Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Sabtu, 25 April 2015

KETULUSAN HATI DAN PADAMU NEGRI, KAMI BERJANJI

KETULUSAN HATI DAN PADAMU NEGRI, KAMI BERJANJI

IBU PERTIWI,
PUTRA PUTRIMU INI,
YANG MENYEBUT DIRINYA POLITISI,
MERACUNI DIRI, MABOK  DENGAN PRAGMATISI.
MENGERUK KOMISI MAKAN GRATIFIKASI
DIKIRANYA RAKYAT NGGAK NGERTI,
MEREKA TANPA IDEOLOGI.
SIRNA KETULUSAN HATI,
PADAMU NEGRI KAMI MENGABDI.
KAMU SEBUT SEKALI,
INI MISI KAMI
TRISAKTI.
BUKAN CUMA KOMPLOTAN MEMPERKAYA DIRI,
BAGITUKAH PUTRI ?
AKU TETAP  PERCAYA INI,
CUMA BUAT DIRIMU SENDIRI,
LAH ISTRI CARI MAKAN SENDIRI,
ISTRI TIDAK MENANGGUNG DOSA SUAMI.
JADILAH KAMU TETAP PUTRI PERTIWI
BAPAKMU BAPAK KAMI,
DISIKSA SAMPAI MATI,
OLEH SI KRONI.
RAJA SEPARO JAGAT.
 SURADIRA JAYANINGRAT, BAKAL LEBUR DENING PANGASTUTI !


Aku lihat di siaran TV, mereka berempat dengan penyiar pada berdiri. Semua gagah, mereka pria berdasi, dengan blaser sangat serasi. Badan berisi penuh gizi, dengan mata cemerlang dan rambut disisir rapi. Penyiar manis menggoda dan merangkap jadi panelist, dengan tungkai sangat sexy.  Yang dibahas ekonomi Indonesia kini.
Setiap mereka bicara penuh percaya diri dengan kadang senyum, dengan wajah sehat penuh semangat. Semua mereka bicara seperti di pasar ternak kambing dan sapi, meneliti dan menandai kelemahan dan kekurangan Negeri ini, Pemeritah harus begini, seyogyanya sudah mengerti jauh jauh hari, pokoknya harkat dan cacat mesti diralat. Aku heran mereka asyik bicara saling balas dengan pendapat sendiri dengan berani. Mengerti kami menonton mengagumi kepiawaian mereka dibidang ini. Satu yang tak nampak di wajah yang gagah ini, mereka bicara mengenai Negara ini, mereka sendiri tanpa emosi, tanpa prihatin dan merasa akibat dari himpitan keterbatasan dan kemelaratan adalah penderitaan semua rakyat. Rakyat tidak bodoh, melainkan patuh mengatur diri sebagai masyarakat, namun sebagian terpaksa melompat pagar.*) 

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More