Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Senin, 13 April 2015

PEMBELAJARAN MANUSIA YANG SANGAT PANJANG, SEPANJANG EXISTENSINYA

  PEMBELAJARAN MANUSIA YANG SANGAT PANJANG, SEPANJANG EXISTENSINYA.  
Setelah usia senja, dalam kontemplasi saya, mendadak saya menyadari kesalahan saya, bahwa selama ini saya menganggap hidup manusia di  alam raya ini juga mengikuti hukum benda alam raya yang mendua tak terpisahkan : Rwa bhineda, dalam adaya sifat individual dan sifat collegial. 
Nyata bahwa  lapar, dahaga, sakit dan mati harus dihadapi sendiri dari setiap individu, mendorong setap manusia memgikuti sifat egois. sifat ini dibawa dari lahir, bahkan sebelum lahir, tentu saja sangat kuat terpateri dalam hidupnya kemudian.  
Adapun dalam perjalanan evolusinya manusia kehilangangan rambut tubuh, berjalan tegak didorong oleh efisiensi alami penggunaan tangan untuk membuat alat timbal balik dengan pengembangan otaknya, iya. Tapi kenyataan lain dari awal, manusia mulai belajar bahwa hidup berkelompok merupakan jalan selamat untuk mempertahankan speciesnya, ini kenyataan hidup kemudian, dan dipelajari selama existensinya dengan susah payah karena sifat hidup berkelompok ini tidak terdapat dalam DNA nya, lain dengan makhluk social murni seperti rayap, semut, atau lebah, yang pembagian kerja dalam populasinya dari dalam tubuhnya, didasari dari perbedaan factor gen-nya, bagi makhluk makhluk ini tidak ada pilihan malainkan sudah dari sononya diciptakan sebagai makhluk bekelompok atau makhluk social.
Manusia masih mempunyai pilihan, untuk cenderung kemana, cenderung ke indivualistik atau cenderung ke sosialistik, bahkan jauh sebelum alam ini mamaksakan kehendaknya dengan kondisinya.
Tapi sebelum alam sendiri mewujudkan kecenderungannya atau manusia telah menaklukan alam, sehingga keberadaan individualist individualist sudah tidak menyangkut kebutuhan hidup pokok manusia, memang agak sulit menggambarkan jauh kemasa depan ini.
Kenyataan yang telah terjadi ribuan tahun kebelakang, menunjukkan bahwa individu yang secara fisik kuat akan menaklukkan yang lain untuk kepentingan kebutuhan egonya dengan segala dalih, segala akal kelompoknya, untuk mengukuhkan hak hak istimewa mereka yang dibelakangnya adalah kekuatan fisik telanjang yang nyata. Sedang dilain sisi kelompok individu juga yang merasa didholimi, melawan mati matian.  Petertentangan ini terjadi berabad abad, hingga Revolusi Perancis. Juga sudah beberapa abad yang lalu, para individu yang menonjol menciptakan dirinya sebagai para despot yang otoriter karena egonya hingga saat ini.
Kenapa kok begitu sulit bagi umat manusia untuk berkelompok, meskipun pengalamannya sepanjang existensinya mengajarkan bahwa dengan bekerja sama berkelompok selalu bisa menaklukkan keadaan yang mengancam species manusia ?
Saya baru sadar bahwa sifat mudah berkelompok, sifat mementingkan kepentingan bersama adalah timbul setelah manusia lahir dan menjadi dewasa, menghadapi alam yang tidak bersahabat, hanya bisa ditanggulangi dengan bekerja sama dengan sungguh sungguh. Ini pelajaran baru dari setiap bayi yang lahir, setiap individu. Inilah kondisi sangat penting yang saya lupakan selama ini.  Harus ada panyadaran dari pendidikan yang konsisten terus menerus untuk mementingkan kepentingn umum (kalompok manusia paling besar). Ini  di didikkan pada generasi muda, walau nampaknya otoriter dan harus menjamin keberhasilannya.
Bahkan di Negara sosialis yang sudah mapan bediri selam 76 tahun masih berjuang keras meyakinkan warganya bahwa kehidupan berkelompok lebih baik secara keseluruhan dari kehidupan free fight, kenyataan disana tidak meyakinkan, yang akhirnya dibubarkan,untuk mendapatkan semangat baru dengan tekhnology baru yang mendukung kehidupan manusia umpama KEPEMILIKAN ROBOT YANG BERFIKIR,  siapa yan akan memilikinya,  agar berkelompok dengan saling menghargai dan saling berguna. Karena keadaan alam makin rusak dengan kepentingan  kelompok individu yang hanya mendasari kelompoknya dengan individualisme kelompok yang exclusive. Umpama siapakah yang akan memiliki robot yang berfikir, humanoid robot  hasil kerjanya milik siapa?*)

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More