9:55 AM
IDE SUBAGYO
KEJAHATAN APAPUN MNGKIN DILAKUKAN, BILA NEOKOLONIALIS LAGI
MENYEDOT ENAK KEKAYAAN
Yang menjadi pratanda, semenjak Indonesia mempersoalkan bagian Negara dari operasinya Freeport, kok ada saja
gerakan yang aneh dari sekumpulan
kelompok masyarakat . Mereka
dengan dalih agama , berbuat menantang
kewibawaan Negara, dengan dalih yang sangat infantile sebagai bagian dari bangsa, yang tidak peduli pada bagian bangsa ini yang lain.
Ndak infantile ( kekanak kanakan) gimana, wong jelas jelas azas Negara adalah trias politika,
artinya kekuasaan Negara dibagi tiga yang bekerja independen. Yaitu eksekutip.,
legislatip dan judikatip. Ketiganya itu
dibawah naungan tertinggi dari azas bangsa yang mengupayakan membangun bersana
Negeri ini tanpa membeda bedakan suku ras dan agama, PANCA SILA.
Yang ini saja didongkel dongkel, di dorong dorong supaya Kekuasaan Negara
mencampuri urusan yang sudah dipilah pilah menjadi wewenang siapa diantara yang
tiga itu.
Lha kok buntut buntutnya ada semacam
tekanan dari pihak yang lagi getol getolnya menyedot kekayaan Negara dengan modalnya, maunya gratis kayak di
tanah nenek moyangnya saja, di Papua Barat Indonesia
Kejadian yang sama dialami oleh Negara Minyak Saudi Arabia, berazaskan aliran suni denga purifikasi a'la Abdul Wahab yang super kaffah. Arabia ada Osama ben Laden, sebagai penyemai aliran suni wahabiah dengan jihad.
Negara yang dilewati terusan
antar samudra yang di bangun baru bisa delewati super cargo ships atau super tanker berpapasan. Terusan Suez baru. Berazaskan pluralisme dalam pergaulan masyarakat sejak zaman dulu, tapi di elit pemeritahan Kesultanan Mesir ada tradisi islam yang ketat. Karena perut rakyat Mesir sangat tergantung dari gandum Canada dan Amerika. Para elit Politik lebih senang aliran islam pragmatis.
di Mesir ada IM, juga mencanangkan jihad, melawan dominasi Barat, masih merindukan daulah Muawiyah yang suni, dulu menguasai daerah barat sampai Andalus. Mereka terpesona pada gerakan Wahabiyah faksi yang sangat agresive ( ada 2 faksi yang tidak agresive) menurut Sumanto Al Qurtuby di www islam moderate net/2017/02/Sumanto-Al-Qurtuby-islam-wahabi-di-saudi.html
Di Irak yang telah lama dikuasai kaum Baatist, beraliran suni keturunan Arab. Sedangkan sekarang mayoritas muslim Irak berakar dari Parsi dengan daulah Abbasiah sebagai sumber inspirasi. berazaskan islam aliran syi'ah. Sekarang terjadi de-baatisasi. dihadapkan dengan ISIL, berazaskan islam suni yang kaffah, terinspirasi oleh daulah Mu'awiyah yang jaya, di abad pertengahan.
Sedangan disini ada habib yang i-autis. Menyemalkan pemurnian wahabiyah faksi yang agresivc untuk memperluas pengaruhnya, sekaligus menjadi faktor calon penerima bantuan AS kayak dulu jaman orba, kalau dibutuhkan super power ini. Dihadapkan dengan pemerintah yang berani minta bagian exploitasi tambang terlalu tinggi nurut mereka..
Semua mereka mnyusup menghimpun sekutu lama Neokolonialis dan sengaja membuat
gerakan merongrong kewibawaan Negara, yang berani minta bagian keuntungan yang layak sebagai Negara
tempat dimana si Nekolim mengadakan pengerukan resources alam yang tidak terbarukan, demi keuntungannya sebagai alat
super power.
Ndak kebetulan, mulai geger Petral, geger Kontrak Kerja Pertamina, Geger
Freeport, kok lantas muncul setan gentayangan
berkedok agama, pokoknya merongrong Pmerintahan Pak Jokowi, mereka bersama ex
sekutu AS gerombolan jaman ORBA ini juga merambah DPR RI.
Dimana saja, merongrong Pak Jokowi, yang berjuang untuk kepentingan bangsanya, demi kemajuan kedepan yang
jauh, bukan kebutuhan sesaat berkuasa saja. Kayak presiden sebelumnya yang
periode pemerintahanya panjang, berekor mega korupsi, mega salah guna
kekuasaan, mega skandal intelijen dalam pembersihan unsur demokrasi yang berazas
kepentingan rakyat, hak azazi manusia. Dia ikut arus pembiaran si Autis.
Maka dari itu Pak Jokowi, rapatkan barisan,
bersihkan unsur unsur bermuka dua yang ikut arus gondoruwo leak , menjadi wedon sabrang ini dari kegiatannya yang
sangat mengganggu ketenteraman dan mendidihkan sara, merusak keadilan bersama publik, bersama rakyat, diseluruh Indonesia, kami menunggu ketegasan anda.
Kalok mereka tetap pada kesombongannya, sebagai antek nekolim, jangan sampai
dipropokasi sebelum menelanjangi
kenakalannya kapada Rakyat. Rakyat supaya tetap
bersatu dan waspada, dunia tidak akan sama kepentingan dan tingkahnya dengan Nekolim AS, ada saat dan tempat dan waktu dimana mereka lemah dan tak berdaya, karena menginjak mulut dan harga diri sekutunya di lain belahan dunia, kita tidak sendirian. *)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar