2:33 PM
IDE SUBAGYO
CIRI CIRI ORANG DEWASA YANG POTENSIAL BAKAL JADI KORUPTOR.
In bukan memaparkan stereotype,
apalagi mengajarkan sara, hanya untuk menandai calon koruptor sehingga tidak
bisa mencederai demokrasi, sebab dia akan terpilih jadi pemimpin. Sebab dia mempunyai kharisma lain, yang umum disukai masyarakat. Entah dia ganteng / cantik entah
di bisa acting yang lucu atau melawak, entah pinter mengutip pasal pasal , pokoknya bukan kecakapan yang dibutuhkan
untuk melayani masyarakat. Kan akan mengecewakan ? Sementara golongan selain yang ini dikesampingkan sejenak, sebab koruptor dengan motif menggunakan kesempatan kayak pegawai pajak. bangsaya Gayus pegawai pajak, pegawai bea cukai juga bisa memproses dokumen import abal abal tanpa ada barang apapun yang di-import, gunannya banyak, salah satunya mencuci uang. pegawai BPN, Polisi di Polsek, Pengamanan Kelautan, mereka ini kayak keong, begitu dikasih kesempatan ya makan habis, tapi masih penakut, takut dipecat dari pelayanan publik.
Tapi type yang nyalon Bupati ? Nyalon anggauta DPR, yang ini disapu paling sulit sebab yang ditentengnya sekaligus power dari Partai dari rakyat. Perkaranya pasti suap, menerima dan memberi, bernilai milyaran bahkan trilunan. Sebab mereka yang membuat aturan, nantinya. Ada yang sangat peka untuk mencium adanya perlindung orang kuat diatas hukum, kayak Andi Merpati, yang selamat selamat saja karena dilindungi kartu As.
Pada tulisan di blog ini sebelumnya, saya kemukakan pada anda bahwa perilaku
korupt, bukan perilaku yng didasari watak ragawi, akan tetapi lebih diawali
dengan watak Jiwa. Watak korupt didasari
oleh tepupukya watak egois, yang dilegalisir dalam waktu yang sangat lama pada
epoche feodalisme, watak dari seorang feodal. Dia tidak merasa salah apapun menggunakan kepentingan umum menjadi kepentingan pribadi, bahkan
merasa bahwa pribadinya wajar jadi lebih penting dari sekedar umum rakyat biasa
oleh asal usulnya, meskipun hanya bermuka tembem dan berperut besar, meskipun mudanya mungkin cantik dan ganteng, sebagai ciri derajadnya kayak Datuk Datuk kita, kayak cendekiawan kitab kitab kita, yang malah kharismatik tersembunyikan dibalik bajunya, yang luas leluasa a'la Dimas Kanjeng.
1. Biasanya berwajah dan pemampilan ganteng atau cantik, mempuyai ginealogi
yang dibanggakan, orang orang yang terpandang
dari berbagai bidang, juga bidang keagamaan seperti ex Bupati Garut Aceng yang anaknya
Ajengan Kaya, mngawini gadis hanya uutuk
semalam, tanpa merasa risih, Ratu Atut Khosiah putri Ajengan Ternama dikelilingi para jawara Banten, yang bisa menelan Pabrik Baja Cilegon, Putra Putri General Suharto, beliau membantah
masih keturunan Sultan Jogja, tapi tidak pernah menunjukkan dengan jelas orang tuanya
sendiri, hanya menunjukkan bahwa dia bisa mengangkat dirinya jadi Sultan Indonesia dengan
kekuatan sendiri, seperti Ken Arok. Bupati Bengkalan Fuad Amin Imron, darah biru a'la NU cicit Hadratush Syekh Kiai Cholil bangkalan.
2. Suka sekali atribut atribut dan pakaian yang aneh, menandakan dirinya
lain dari rakyat biasa, bahkan sepatu
kets, yang dikenakan di acara acara resmi menjadikan si feodal bangga. Bahkan
banyak penipu juga mengunakan atribut atribut ini seperti Dimas Kanjeng, Syeh
Puji dsb
4 Membawakan diri selalu tinggi, siapapun yang bersalaman dengan dia selau
membongkokkna diri, sperti Pak Harto, yang tidak pernah mengijinkan orang
bersalaman dengan jarak dekat, telapaknya dipasang dibawah pusar. Sehingga
seorang Kanwil bisa dengan bangganya berfoto dengan dia membungkuk bungkuk, dipamerkan
keseluruh puaknya, dulu, bukan sekarang, anaknya malu.
5. Suka sekali gelar gelar apa saja dan menuntut orang dekatnya menyapa dia
selalu memakai gelarya, apa itu Gusti, atau Bandoro, atau Cok ( dari Cokorde), Jero, atau Umbu, Daeng Puang dsb.
6. Royal menggunakan uang untuk keperluan yang tidak penting. Hanya untuk pamer.
Apalagi barang pusaka.
7. Gemar nmenerima persembahan.
Semakin di pelosok atau udik tempat anda bertemu dengan para feodal puak
dan kampong, semakin tengik mereka. Saya banyak menemukan exemplar macam ini di
Bali pelosok, waktu penyuluhan pertanian.
Generasi mudanya, mereka mengobral uang, mebuat geng, masuk jadi angauta partai,
dan sering memenangkan pemilihan Bupati dan kemudian mereka pesta sabu, kan anda ketipu ? Jangan lihat anaknya, lihat bapaknya, pasti ada ciri ciri diatas.*)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar