Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Senin, 18 Juli 2016

JANGAN ADA KUDETA LAGI DI INDONESIA KITA INI

JANGAN  ADA  KUDETA DI INDONESIA KITA
Satu pernyataan singkat yang sangat berarti sepanjang sejarah kemerdekaan  Bagsa ini, nyaris sama dengan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 itu sendiri– Dilantunkan hari Senin, oleh siaran Metro TV program  Editorial MI tg 18/06/2016  jam  5 50  pagi.
Para pemirsa menyambut dengan semangat dan antusias pernyataan ini. Pasti  meluas sampai ke akar rumput yang tidak sempat mendengar pernyataan ini, karena akar rumput adalah korban dari  korupsi yang  dilakukan oleh  Penguasa yang merampas kekuasaan dengan  kudeta militer – Jendral Suharto dan kroninya, apapun alasannya
ADA PERTANDA ZAMAN YANG SANGAT NYATA DALAM MASYARAKAT KITA :
Meskipun belanja SETIAP KELUARGA sehari hari sudah meningkat sangat berat, rakyat menggumam saja, mengerti bahwa dibawah Menteri – semua penjabat Negara adalah cetakan Orde Baru yang sangat terjangkit penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),  bahkan vaksinnya saja sudah dipalsukan. Vaksin tehadap KKN ini  ada, dari kesengsaraan rakyat yang ditimbulkannya, sudah sangat memuncak, Atas berkah dari Allah, AKAN ADA LAGI VAKSIN YANG LEBIH AMPUH.
Ini terjadi  disemua bidang, dengan masih bercokolnya mereka   mahluk jahat dsri kotak Pandora yang telah dibuka oleh Orde Baru, hinggga tingkat yang paling bawah RT/RW, Lurah dan Polsek, maupun Guru SD di desa desa,  mnyangkut Pejabat Eksekutip, Judikatip,  Legislatip,  Cendekiawan  Pimpinan Agama dan Keamanan, merata dimana mana.
DISAMPING ITU SANGAT NYATA ADA KEGIATAN EKONOMI DILUAR SISTIM, sudah  MENDOMINASI SEMUA KEGIATAN PENGELOLAAN NEGARA INI,  MENJADIKAN SEMUA KEGIATAN PENGELOLAAN NEGARA BERBAU SUAP, GRATIFIKASI,  MARK UP BEAYA, DAN PEMBAGIAN KEUNTNGAN BERUPA SAHAM USAHA, DARI PERUSAHAAN MULTINATIONAL. Juga rencana pembangunan infra srtrukture dipilih yang banyak memberikan keuntngnan pribadi. * Lihat saja pembangunan jalan tol malah di lokasi yang tanahnya mesti dibebaskan dari pemilik ( tentu saja dengan mark up) , yang ditengah hutan jati ber-klometer- klometer tidak disentuh, macetnya malah disana karana tidak ada jalan alternatip, padahal tanah tidak perlu  beli, tanah Negara, iya to  ? Mestinya Madiun - Nganjuk hutan jati Saradan mesti macet, wong ngga ada jalan alternatgip, kok yang dibangun Nganjuk Ploso, yang bayar 10 000  rupiah, yang ada jalan alternatipnya, pinter to ?
?
Karena kesabaran rakyat yang sudah tidak bodoh dan tidak masa bodoh, penyakit kanker masyarakat ini semakin terkuak untuk DITANGKAL dioperasi oleh  kemaun kuat Presiden dan rakyat yang sangat kritis dan mass media yang peka tanpa dibayar, penyelidikan KPK yang sangat didukung oleh rakyat.
Semoga Allah melindungi rakyat dari kekuatan jahat yang sudah ngebet melakukan kudeta dengan  cara dan dukungan dari superpower yang mana saja     Amiiin  !!!  *)


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More