Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Sabtu, 24 Desember 2016

BUDIDAYA PERTANIAN ADALAN LANJUTAN DARI SELEKSI ALAM

BUDIDAYA PERTANAIAN  ADALAH LANJUTAN DARI SELEKSI ALAM  

BUDI DAYA PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN ADALAH MELANJUTKAN SELEKSI ALAM TERHADAP ZASAD HIDUP YANG BERGUNA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

PETUGAS  BEA CUKAI SUMATRA UTARA BELAWAN, MENANGKAP KAPAL MEYELHNDUPKAN BAWANG MERAH 43,5 TON, DARI MALAYSIA.

Bagi orang awam penangkapan ini prestasi dari bea cukai kita,

Bagi kita orang Pertanian, mulai bertanya tanya, hari gini masa panca roba ke musim hujan, menghasilkan panen bawang merah memang sulit sekali. Bila di pasar ada, tentu simpanan dari panen raya kemarau yang lalu.

Biasanya kaum pedagang KARTEL bawang merah mulai melepas stocknya sedikit demi sedikit, supaya harga tidak anjlog.

Petani bawang merah ada yang berspekulasi menanam bawang merah justru pada cuaca  macam ini selama periode vegetasi bawang merah dua bulan saja, e. e. barangkali dia beruntung dapat panen 15 kali berat bibit yang ditanam, biasanya ya tanamannya hancur.

Melihat asal usul bentuk liar dari bawang merah ( Allium cepa L)  yaitu tumbuhan 2 tahunan pinggir gurun dengan curah hujan rendah dan kelembaban relatip yang rendah/ kering, musim dimana ada sedikit hujan di pinggiran gurun,  bawang merah liar membentuk umbi batang dalam tanah secepat mungkin, untuk menghadapi keringnya gurun, sementara persediaan makanan sudah gukup di pelepah daun daunnya belapis lapis menjadi serupa umbi dbawah tanah ( ya bentuk bawang merah itu) dan daun diatas tanah layu dan kering. Umbi ini menunggu hujan tiba untuk mengeluarkan bunga dan melanjutkan perkembang biakan speciesnya dari biji hiji yang kecil kecil.  Allium cepa L. dimasukkan Familia Liliaceae, sebagian Taxonomist mamasukkannya kedalam familia Amarilidaceae.

Satu analisa yang sangat sepele. Yaitu mencari tahu cara hidup bentuk liar,  yang berkembang secara alami asal usul dari tananan budidaya, untuk memnentukan wilayah ekologi yang cocok bagi tanaman budi daya masing masing. Ada kaitannya dengan teori evolusioner dari Charles Darwin. 

Rupanya belum menjadi standard kebiasaan pemikiran akhli petanian kita, terbukti dari banyak tulisan mengenai budidaya bawang merah, yang tidak menjelaskan ekologi bentuk liar   mengenai budidaya tanaman kita.  Akan sulit sekali bagi disiplin ilmu lain mendapatkan  falsafah pemikiran orang pertanian.

Ini  disebabkan Ilmu Pertanian kita hanya dicangkok dari salah satu aliran pemikiran mengenai hidup itu sendiri, di Europa pada abad pertengahan, mereka menolak teory Darwin.

Sebenarnya Negeri Belanda bukan tempat Ilmu Pertanian berkembang, seperti  Andalus Islam, Perancis, Inggris, Jerman,  Russia Tsar dan Amerika Serikat. Jadi ya maklum para Profesor yang menggembleng profesor profesor kita tidak bisa melihat keseluruhan falsafah budidaya tanaman budidaya, ikan dan hewan ternak.

Persoalannya sebenarnya membawa bawang merah dari tempat lain yang bisa murah saja sudah baik untuk memenuhi permintaan pasar. Bahwa si pegimport dapat untung itu kreativitas  dia, misalnya BUMN, Ya syukur

Hanya Bea masuk dipasang tarif bea masuk berapa  ?

Soalnya ndak ada petani bawang merah yang panen, semua takut berspekulasi, jadi stock menipis dan harga naik.

 Tapi bila import saat panen raya, meskipun bayar bea masuk ya tetap dicurigai menggoreng stock pekerjaan kartel tengkulak bawang merah, merugikan petani dan tidak menguntungkan kosnsumen, silahkan  sita barang itu, jangan dibakar bagi saja ke rumah jompo atua rumah yatim. 

Kartel di Sumatra lebih kuat dan berani, lihay lagi, mungkin bawang merah ini juga hasil tanaman di sumatra Utara ditimbun di desa desa kecil pantai timur atau pulau pulau kosong supaya ndak ketahuan bahwa itu timbunan penen kemarau yang lalu, diangkut pake perahu ke pelauhan Belawan, ulah para kartelist. Jangan khawatir, Polisi sekarang pintar, wong pembunuh sadis di Pulo Mas bisa digulung dalam 24 jam kok, apalagi gudang timbunan para pedagang kartel bawang merah ( baunya lho). ini kan "a piece of cake" kalo  diprintah pak Jokowi, pasti ketemu.


 Yang membuat saya penasaran, saya sebagai agronomist sdah berumur 78 tahun, malang melintang diwilayah pertanian tanah air, tidak habis heran dimana di Malaysia yang mengalami cuaca selama masa vegetasi bawang merah – 2 bulan, yang pada bulan Oktober Nopember kering, shingga panen bawang merah hari ini bisa diselundupkan ke Belawan dengan harga yang mestinya sangat bersaing ( dibawah 60 ribu rupiah/ kg). bila tidak ada, gimana agrotekhniknya, atau mereka sudah mempuyai hasil seleksi yang tahan udara basah selama masa vegetasinya ?   

Sebab bila ini basil panen kemarau yang lalu disinipun demikian. termasuk kerja KARTEL bawang merah, yang menggoreng stock untuk menaikkan harga jual. Kerjaan macam ini sudah dipraktekkan semenjak kemerdekaan kita, saya namakan ini adalah kegiatan ekonomi diluar sistim, sekarang sudah merambah kesemua bidang, berkat kerja sama dengan para sudrun, yang telah menguasai stock pangan selana 27 tahun secara mutlak dimasa Orde Baru. Sekarang mulai mrotholi, tapi counter parts/ kroninya yang di sector swasta tambah jaya karena diluar sistim, siapa ambil pusing ? malah bikin Partai Kartel Prsidennya ditangkap masih cengengesan ngakunya habis untuk Miss V, apa punya project buuesar, membutuhkan uang buunyak. ?*)  

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More