CERITA FIKSI KE 6:
PEMUDA PEMUDI SELURUH DUNIA BERKUMPUL DI BALI. SATU DEKADE SETELAH BENCANA PENDINGINAN ZAMAN ES KETIGA.
PEMUDA PEMUDI SELURUH DUNIA BERKUMPUL DI BALI. SATU DEKADE SETELAH BENCANA PENDINGINAN ZAMAN ES KETIGA.
Tidak banyak, yang bisa menyelamatkan
diri, dan bisa sampai di wilayah yang tidak mematikan, wilayah tropic dunia.
Dengan susah payah mereka telah
merasa mendapat mu’jizat Allah, bagaimanapun mereka sekeluarga bisa sampai ke
daerah prngungsian, dengan atau tidak ada anggauta keluarga yang gugur dijalan, ke wilayah negara tropik yang umumnya
adalah Negara yang kurang berkembang
teknologi dan budayanya menurut ukuran manusia kebendaan moderen, apalagi di luar kota kota metropolitannya.
Mereka pemuda pemudi yang
berkumpul ini, adalah generasi pertama sesudah bencana berskala dunia itu
menimpa bhumi, sebagi lambang dimualinya tumbuh kembang manusia baru.
Pertemuan ini diadakan
mereka sesudah dewasa rata rata diatas
tujuh belas tahun.
Rata rata mereka lebih
cerdas dan dewasa cara berpikirnya dari kedua orang tuanya yang telah berhasil
membawa anak anaknya menyelamatkan diri, dengan kesulitan yang sangat besar.
Ini
tidak mengherankan sebab di dunia pengungsian, sudah disediakan Lembaga
lembaga Pendidikan baru, dibantu oleh Perusahaan Multinasional “The DGS”, bimbingan
belajar terbanyak dilakukan olah robot robot cerdas, pinjaman dari the DGS,
jumlahnya sangat banyak, terutama diwilayah Amerika tropic, dibanding dengan
wilahah tropic di Afrika dan Nusantara, maklum situasi psichis yang panas,mudah jadi takterkendali
bisa terjadi di banyak negara Amerika tropis ini, akibat beda tingkat budaya
benda yang sangat jauh, karena diukur dengan daya beli secara kapitalistik
yang diatur begitu, oleh Amerika kapitalis yang jadi penguasa dunia, seperti
orang Romawi di Roma, zaman kekaisaran Romawi, bahkan harga jiwa seorang Jesus dari
Nazaret dihargai hanya 40 keping perak, yang sedikit di Roma tapi sangat banyak
di tanah Judea.
Aplikasi tahun pertama
masih disertai oleh pengajar guru sukarelawan dari Cuba, Venezuela dan Equador, yang membimbing kelompok
belajar, dengan puluhan robot, setelah setahun pengajar guru bertugas ditempat
lain, ditambah dengan murid miridnya yang cepat mengasimilasi hubungan dengan
robot, persis seperti reaksi berantai ledakan nuklir. Kena apa diprioritaskan
wilayah Amerika tropik ? Ya karena para poengungsi dari utara yang lebih maju
dengan alat alat electronika, dan sulit
untuk mereka menyesuaikan diri dengan masyarakat darurat pengungsian, harus
berdampingan bersama dengan kaum pribumi, teman pelajar seumur yang rata rata masih terbelakang di banyak
hal, tapi lebih matang dbidang moral dan etikan paradigma lama. Anehnya siswa dari wilayah yang terbelakangpun, bisa
mengikuti dengan sempurna program program pelajaran dengan menggunakan robot
ini, yang wujudnya seperti computer berjalan dan bisa bicara banyak bahasa
dengan suara pria maupun wanita, mereka semua punya nama, dan diperlakukan
dengan hormat. Terutama pokok pokok pelajaran humaniora, pada tahun ketiga
program ini berjalan, umumnya sudah membekas di prilaku para siswa angkatan
pertama, sehingga mereka mau mendampingi robot untuk memperluas jaringan
belajar, terutama humaniora dan mereka sendiri belajar dari robot partnernya
sciences yang mereka suka.
