Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 05 April 2015

AZAS ISLAM YANG TERLALU BANYAK DILUPAKAN



AZAS  ISLAM YANG TERLALU BANYAK DILUPAKAN.

Saya sungguh terpesona oleh ayat ini, saya memahami artinya jaitu Dengan nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, dan saya yakin ayat ini diperkuat dengan keberadaan ayat lain berikutnya di surrah Al Bakarah ayat 30 yang menyataan bahwa Allah telah menunjuk Manusia sebagai KhalifahNya dimuka Bhumi.

Menurut logika saya Khalifah ini yang harus memulai segala aktivitasnya dalam hidup dengan ikrar tiada lain demi mewujudkan sifat rakhman dan rakim kepada seluruh Alam - Rakhmatanlilalamin.
Bahwa Allah sudah jauh hari menyediakan jalan selamat mengawal pekembangan umat manusia dari masyarakat Feodal ke masyarakat berikutnya jaitu masyarakat Demokratik yang populis sesuai dengan yang diteladankan oleh Rasulullah salalahu allaihiwasallam, dengan mengikuti fithrah manusia yang sebenarnya yaitu rakhman dan rakhim. 
Sebab tanpa itu ternyata harus lewat  Despotisme baru, yang orientasinya ke arah feodalisme: Kayak Kopral Hitler, Jendral Hideki Toyo, Benito Mussolini,  Jendralisimus Stalin, Mao Tsedong/ Jendralisimus Ciangkaishek, Edgar Hoover ( Direktur FBI th 1950…), jendral Ben Gurion, Dr. Duvallier, Syahansyah Reza Pehlevi, Jendral Suharto, Kolonel Ferdinand Markos, Jendral Pinochet, Jendral Zia Ul Haq, Jendral Saddam Husain, Jendral Pervez Musyaraff, Mobutu Seze Seko, Kolonel Muamar Gaddafi,  dan masih banyak yang saya lupa yang lebih menyakitkan. 
Sedangkan pengganti sang Feodal knno yang tengik ini adalah  murid dan pengikut "entitas" tua sekali dan diciptakan dari api,  berjanji untuk merusak Dunia Manusia, tetap disembunyikan di Lembaga Lembaga Penguasa Dunia sepeti Word Bank dan IMF, Club Davos dengan segala kedoknya, tidak usah dicari, kentara tapi tidak nampak, atas kuasa si Pintar, karena usianya jauh lebih dari  Dunia Manusia

Mengingat betapa keras hati dan sombongnya  para penghuni padang pasir yang menerima wahyuNya ini, sifat sifat jelek ini sangat didukung oleh susunan masyaraka yang keras feodalistis. mereka masih berfikir bahwa anak/keturunan dari si Feodal yang jumlahnya puluhan sampai ratusan bahkan ribuan adalah pangeran dan putri , lain dari anak orang biasa.
Sejak zaman prasejarah, orang padang pasir harus sesekali berdagang dengan masyarakat sekitarnya sampai ratusan kilometer jaraknya dari oasis dimana mereka tinggal. Dalam wahyuNya sangat banyak ayat ayat  mengingatkan orang orang ini yang memeluk Agama Islam, mengenai perilaku berdagang yang tidak bertentangan dengan azas pokok ajaran Islam. Umpama tidak ingkar janji, memerdekakan budak yang masuk Islam, tidak memalsukan sukatan dan timbangan, tidak makan riba, melakukan musyawarah untuk sepakat demi keikhlasan dagang, membayar pekerja/buruh sebelum keringatnya dilap tuntas, menyantudi kum du'afa dan yatim piatu, dilarang menimbun bahan makanan untuk mendapatkan keuntungan dan masih banyak lagi. Ini yang sampai sekarang belum terlaksana sepenuhnya,  akibat watak yang  mengendap pada manusia ini sejak semula, belum bisa dikalahkan oleh azas dan ikrar pertama Agamanya.
Bismillahirakhmanirrakhim, 
Malah saya melihat "entitas ingkar" ini berusaha menyelewengkan ajaran Islam dari azas pokokya, dengan mengubah context artinya dalam bahasa Indonesia tahu bahwa Muslimin dan muslimah disini amat banyak dan masih terbelakang, berasal dari kalangan bawah (Sudra dan Pariah dimasa Hindu) dengan tidak menyebutnya- ayat ini waktu memimpin sholat ( langsung Alhamdulillahhirobil alamin= Terpujilah Allah yang menguasai segala alam.

