Korupsi. Kok ya ada yang memilih ? Ini yang membuat orang tua semacam saya sangat prihatin. Dulu waktu masih muda saya takut pada Pemuda Pengawalnya katanya Pendekar Panca sila yang sangar, kekuasaannya di Korpri ( bisa bisa istri saya alm.dipecat waktu itu, paling murah di non jobkan wong istri saya PNS jabatan kering ) dan kekuasaan senjata dibelakangnya.
Orang Jepang, yang mengkonversi bangsa Ainu dengan kekerasan politik diktatorial militer saja, sudah merasa malu, sang Pimpinan Yakusha saja sudah bertobat menjadi paling sedikit berbuat baik terhadap masyarakatnya kok kalian masih lekat pada Kongsie ihtikar exclusive kalian, memperalat aparat pemerintahan dan abdi Negara siapa saja ditanah air baru. meskipun sudah keturunan 5- 6,tapi prinsip ius sanguinis Negara asalnya mwemungkinkan mereka berwaga negara dobel, sudah diselesaikan zaman Bung Karno dengan PP10 zaman itu , supaya tidak membuat repot kami semua.
Sudaraku.
aku kasihan pada kalian, hanya rasa takut, warisan dari kakek moyang -ketakutan
terhadap kemiskinan, membuat perllakumu jadi begitu srakah, apalagi kepada Adolf Frederick Von Bohnck itu, brani
braninya uncuk cecongornya didepan
TV, malunya bah ! Lha urat malunya sudah terlanjur putus kayak sejenismu.
Ketahuilah,
modal yang kalian curi dan gelapkan beramai ramai mulai tinggalan Jepang th
1945, tinggalan Uni Indonesia-Belanda dibubarkan th.1953 , yang para planters
mereka hengkang dari Negeri ini dengan tergesa gesa, kebun kopi, coklat, karet,
teh kina kelapa sawit, milik pabrik gula dan HGU tanahnya Oei Tiong Ham kalian beli
dengan murah, nyicil lagi, supaya tidak jatuh ketangan pemerintah Indonesia. Modal rakyat Indonesia ini kalian grogoti edan edanan, hutan jati kalian gunduli, glondong jati KU 10 (diameter 100 cm) bertahun tahun kalian timbun didepan rumahmu tiada seoranpun yang menanya, uangnya
kalian simpan di Panama ketahuan sebagai Panama papers, sebagai Paradise papers,
menghindari pajak, menghindari Peneropongan Internasional dicurigai buat dagang narkoba,
senjata, terrorisme yang kamu teriaki, segala yang melaggar pergaulan internasional, sampai rakyat Amerika saja
sudah muak. A Hok, idola modernisasi berkeadilan saja sudah kalian
khianati, kalian rusak rumah tangganya, semoga
Allah memberi kekuatan pada hambanya yang berusaha benar. Ini baru ulah kutu kutu naga yang tujuh, atau seratus, belum TRIAD nya. Tahukah kamu bahwa Nusantara tidak pernah didiami oleh bangsa penakut, tapi bodoh, materialistis iya. insya Allah bisa sadar.
JANGAN
KUATIR, BU SRI MULYANI MASIH INGAT JANJINYA, Terlampir Copy paste dari catatan mengenai sikap Pemerintahan Pak jokowi yang di urus oleh beliau.*)
quote
Setahun Skandal Panama Papers, Apa Perkembangannya?
Kompas.com - 31/03/2017, 17:24 WIB Seorang turis membuat selfie di depan sebuah
gedung di Panama City tempat kantor biro hukum Mossack Fonseca
berada.(Reuters/OANN) PANAMA CITY, KOMPAS.com - Setahun setelah skandal Panama
Paper terbongkar, kejelasan atas kelanjutan nasib berbagai nama yang tercantum
di dalam jutaan dokumen itu memang tak terlalu jelas. Namun satu hal yang
pasti, Panama kini memiliki satu destinasi turis baru yaitu kantor biro hukum
Mossack Fonseca, yang menjadi pusat pusaran skandal ini. Saking populernya
tempat itu, para pekerja mencabut papan nama biro hukum yang berkantor di
sebuah gedung di distrik perbankan yang modern di pusat kota Panama City. Para
pekerja merasa jengah karena banyak wisatawan yang menjadikan papan nama kantor
mereka sebagai spot untuk membuat selfie. Meski skandal ini terungkap dan dua
rekanan utama biro hukum ini sekarang ditahan, Mossack Fonseca tetap
melanjutkan bisnis yang sudah digeluti selama 40 tahun itu. Namun, staf biro
hukum ini jauh berkurang. Sebelum skandal terungkap Mossack Fonseca memiliki
600 orang karyawan di seluruh dunia, kini dua pertiganya sudah "pensiun
dini". Saat ini penyelidikan skandal Panama Papers masih terus berlanjut,
meski kejaksaan negeri itu belum juga menetapkan tersangka. "Tak ada
pencucian uang. Hanya mendirikan perusahaan di dalam batasan hukum," kata
kuasa hukum Mossack Fonseca, Marlene Guerra. "Saat kita membicarakan apa
yang telah terjadi, semua perusahaan di Panama dan seluruh dunia tetap bekerja.
Kami menganggap ini sebagai sebuah keadilan selektif," tambah dia. Menurut
Guerra sebanyak 70 persen klien kaya Mossack Fonseca di Panama sudah lari ke
Amerika Serikat. Dengan keuntungan dari Terusan Panama, pertumbuhan ekonomi
tertinggi di Amerika Latin, dan bisnis jasa yang menopang 83 persen
perekonomian, Panama tentu berusaha meminimalkan kerusakan akibat skandal itu. ork," ujar Zubieta.
Setelah skandal Panama Papers terungka"Panama Papers tak memberikan informasi apapun selain hal-hal yang sudah kami ketahui," kata Menteri Keuangan Panama, Ricardo Zubieta. "Tak satu dolar pun yang ditanamkan di perusahaan cangkang itu berada di Panama. Uang itu berada di berbagai bank di Inggris, Miami, New Yp, Perancis adalah negara pertama yang
menempatkan Panama ke dalam daftar hitam negara "surga pajak". Uni
Eropa kini juga berencana memasukkan Panama ke dalam daftar hitamnya, dan saat
ini masih mengumpulkan berbagai bukti. Pemerintah Panama merespon dengan
menunjukkan bahwa sektor keuangan mereka kini sudah jauh lebih transparan.
Tahun lalu, pemerintah Panama meneken komitmen untuk menegakkan standar OECD
tentang membagi informasi pajak secara otomatis pada 2018. "Panama kini
sudah mencapai standar internasional tertinggi dalam hal transparansi
fiskal," kata wakil presiden Panama Isabel de Saint Malo. "Kami harap
hal ini juga dipahami oleh rekan-rekan kami dan negara-negara sahabat," tambah
Isabel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setahun Skandal Panama Papers, Apa Perkembangannya?", https://internasional.kompas.com/read/2017/03/31/17241071/setahun.skandal.panama.papers.apa.perkembangannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setahun Skandal Panama Papers, Apa Perkembangannya?", https://internasional.kompas.com/read/2017/03/31/17241071/setahun.skandal.panama.papers.apa.perkembangannya.
unqoute
Dari
Kompas .com. quote
Soal
Paradise Papers, Sri Mulyani: Kalau Ada Hubungan Perpajakan Kita Gunakan
Kerjasama Internasional
Yohana
Artha Uly, Jurnalis · Senin 06 November 2017 20:47 WIB
·
Share
on Facebook
·
Share
on Twitter
·
Share
on Google
·
Share
on linkedin
·
Share
on Path
·
Share
on Pinterest
·
Share
on mail
·
copy
link
·
ToggleMenteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Okezone)
·
Share on Facebook
·
Share on Twitter
·
Share on Google
·
Share on Path
·
Toggle
·
0TOTAL SHARE
·
Share on Pinterest
·
Share on linkedin
·
Share on mail
·
copy link
JAKARTA - Paradise Papers
membocorkan 13,4 juta dokumen yang berisika nama-nama tokoh dunia yang terlibat
dalam perusahaan offshore. Di dalamnya terdapat lebih dari 120.000 orang dan
perusahaan termasuk di antaranya Ratu Elizabeth hingga orang terkenal Indonesia
yakni Prabowo, Tommy Suharto dan Mamiek Suharto.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, akan menaruh
perhatian pada kasus ini dengan melakukan kerjasama perpajakan internasional.
