Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 10 Juni 2018

KEADILAN BEGITU RUMITNYA.

KEADILAN BEGITU RUMITNYA.

DISINGKAT  HANYA   BISA  DIBERIKAN  OLEH  ALLAH, 

YANG  MAHA KUASA, DAN MAHA  KUAT.


Keadilan selama ordebaru, diengkuk engkuk selama 32 tahun. Derita bathinnya harus disembunyikan. Ini diderita oleh tiga genersasi yang sudah dijalani. Dalam keadaan yang khas, seperti di jawa Timur sekarang, keadaan menjadi gawat artinya sangat rumit, sebab sebagian besar dari Rakyat sudah mengalami pintarnya menyembunnyikan deritanya, yaitu keluarga korban yang  di Pulau Burukan atau ditahan karena diindikasi oleh Penguasa sebagai simpatisan PKI, atau dirumahkan karena kakeknya terikut disembelih secara masal, derita yang dengan sangat berat disandang oleh sekedar simpatisannya  Bung Karno, yang tanah pembagiannya  sudah diincar orang lain, Bagaimana tidak ? Wong memang pemerintahan Bung Karno yang membagikan kepada rakyat tanah pertanian berpengairan kelas I bekas HGU Pabrik Gula, menurut UU Pokok Agraria No 5, th 1960

faktanya mayoritas pabrik Gula memang di jawa Timur       yang 80 persen, Jawa Tengah 10 persen. 

Belanda Bangun 179 Pabrik Gula di RI, Kini Tersisa 50 - Detik Finance

Management pabrik Gula, mulai operasional dibawah RI secara normal  th 1950, ditangani oleh BUMN yang tidak luput dari kemelut kekuasaan, cenderung berebut, wong gula itu memang manis, yang terlemah dalam  industry gula adalah petani Tebu. Dari petani tebu yang aktip sudah habis dibabat th 1965, BTI atau simpatisan pemerintah Sukarno. Sisanya sangat menderita ketakutan mungkin sampai sekarang. Selama 32 tahun mereka yang menderita trauma itu hanya mengetaui bahwa kebenaran itu hanya milik Allah, Bukan hujjahnya Alm  almucharom KH Hasyim Musadi ex ketua organisaasi pemuda di sekitar Pabrik Gula dan tanah HGU dari Handels Vereneging Amsterdam (HVA)  yang disengketakan antara rakyat,di Malang Selatan th 1965, Jend Kivlan Zen. Pinter kayak apa, adil kayak apa, nyatanya yang mengerti hal ini ya hanya Khofifah Indar Parawansa, wong waktu kecilnya dia di Kecamatan Candi Sidoarjo, daerah santri, kok nyambangi kuburan dan keluarga Marsinah, yang mati tersiksa di Koramil wilayah Sidoarjo, oleh laporan pemilik pabrik arloji, Marsinah mengancam akan membuka kecurangan pabrik arlojinya yang memalsu merek araloji mahal dengan mesin murah. Marsinah tidak berhijab, rambutnya kribo, itulah keadilan waktu itu.  Sedang Khofifah adalah Muslimah NU. tapi tidak didukung PKB, nyalon Gepernur Jatim th 2018 ini. .
Kesejahteraan yang berkeadilan adalah tema pokok Pemerintahan Pak Jokowi, yang sangat perlu diperkuat dan dikomunikasikan kapada Rakyat. Tanpa memandang betapa berat kondisi untuk mulai, karena gangguan sisa sisa ordebaru disegala  tingkat birokrasi kekuasaan, diseluruh Negara. Para penikmat KKN dan dagang cara ihtikar.
Allah memberi karunia hidayah kepada mereka yang dasarnya rahman dan rahim, itu ada seribu satu jalan untuk dilaksanakan, sudah lebih dari cukup demi mengimbangi teknik komunikasi se ilmiah cara apapun. Waktu lima tahun sangat singkat dan bernilai murah dibandingkan dengan hasilnya nanti, hampa atau bernas  segala teknik komunikasi massal yang sangat diperhitungkan kepastian hasilnya, wong KPKnya sudah handal *)





0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More