BELUT ITU ASLINYA ADALAH CACING PITA.
Berita Kompas TV 27/19/2016 jm750 petang, kasus penjualan asset BUMD Jawa Timur oleh belut Wisnuwardana. Konon sudah disetujui Gupernur, sidang Komisaris dan Pemegang saham, dan terakhir baru belut yang lain.
Tersangka ini saking besar dan licinnya dikira belut, tapi aslinya adalah cacing pita, yang bedannya panjang saking besarnya mirip belut, badannya beruas ruas, setiap ruas adalah hasil kesrakahan yang membuat mati kering si korban, konon cacing pita ini orang ketiga terkaya, yang sangat dikenal Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Sebagai menteri BUMN kabinet , dia hanya tanda tangan saja kilahnya. Sang mentor mengajarinya bahwa mass media bisa menciptakan kebenaran. ( Gobbles dari Nazi Jerman muridnya yang pertama selama dua abad ini, juga menggunakan dalil yang sama).
Sekarang ditahan disana. Rupanya scenario ini sudah dia siapkan sebagai upaya darurat cacing pita yang melepaskan dari tubuhnya sebagian ruasnya yang paling kecil tapi kuat menurut hukum, demi melindungi ruas ruas yang lain kebanggaannya keberhasilannya yang lebih penuh kelicikan plus keberuntungan entitas yang diberi tangguh. Ini juga bisa membuat dia lebih ria' dan sangat bangga pada kecerdasannya, orang yang tawakkal pada Allah saja tidak seberuntung dia. Dia atur dengan kroninya, mass media dibanjiri (apalagi electronika yang gratis), penuh dengan kilahnya.
Belum belum dia sudah berkilah didepan publik, sebagai menteri yang jujur dan polos dia hanya tanda tangan saja. Si Cacing pita raksasa ini tidak pernah merasa salah dengan track record-nya sendiri, sedang orang tahu bergelimang suksesnya belut. Karena itu dia membuat pernyataan di Metro TV pagi jam 5 12: Dia lagi di-incar oleh yang berkuasa sekarang, satu pernyataan yang keseleo, sebenarnya dia memang lagi di-incar oleh Yang Maha Berkuasa disegala alam. Si Cacing bodong ini, selanjutnya dia menyatakan bahwa selama ini dia mengabdi Negara dengan hati, tanpa dibayar sepuluh tahun, nilai asset Perusahaan Daerah ini digoreng, tidak ada yang tahu wong tidak go publik memang mentornya ya tidak pernah merasa salah sebab sang mentor adalah iblis sendiri, sang mentor adalah entitas yang diberi tangguh oleh Allah, untuk mencari murid pengikut diantara Bani Adam. Nggak segampang itu lulus jadi murid kinasih, makanya panjang tangguhnya, besar sekali kebentunutngannya, memang ada mahluk semacam cacing pita hidup begelimang harta. Dia akan kembali ke gurunya jadi pengikut iblis, disana steril dimana mana api.
Di peristiwa yang lain bahkan ratusan miliar rupiah pungli dari BUMN ini, berkedok arisan/urusan mobil listrik abal abal, mungkin karena dia belut listrik, dia tidak meyentuh sama sekali uang itu, ( diterima Kepala Proyek Pencetakan sawah Negara, milik BUMN yang sudah ada, tapi mangkrag di Kaltim – trus ditranfer ke A/C dia, bisa jadi di pulau Kayman) begitu pula ratusan milyar lagi dari puluhan trafo listrik tegangan exstra tinggi Jawa-Bali yang tidak pernah ada, dia cuma tanda tangan thok, dan tidak menerima punglinya (dia terima cash tanpa tanda terima) , ini benar benar keberuntungan entitas yang diberi tangguh oleh Allah, seperti mentornya.
Rupanya waktu waktu mendatang akan ada pameran, dunianya kukut, gulung tikar karena jaman tangguhnya sudah habis, bahkan perlindungnya iblis sendiri, sudah ndak ada. Tapi proses peradilannnya lebih seru dari Jessica serunya, sehigga sang pengacara menuntut ganti rugi pencemaran nama baik, dan kabul. Sedang sang mentor, sudah sibuk mengerjakan lain permainan ditempat lain, meninggalkan dia. Kejaksaan Tinggi bukan tempat berlindung lagi. Alhamdulillah pepatah Jawa menandai dengan "Wis kebak sundukane" , maka beruntunglah bangsa ini*)
0 comments:
Posting Komentar