Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Rabu, 08 Maret 2017

MANUSIA LINUWIH BERKUTAT KELUAR DARI KETERBATASASAN

MENUSIA BERKUTAT KELUAR DARI KETERBATASANNYA

MANUSIA SENDIRI MENCIPTAKAN JEBAKANNYA.

Aneh, berabad abad, kebudayaan manusia telah menciptakan manusia manusia linuwih, manusia unggul, tapi  manusia sendiri  dengan masyarakatnya menciptakan bola bola jebakan untuk sang linuwih, jarang diantara mereka menyadarinya sebelum terlambat. Menarik ?

Bukan itu saja, gema keberadaan sang linuwih, yang menggetarkan pengagumnya, juga menciptakan bola bola macam gelembung sabun, komunitas yang exclusive,  yang paling menjijikkan komunitas ini sangat bangga dengan excclusivitas yang diciptakannya, dan hanya saling menggaruk punggung kawannya masing masing. Maka selesailah keteladanan sang Linuwih.

Banyak bidang kegiatan manusia linuwih ini. Dari yang paling awal sampai yang paling kini.

Sang Linuwih kepada siapa masyarakat berkiblat dengan sendirinya adalah dari bidang  penulisan prosa dan puisi  PENGARANG.  dan bidang pembaharu politik-PEMIMPIN BANGSA. Karena beliau beliau langsung terjun di bidang kemasyarakatan, dikalangan akar rumput juga KIAI YANG PNYA ILMU LADUNI, mau atau tidak mau.

Tanpa disadari oleh siapapun, masyarakat manusia telah melelehkan gelembung gelembung bola yang diciptakan oleh masyarakat pengagum, diciptakan oleh puaknya, oleh anak pinaknya, sebagai konsekuensi logis, jauh sesudah sang linuwih sudah tiada, mereka makin merajalela. 

Telah terjadi, sebelum Perang Dunia II, ada sosok yang sangat berbakat memberi "jalan" pada manusia Europa yang galau tanpa pegangan, egoisme merajalela, materialis, kapitalis. Dia ditandai oleh wanita Inggris, Anie Bessant akan jadi saeorang limuwih, Pemberi Penerangan, Krisnamurti seorang pemuda tanggung. Lantas di didik hidup sebagai orang Europa. Benar setelah dewasa dia memberi penerangan yang menyejukkan jiwa orang Europa yang dekadent, sudah punya pengikut jutaan orang. Akhirnya perkumpulan pengagumnya dibubarkan oleh Krisnamurti sendiri, Sebab jutaan pengikut ini menggantungkan dirinya kepadanya. Sebaliknya sang Penyuluh  menganjurkan setiap individu harus menempuh jalannya  sendiri tidak jadi plagiator, (karena stiap orang itu unique) sambil mencerca nenjatuhkan yang lain untuk mengangkat diri. sebagai yang paling pas, dibanding tokoh sasaran siapa saja. karena mereka, sang linuwih hanya penyampai pesan dengan  totalitas hidupnya sendiri.

Telah terciptakan MODA KOMINIKASI MASYARAKAT YANG TIDAK MENGENAL BATAS,  MEMBAGIKAN KAKAYAAN YANG TAK PERNAH HABIS, MELARUTKAN SEMUA BUNGKUS YANG MENTERENG. MELARUTKAN EXCUSIVITAS, FANATISME KELOMPOK SALING MENGGARUK PUNGGUNG. BICARA UNTUK MENYULUT IDEA, BERBAGI KEBAIKAN, MENENTANG KEDHOLIMAN

YAITU MODA KOMUNIKASI INTERNET, MBAH GOOGLE,  DENGAN PERANGKAT KERASNYA BERBAGAI  JENIS  KOMPUTER,  I- PHONE,  I-PED YANG MAKIN MERAMBAH KESEMUA LAPISAN MASYARAKAT. MEMBAGIKAN  PENGETAHUAN ( SIFAT MILIK MANUSIA YANG TAK PERNAH HABIS) – MEMBEBASKAN INDIVIDU LINUWIH YANG   TERPERANGKAP DALAM BOLA EXCLUSIVITAS – YANG MEMABOKKAN  DENGAN PENGIKUTNYA.

 ALAHMDULILLAHHIROBBILALAMIN.

Contoh:

R M P  Sosrokatono, beliau hidup di akhir abad 19 dan wafat setelah Kemerdekaan RI.