Bahasa Arab memang unik, ada maksud tersembunyi dalam kata merupakan kiasan, maksud yang tidak dikatakan dan lain sebagainya maka terjemah dalam bahasa Indonesia menjadi klop menurut bisikan entitas ini dengan terjemah “dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah dan maha pengasih” ditambah saja kata “menyebut”,  menjadikan inti sari azas tugas Khalifah dimuka Bhumi bukan dengan tulus  mengatas namakan Allah yang maha pemurah dan maha pengasih tapi terlepas dari kontextnya, karena tambahan satu kata “menyebut “ ini.
Bahasa Indonesia memang bahasa sederhana, tapi akan sangat berbeda arti dan maknanya bila kata "dengan nama" atau "atas nama" deganti dengan kata "dengan meyebut nama" Dalam perbankan orang boleh menarik uang dari nasabah lain dengan "dengan mana/atas nama"nasabah itu,  dia si pengatas nama sendiri menarik uang, asal ada perjanjian tertulis yang syah dengan si nasabah tersebut dan disimpan dalam specimen tanda tangan dan identitas terlebih dahulu. Penarikan uang hanya dengan menyebut nama si nasabah, meskipun 
 membawa identitas  syah bahwa dia anak kandung  si nasabah, tetap ditolak.
Bismillahirakhmanirakhim, menjadi muakadimah dari semua surah dalam Al Qur"an kacuali satu surah At Taubah, isi surah surah itu sangat luas dan dalam, maha benar Allah dengan segala firmannya. Hanya mengetrapkan makna surah surah tersebut harus diselaraskan dengan detail sangat banyak variasi situasi manusia hidup di dunia ini, menggunakan kalimah basmallah yang menekankan pada sifat rakhman dan rakhim, ini  sudah sangat cukup dalam Al Hadist dan sunnah Rasulullah, ijmak dan qiyas dari para Ulama. Penyelarasan ini yang terlalu sering dilupakan, mesalnya fatwa seorang ajengan di Jawa Barat yang mnjatuhkan hukuman mati pada Ulil Absar Abdallah karena dianggapnya melakukan kesalahan besar, atau memancung TKW karena mebunuh majiknannya terpropokasi berat yang menyebabkan dia kalap kehilangan kendali sejenak> Pengadilan kuno dan sederhana dari kaum feodal tidak selalu serasi dengan rasa keadilan masa kini. 
 Dengan mempertahankan susunan masyarakat feodal dan pertuanan disamarkan dengan hubungan mukhrimah ( terutama wanita pekerja dirumah tangga), dimana wanita yang masuk rumah tangga tuannya sudah dianggap mukhrim, akibatnya sangat mungkin terjadi pelecehan seksual, perkosaan yang mendapatkan perlawanan keras dari TKW, yang maksudnya hanya mencari nafkah disitu semata,  hingga terjadi pembunuhan oleh TKW yang kalap mempertahankan kehormatannya diinjak injak, atau penindasan majikan wanita   yang merasa tersaingi kurang perhatian suami, hal yang begini propokasi  siksaan fisik dan mental dari sesama wanita antara majikan dan budak, di abaikan oleh Penyidik Negara dan Hakim Negara Arab, wong sudah berani jadi mukrimah keluraga itu ya itu konsekuensinya. Malah dibalas dengan menjatuhkan hukum pancung, kecuali bila akhli waris setuju ditebus dengan uang milliaran rupiah kepada keluarganya si pemerkosa almarhum. maha benar segala ayat suci kitab  suci Al Qur'an, yang mendasari hukum qisas ini. Tapi Khalifah Allah di Bumi harus mengingat azasnya yang pertama yaitu segala ayat suci dibuka dengan bismillahirakhmaniralhim. Kecuali satu yang tidak, ditujukan kepada kaum musrik At Taubah.
Akan mampu seorang Rasulullah dengan pembukaan Wahyu nya Bismillahirrokhmanirokhim  menaklukkan sifat jahilliah sebagian besar dari bangsa ini. Karena Allah sendiri mewahyukannya pada Muhammad rasulullah salalahu allaihi wasalam.     Insya Allah.