"Pada dasarnya kalau kita lihat dari semua data
seperti yang disampaikan untuk kerjasama perpajakan internasional dalam rangka
untuk memerangai flow of fund yang sifatnya ilusif, tidak sesuai aturan hukum.
Itu akan menjadi suatu perhatian," ujarnya di Kemenko PMK, Senin
(6/11/2017).
Dia mengingatkan, saat ini Indonesia serius dalam memerangi
penggelapan pajak dengan tergabung dalam Financial Action Task Force/FATF
(Satuan Tugas Aksi Keuangan). "Jangan lupa Indonesia dalam proses menjadi
anggota FATF, dimana memerangi berbagai ilusi financing" jelas dia.
Menurutnya, bila ternyata kasus Paradise Papers merupakan
suatu yang formal maka mereka akan melakukan kerjasama internasional.
"Tapi Kalau itu sifatnya formal dan ada hubungan dengan perpajakan kita
maka menggunakan kerja sama internasional," katanya.
Sri Mulyani melanjutkan, saat ini Indonesia tengah
memperkuat basis pajaknya sehingga diharapkan tidak ada penyelewangan dana.
Salah satu hal jadi pusat perhatian pemerintah adalah melakukan penguatan dari
sisi tax based Indonesia.
"Tax based Indonesia terutama yang berasal dari hasil
highwealth individual ini adalah salah satu yang terus diperbaiki. Dulu juga
kan tax amesty dan kita pantau terus datanya," tutupnya.
(mrt)
·
TAG :
unqoute
quote : JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketimpangan dan jurang antara warga yang kaya dan yang miskin di Indonesia tergambar jelas dalam data penguasaan aset produktif nasional. Sebanyak dua persen penduduk Indonesia, menguasai 56 persen aset produktif nasional. Dari 56 persen aset produktif nasional tersebut, 87 persen di antaranya berupa tanah. "Menurut Badan Pertanahan Nasional, ada sekitar 56 persen aset nasional yang dikuasai oleh dua persen saja penduduk Indonesia. Sebanyak 87 persen dari 56 persen aset nasional itu berupa tanah," kata anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI-P Budiman Sudjatmiko kepada Kompas, Rabu (25/4/2012) malam. Menurut Budiman, ada tiga persoalan mendasar yang dihadapi Indonesia dalam soal ketimpangan dan ketidakadilan penguasaan aset nasional, terutama di sektor agraria. Pertama adalah kebijakan ekonomi yang sejak masa kolonial hingga sekarang lebih cenderung berpihak pada pemodal besar. Kedua, tumpang tindihnya peraturan perundangan yang berlanjut dengan penyimpangan UUD 1945 dan UU Pokok Agraria tahun 1960. Ketiga, tingginya ego sektoral terutama pada kementerian-kementerian dan lembaga terkait agraria dan sumber daya alam. Ketiga hal tersebut, menurut Budiman, yang menjadi penyebab utama berlarut-larutnya konflik agraria di Indonesia. "Konflik agraria tak pernah terselesaikan dan bahkan cenderung massif karena pemerintah enggan mengatasi tiga problem besar tersebut," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Persen Penduduk Indonesia Kuasai 56 Persen Aset Nasional", https://nasional.kompas.com/read/2012/04/26/0630461/Dua.Percent.Penduduk.Indonesia.Kuasai.56.Percent.Aset.Nasional.
Penulis : Khaerudin --- unquote
0 comments:
Posting Komentar