RUNTUHNYA DINASTI DINASTI.
Dinasti Ayyubiyah di Mesir dan sekitarnya pada abad ke 11 Masehi, bisa BERTAHAN SATU ABAD. Dalam situasi yang sengat bergolak selama abad abad sebelumnya, terutama pertentangan dari wangsa Mu‘awiyah dan wangsa Abbassiyah . Pertentangan ini juga menggendong digelayuti oleh pertentangan antara islam aliran sunni dan islan aliran syi’ah, diwilayah itu.
Salahuddin al Ayyubi pendiri wangsa Ayyubiyah adalah Pahlawan Islam yang sangat zuhud dan hidup sangat sederhana, meskipun peperangan telah melambungkan dia ke derajad Sultan. Salahuddin al Ayubbi mempersatukan sunni dan syi’ah melawan pasukan tentara Salib, dan memenangkan kota Yerusalem, dengan spektakuler. Dengan ini Salahuddin al Ayubi mengabadikan namanya dalam perjanjian yang sangat islami, dihormati oleh lawan dan kawan. Kerena era zaman itu masih dalam kungkungan pola fikir feodalisme, maka Salahuddin al Ayubi yang faktanya adalah Amirul mukminin diangkat jadi Sultan, mengawali wangsa Ayyubiyah, bertahan sampai satu abad yaitu abad ke 12.
Wangsa ini mulai runtuh sesudah generasi ke 5 , Sultan Al Khamil I th 1128-1140, karena perpecahan yang umum dalam sistim pola pikir feodalisme, yang sekarang kita juluki dengan genggaman despotic terhadap harta tahta dan wanita.
Sampai sekarang Salahuddin al Ayyubi masih dikenang sebagai pahlawan Islam sesudah khalifaur rasyiddin, yang zuhud dan sangat sederhana. Namun setepatnya menjadi Amirul mukminin di zamannya.
Begitu pula di Indonesia kita punya Brigjen Ahmad Tirtosudiro. Alm.
Beliau Pendiri yang paling terkemuka dari HMI, dikalangan pimpinan HMI belau sangat terkenal, karena beliau mendampingi kemudi organisasi disaat Umivrsitas Universitas di Jawa mengalami peertumbuhan jumlah mahasiswa sangat meningkat bahkan di faklultas fakultas yang sepi peminat, sangat kebapaan sebagai layaknya Amirul mukminin. ( Kesaksian Nazaruddin ex Bendaharawan PD, waktu mereka berdua dengan Anas Usbaningrum ex Ketum HMI, bersilaturahkhim kepada beliau}
Bersama itu Ahmad Tirtosudiro alm juga mendirikan Perum BULOG pada th 1967, menurut SK Presiden Orde Baru. Jendral Suharto.
Sayangnya fakta bahwa Bigjen Ahmad Tirtosudiro alm. adalah salah satu pengembang HMI dan satu satunya yang membesarkan HMI sehingga bisa berkembang mendampingi banyak Universitras Negeri yang tua tua dan ternama beserta Civitas Academicanya apalagi Universitas Negeri yang masih muda muda, mungkin lolos dari perkembangan sayap HMI hanya karena alasan mayoritas agama setempat yang lain. ini terjadi selama Orde Baru, di seluruh Tanah Air.
Dia tidak dimasukkan dalam tulisan mengenai sejarah HMI dan BUlOG di Wikipedia google oleh para contributor masa kini. dan jasa ini dilupakan, bahkan dalam sejarah Perum BULOG, dimana beliau Pendirinya dengan dukungan dana bank Indonesia langsung, bahkan dari Negara negara donor dana dialokasikan lewat bank sentral tersebut, saking percayanya.
Sebagaimana bangunan masyarakat dengan fondasi feodalisme, meskipun pendirinya sama zuhudnya, sama ke-bapakan-nya, sama sama khusyuk islamnya, bila penerusnya pengejar nikmat duniawi, dengan mengumbar nafsu syahwatnya, akan meruntuhkan bangunan itu karena watak sudrun yang jauh dari noblese oblique, hanya mengejar harta tahta dan wanita, seperti yang didemonstrasikan selama empat puluh tahun terakhir ini di masyarakat kita.
Akhirnya ketahuan juga si Boss besar telah curiga, jangan jangan dana ribuan trilun yang di embat dengan berani oleh para sudrun ini bukan mengalir untuk memanjakan miss V saja, tapi untuk membuat satu dinasti berkuasan mutlak dengan tukang pukul kayak Papa Doc Duvalier, kayak Stalin.
Di era reformasi kok malah jadi gurem,
Apa dananya kurang, apa diam diam mengalir ke upaya yang lebih besar yaitu kembalinya daulah Mu’awiyah dan daulah Abbasiyah jadi satu, mengusai 70% energy Dunia, menantang sesama raksasa penguasa Dunia yang mereka percaya dikuasai kaum Yahudi, saudara sendiri sesuku !!!
Mereka percaya bahwa generalisasi semacam itu benar adanya. Kami percaya bahwa dunia ini diciptakan plural, generalisasi macam apapun selalu tidak benar, begitu pula kesempitan suku ras dan agama, apalagi didukung aksi fisik yang ngawur, memerlukan banyak dana. Mereka abai terhadap kepentingan rakyat Indonesia yang semakin miskin, memerlukan sekali dana dan tenaga, yang beayanya mereka korupsi bertrilyun trilyun selama 32 tahun dengan alasan yang menurut para sudrun ini sangat luhur.
Karena sudah dicemburui belangnya, dana dan fasilitas dari donor Boss besar diketati sampai kering. Untuk memberi isyarat bahwa sang Boss sudah bosan dengan ulahnya yang boros, dicemburui untuk slingkuh dengan teroris dunia, maka kini korupsi hanya 100 juta rupiah saja di “kerajaan” warisan , sudah segera ketangkap tangan KPK, suap untuk izin import gula pasir ketahuan !!!! Makanya mereka kompak untuk melemahkan KPK dengan segenap akal bulusnya,
Duh sayangnya bangunan Dinasti yang kokoh yang diwarisi dari founding fathernya yang hidup z
zuhud dan menentang hangkara keluarga Rahwana. Istri RR,salah satu dari beberapa penerusnya membawa bawa dollar sekoper besar dibawa kamana mana di AS hingga FBI curiga, (berita koran Kompas 19 th yg lalu) datang ke tanah air malah dipenjara karena korupsi, kepincuk sungguhan dengan harta tahta dan wanita, KUWALAT, tambah menuntut tambah ketahuan *)
0 comments:
Posting Komentar