Untungnya, para orang tua
pengungsi dan orang setempat sudah terlalu sibuk mengatasi keadaan darurat ini guna
medapat pemenuhan kebutuhan hidup mereka, mobiliasi besar besaran manusia dalam
keadaan darurat. Meskipun hanya mendistribusikan pangan dan pengetahuan serta
penggunaan alat alat pertanian guna bercocok tanam, demi ketersediaan
pangan. Tidak ada yang nyinyir protes
mendakwa pendidikan ini adalah pencucian otak. Sebenanya yang terjadi
malah pemograman otak untuk segera
mengerti dan bicara bahas inggris dan
Spanjol dengan cepat. Ini semua sudah terbukti, sehingga semua orangtua mereka
sangat bersyukur, bukan saja pencucian otak, tapi “pengisian program” terutama
dalam berbagai bahasa dan budaya. Pnduduk setempat yang sudah biasa dengan peredaran barkoba, cocain karena sindikatya total berhenti, Mereka pada berkumpul bertani di wlayah Bazilia utara, bertani nesama pendatang dan The DGS, merasa aman dan masih mendapat hari depan bagi anak anaknya yang lebih baik dari pendidikan oleh senor dan senorita robot.
Jujur saja, sebenarnya
program ajaran humaniora ini yang membuat adalah robot cerdas, yang seluruh
existensinya diabdikan pada kemanusiaan, polos seperti anak anak dan cerdas
luar biasa.
Inti sarinya adalah anak
manusia harus sangat mendalami “kasih” pada sesamanya, dengan sikap altruis –
“tat wam asi” – kamu adalah saya sendiri. Sedang para robot sendiri adalah
sangat mengutamakan manusia dari dirinya sendiri – watak yang terpatri mati
dalam semua lintasan interaksi “neuron” otak electronikanya, yang dinamakan
“lintasan positron” oleh Isaac Azimov. Jadi pada akhir tahun kesepuluh setelah
bencana, pemuda pemudi seluruh dunia sudah bulat dalam satu tekad nntuk
menyatukan diri dengan sesamanya sebagai saudara.
Bukan hanya slogan tapi juga ada cara yang
jauh lebih manusiawi untuk memenuhi kebutuhan esensial bagi manusia, dan saking banyaknya macam tugas mulia yang
dikawal dengan bantuan para robot, yaitu mendapatkan sumber energy,
demi kelangsungan keberadaan Manusia
rakhmatan lil alamin ini.
Bali adalah pulau yang diberkati oleh para Dewa, begitulah sejak berabad abad Hinduisme dipeluk oleh
mayoritas penduduk Bali, meskipun islam sudah merambah ke hampir seluruh
Nusantara – tidak ada paksaan atau perang agama di Nusantara.
Sampai sepuluh tahun
sesudah bencana pembekuan sebagian besar bhumi.
Bali adalah pulau tropik yang dipilih oleh para muda mudi dunia baru untuk
berkumpul. Mengadakan kesepakatan
diantara mereka untuk membangun dunia yang baru, terutama manusianya berdasarkan
jalan yang diberikah oleh sang Penciptaya.
Tepat sekali mereka memilih
Bali, sebab Bali termasuk wilayah Nusantara, wilayah tropic yang terdampak oleh
bencana global zaman es ketiga ini paling sedikit, malah mendapat berkah dari
sifat iklim yang berubah, Sebelum bencana.
Bali seperti wilayah
Nusantara yang lain, sangat patuh pada angin muson dari Asia tengah ke Australia
selama matahari diselatan Khatulistiwa bulan Oktober- April. Periode ini berupa musim
hujan.
Angin berbalik arah dari
Australia ke Asia tengah pada bulan Oktober –April matahari di utara
Khtulistiwa, mewakili musim kamarau. Sebab bila matahari di utara khatulistiwa,
uap air laut seputar Nusantara kurang, jadi waktu ketemu dengan udara dingin
dari Aurtralia – sangat langka menjadi hujan, melainkan kabut saja. Keadaan ini
berubah drastic sesudah bencana zaman es ketiga. Menjadikan iklim di Bali
berubah, wilayah yang lebih dekat dengan benua Australia ini, angin dingin dari
sana berebut dengan angin dingin dari atas semudra Hindia, yang jenuh dengan
uap air, menuju ke utara khatulistiwa, menjadikan gerimis pada musim kemarau.
Jadi di atas pulau Bali NTB, dan NTT,
hujan merata sepanjang tahun dan tidak merupakan hujan tropic yang besar, tidak merupakan banjir
bandang. Perubahan ini malah sangat baik bagi semua jenis tumbuhan iklim tropic asli seperti di Hawaii.
Sebenarnya
sudah lama perusahaan multnasional “The DGS” mengadakan hubungan kerja sama
dengan Pemda Bali. Kerja sama ini diwujudkan pendidikan robot robot cerdas
menjadi warga Bali, dengan segenap watak dan kebiasaan hidupnya, sedih
gembiranya, dalam nenjalani hidup, selera dan rasa keindahan, ketrampilan
menari dan mengukir, penyatuan tenaga gotong royong menciptakan pengairan
subak, agar sirobot bisa melakukan pekerjaan tenaga menial menyertai petani
Bali. Istilahnya robot “dipondokkan” ke keluarga petani di Bali. Setelah mondok hampir tiga tahun, semua robot
cerdas yang dilatih di Bali sudah menjadi seperti anak sendiri, malah lebih
disayangi oleh bapak ibu angkatnya karena kerajinan bekerja lebih dari orang
Bali. Mereka bekerja menial sebagai pekerja kasar di subak di rumah tangga di
tagalan dan sawah siang malam tanpa lelah sampai selesai cepat sekali, tanpa
dibayar, bahkan malah masih sempat belajar menari dan menabuh gamelan Bali. Beberapa
ratus robot yang dipondokkan di kelurga kelurga petani di Bali, dinamakan
“Gede” didepan dan nama tokoh penting jajaran bagian kanan wayang Mahabharata dan
para Dewa dibelakang nama Gede robot Sinta Gede robot Getotkaca, dst………, Sudah diaku anak dan sangat disayang
oleh orang sedesa, malah orang seluruh pulau Bali.
Tiga tahun
sebelum ribuan pemuda pemudi seluruh dunia datang di Pertemuan Agung di danau
Bratang, ribuan robot dipinjamkan ke Pemda Bali untuk mempercantik pulau Dewata
itu. Ribuan robot itu sudah berbahasa Bali dan Indonesia, membuat embung dengan dasar embung dari novivlar
yang kedap air dan sangat awet, menyempurnakan sistim subak sawah dengan
pemipaan, menyempurnakan jalan dan jembatan, semua alat diangkut dengan
airships Helium berbagai ukuran untuk crane dan rangka bangunan dan jembatan,
bahan dari Kontinen kedelapan, bahan yang kuat dan ringan. Semua tumbuhan di
hunian manusia yang ada, adalah tanaman bukan tumbuhan liar. Juga menstabilkan
tanah tanah yang rawan longsor. Tanah gersang menjadi subur ditanami rerumputan
sebangsa alang alang yang sudah GMO teruji,
juga baik utuk makanan ternak, penghasil susu dan daging. Persiapan Bali menjadi pulau Dewata benar
benar merupakan prototype dunia yang akan datang. Koperasi peternakan dan Pertanian memang benar benar sangat membuat makmur pulau ini, juga atas bantuan yang sangat berharga dari ananda Gede Robot yang banyak saudara dan saudarinya, yang berumur sangat panjang.
Di Bali, pemuda pemudi dari seluruh dunia, belajar
ilmu yang sangat pelik sepanjang sejarah keturunan Adam dan Hawa. Sudah tidak terhitung berapa
abad. Yaitu menghormati alam, di Bali orang percaya ada alam nyata yaitu alam
kita, alam “kale” dan alam “niskale”
alam yang ga’ib. yang manusia harus ikut memelihara. Bukan berdasarkan mitos dan taklid, tapi
dengan kesadaran pikir. Terutama mengenai mendapat mafkah, artinya bertani dan bertukang, maupun perdagang, dan melakukan prilaku
gender dewasa yang sangat menghormati Sang Penciptanya, sang Hyang Widiwase, mereka tidak takut tapi sayang, untuk
mengecawakannya. Sikap ini tidak pernah dikenal
di India, asal muasal agama Hindu.
Sebagai
makhluk alami harus berupaya makan (
asimilasi dan disimilasi) untuk mendapat energy, dan berkembang biak untuk
melestarikan jenisnya. Kedua hal ini sudah dijalani dan merupakan suatu bentuk aktivitas hidup yang berkembang sepanjang sejarah kehidupan.
Mengenai
asimilasi, mansia menggunakan hasil yang terbaik dari makhluk lain misalnya
tumbuh tunbuhan, manusia menggunakan
persediaan makanan di dalam tubuh tumbuhan, rimpang akar rimpang batang maupun
daunnya yang terbaik. buah dan bijinya yang tidak beracun, Manusia makan daging dan bagian terbaik dari fauna lain, misalnya daging dan
telurnya maupun susu dari hewan piaraannya dan dari binatang liar diambil
dagingnya saja untuk dimakan.
Akhirnya ada
bagian bagian lain dari tumbuhan, misalnya racun dan narkotik, dan alcohol dari
sari buahnya dan sari bijinya, demikian pula ada dari fauna yang tidak boleh
dikonsumsi yaitu darahnya, bahkan sampai ke dagingnya. Ini petunjuk agama Islam
Demikian
pula keturunan Adam Hawa tidak boleh sembarangan berkembang biak, tapi manurut suatu
aturan, yang harus ditaati. Alam
menciptakan musim kawin kepada semua tumbuhan,
hewan dan masusia yaitu musim semi, jenis
penghasil telur hampir seperti gila, bukan maunya sendiri prilakunya
pada musim ini, juga pejantannya saling berebut adu kuat, adu daya tarik
terhadap betinanya. Diantara flora dan fauna ada yang sudah mencapai taraf bisa berkembang
biak setiap waktu dalam siklus alam satu
tahun – tatap saja si penghasil telur mengalami kegilaan dorongan untuk
dibuahai telurnya atas karya sang Pncipta sendiri. Orang islam meyebutnya sudah sunnatullah. Binatang ,
hewan piaraan yang bisa masak telurnya periodik
dua puluhan hari sampai satu bulan kurang lebih, dorongan mencari pejantan untuk
dibuahi ini, dengan cara badannya menchasilkan feromone atau hormone merangsang pejantan, juga dengan
bahasa badan yang diciptakan sendiri oleh Sang Maha Pencipta.
Untuk
binatang piaraan tidak ada problem apa apa. Untuk manusia kemudian merupakan satu dilemma, menurut alam, atau menurut aturan ilmu dan wahyu kepada manusia
?
Sebab
sejenak zaman sebelumnya para ilmuwan Islam telah bersepakat untuk meng-ilmu-kan
islam, seperti zaman sebelum kemelut pergulatan antara dinasti dinasti di seputar dunia
peradaban islam di wilayah Arab d abad 6-7 M. , yang telah berkembang sangat pesat.
Setelah para
penguasa Politiknya dengan menggunakan ulama memperteguh kekuasaan dinastinya
seperti wangsa Mu’awiyah. Wangsa Abbasiah, wangsa Fathimiyah, Seljuk dari Turki
dan puluhan wangsa lain pada zaman berikutnya, memperteguh kekuasaan wangsanya tanpa memandang kualitas keturun penerus wangsa/dinasti ini, tanpa “noblesse oblique” kaum feodal, seperti sistim feodal yang awet. Menjadikan khazanah argumen hujjah ulama
pendukung dalam bahasa Arab yang adhiluhung, dan dengan kengototan para ulama
zaman berikutnya, tidak kalah piawai dan memukau, menyebabkan ulama penerus di
zaman lain berikutnya sangat terperangah terhadap karya karya itu dan saling
memegang teguh keyakinannya seperti ulama sunni dan syi’ah, bahkan jadi alasan saling membenci dan membunuh.
Itulah yang jadi
segunung naskah yang dianggap ilmu oleh sebagian
para ulama Nusantara, mereka geluti berabad abad. Sehigga pada zaman lain berikutnya
ulama sarjana di Nusantara telah mencanangkan pendekatan islam dari sisi
sosiology profetik, penambahan ilmu pengetahuan dengan wahyu ilahi, yang
disampaikan oleh malaikat kepada Rasulullah – Yang sebenarnya bisa didalami
dengan ilmu hakikat dan ilmu makrifat, yang disediakan. tersembunyi di taklid dan istiqomah
islami. Tapi bagi yang mau berfikir. isyarat isyarat yang hampir tidak berarti
ini, melulu diciptakan Allah untuk para ulama dan umarah berfikir, dan bermakna
sebagai peneguhan kalanullah. Yang ini malah ditinggal, hanya puas dengan taklid
pada salafynya saja, dari mereka sambil asyik bertengkar.
Bahkan memamah
biak segunung hujjah para pembela wangsa/dinasti feodal pada zaman setelah islam menguasai
wilayah dan bangsa bangsa dari Magribi hingga seberang timur
Sungai Indus, yang semua feodalistik.
Wangsa wangsa silih beganti dengan segenap ulama pembelaanya – itulah yang
digeluti ulama zaman akhir, sebagai ilmu.
Dr.
Kuntowujoyo, Dr. Nurkholis Majid, Dr. Dawam Raharjo. Pada akir abad 20 dan permulaan abad
21, selama abad abad berikutnya semakin popular, karena mengetangahkan
memanusiakan manusia, sebagai para mentor robot, ber- ama makruf nahi mungkar- dalam penyampaian ilmu islam, semua pengetahuannya, mengadakan perubahan pola pikir, mengadakan pembebasan
dari kebekuan dalil yang bukan direnungkan secara hakikat dan makrifat – melakukan
transendensi kehidupan manusia kearah menjadi manusia yang rakhmatan lil alamin.
Sedang di
Bali yang Hindu, telah membuang semua embel embel dan argumentasi maupun hujjah
para Brahmananya, sebab sudah berabad abad tidak ada brahmana yang datang dari India, apalagi yang bermodal kemampuan mempunya kekuatan adhikodrati asli, cara yang ampuh untuk memukau penganutnya, jadi masyarakat setempat mengangkat brahmananya dengan sederet awig
awig, misalnya pada upacara upacara Hindu yang sangat banyak. Pada pergaulan
kasta/wangsa, bisa dipilih hanya yang perlu saja. adat perkawinan dan waris
tidak seperti Hindu di India, sesederhana itu, sedang kecintaannya kepada alam
sangat diwujudkan dalam kehidupannya sehari hari, tanpa hujjah dan argument
para brahnana, yang di Bali adalah orang biasa, dengan keunggulan yang terpancar
sebagai nobles oblique, yang sangat pantas dihormati secara kasih thok.
Yang brahmana dan ksatrya adalah perilakunya. Ini semua jadi
bahan studi para remaja seluruh dunia yang berkumpul di Bali sekitar satu dua bulan
di desa desa sekitar danau Bratang yang indah dan damai.
Urutan kejadian sejarah manusia, seluruh perubahan sejarah "kemajuan" seluruh kehidupan budaya manusia selalu dimulai dengan bertenun serat. Mulai serat kayu kayuan zaman purba, di tropika serat rami dan pisang serat kapas, bersamaan di sub tropika seran wool serat flax/ linnen dan serat sutera di anak benua Chna, serat wool Alpaca di Andes Amerika selatan. Pada zaman teknologi manusia menenun semikonduktor dengan logam, dengan serat kaca, mencitakan cemputer, iphone Yang terbaru zanam es ketiga telah mwngentaskan umat manusia dari bencana kebekuan zaman es ketiga, adalah serat semacam asbestos - serat novivlar yang berkembang jadi banyak sekali jenis dikhususan dalam pengguuaan-nya dan pemakaiannya disegala sektor kehidupan manusia dari pertanian, ke bahan bangunan dan infra strukture pabrik Kimia, kemudian ke sandang yang sangat praktis dan serbaguna, nyaris sebagai kulit manusia, kemudian ke jaringan tubuh mengganti jaringan jang sudah rapuh, menjadikan umur manusia tambah panjang.
Lha, ndelalah kerasing Allah, bangsa yang menghuni Nusantara kebagian apa ? Semua serat sudah ditemukan dan menyumbangkan kemajuan umat manusia.
Tarnyata bangsa yag tinggal di Nusantara kebagian menemukan serat alami yang merupakan jaringan seluruh alam raya, yang berifat benda dan yang bersifat non benda, energi yang dikenal manusia sampai tingkat kebendaan yang paling tiggi, adalah energi fisi dan fusi dari atom atom dasar benda. Energi Nuklir.
Yang ditemukan mausia Nusantara adalah serat yang non benda.
Dalam sejarah umat manusia, hanya ditemukan legeda dan bekas bekasnya menjadi mitos, bahwa pada suatu zaman, manusia sudah bisa menguasai energi non benda - gampangnya desebut energi ga'ib, yang saking takutnya mauisia lain yang masih menggunakan kekuatan fisik, sesudah bencana besar, tenggelamnya benua benua para sosok yang mewarisi sisa sisa pinggirannya, semua yang berhubungan dengan ini dilenyapkan dan diburu untuk dilenyapkan existensinya.. Terikut juga Socrates, Galileo Galailei, sampai akhir zaman pertengahan Joane d'Arc -gadis pahlawan pembela Perncis dari invasi Inggris, dibakar gereja katolik karena didakwa penyihir.^
Surutnya zaman ini disusul dengan perburuan para penyihir Europa, dan di anak benua India dinamakan mengusir para Yaksa dan mengamuknya Sun Go Kong, legenda si Ular Putih di anak benua China, kekuasaan hitam yang melegenda diseluruh peradaban bangsa bangsa tua. Pusat kebudayaan ini tenggelam kedasar laut seperti tercantum di legenda Benua Atlantis, benua Lemuria, Sisa akibat energi jenis ini yang tanpa kendali adalah di zaman Mataram Hindu, meletusnya gunung Merapi mengarah samping timur, dikenal dngan Mahapralaya, zamannya Empu Sindok. Kejadian ini rupanya desebabkan satu kelompok akhli olah bathin, beberapa ratus orang mendirikan asyram dilereng gunung api Merapi di pinggang lereng gunung sebelah timur. Karena latihan mengendalikan tenaga supra natural ini harus dsertai laku Dharma dan bertapa brate yang sangat ketat, padahal kelompok ini tidak berpandangan demikian, mengulangi pandangan para adept, para empu dizaman jutaan tahun sebelunya, sehingga menenggelamkan pulau pulau dan Benua benua Atlantis dan Lemuira. Akibat dari olah bathin yang sesat ini maka dasar kerak bhumi dibawahnya jadi lemah, padahal diatas pinggang gunung api, sebelumnya malah benua Atlantis dan Lemuria, akibatnya kantung magma di bawah asyram itu terdorong pecah oleh magma meletus kesamping timur - Menjadikan Mahapralaya diseluruh lereng Timur gunung Merapi, yang merupakan lumbung pangan Kerajaan Mataram Hindu zaman Empu Sindok. Sehingga kerajaan itu harus dipindah ka Jawa Timur. Lahirnya kerajaan Singhasasi dengan salah satu Rajanya yang menonjol, paduka Airlangga. *)
Urutan kejadian sejarah manusia, seluruh perubahan sejarah "kemajuan" seluruh kehidupan budaya manusia selalu dimulai dengan bertenun serat. Mulai serat kayu kayuan zaman purba, di tropika serat rami dan pisang serat kapas, bersamaan di sub tropika seran wool serat flax/ linnen dan serat sutera di anak benua Chna, serat wool Alpaca di Andes Amerika selatan. Pada zaman teknologi manusia menenun semikonduktor dengan logam, dengan serat kaca, mencitakan cemputer, iphone Yang terbaru zanam es ketiga telah mwngentaskan umat manusia dari bencana kebekuan zaman es ketiga, adalah serat semacam asbestos - serat novivlar yang berkembang jadi banyak sekali jenis dikhususan dalam pengguuaan-nya dan pemakaiannya disegala sektor kehidupan manusia dari pertanian, ke bahan bangunan dan infra strukture pabrik Kimia, kemudian ke sandang yang sangat praktis dan serbaguna, nyaris sebagai kulit manusia, kemudian ke jaringan tubuh mengganti jaringan jang sudah rapuh, menjadikan umur manusia tambah panjang.
