Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Kamis, 23 Februari 2017

KEJAHATAN APAPUN MNGKIN DILAKUKAN, BILA NEOKOLONIALIS  LAGI  MENYEDOT ENAK  KEKAYAAN

Yang menjadi pratanda, semenjak Indonesia mempersoalkan bagian  Negara dari operasinya Freeport, kok ada saja gerakan yang aneh dari sekumpulan  kelompok masyarakat .  Mereka dengan dalih agama , berbuat  menantang kewibawaan Negara, dengan dalih yang sangat infantile  sebagai bagian dari bangsa, yang tidak peduli pada bagian bangsa ini  yang lain.

Ndak infantile ( kekanak kanakan) gimana, wong jelas  jelas azas Negara adalah trias politika, artinya kekuasaan Negara dibagi tiga yang bekerja independen. Yaitu eksekutip., legislatip dan judikatip.  Ketiganya itu dibawah naungan tertinggi dari azas bangsa yang mengupayakan membangun bersana Negeri ini tanpa membeda bedakan suku ras dan agama, PANCA SILA.

Yang ini saja didongkel dongkel, di dorong dorong supaya Kekuasaan Negara mencampuri urusan yang sudah dipilah pilah menjadi wewenang siapa diantara yang tiga itu.

Lha kok buntut buntutnya  ada  semacam  tekanan dari  pihak yang lagi getol getolnya menyedot kekayaan Negara dengan modalnya, maunya gratis kayak di tanah nenek moyangnya saja, di Papua Barat Indonesia

Kejadian yang sama dialami oleh Negara Minyak  Saudi Arabia,  berazaskan aliran suni  denga purifikasi a'la Abdul Wahab yang super kaffah. Arabia ada Osama ben Laden, sebagai penyemai aliran suni wahabiah dengan jihad.  

Negara yang dilewati terusan antar samudra yang di bangun baru bisa delewati super cargo ships atau super tanker berpapasan. Terusan Suez baru. Berazaskan pluralisme dalam pergaulan masyarakat sejak zaman dulu, tapi di elit pemeritahan Kesultanan Mesir ada tradisi islam yang ketat. Karena perut rakyat Mesir sangat tergantung dari gandum Canada dan Amerika. Para elit Politik lebih senang aliran islam pragmatis.  

di Mesir ada IM, juga mencanangkan jihad, melawan dominasi Barat, masih merindukan daulah Muawiyah yang suni, dulu menguasai daerah barat sampai Andalus. Mereka terpesona pada gerakan Wahabiyah faksi yang sangat agresive ( ada 2 faksi yang tidak agresive) menurut Sumanto Al Qurtuby di www islam moderate net/2017/02/Sumanto-Al-Qurtuby-islam-wahabi-di-saudi.html

Di Irak  yang telah lama dikuasai kaum Baatist, beraliran suni keturunan Arab. Sedangkan sekarang mayoritas muslim Irak berakar dari Parsi dengan daulah Abbasiah sebagai sumber inspirasi.  berazaskan islam aliran syi'ah. Sekarang terjadi de-baatisasi. dihadapkan dengan ISIL, berazaskan islam suni yang kaffah, terinspirasi oleh daulah Mu'awiyah yang jaya, di abad pertengahan.

Sedangan disini ada habib yang i-autis. Menyemalkan pemurnian wahabiyah faksi yang agresivc  untuk memperluas pengaruhnya, sekaligus menjadi faktor calon penerima bantuan AS kayak dulu  jaman orba, kalau dibutuhkan super power ini.  Dihadapkan dengan pemerintah yang berani minta bagian exploitasi tambang terlalu tinggi nurut mereka..

Semua mereka mnyusup menghimpun sekutu lama Neokolonialis dan sengaja membuat gerakan merongrong kewibawaan Negara, yang berani minta  bagian keuntungan yang layak sebagai Negara tempat dimana si Nekolim mengadakan pengerukan resources alam yang tidak terbarukan,  demi keuntungannya sebagai alat super power.

Ndak kebetulan, mulai geger Petral, geger Kontrak Kerja Pertamina, Geger Freeport, kok lantas muncul setan gentayangan  berkedok agama, pokoknya merongrong Pmerintahan Pak Jokowi, mereka bersama ex sekutu AS gerombolan jaman ORBA ini juga merambah DPR RI. 

Dimana saja, merongrong Pak Jokowi, yang  berjuang untuk kepentingan bangsanya, demi kemajuan kedepan yang jauh, bukan kebutuhan sesaat berkuasa saja. Kayak presiden sebelumnya yang periode pemerintahanya panjang, berekor mega korupsi, mega salah guna kekuasaan, mega skandal intelijen  dalam pembersihan unsur demokrasi yang berazas  kepentingan rakyat, hak azazi manusia. Dia ikut arus pembiaran si Autis.

Maka dari itu Pak Jokowi, rapatkan barisan,  bersihkan unsur unsur bermuka dua   yang  ikut  arus gondoruwo leak , menjadi wedon sabrang ini dari kegiatannya yang sangat mengganggu ketenteraman  dan mendidihkan sara, merusak keadilan bersama publik, bersama rakyat, diseluruh Indonesia, kami menunggu ketegasan anda.


Kalok mereka tetap pada kesombongannya, sebagai antek nekolim, jangan sampai dipropokasi sebelum  menelanjangi kenakalannya kapada Rakyat.  Rakyat supaya tetap bersatu dan waspada, dunia tidak akan sama kepentingan dan tingkahnya dengan Nekolim AS, ada saat dan tempat dan waktu dimana mereka lemah dan tak berdaya, karena menginjak mulut dan harga diri sekutunya di lain belahan dunia, kita tidak sendirian. *)

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More