 Menurut ajaran Kristiani, ajaran kasih yang membuat hati bangsa Viking dan Teuton yang kejam pemuja kekuatan fisik dan suka membunuh dimasa lalu, sekarang lumer sembuh dari jahilliahnya (sekarang malah mendirikan welfare states). Yang notabebe merupakan kesalehan sosial.
Ke benua Amerika orang yang jauh jauh menyeberang samudra datang ke Dunia Baru karena  teraniaya di negerinya sendiri, WASP ( white anglo saxon protestan) ini mempraktekkah kasih, ajaran Yesus Kristus dengan berhasil, merata dikalangan mereka, sedikit sedikit bilang “so sorry”, bila menggambar ikan di jendela depan rumahnys siapaun menyapa dengan petanyaan apa yang bisa saya perbuat bagi anda ?. Pangeran dan Putri Arab belajar disana puluhan ribu orang, bahkan tidak terkesan apa apa, mereka WASP ini dikatakan kafir, dengan namusia unggul sejenis Andrew Carnegie yang dengan lantang  berteriak“ You die rich, you die disgraced” yang sudah seratus tahun berkumadang, inipun merupakan kesalehan sosial  yang dikehendaki oleh Allah dari KhalifahNya di Bhumi ? ?menggerakkan millionair lain, dan mendanakan seluruh kekayaannya pada masyarakat untuk dana sosial, sebelum dia meninggal.  

 Malah si pangeran dan putri Arab ini meniru marganya sendiri orang Yahudi pemuja kekuatan fisik dan membuat uang kertas dihargai dengan nilai amat tinggi yang ditrapkan di Amerika Serikat dengan memanipulasi ketersediaan pangan seluruh Dunia. Kitalah yang menderita manuver keuangan dunia ini, kerena stock pangan tidak cukup dan tidak dikuasai Pemerintah tapi dikuasai tengkulak.

