TRNASPORTASI RAWA
Konsep umum pemanfaatan rawa untuk pertanian adalah menurunkan permukaan air, khusus untuk padi, hanya sebatas supaya tanah bisa digarap semestinya, menjadi bubur lumpur dengan sedikit udara terkandung dalam air rawa, mengeringkan saat panen bila panen memakai combain, dan memasukkan air segar sampai batas 10-20 cm. dalam pematang.
Saya sering melihat tayangan orang berburu buaya di Everglade satu wilayah rawa luas di Florida Amerika serikat. Saya pernah melihat petani mengangkut gabah hasil panen di persawahan kabupatan Demak, perahu njaris datar dan sangat lebar, panjang 3m dan lebat 1,70 m terbuat dari anyaman bamboo dan berangka bamboo dibuat kedap air dengan aspal atau ter atau apapun lilin lebah. Warnanya hitam, didorong lewat saluran dangkal, berat matannya lk 1 ton gabah. Saya baru sadar bahwa Demak Bintoro ini bekas rawa besar. Jadi pondasi Kasultanan Demak Bintoro di dukung oleh para wali tanah jawa dan santrinya. Sebab satu Pusat kekuasaan harus ada pondasi ekonominya. Konon Kasultana Islam Demak Bitoro bisa menggantikan kerajaan Majapahit atau Wilwatiktapura, tanpa peperangan menggunakan pasukan dengan senjata. Tapi memang kekuatan ekonomi Majapahit mulai surut, sebab dagangan yang merupakan tulang punggung ekonominya – yaitu pemrosesan rempah rempah dari wilayah Timur, sudah mulai diganti dengan permintan beras berjumlah besar, oleh kebanyakan pedagang china dengan membawa ratusan jung jung besar dengan ukuran setara dengan kapal sekarang 200 -300 DWT. Seperti jung kapal bendera Laksamana Ceng Hoo, dengan armadanya, melakukan pelayaran muhibah persahabatan, juga pemeran keperkasaan pasukan lautnya sampai ke India, Sailan dan wilayah Teluk Parsi, bila perlu, berperang laut dan perang darat bisa dilaksanakan dengan armada sebesar itu.
Jelas Kerajaan
Majaphit yang sudah berdiri tiga abad dengan pengadaan dagangan rempah rempah,
yang sudah diproses di pelabuhan dalam Wilwatiktapura tepian sungai Brantas di (Trowulan
sekaran) tidak disiapkan untu itu. Sawah
sebagai pusat kekuatan kerajaan Hindu sebelumnya tidak dipakai oleh kerajaan
Besar ini, melainkan untuk kesejahteraan rakyatnya sendiri. Sedang Kerajaan Majapahit denga ibu Kota
Wilwatiktapura, memelihara armada lautnya yang kuat dengan perahu model Madura yang
tidak begitu besar, maksimum 6 -10 ton dwt, rata rata 5-6 ton dwt, tapi sangat
lincah dengan meriam kalantaka dari besi
tuang sudah cukup untuk menjamin penumpukan
panen rempah rempah setengah kering pada musim timur, sekalian diproses
dan disimpan di gudang dudang pelabuah dalam Wilwatikatpura – sambil menunggu pertengahan
dan akhir musim barat yang membawa perahu perahu dhow dari Parsi dan kapal
bercadik dari Benggala menurut aliran angin dari barat sepanjang khatulistiwa. Pas dagangannya kering, datanglah angin timur
untuk berlayar balik.
Feodal setempat diuntungkan
karena berasnya tidak perlu disetor ke ibu kota melainkan dijual. Karena
Kerajaan serikat kadipaten kadipaten ini sudah punya andalan pendapantan
sendiri. Jadi tidak sangat membutuhkan angkutan beroda dengan jalan diperkeras
dan jembatan jembatan, karena pengangkutan beras cukup dengan para pemikul, dan
kuda beban, karena jumlahnya tidak besar dan diambil dari wilayah yang dekat
dekat , misalnya Majalegi/Pare, dan sekitar Janggala/ Mojokerto saja. Sebaliknya,
permintaan beras oleh jung jung china makin meningkat, tidak mampu
diantisipasi oleh Kerajaan kaya ini,
malah di sambut oleh pemimipn ulama islam, karena mereka mengerti keadaan
politik china daratan, banyak kerajaan
kecil yang selalu perperang. Sehingga petani meninggalkan musim tanam, yang
hanya sekali dalam setahun. Kaun Ulama Islam dan komunitasnya memilih
tinggal di Gresik, sebagai kaum waysia yang berdagang, memilih lokasi gersang dari bukit bukit kapur pinggir laut
yang lebih sehat, dan mengerahkan tenaga para santrinya dibantu oleh kaum
sudra yang minggat dari tuannya yang semakin menuntut lebih banyak bagian
panen, dibantu oleh kaum brahmananya yang semakin banyak menuntut upacara pembagian
air pengairan dan upacara di pura pura-nya. Para sudra minggat ini beserta kaum
santri bujang yang belajar ngaji dan baca tulis huruf hijaiyah dan huruf palawa, belajar mengerahkan tenaga dalam silat dengan membuat saluran saluran di rawa
rawa muara bengawan Solo di Pamotan ( (sekarang Lamongan), mencetak sawah rawa
yang bisa panen dua kali setahun, dan
memelihara bandeng di pelatarannya ( bagian pinggir sawah diperdalam 75 cm, selebar tiga empat meter keliling
petak sawah tambak dlratakan di pelataran untuk tanam bibit padi pada musim kemarau, pada
permulaan musim hujan mereka buru buru tanam bibit padi, supaya waktu panen
tidak keburu kebanjiran. Luas sawah rawa
dengan potensi lebih dari 10x10 km sekitar
Lamongan, sekali panen, walau padi saat itu hanya 3 -4 kw /ha gabah, sudah bisa
menghasikan 10 000x10 000 x 3,5 kw gabah
atau sekitar 40 jung besar besar dari
China. Tapi bagi kominitas islam di Gresik, nampaknya akan terlalu
menyolok mata bagi Kerajaan Majapahit yang sedang kesulitan mengadakan beras.
Membangun jalan raya untuk kendaraan beroda jauh lebih sulit di rawa rawa dapipada di darat, kerna rawa pondari jalan sanga
Abad ke 14 –
15 para ulama generasi muda, termasuk putra Bupati Tuban R M Said, memutuskan untuk
mengunakan rawa yang lebih luas dan lebih jauh dari Wilwatiktapura, di lembah
antara gunung Merapi Merbabu di Barat laut, gunung Telomoyo dan lereng Ungaran di Barat , di selatan pegunungan
Kendeng dan dataran kipas lahar purba di
Pati sebelah Timur, ikut terangkat naik
oleh gerakan gunung kapur Kendeng, salng menumpuk dengan kaki gunung Muria sebelah timur, lembah luas
yang menghadap ke Utara ini tertutup oleh gunung Muria. Potensi wilayah tetutup
yang menjadi rawa luas ini lebih dari 45 000 ha. Jauh dari wilayah Majapahit.
Untuk mencegah petani sudra dari sawah berundak penyangga kerajaan Majapahit,
ikut mencari kebebasan di wijayah baru. Atas
petunjuk wali senior RM Said ini jadi akhli mengukur dasar wilayah rawa luas,
untuk membandingkan tinggi dasar rawa,
sehingga bisa dipilih area mana yang akan dicetak sawah, dan saluran pematusnya
dilewatlkan mana, sehingga dapat
menandai area yang mana terbanyak
bisa muncul sebagai sawah yang masih
bisa diairi. Pekerjaan besar ini tidak
menjadikan dia gentar, karena team juru ukurnya menggunakan alat optic design
dari ulama islam Al Haitham, prototype
dari teodolit sekarang. Saking getolnya saban hari mengukur kedalaman rawa seluas
ttu, para akar rumput santri bekas kasta sudra dan guru gurunya menjebut
dia Sunan Kalijogo – jadi sama sekali bukan nama Arab karena pekerjaannya membawa tongkat (kayu
pengukur kedalamam rawa di dua titik dan tripod alat optic keker), berjalan sepanjang pinggir sungai sungai dan rawa, beliau juga putra Bupati Majapahit diwilayah Tuban, saat ini beliau digambar memakai destar jawa, beliau juga sangat kenal dengan falsafah Hindu Jawa. Belau dikenal sebagai
dalang wayang purwo, dan pengarang banyak gending untuk pelajaran ilmu islam,
antaranya Ilir Ilir. Berkilometer sawah
rawa masih menyisakan problim transportasi, yang ternyata menjadi kelebihan
sawah rawa dari sawah lereng gunung, karena bisa menggunakan berbagai design
perahu. Baik untuk mengangkut hasil panen maupun untuk mengangkut hasil beras
ke jung jung yang menunggu di Pelabuhan pantai dalam, Jepara. Design perahu yang diciptakan oleh petani rawa
Demak Bintoro ya perahu gedeg/anyaman bamboo yang saya saksikan di Demak, didorong
sepanjang saluran dangkal sambil mengangkut gabah. Design yang besar saya lihat
sepanjang kali Mas, dari Mojokerto sampai Surabaya masih sisa beberapa biji. Lunasnya
datar, gadingnya seperti gading piring lebar, sekarang untuk mencari pasir dari
dasar sungai. Diklat Perhubungan Darat akan memperkenalkan design speda motor
air yang super murah ( yang mahal ada, jetski) malah dilombakan di Asean Games di Pelembang, bisa
diganti dengan sepeda motor diatas rakit bambu dengan roda kipas bambu, bisa
diganti rakit bambu dan baling baling bamboo, melayang diatas rerumputan rawa,sebab baling baling autboard mesin perahu terlalu dalam, dan sering melibat tumbuahan air. Sedangkan kipas angi besar, tanpa halangan dengan muatan seperti pemburu buaya di rawa Everglade, di Florida atau Miami, Amerika Serikat, bisa beli jadi Hovercraft
yang ditawarkan oleh pabrik di China, bisa bikin sendiri, pokoknya lebih pas dan murah dari
membuat jalan raya untuk truck container. Akhirnya dengan sangat mengharapkan,
dari penelitian perikanan darat dan fakultas biologi supaya menemukan ikan pemakan jentik jentik
nyamuk selain ikan kepala timah, yang lebih cedik dari ikan predator setempat, membuat hatchery untuk ikan berguna ini dan
sekaligus disebarkan padat ke seluruh wilayah rawa sasaran ? Perlu ikan pemakan jentik nyamuk yang gembul dan tahan hidup dialam bebas, bisa menghindar dari predator asli rawa sasaran, sebab obat jentik ada tapi sangat mahal. Obat yang jauh lebih aman dari quinine atau chloroquinol ada, Cuma jangan
tanya ke dr. Fadilah Sapari, beliau lagi sibuk meditasi di penjara*)
0 comments:
Posting Komentar