ALLAH PENCIPTA DAN PENGUASA SEGALA ALAM
Alam yang
dimaksud menurut Agus Musthofa, adalah
seperti yang digambarkan bahwa langit
yang berlapis tujuh, bukan
merupakan lapisan tapi merupakan derajad “dimensi” alam alam. - Alam demensi 1 plasma terjadi sesudah Allah bersabda "KUN" kemudian meledak berkembang jadi alam atom dan medingin menjadi primieval soup mendingin jadi molekul H2O, CO2, dan NH3 - trus membentuk molekul DNA. bergandengan acak dalan baris dua dimensi - membetuk rantai DNA berbagai makhluq dengan berwujud tingkatan janin, alam 3 dimensi - tingkatan janin yang tertinggi, dikandung ibunya sembilan bulan bulan lebih, janin Primata jenis Phytecanthorpus erectus - menapaki dimensi ke 4 ketika lahir usianya 0 (waktu) disadari. berkembang lebih lanjut karena otak dan tangannya saling bersinergi mambuat alat cari makan, maka terbentuklah Homo sapient, didunia yang kasar ini.
Sedangkan Adam dibentuk dari tanah liat di Jannah, ditiupkan Allah di Jannah rokh Adam, di alam yang lebih halus Allah berkenan menciptakan Hawa, dari bagian badan Adam.
Karena itu Malaikat dan jin harus persujud kepada Adam. Malaikat tunduk sabda Allah ini, tapi jin jenis ini berontak karena EGO nya merasa dilecehkan. Jenis Jin ini dimurkai Allah, tapi minta tangguh sampai Qiamat, dia dan keturunannya akan berbuat menjerumuskan manusia keturunan Adam, dengan segala cara membuat dosa kepada Allah dan Alam Raya, Allah mengabulkan permintaan tangguhnya itu. .Malaikat mengimani kebijakan Allah, hanya tergerak oleh kehendak Allah semata.
Sedangkan Adam dibentuk dari tanah liat di Jannah, ditiupkan Allah di Jannah rokh Adam, di alam yang lebih halus Allah berkenan menciptakan Hawa, dari bagian badan Adam.
Karena itu Malaikat dan jin harus persujud kepada Adam. Malaikat tunduk sabda Allah ini, tapi jin jenis ini berontak karena EGO nya merasa dilecehkan. Jenis Jin ini dimurkai Allah, tapi minta tangguh sampai Qiamat, dia dan keturunannya akan berbuat menjerumuskan manusia keturunan Adam, dengan segala cara membuat dosa kepada Allah dan Alam Raya, Allah mengabulkan permintaan tangguhnya itu. .Malaikat mengimani kebijakan Allah, hanya tergerak oleh kehendak Allah semata.
Karena Adam sudah memiliki rokh yang ditiupkan Allah, dan wujud dasar bahan dari jannah yang bukan materi-energi 4 bimensi yaitu 3 dimensi ruang dan satu dimensi waktu, maka rokh dan wujudnya ya bukan manusia kayak Pitecanthropus erectus, ragawi, yang dasarnya adaah "code" dari DNA. Code ini bukam materi bukan energi di alam 4 dimensi pemilik code ini, jadi ya ciptaan Allah.
Waktu Adam dan Hawa diturunkan ke Bhumi maka mulai dirasakan adanya waktu sebagi dimensi ke 4. dimulai setalah janin manusia lahir, dengan waktu O.
Persepsi saya dari keterangan Agus Musthofa ini, dimensi 4 adalah alam kita seluruh kosmos dengan banyak galaksi dan black hole tak terhitung. Dimensi waktu adalah pembatasnya.
Bagamana entitas dasar dari jannah ini menyebabkan perubahan sehingga code DNA Pitecanthropus eretus ini menjadi Homo sapien,-manusia berfikir bani Adam, hanya Allah yang tahu, saya bisa hanya rmenduga sesama bukan mareri dan energi, yang di DNA Piteconathropua erectus adalah code DNA sedang rokh yang ditiupkan Allah dan wujud dari tanah liat jannah ya bukan meteri dari bhumi, ,mestinya ya compatibel. Sifat yang bukan materi dan bukan energi ini sama dengan amal sholeh dan amal jari'ah, menyebarkan Ilmu yang berguna,TIDAK AKAN HABIS BILA DIBAGIKAN DIBERIKAN KEPADA MANUSIA BANI ADAM DI ALAM RAYA SELAMANYA SAMPAI DIHISAB - mulai saat itu rokh Adam dan badan Adam yang dari lempung sorgawi, berdampingan bersama dengan sifat code yang menjadi dasar adanya Pitecantropus erectus - dengan kehendak Allah berubah menjadi milik manusia baru Bani Adam, Menjadi Homo sapien sampai keturunan ke berapapun sifat Adam dan Hawa akan menyatu dengan manusia baru,tidak akan makin kecil dan abis,.
Makanya untuk mengatasi pembatas yang 4 dimensi ini sangat dianjurkan beramal sholeh, beramal lari'ah yang nilainya bisa menembus batas waktu, menyebarkan ilmu yang beguna, meskipun waktu seseorang di alam ini sudah habis. Amal dan ilmu tidak akan habis walau dibagikan kepada siapapun yang jumlahnya tak terbatas, jumlahnya tidal kurang secuilpun..
Dan amal sholeh amal jari'ah akan dihisab hanya selama di bhumi saja selama dia hidup.
Waktu Adam dan Hawa diturunkan ke Bhumi maka mulai dirasakan adanya waktu sebagi dimensi ke 4. dimulai setalah janin manusia lahir, dengan waktu O.
Persepsi saya dari keterangan Agus Musthofa ini, dimensi 4 adalah alam kita seluruh kosmos dengan banyak galaksi dan black hole tak terhitung. Dimensi waktu adalah pembatasnya.
Bagamana entitas dasar dari jannah ini menyebabkan perubahan sehingga code DNA Pitecanthropus eretus ini menjadi Homo sapien,-manusia berfikir bani Adam, hanya Allah yang tahu, saya bisa hanya rmenduga sesama bukan mareri dan energi, yang di DNA Piteconathropua erectus adalah code DNA sedang rokh yang ditiupkan Allah dan wujud dari tanah liat jannah ya bukan meteri dari bhumi, ,mestinya ya compatibel. Sifat yang bukan materi dan bukan energi ini sama dengan amal sholeh dan amal jari'ah, menyebarkan Ilmu yang berguna,TIDAK AKAN HABIS BILA DIBAGIKAN DIBERIKAN KEPADA MANUSIA BANI ADAM DI ALAM RAYA SELAMANYA SAMPAI DIHISAB - mulai saat itu rokh Adam dan badan Adam yang dari lempung sorgawi, berdampingan bersama dengan sifat code yang menjadi dasar adanya Pitecantropus erectus - dengan kehendak Allah berubah menjadi milik manusia baru Bani Adam, Menjadi Homo sapien sampai keturunan ke berapapun sifat Adam dan Hawa akan menyatu dengan manusia baru,tidak akan makin kecil dan abis,.
Makanya untuk mengatasi pembatas yang 4 dimensi ini sangat dianjurkan beramal sholeh, beramal lari'ah yang nilainya bisa menembus batas waktu, menyebarkan ilmu yang beguna, meskipun waktu seseorang di alam ini sudah habis. Amal dan ilmu tidak akan habis walau dibagikan kepada siapapun yang jumlahnya tak terbatas, jumlahnya tidal kurang secuilpun..
Dan amal sholeh amal jari'ah akan dihisab hanya selama di bhumi saja selama dia hidup.
Sedangkan Alam dengan lima dimensi didiami oleh jin, dimana waktu sudah bukan pembatas. Dengan tambahan satu dimensi EGO, alam dimensi ke 5.
Mentalitas sang ego adalah pembatasnya.
Di dimensi
kelima ini, mentalitas pribadi adalah pembatasnya, pemilik mentalitas paling
unggul disana adalah para Malaikat, yang hanya berkehendak sesuai dengan kehendak Allah
semata, bila tidak mereka diam.
Sedang Alam dimensi
yang ke enam ada tambahan dua faktor lagi dari alam ini, yaitu dimensi MENTALITAS EGO DAN GUNA.
kegunaan terbesar dimiliki para Nabi dan Rasulullah,
para Aulia, waliullah dan manusia yang
sholeh dan sholehah, ilmuwan yang zuhud, para suhada (ego mereka sudah teerbukti tidak tekah hilang, Alam ini bisa dicapai oleh mereka.
Lapisan ketujuh dari langit ( dimensi ke tujuh) adalah Arsy hanya Allah yang tahu, para
malaikat saja tidak sampai desana melainkan Rasulullah Muhammad. Salalahu
Allaihi Wassalam.
Ini persepsi
saya terhadap keterangan Agus Musthofa.
Manusia yang
sudah merambah alam abadi, dengan amal
sholeh dan amal jariah kepada sesamanya,
bisa menembus alam dimensi waktu dan bhatin setiap orang. Bisa merambah alam
dimensi kelima. Bila dengan rendah hati tidak
membesarkan egonya, bisa berguna bagi sesamanya dan berguna bagi
Allah tanpa diminta apalagi diminta.
Akan lurus dalam perjalanannya
yang penuh rintangan dan sangat panjang, seperti yang dimohonkan setiap sholat.
Selanjutynya,
dalam Al Qur’an : Al Mu’min ayat 60 : “Mintalah
kepadaKU, miscya akan KUkabulkan…….”. Allah berrsabda lewat wahyunya, dalam Al Qur’an
( google
http semarangineer,worldpress/com.2011/12/06.)
Maka saking salah apabila para senior akan bersikap demikian. Dengan
isyarat dan perlakuan terhadap juniornya, malah isyarat ini dipertegas seperti perlakuan
terhadap taklukannya. Yang beginipun menandakan besarnya ego sang senior dalam perjalanan ini, ( bukankah EGO ini yang membedakan syaitah dari malaikat ?) Bukan perbuatan amal yang bisa abadi malah menggelembungkan ego, dengan memberi atau tidak memberi restu. Tidak mengutamakan barokah//rakhmad Allah, yang tidak habis bila dibagi. Apalagi bila yang besikap demikian adalah si junior dengan rasa si EGO senang atau tidak senang, dalam kepercayaan Jawa namanya Kuwalat, dalam lepercayaan Minang jadi Malin Kundang. Tanpa beguna kepada juniornya, hanya asyik dengan kemegahannya sendiri-kemana arah sang seninor ini ?
Maka kapan para senior ini merambah dimensi yang lebih tinggi ? Sayang *)
Maka kapan para senior ini merambah dimensi yang lebih tinggi ? Sayang *)
0 comments:
Posting Komentar