ORANG TIDAK BISA HIDUP TANPA SEMANGAT, APALAGI SATU BANGSA.
Ilmu kedokteran, mengakui gejala ini, semangat hidup adalah unsur yang terpenting dalam keberhasilan upaya ilmu ini.
Semangat, bukan nafsu, kebalikannya, semangat adalah mulia, nafsu tidak , malah menyangkut upaya transedensi jiwa, menyertai rokhnya.
Jiwa jiwa ini dikala badai, prahara puting beliung retorika dan permainan politik kata kata, serta ancaman fisik hukuman tanpa dosa dari dari penguasa yang dholim sangat menciutkan nyali , di pelabuhan pelabuhan “keimanan” kepada Allah dengan berbagai cara dan ajaran penyerahan diri kepada Allah atau apapun nama sebutanNya. Kesabaran ini juga perlu semangat yang tulus. Dan ini ada, ini malati.
Sekarang, ekor buaya raksasa ( yang dengan gampang menggencet si cicak) , berkelojotan mengobrak abrik DPR RI,dengan tingkah polah yang menandakan sakaratul maut dari sisa sisa Orde Baru dengan ciri pokoknya tanpa etika , wong sudah dari sononya, dari lahirnya, mengakhiri puting beliung retorika Horde indifferentiate killers ( Horde Baru) ini. Mempertahankan Dwifungsi membabi buta dengan KKN. Rakyat bukan anti militer, terbukti telah memilih Bupati Batang Jawa Tengah yang Angkatan Darat yang telah bekerja dengan baik pada era reformasi ini,, menurut pengakuannya dengan bantuan orang orang baik dari seluruh wilayah Batang.
Orde Baru, meninggalkan kemiskinan dan ketidak adilan masyarakat, telah padam bersama bunuh diri politiknya Satrya Togog, dengan Korawanya yang tergumpal di koalisi Merah Putih. Rakyat pasti akan mengetahui kepalsuannya, dasar kualat.
Dengan semangat Allahuakbar, sisa sisa Orde Baru akan tersapu bersih dari masyarakat kita untuk selamanya, bagaikan yang terjadi dengan sisa sisa kotoran, rontok dari ujung kuku Super Power, yang merasa gatal menggaruk garuk badannya. Dengan jari yang sama pasti akan mencuil sedikit jarahannys di Papua buat rakyat kita, lumayan untuk membeayai BPJS kita yang amburadul.
Allahuakbar, akan memberi semangat pada rakyat yang sadar dengan maha agung-Nya, menyatukan mereka yang berserakan oleh retorika retorika sisa sisa Orde Baru, yang hanya segitu saja, pencatut nama, koruptor. Satrya Togog !, sudahlah…….*)
0 comments:
Posting Komentar