Dimana saja umat muslim banyak, disitu entitas ingkar dan manusia sekutunya ini,  sangat bernafsu menyelewengkan ajaran Wahyu Illahi yang disampaikan oleh Islam makin menjadi jadi. Me-nomer satukan yang tidak pokok dan mengabaikan yang pokok, yaitu ikrar Bismillahirakhmanirrakhim. Malah tega jadi algojo tanpa peradilan apapun di tahun 1965,  jutaan petani penerima tanah nurut UUPA  th 1960 dibantai di Pulau Jawa di Sumatra (bekas perkebunan tebu dan tembakau punya de Nederlands Indie 2-3 juta Ha), dengan tuduhan  para petani ini anti Tuhan alias kafir jadi halah dibunuh,  malah sekarang ada yang jadi teroris Dunia, mencederai nama Islam diseluruh Dunia.
Tidak heran Ikhwanul Muslimin gagal mengangkat derajad ekonomi Bangsa Mesir dimata Dunia, tidak heran di Indonesia partai partai Islami yang berkiblat ke Ikhwanul muslimin  hanya jadi gurem, dikasih kesempatan sedikit saja kaum sudrun yang ngendon disitu sudah mengumbar nafsu syahwat yang luar biasa kayak Lutfi Hasan Ishaq, Fatonah, Akil Mochtar, Atut Kosiah, ex Menteri Agama Suryadharma Ali, "dia" yang membelakangi azas Pamannya  Pendiri satu Partai dengan keluguan,  ramai ramai dama’zulkan dianggap politik biasa. Meskipun tindakan ini tidak kenal malu, "dia" yang lain lagi sudah jadi Pemimpin tertinggi Partai (dengan nyuap anggauta di Konggres  partainya pake duit dari korupsi) malah tidak amanah, menjadi jadi melawan mentornya, mengerahkan para sudrun untuk mencuci uang korupsi trilyunan, kok bisa ya ? Dasar
Pembenarannya apa ?. Hebat sekali entitas yang bekerja keras ini, mumpung masih ada waktu ( sebelum masuk neraka).  Duh Gusti, Audzubillahiminasyaithonirojim ? – Jauhkanlan kami dari godaan syaithan yang terkutuk.
Sebagai bahan  bandingan untuk derenungkan, saya ajak anda membebaskan angan angan anda ke masa 20 – 40 tahun Hijriyah. Akhir keidupan Rasulullah Muhammand salallahu alaihi wasalam, masih zamannya khulaf aur rasyiddin. Mesir sdah dikalahkan oleh salah satu Jendral sahabat Nabi, dan tebukalah jalan untuk bardagang dan bermukim diseberang laut Merah yang sudah jadi tujuan kabilah dagang bangsa Arab Jahiliah dari puak yang mendiami Jazirah, misalnya suku Qurais
Hanya setelah syi’ar agama Islam meluas, sedangkan pertahanan Negara islam yang baru lahir masih sangan awal, sistim pemeritahan belum mantab, pertahanan Negera Padang Pasir yang dapat diandalkan adalah memperluas lingkaran perbatasan dengan perang, “the soundest defence is attack”.  Falsafah pertahanan ini sangat berhasil, sehingga kabilah dagang dari Arab bisa leluasa bermukim di Mesir sebagai Penyiar Agama Islam sambil berdagang, otomatis bermukim disana. Sebetulnya Islam sudah menyiapkan perangkat doktrin pergaulan berdagang yang sangat jelas dan sangat bisa diterima oleh masyarakat dagang yang mana saja. Umpama bagi kaum muslim makan riba itu haram. Penyertaan modal dibayar sekalian dengan pembagian keuntungan atau kerugian. Hutang si Almarhum dibayar oleh ahli warisnya atau oleh mereka yang bersimpati kepadanya. manyantuni du'afa dan yatim piatu, kaum muslim harus menepati janji lisan maupun tertulis, dianjurkan semua perjanjian dagang harus dicatat dan disaksikan. Buruh harus dibayar sebelum keringatnya kering. Haram mengubah timbangan dan ukuran. Dliarang menimbun makanan untuk dijual waktu peceklik. Ini dimulai sejak zaman khulaf aur royiddin !
Adapun keadaan agraris di Mesir memang menciptakan keadaan harga komoditas pertanian berfluktuasi, semula tidak terlalu berpengaruh kepada kabilah dari suku Arab ( suku Semit), karena toh komoditas itu dibawa ketempat lain. Tapi bagi mukimin Islam suku Semit di Mesir dengan sistim kepemilikan sebidang tanah petanian yang juga diperjual belikan, adalah suatu yang aneh dan  tidak biasa bagi mereka. Mereka pasti lebih mementingkan kehidupan berkerabat dengan berbagi. Tapi lama kelamaan diwilayah agraris ini tergoda juga oleh penjualan obral waktu panen dimana mana bila iklim lagi bagus,  pedagang pasti membeli berapapun surplus yang ada di pasar ( disediakan oleh kaum fellahin dari suku Hamid, suku Nubia dari Sudan) yang cenderung menjual hasil buminya untuk membeli keperluan barang lain, dagangan ini terpaksa dimasukkan gudang dan akan dijual ke kabilah lain atau oleh penduduk Mesir sendiri yang menggeluti usaha pertenunan kain muslin dari kapas serat super panjang yang sangat dimaui oleh pasar, menimbulkan kelebihan keuntungan. Siapa yang tidak tergoda memiliki gudang pemrosesan tepung gandum ? 
Meskipun perbankan di Mesir dengan susah payah membentuk bank syari’ah baru bisa diterima kaum Mullah sejak jaman industrialisasi, sangat terlambat dari wilayah lain di Mediteranean. Baru ratusan tahun sesudah suku bangsa pedagang Semit bermukim di Mesir diasimilasi sistim mencari untung dengan “berdagang” pangan dan perbankan setelah didapatkan argumentasi Islami yang mendukung praktek kapitalisme ini. 
 Di sinipun demikian, apalagi penganjur agama ini semula hanya kelompok orang  yang mengadu nasib, mencari kehidupan yang lebih baik, hanya bermodal takad saja. Setelah trusan Sues dibuka kapal KPM dari Negeri belanda lewat dan mampir di Jeddah kosong, dasar Belanda mencari uang, mereka mengiming imingi ikut ke negeri jajahan dengan membayar emas, malah dibuatkan kampung yang dipimpin oleh bangsanya sendiri, semula meraka juga membungakan uang, menjual dengan cicilan besar sarung, sebagian juga sampai menjadi  tuan tanah besar rebuan hekta, tanah sawah sebelah timur kota Surabaya yang terkenal milik ex tuan tanah Baswedan, juga gudang gudang di Gresik yang kemudian jadi sarang burng walet. Godaan untuk menyelewengkan azas yang satu ini sangat besar. Dari keturunan yang kelima mereka baru menjadi penganjur setengah matang karena hanya mengandalkan asal usul dan kefasihan bahasa ibu saja. Hanya sebagian kecil yang  akhli dalam bidang agama., seperti Prof Qurais Sihab. Sebagian besar mendapatkan pengaruh yang sangat kuat dari kecenderungan aliran dari Jazirah Arabia ketika melawan pnjajahan Turki, yaitu aliran pemurnian Abdul Whab yang keras terhadap penjajah Turki, sebagai kaum Islam Ismailiah yang dekaden, Dengan demikian perlawanan menjadi berapi api dengan jihad Islamiyah, melahirkan dinasti Ibn Saud. 