Lha, ndelalah kerasing Allah, bangsa yang menghuni Nusantara kebagian apa ? Semua serat sudah ditemukan dan menyumbangkan kemajuan umat manusia.
Tarnyata bangsa yag tinggal di Nusantara kebagian menemukan serat alami yang merupakan jaringan seluruh alam raya, yang berifat benda dan yang bersifat non benda, energi yang dikenal manusia sampai tingkat kebendaan yang paling tiggi, adalah energi fisi dan fusi dari atom atom dasar benda. Energi Nuklir.
Yang ditemukan mausia Nusantara adalah serat yang non benda.
Dalam sejarah umat manusia, hanya ditemukan legeda dan bekas bekasnya menjadi mitos, bahwa pada suatu zaman, manusia sudah bisa menguasai energi non benda - gampangnya desebut energi ga'ib, yang saking takutnya mauisia lain yang masih menggunakan kekuatan fisik, sesudah bencana besar, tenggelamnya benua benua para sosok yang mewarisi sisa sisa pinggirannya, semua yang berhubungan dengan ini dilenyapkan dan diburu untuk dilenyapkan existensinya.. Terikut juga Socrates, Galileo Galailei, sampai akhir zaman pertengahan Joane d'Arc -gadis pahlawan pembela Perncis dari invasi Inggris, dibakar gereja katolik karena didakwa penyihir.^
Surutnya zaman ini disusul dengan perburuan para penyihir Europa, dan di anak benua India dinamakan mengusir para Yaksa dan mengamuknya Sun Go Kong, legenda si Ular Putih di anak benua China, kekuasaan hitam yang melegenda diseluruh peradaban bangsa bangsa tua. Pusat kebudayaan ini tenggelam kedasar laut seperti tercantum di legenda Benua Atlantis, benua Lemuria, Sisa akibat energi jenis ini yang tanpa kendali adalah di zaman Mataram Hindu, meletusnya gunung Merapi mengarah samping timur, dikenal dngan Mahapralaya, zamannya Empu Sindok. Kejadian ini rupanya desebabkan satu kelompok akhli olah bathin, beberapa ratus orang mendirikan asyram dilereng gunung api Merapi di pinggang lereng gunung sebelah timur. Karena latihan mengendalikan tenaga supra natural ini harus dsertai laku Dharma dan bertapa brate yang sangat ketat, padahal kelompok ini tidak berpandangan demikian, mengulangi pandangan para adept, para empu dizaman jutaan tahun sebelunya, sehingga menenggelamkan pulau pulau dan Benua benua Atlantis dan Lemuira. Akibat dari olah bathin yang sesat ini maka dasar kerak bhumi dibawahnya jadi lemah, padahal diatas pinggang gunung api, sebelumnya malah benua Atlantis dan Lemuria, akibatnya kantung magma di bawah asyram itu terdorong pecah oleh magma meletus kesamping timur - Menjadikan Mahapralaya diseluruh lereng Timur gunung Merapi, yang merupakan lumbung pangan Kerajaan Mataram Hindu zaman Empu Sindok. Sehingga kerajaan itu harus dipindah ka Jawa Timur. Lahirnya kerajaan Singhasasi dengan salah satu Rajanya yang menonjol, paduka Airlangga. *)
0 comments:
Posting Komentar