Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 31 Juli 2016

DIA YANG PERNAH DISAPA NABI KHIDIR,   TIDAK PERNAH TAKUT.   Jawa:: Tanpa pamrih tebih tebih ajrih  ( RMP  Sosrokartono)

Orang ini tidak pernah takut,  kehilangan apapun dari  diri pribadi.,

Harta benda  tidak dicari, 

Posisi ?  

Hanya sarananya untuk  memegang janji.

Membersihkan Negeri ini dari korupsi.

Posisi  ini mampir dan ditarik pergi,

berkali kali,

 Karena adanya kompromi.

Oleh politisi

Dia tanpa kompromi,

dia  BUKAN. POLITISI.

Dia RIZAL RAMLI

Remaja yang  menggoncangkan dunia politik Negeri ini,  tanpa pamrih untuk diri mereka sendiri dengan enteng  mendukung calon Gupernur DKI dengan “Teman A hok”nya.  Karena A Hok  nekat mandiri.  Tapi remaja Jakarta tahu deretan puluhan Gupernur Jendral DKI. Dan Walikotanya semua  ciri.  Jakarta tetap jadi  sarang mafia. Sarang  calo tingkat tinggi. Sarang  preman  alih profesi jadi politisi. Juga seniman Ridwan Saidi. Remaja bangkit berdiri, jadi Teman A Hok calon mandiri. Betapa sulitnya jadi  Eksekutip bila hanya harus menuruti satu fraksi aklamasi ? Di DPR/DPRDnya yang getol nyari duit pribadi  !

Siapa mengira bahwa  seluruh anggota fraksi di DKI  sudah jadi satu aklamasi fraksinya M Sanusi dan Suny Boy ?

Ini gambaran seluruh Negeri ini,  kalau kalian sudah disentuh Nabi Khidir,  teruskan tugasmu, bukan saja membela A Hok, tapi belalah dia yang terbukti membersihkan korupsi Negeri ini, diangkat  dipecat diangkat dipecat berkali kali oleh banyak Penguasa Tertinggi Negeri ini, bukan karena  sebab yang dicari cari, tapi sebab kepentingan kompromi dengan para politisi yang mengorgansasi Korupsi.

Coba disimak, apa berani Partai Nasdem, yang paling berapi api, meski hanya menyapa, mendekati tokoh anti korusi tanpa  sopan santun  seperti Rizal Ramli ?

Sayang Pak Surya, siapapun dia adanya, rakyat curiga dengan teman bisinessnya  Richard Murdoch ini.


Remaja Jakarta, jangan batasi  dirimu, jadilah  pelopor penyelamat Negeri ini  Bela semua tokoh anti korupsi, kalau bukan kamu siapa lagi ? Nabi Khidir telah menyentuh jidatmu, mengelus kepalamu, maka tengadahkan wajahmu, biar puas aku memandangmu, wahai  pemberantas korupsi*)

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More