Sudah terlanjur masyarakatnya terbagi antara fellahin dan pedagang/ tuan tanah, “gap” diantaranya tidak diisi  dengan ikrar bismillahirakhmanirakhim. Artinya waktu selesai musim panen sampai musim tanam berikutnya pangan pasti harganya naik karena langka, sedang Pemeritahannya tidak mengupayakan lumbung seperti zaman Nabi Jusuf ra. Mengapa ya ? Disini pun sedang berlaku demikian.
Mengapa Ikhwanul Muslimin  memperlakukan pangan sebagai dagangan biasa ? Bukan sebagai barang strategis yang produsennya harus dilindungi hak haknya dengan lumbung Negara yang membeli dengan harga wajar dan menjual dengan harga wajar, seperti ide semula dai BULOG disini ? Apa lantas BULOG kemudian meniru Mesir ? Karena banyak sudrun yang sekolahnya disana.
Industri tenun tidak berkembang seperti semestinya karena persaingan dengan Negara Negara Europa dan Amerika Serikat.  Inilah pemicu perlawanan kaum pedagang dan industrialis Mesir, melawan Barat mulai derasakan.
Pada zaman lampau itu bila bangsa Arab sudah jadi penjelajah menyiarkan Agama Islam keseluruh jalur pelayaran, kemudian bangsa Parsi dan bangsa China juga menjadi penyiar Agama merunut jalur perdagangan,  yang membekas di Sumatra sebagai aliran Hamsah Fansuri, di Jawa mungkin juga sebagian para Wali yang sembila itu. Sedang yang dari Mesir tidal nongol. Meskipn suku suku dari  Hadramaut dan Yaman maupun Siria dan Libanon sudah nongol di Nusantara (bisa ditengarai dari namanya umpama Sattam Atta, Jumadil Qubro, As Samarkandi, Basari), apa berarti bahwa tanah huniannya yang baru di Mesir sudah cocok dan nikmat.  Hanya jauh hari kemudian,  wangsa Fatimiyah diganti dengan wangsa Mamluq yang suni, ada utusan ke Nusantara ke Keraajaan di Sumatra untuk menggantikan aliran syi'ah ini. Yang sebenarnya terjadi antara aliran ini disini tidak ada apa apa, hanya mengarak tabut dan makan bubur sura. Tapi di Parsi dan di Mesir, mungkin jadi alasan untuk rebutan kekuasaan yang meyangkut kepentingan yang lebih substansial berabad abad, makanya gawat karena ditaburi dendam kesumad antar mereka juga berabad abad.

Dominasi Arab suku Semit ditandai dengan bahasa dan tulisan Nasional bangsa Mesir sekarang adalah Bahasa dan Tulisan Arab. Sedang tarian perut di harem harem suku Semit datarikan oleh penari dari suku Hamid lebih menawan dari wanita sukunya sendiri, juga lagu dan nyanyiannya yang disuarakan oleh  Umm Kulthum dari Mesir ( disini jadi Umi Kalsum) lagunya yang membuat orang Arab histeris adalah Ghonil I swaiya swaiya 
Karena suku setempat di Mesir yaitu suku Hamid, Nubia dan Sudan kabanyakan bertahan menjadi fellahin, kasta tinggi sudah terintegrasi seluruhnya bersilang perkawinan denga pendatang suku Semit yang Islam) Dalam keseharian sampai sekarang orientasi perkerabatan antara kaum fellahin dan suku Semit yang dagang sangat lemah sedangkan kekerabatan dengan orang sesuku dari tanah Levant (Siria  Lebanon dan Gaza) jauh lebih erat. Saya pandang tidak aneh hal ini tarjadi pada suatu Nagara seperti Mesir sudah terlanjur mengurat mengakar hubungan kesukuan. Bandingkan sikap rumpun Melayu dengan Negara Indonesia, Singapore  Kasultanan Sabah dan Malaysia ?*)

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More