Sengaja saya ambil beliau sebagi contoh, karena beliau bukang Pemimpin politik, bukan Pengarang, tapi bergerak dibidang kemasyarakatan yaitu mengobati orang sakit dengan air putih, gratis. Artikel di blog ini berjudul "Murid gurune pribadi, guru muride pribadi, RMP Sosrokartono"  di index google "RMP Sosrokartono" diurutan  10 artikel pertama di https/idesubagyo.blogspot.co.id./2015/04/murid-gurune-pribadi-guru-muride-pribadi.

Beliau bangsawan, lulus Perguruan Tinggi di Negeri  Belanda, pernah bekerja jadi wartawan satu koran dari Amerika Serikat untuk meliput United Nation di Zurich. Menolak bekerja untuk Pemerintah Kolonial Belanda di Nederlands Indie. Beliau  putra Bupati Jepara dari garwa ampil ( cari di google) , kakanda R A  Kartini, cucu seorang ulama dari desa Mayong , kabupaten Kudus.

Beliau menulis,  dan menggubah puisi tertera di nisan makamnya, yang menandai pencarian beliau selama hidup, dengan satu sikap. Cari di google – di blog saya juga ada )

Di tulisannya sebagai peninggalan kepada kita, beliau menyatakan  bahwa beliau tdak pernah berguru ( garu ngelmu di Jawa, atau guru ngaji)  dan tidak pernah punya murid. tapi saya tidak pernah meragukan imannya kepada Allah. Beliau tidak kawin dan hidup zuhud satu satunya kegiatan beliau adalah berkelana mengobati orang sakit.

Selama aktivitas itu beliau dibantu oleh orang banyak yang  tersentuh oleh perbuatan beliau, dari segala golongan dan segala bangsa.


Dimasa penjajahan  dan dimasa pendudukan Jepang beliau  tinggal di Bandung.  Rumah tangga beliau diselenggarakan oleh teman beliau yang besimpati pada  kegiatannya mengobati orang tanpa pandang bulu, dengan air putih atau dengan kertas yang bertuliskan huruf alif. Insya Allah banyak yang dengan ajaib sembuh.

Dua puluh tahun yang lalu saya diundang oleh tetangga saya menghadiri satu pertemuan  murid murid R M P Sosrokartono, saya datang.

Kok ada satu perkumpulan murid  Sosrokartono ya. ? Wong di tulisannya di buku kecil yang saya baca beliau tidak pernah berguru ( dalam ngelmu Jawa atau berguru ngaji) dan tidak pernah punya murid, ini kok ada murid muridnya, ada yang masih muda muda lagi.  Yang sudah jambul uwanen/jambul beruban-pun seperti saya ya “durung pecus kesusu kaselak besus” 

Ternyata diantara hadirin  sudah  lama masuk masa pensiun ini  sudah saling kenal akrab ini  satu kelompok yang serem, nampaknya pensiun perwira ABRI atau Polisi.

Saya amati beliau beliau menikmati forum yang exclusive ini.  Yang sampai akhir pertemuan hanya membicarakan  rencana akan berkunjung ke Jakarta  mengadakan pertemuan sesama murid Sosrokartono. Tidak ada secuilpun pembicaraan untuk meneladani beliau menolong orang sakit. Atau membuka tabir sikap hidup beliau yang telah dijalani dngan konsekuen.

Rupanya forum dari  yang merasa dekat dengan tokoh  manusia linuwih ini berhenti sampai  disini.  Dimana yang merasa dekat dengan beliau  (yang selama hidupnya berkutat  melarutkan dirinya dalam perjuangan masyarakat, linuwih dalam bidang  sastra atau politik, linuwih dalam bidang agama dan dunia paranormal ini) anggauta perkumpulan sangat merasa bergengsi dan exclusive, termasuk yang muda muda. Saya baru sekali ini bertemu mereka dan tidak  saya sambung kagi.

ALHAMDULILLAH, 

Zaman ini manusia sudah menciptakan moda komunikasi yang menghilangkan segala batas exclusivisme. INTERNET DAN GOOLGE  atau  sejenisnya. Bisa di akses oleh segala macam hard ware, gadget, melarutkan segala bungkus,  hanya contend  dan originalitas yang menentukan.   Semoga tetap begitu, sebab mau apa lagi, zaman ini semua sudah terbuka lebar, manusia harus lebih kaya tapi murah meriah, tanpa jadi plagiator yang culas*)

SANG LINUWIH BISA MEMAKAI NAMA SAMARAN -  SELAMANYA TIDAK MEMPAK SOSOKNYA. KALAU TEPAKSA DIA MENUNJUK PERWAKILAN DENGAN TANDA SANDI. -  DIA BEBAS.*))




 




































0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More