4:16 PM
IDE SUBAGYO
BUDIDAYA PERTANAIAN ADALAH LANJUTAN DARI SELEKSI ALAM
BUDI DAYA PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN ADALAH MELANJUTKAN SELEKSI
ALAM TERHADAP ZASAD HIDUP YANG BERGUNA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
PETUGAS BEA CUKAI SUMATRA UTARA
BELAWAN, MENANGKAP KAPAL MEYELHNDUPKAN BAWANG MERAH 43,5 TON, DARI MALAYSIA.
Bagi orang awam
penangkapan ini prestasi dari bea cukai kita,
Bagi kita orang Pertanian, mulai bertanya tanya, hari gini masa panca roba
ke musim hujan, menghasilkan panen bawang merah memang sulit sekali. Bila di
pasar ada, tentu simpanan dari panen raya kemarau yang lalu.
Biasanya
kaum pedagang KARTEL bawang merah mulai melepas stocknya sedikit demi sedikit, supaya harga tidak
anjlog.
Petani
bawang merah ada yang berspekulasi menanam bawang merah justru pada cuaca macam ini selama periode vegetasi bawang
merah dua bulan saja, e. e. barangkali dia beruntung dapat panen 15 kali berat
bibit yang ditanam, biasanya ya tanamannya hancur.
Melihat asal usul bentuk liar dari bawang merah (
Allium cepa L) yaitu tumbuhan 2 tahunan pinggir
gurun dengan curah hujan rendah dan kelembaban relatip yang rendah/ kering, musim
dimana ada sedikit hujan di pinggiran gurun,
bawang merah liar membentuk umbi batang dalam tanah secepat mungkin, untuk
menghadapi keringnya gurun, sementara persediaan makanan sudah gukup di pelepah
daun daunnya belapis lapis menjadi serupa umbi dbawah tanah ( ya bentuk bawang
merah itu) dan daun diatas tanah layu dan kering. Umbi ini menunggu hujan tiba
untuk mengeluarkan bunga dan melanjutkan perkembang biakan speciesnya dari biji
hiji yang kecil kecil. Allium cepa L.
dimasukkan Familia Liliaceae, sebagian Taxonomist mamasukkannya kedalam familia
Amarilidaceae.
Satu analisa yang sangat sepele. Yaitu mencari tahu cara hidup bentuk
liar, yang berkembang secara alami asal
usul dari tananan budidaya, untuk memnentukan wilayah ekologi yang cocok bagi
tanaman budi daya masing masing. Ada kaitannya dengan teori evolusioner dari
Charles Darwin.
Rupanya belum menjadi standard
kebiasaan pemikiran akhli petanian kita, terbukti dari banyak tulisan mengenai
budidaya bawang merah, yang tidak menjelaskan ekologi bentuk liar mengenai
budidaya tanaman kita. Akan sulit sekali
bagi disiplin ilmu lain mendapatkan
falsafah pemikiran orang pertanian.
Ini disebabkan Ilmu Pertanian kita
hanya dicangkok dari salah satu aliran pemikiran mengenai hidup itu sendiri, di
Europa pada abad pertengahan, mereka menolak teory Darwin.
Sebenarnya Negeri Belanda bukan tempat Ilmu Pertanian berkembang, seperti Andalus Islam, Perancis, Inggris, Jerman, Russia Tsar dan Amerika Serikat. Jadi ya
maklum para Profesor yang menggembleng profesor profesor kita tidak bisa
melihat keseluruhan falsafah budidaya tanaman budidaya, ikan dan hewan ternak.
Persoalannya sebenarnya membawa bawang merah dari tempat lain yang bisa
murah saja sudah baik untuk memenuhi permintaan pasar. Bahwa si pegimport dapat
untung itu kreativitas dia, misalnya BUMN, Ya syukur
Hanya Bea masuk dipasang tarif bea masuk berapa ?
Soalnya ndak ada petani bawang merah yang panen, semua takut berspekulasi,
jadi stock menipis dan harga naik.
Tapi bila
import saat panen raya, meskipun bayar bea masuk ya tetap dicurigai menggoreng
stock pekerjaan kartel tengkulak bawang merah, merugikan petani dan tidak
menguntungkan kosnsumen, silahkan sita
barang itu, jangan dibakar bagi saja ke rumah jompo atua rumah yatim.
Kartel di Sumatra lebih kuat dan berani, lihay lagi, mungkin bawang merah ini juga hasil tanaman di sumatra Utara ditimbun di desa desa kecil pantai timur atau pulau pulau kosong supaya ndak ketahuan bahwa itu timbunan penen kemarau yang lalu, diangkut pake perahu ke pelauhan Belawan, ulah para kartelist. Jangan khawatir, Polisi sekarang pintar, wong pembunuh sadis di Pulo Mas bisa digulung dalam 24 jam kok, apalagi gudang timbunan para pedagang kartel bawang merah ( baunya lho). ini kan "a piece of cake" kalo diprintah pak Jokowi, pasti ketemu.
Yang
membuat saya penasaran, saya sebagai agronomist sdah berumur 78 tahun, malang
melintang diwilayah pertanian tanah air, tidak habis heran dimana di Malaysia
yang mengalami cuaca selama masa vegetasi bawang merah – 2 bulan, yang pada
bulan Oktober Nopember kering, shingga panen bawang merah hari ini bisa diselundupkan
ke Belawan dengan harga yang mestinya sangat bersaing ( dibawah 60 ribu rupiah/
kg). bila tidak ada,
gimana agrotekhniknya, atau mereka sudah mempuyai hasil seleksi yang tahan udara
basah selama masa vegetasinya ?
Sebab
bila ini basil panen kemarau yang lalu disinipun demikian. termasuk kerja
KARTEL bawang merah, yang menggoreng stock untuk menaikkan harga jual. Kerjaan
macam ini sudah dipraktekkan semenjak kemerdekaan kita, saya namakan ini adalah
kegiatan ekonomi diluar sistim, sekarang sudah merambah kesemua bidang, berkat
kerja sama dengan para sudrun, yang telah menguasai stock pangan selana 27 tahun secara
mutlak dimasa Orde Baru. Sekarang mulai mrotholi, tapi counter parts/ kroninya yang di sector swasta tambah
jaya karena diluar sistim, siapa ambil pusing ? malah bikin Partai Kartel Prsidennya ditangkap masih cengengesan ngakunya habis untuk Miss V, apa punya project buuesar, membutuhkan uang buunyak. ?*)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar