ENTITAS YANG DIBERI TANGGUH, BUKAN MAKHLUK WAJAR.
CIRI POKOK DARI ENTITAS INI, YIDAK PUNYA HATI (nurani). OBSESINYA MEMBUAT KERUSAKAN HIDUP TANPA DIANGGAP SALAH DAN BEBAS HUKUM. INI YANG MENGHBUR DIA SEPANJANG ZAMAN, KARENA SEBENARNYA DIA INGIN MELUPAKAN TANGGUH INI. DIA TIDAK MEMPUNYAI KEBERPIHAK-AN KEPADA MANUSIA, MELAINKAN PADA ANAK CUCUNYA SECARA INTUITIVE, YANG BAGI DIA YA DISPOSABLE JUGA ( MA'AF) BAGI DIA DAN KRONINYA EDIBLE.- hOMO HOMINI, LUPUS. YANG INI MBAHNYA LUPUS.
Dalam banyak cerita religius, tokoh ini pada permulaan keriernya di isi dengan cobaan cobaan, pada usia dewasanya makin besar saja peruntungannya, makin elok nasibya, dan banyak sudah korbannya, bagai sisa daging dan ceceran darah yang membusuk digua para predator. Sungguh, entitas ini betebaran sepanjang sejarah manusia yang merupakan inkarnasinya, disemua jaman dan disemua bangsa. Cuma tidak ada peninggalan yang yang berarti bagi kemanusiaan, dia, sepanjang zaman sia sia – tidak sebanding dengan kemurahan nasib yang diterimanya, sebagai entitas yag diberi tangguh, mungkin itu semua telah menjadi hambar, tidak ada rasa...mungkin iri hati dan kedengkian makhluq manusia kepadanyalah yang ada rasanya yang segar dan manis.
Daya upaya dari entitas ini sangat elok, kadang hampir menggapai langit, kadang membuat orang lumrah terkagum kagum. Sampai pemilik media electronik Kompasiana terkagum kagum juga.
Tapi pada akhirnya, ujung ujungnya semua itu tidak menghasilkan manfaat bagi umum, atau bangsa apalagi manusia, dia, si entitas tidak lumrah ini, kerdil dihadapan Allah dan sia sia. Tidak mungkin dia Atheis, wong meragukan putusanNya dan dia mampu menantang perintahNya. Bila dibandingkan antara keberuntungan entitas ini dengan harta yang dapat dikumpulkan sebelum usia 50 tahun dari nol, di urusannya, masih kurang, kurang sekali bila dibadingkan dengan ma'unah Allah terhadap manusia, dia tidak mampu menolong jenis manusia setulusya, melainka sejenisnya, karena tidak punya hati.Dalam hal ini sudah dari sananya dia bebal, dan tidak peka, memag rasa sombonglah yang menjadi hiburannya, kasihan. Allah sudah tahu kecongkakam makhluq ini, menjadikan dia tidak bisa jadi Khalifah Allah di dunia.
Jumlah uang yang dipermainkan dari apa saja dan siapa saja dengan enteng, adalah selalu relatip kecil, tapi kegemaran akan menyisipkan akalnya sehingga menjadi orang yang putih bersih tanpa kesalahan malah dijadikan martyr adalah kesenangannya, mungkin adalah motivasi predator asli, bagi entitas yang bukan dari bangsa manusia ini.
Pembaca pasti penasaran menuntut saya memberikan contoh kongkrit dalam kehidupan nyata dikalangan kita, manusia ini bukan makhuk biasa dia adalah makhluk yang diberi tangguh.
Saya mulai dengan tokoh sejarah: Ken Arok – tanpa asal usul, Raja Singhasari membunuh Tunggul Ametung dan merampas istrinya, merupakan pangkal legenda Dinasti Girindra, Jayakatwang –penghancur Kerajaan Singhasari, tanpa asal usul, dan membunuh raja Singhasari Kertanegara,, Kaisar Putri Negeri China Bu Cek Tian menyempurnakan penghancuran kekaisaran China dinasti Tang, muncul begitu saja, dan timbulnya dinasti baru Dalam sejarah Revolusi Perancis Monseur Fouche’ Kepala Polisi seluruh Perancis zaman gonjang ganjing Revoluai Perancis, memeras penguasa dari fihak mana saja, sama sama nyaris tanpa latar belakang, Imelda Marcos dari daerah kumuh Tacloban tdak jelas biografi sebenarnya, bukan sebagai anggauta Pemerintahan Pillipina tapi sebagai kupu kupu besi, yang kesampaian segala keinginannya, meski harus mengorbankan kepentingan negaranya the Republic of Phillipines. Di Indonesia Jendral Suharto juga tidak jelas, ada yang lebih licin dari sang jendral, yang kita belum tahu, lebih tidak jelas lagi : sekarang lagi giat giat-nya mencuci dirinya dengan kepiawannya di media apa saja - DI - semoga Allah melindungi calon korbannya*)
Capung besar mengejar tenggoret ( uir uir). dibelakangya burung gereja.- Maknanya ya itu.
Bila si entitas yang diberi tangguh sudah memutuskan datang ke dunia berupa tokoh dengan ciri diatas, , ternyata itulah rencana Allah yang lebih besar, untuk membuka tabir komplotan KKN di Usaha Usaha Negara yang semestinya untuk kepentingan Negara, kepentinga umum, sepanjang Kemerdekaan Republik ini, jadi sarang makhluk jahat anak buahnya, sehingga lebih mudah memberantasnya. amiin
0 comments:
Posting Komentar