4:58 PM
IDE SUBAGYO
MENUSIA BERKUTAT KELUAR DARI KETERBATASANNYA
MANUSIA SENDIRI MENCIPTAKAN JEBAKANNYA.
Aneh, berabad abad,
kebudayaan manusia telah menciptakan manusia manusia linuwih, manusia unggul,
tapi manusia sendiri dengan masyarakatnya menciptakan bola bola
jebakan untuk sang linuwih, jarang diantara mereka menyadarinya sebelum
terlambat. Menarik ?
Bukan itu saja, gema keberadaan
sang linuwih, yang menggetarkan pengagumnya, juga menciptakan bola bola macam gelembung
sabun, komunitas yang exclusive, yang
paling menjijikkan komunitas ini sangat bangga dengan excclusivitas yang
diciptakannya, dan hanya saling menggaruk punggung kawannya masing masing. Maka
selesailah keteladanan sang Linuwih.
Banyak
bidang kegiatan manusia linuwih ini. Dari yang paling awal sampai yang paling
kini.
Sang Linuwih kepada siapa
masyarakat berkiblat dengan sendirinya adalah dari bidang penulisan prosa dan puisi PENGARANG.
dan bidang pembaharu politik-PEMIMPIN BANGSA. Karena beliau beliau
langsung terjun di bidang kemasyarakatan, dikalangan akar rumput juga KIAI YANG PNYA ILMU LADUNI, mau atau tidak mau.
Tanpa disadari oleh
siapapun, masyarakat manusia telah melelehkan gelembung gelembung bola yang
diciptakan oleh masyarakat pengagum, diciptakan oleh puaknya, oleh anak pinaknya,
sebagai konsekuensi logis, jauh sesudah sang linuwih sudah tiada, mereka makin
merajalela.
Telah terjadi, sebelum Perang Dunia II, ada sosok yang sangat berbakat memberi "jalan" pada manusia Europa yang galau tanpa pegangan, egoisme merajalela, materialis, kapitalis. Dia ditandai oleh wanita Inggris, Anie Bessant akan jadi saeorang limuwih, Pemberi Penerangan, Krisnamurti seorang pemuda tanggung. Lantas di didik hidup sebagai orang Europa. Benar setelah dewasa dia memberi penerangan yang menyejukkan jiwa orang Europa yang dekadent, sudah punya pengikut jutaan orang. Akhirnya perkumpulan pengagumnya dibubarkan oleh Krisnamurti sendiri, Sebab jutaan pengikut ini menggantungkan dirinya kepadanya. Sebaliknya sang Penyuluh menganjurkan setiap individu harus menempuh jalannya sendiri tidak jadi plagiator, (karena stiap orang itu unique) sambil mencerca nenjatuhkan yang lain untuk mengangkat diri. sebagai yang paling pas, dibanding tokoh sasaran siapa saja. karena mereka, sang linuwih hanya penyampai pesan dengan totalitas hidupnya sendiri.
Telah terciptakan MODA
KOMINIKASI MASYARAKAT YANG TIDAK MENGENAL BATAS, MEMBAGIKAN KAKAYAAN YANG TAK PERNAH HABIS, MELARUTKAN
SEMUA BUNGKUS YANG MENTERENG. MELARUTKAN EXCUSIVITAS, FANATISME KELOMPOK SALING
MENGGARUK PUNGGUNG. BICARA UNTUK MENYULUT IDEA, BERBAGI KEBAIKAN, MENENTANG KEDHOLIMAN
YAITU MODA KOMUNIKASI
INTERNET, MBAH GOOGLE, DENGAN PERANGKAT
KERASNYA BERBAGAI JENIS KOMPUTER,
I- PHONE, I-PED YANG MAKIN
MERAMBAH KESEMUA LAPISAN MASYARAKAT. MEMBAGIKAN
PENGETAHUAN ( SIFAT MILIK MANUSIA YANG TAK PERNAH HABIS) – MEMBEBASKAN
INDIVIDU LINUWIH YANG TERPERANGKAP DALAM BOLA
EXCLUSIVITAS – YANG MEMABOKKAN DENGAN PENGIKUTNYA.
ALAHMDULILLAHHIROBBILALAMIN.
Contoh:
R M P Sosrokatono, beliau hidup di
akhir abad 19 dan wafat setelah Kemerdekaan RI.
Sengaja saya ambil beliau sebagi contoh, karena beliau bukang Pemimpin
politik, bukan Pengarang, tapi bergerak dibidang kemasyarakatan yaitu mengobati orang sakit
dengan air putih, gratis. Artikel di blog ini berjudul "Murid gurune pribadi, guru muride pribadi, RMP Sosrokartono" di index google "RMP Sosrokartono" diurutan 10 artikel pertama di https/idesubagyo.blogspot.co.id./2015/04/murid-gurune-pribadi-guru-muride-pribadi.
Beliau bangsawan, lulus Perguruan Tinggi di Negeri Belanda, pernah bekerja jadi wartawan satu koran dari Amerika Serikat untuk meliput United Nation di Zurich. Menolak bekerja
untuk Pemerintah Kolonial Belanda di Nederlands Indie. Beliau putra Bupati Jepara dari garwa ampil ( cari
di google) , kakanda R A Kartini, cucu
seorang ulama dari desa Mayong , kabupaten Kudus.
Beliau menulis, dan menggubah puisi
tertera di nisan makamnya, yang menandai pencarian beliau selama hidup, dengan
satu sikap. Cari di google – di blog saya juga ada )
Di tulisannya sebagai peninggalan kepada kita, beliau menyatakan bahwa beliau tdak pernah berguru ( garu
ngelmu di Jawa, atau guru ngaji) dan
tidak pernah punya murid. tapi saya tidak pernah meragukan imannya kepada
Allah. Beliau tidak kawin dan hidup zuhud satu satunya kegiatan beliau adalah
berkelana mengobati orang sakit.
Selama aktivitas itu beliau dibantu oleh orang banyak yang tersentuh oleh perbuatan beliau, dari segala
golongan dan segala bangsa.
Dimasa penjajahan dan dimasa pendudukan
Jepang beliau tinggal di Bandung. Rumah tangga beliau diselenggarakan oleh teman beliau
yang besimpati pada kegiatannya
mengobati orang tanpa pandang bulu, dengan air putih atau dengan kertas yang
bertuliskan huruf alif. Insya Allah banyak yang dengan ajaib sembuh.
Dua puluh tahun yang lalu saya diundang oleh tetangga saya menghadiri satu
pertemuan murid murid R M P Sosrokartono, saya datang.
Kok ada satu perkumpulan murid
Sosrokartono ya. ? Wong di tulisannya di buku kecil yang saya baca
beliau tidak pernah berguru ( dalam ngelmu Jawa atau berguru ngaji) dan tidak
pernah punya murid, ini kok ada murid muridnya, ada yang masih muda muda lagi. Yang sudah jambul uwanen/jambul beruban-pun seperti saya ya “durung pecus kesusu kaselak besus”
Ternyata diantara hadirin sudah lama masuk masa pensiun ini sudah saling kenal akrab ini satu kelompok yang serem, nampaknya pensiun
perwira ABRI atau Polisi.
Saya amati beliau beliau menikmati forum yang exclusive ini. Yang sampai akhir pertemuan hanya
membicarakan rencana akan berkunjung ke
Jakarta mengadakan pertemuan sesama murid
Sosrokartono. Tidak ada secuilpun pembicaraan untuk meneladani beliau menolong
orang sakit. Atau membuka tabir sikap hidup beliau yang telah dijalani dngan konsekuen.
Rupanya forum dari yang merasa dekat
dengan tokoh manusia linuwih ini
berhenti sampai disini. Dimana yang merasa dekat dengan beliau (yang selama hidupnya berkutat
melarutkan dirinya dalam perjuangan masyarakat, linuwih dalam
bidang sastra atau politik, linuwih dalam
bidang agama dan dunia paranormal ini) anggauta perkumpulan sangat merasa bergengsi dan exclusive,
termasuk yang muda muda. Saya baru sekali ini bertemu mereka dan tidak saya sambung kagi.
ALHAMDULILLAH,
Zaman ini manusia sudah menciptakan moda
komunikasi yang menghilangkan segala batas exclusivisme. INTERNET DAN
GOOLGE atau sejenisnya. Bisa di akses oleh segala macam
hard ware, gadget, melarutkan segala bungkus,
hanya contend dan originalitas
yang menentukan. Semoga tetap begitu, sebab mau apa lagi,
zaman ini semua sudah terbuka lebar, manusia harus lebih kaya tapi murah meriah, tanpa jadi plagiator yang culas*)
SANG LINUWIH BISA MEMAKAI NAMA SAMARAN - SELAMANYA TIDAK MEMPAK SOSOKNYA. KALAU TEPAKSA DIA MENUNJUK PERWAKILAN DENGAN TANDA SANDI. - DIA BEBAS.*))
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar