MEMAHAMI KAPITALISME AMERIKA SERIKAT, DAN
RESESSINYA YANG BERKALA.
Diantara Masyarakat Kapitalistik, Amerika
Serikat mempunyai riwayat Kapitalistik yang unik.
Umumnya Kapitalisme dimana mana bertumpu
pada infra struktur ekonomis dari sistim masyarakat sebelumnya – yaitu sistim masyarakat
Feodal yang telah menciptakan sedikit banyak infra strrktur ekonomi baik
perangkat keras maupun perangkat lunak.
Sedangkan Amerika Serikat adalah lahan
“perawan” yang dihuni oleh suku-suku pemburu dan peladang berpindah
pindah mengikuti kelompok bison. Belum ada infra struktur ekonomi apa-apa
kecuali hasil alami dan tambang2 yang masih belum ditemukan.
Kapitalis dari Dunia Lama datang ke Dunia
Baru yaitu Amerika Utara memulai dengan bertani komoditas industri
seperti kapas, tembakau, dengan memakai tenaga budak dari Afrika di
Selatan, dan industri pertambangan /peleburan logam dan pengolahan
kayu kulit dan textile di Utara.
Negara diperlukan untuk menyatukan visi
dan misi Dunia Baru yaitu Amerika Serikat pengetrapan pengukuhan soft
ware kapitalistik kepada kaum Pribumi yaitu
hak milik atas tanah, membuka pasar hasil industri manufaktur keseluruh pelosok
Dunia dan menciptkan infra struktur yang membutuhkan beaya kolosal dan
keuntungan yang sangat tidak menarik bagi kaum Kaptalis. juga saking
lamanya pengembalian modal yang juga sangat besar itu, meskipun amat
sangat diperlukan. Senat dan congrass menetapkan Negara mambangunkan infra stucture buat para kapitalis, yang dalam theorinya bebas unutk semua warga di Negara Demokrasi.
Dengan segala cara selain pajak, Sebelum Perang saudara Utara - Selatan, dengan Tenaga perbudakan di perkebunan kapas, Oleh Utara dipergunakan untuk membangun infra strukturre besar besaran, untuk industri export yang lebih canggih, tidak tergantung musim. Ternyata Selatan hanya menggunakan angkutan kapal sungai sudah memadai sedang Utara membangun jalur rel pendek tapi gemuk dengan bijih besi dan produk baja, sehingga modal mengalalir kesana.
Negara
mengumpulkan dana yang kemudian dipakai untuk membangun infra struktur yang super raksasa seperti bendung bendung raksasa untuk menciptakan tenaga listrik murah,
jalan dan jembatan antar Negara Bagian, expedisi militer dan intelligence,
jalur kereta api yang kurus tapi strategis secara keseluruhan dsb, dsb.
Secara
berkala, apapun infa struktur yang diciptakan oleh Negara dengan duit rakyat
akan menjadi sesak dan pengap dipenuhi oleh para Kapitalis untuk menciptakan
keuntungan yang besar, sampai serasa tercekik dan mandeg – terjadilah
resesi. Seperti ular yang harus mandeg sebentar lemas untuk ganti
kulit. Begitulah ini terjadi
secara periodik yang menurut penelitian Dr. Ravi Batra seorang Ekonomist.
Doktor
didikan Amerika dari latar belakang Budaya India ini menandai periodisitas
resesi. Sedangkan
pengamatan Penulis, menandai setiap
Investor dari sono Minta: ROI – 20% Return
on Investment minimum 20% , ndak
ada infra structure yang ROI nya segitu. Jadi Kapital ya mandeg.
Belakangan
diakali dengan membangun Real Estates perumahan secara
besar-besaran, dengan harapan cicilan per bulan ajeg, ternyata Sang
Rahwana malah ngambeg, Pabrik ndak dibangun, di bilang menyusahkan.
Penuh aturan berwawasan lingkungan, hunian Penduduk, lha mau
dibangun dimana?
Bank Penjamin Perumahan Tuan Tuan Yankee
gagal dan sistemik, sebagian besar nasabah ndak mampu bayar cicilan, maka
harus ressesi. (Subprime mortgage crisis. Bank Lehman Brothers 2008)
Ekonomists
- think tanks dari azas Kapitalisme Professor Keynes dan murid
muridnya memberi resep obat, mujarab untuk resesi di Amerika Serikat
adalah gerojog-kan dana Pemerintah yang super besar untuk membangun infra
struktur yang semakin aneka ragam, soft wares dan hard wares
termasuk perang penaklukan dengan soft power dan hard power.
Sampai
pada akhir abad 20 kebutuhan pembangunan infra struktur yang sangat aneka ragam
hard ware dan soft ware yang semuanya memerlukan beaya super kolosal, hanya
untuk memberikan ruang baru bagi Kapitalis disana (seperti kulit ular yang
harus diganti baru) untuk berlomba menanam modal yang menjanjikan keuntungan
besar dan pengembalian yang cepat. The Fed mencampur pahitnya inflasi sebagai akibat ulah Industri Keuangan AS yang mempraktek-kan derivative trading. (juga nyetak US dollar, diedarkan pada negara consumen minyak dan pengutang, tanggung garang ada - karena butuh, nilai tukarnya tinggi, elok, wong inflasi kok nilainya tinggi.
Juga deketemukannya resep baru, yaitu
mengaitkan nilai uang Dollar Amerika Serikan dengan uang Negera taklukan,
globalisasi, artinya di “pasar” global uang lokal ditera dengan
tolok ukur US Dollar:
Dalam situasi ini Kekuasaan block Negara taklukan
Anerika Serikat, meskipun sekelas Saddam Husain, dilarang keras mencetak uangnya sendiri secara inflatoir, apalagi dollar Amerika, satu pengkhianatan
serius sekali.
Di
Negara tersebut satu US Dollar yang ditanam bisa memberi keuntungan berapa, semakin
tinggi keuntungan yang diberikan, maka uang lokal semakin di-maui oleh US
Dollar, jadi nilai tukarnya lebih tinggi, katanya.
Ini berlaku, asal si Taklukan harus bisa
mengatur ekonominya dengan aturan uang ketat, yaitu mencetak uangnya setara
barang dan jasa yang dihasilkan, yang
menurut sang Tuan/Nyonya Guru agar tidak inflasi, tapi US Dollar secara
sistimatis dibuat inflasi menunggu hampir saat saat
ekonomi AS mandeg gara gara sesak dan pengap seperti ular yang harus
ganti kulit, yaitu tetap mencetak green back meskipun barang dan jasa jumlahnya mandeg atau bahkan menyusut (
ditidurkan beberapa waktu saja, berjaga jaga untuk beli Perusahaan atau
Negara yang bangkrut ). belakanangan difasilitasi dengan jumlah minyak mentah "dibantu" Dunia Jazeerah Arab, yang perupakan penghasil minyak mentah terbersar di dunia. Berapapun US dollare dicetak didukung oleh jumlah dan harga dari barrel minyak Arab.
Ekonomi Negara Negara binaan kader kader
Neoliberalisme, teutama yang miskin minyak kentah, sangat membutuhkan komponen vital roda ekonominya yang
sudah dirancang harus dibeli dengan US Dollar, bingung cari Dollar, karena
langka di “pasar” walhasil harganya naik terhadap uang lokal.
Akibatmya tabungan ratusan juta Warga
Negara taklukan nilainya mengerut nyaris habis – mau apa ? Bila
nilai rupiah naik terhadap US Dollar dan pengimport utama mata dagangan
Negara taklukan adalah Tuan Amerika
Serikat, beliau akan mati matian keberatan segera
menghentikan import, ini aturan “pasar” ( tapi ini tidak termasuk
hasil Pertambangan yang sudah dikantongi ndak perlu di import lagi),
meskipun percikan/tetesan bagi hasilnya (bila saja tidak diplintir) jadi Dollar
yang sangat dicari dan meskipun sudah terinflasi nnilainya terhadap uang lokal
malah tinggi ditangan Pemerintah/Executive - pssst (bisa bagi bagi sama
Legislative lho) dan kegagalan export Negara taklukan yang struktur
ekonominya di rancang oleh kaum Neo Lib ini, akan berdampak
luas terhadap penghasilan seluruh penduduknya yang ratusan juta seperti di Indonesia,
terutama Kapitalisnya yang beberapa ratus gelintir tapi rengekannya memenuhi
angkasa, sehingga kegagalan Bank- Bank
nya karena di embat sendiri, biar mereka tidak panic harus ditombokin dengan
uang rakyat, karena rakyat akan panic juga Yang Pensiunan, biarin, pensiunnya jadi bernilai sangat susut nyaris microscopic, yang baru malah ditawarin pesangon saja, habis pesangonnya yaa mati, baguuus, Petani seluruh Negeri ya gitu, tenaganya habis/uzur ya mati.
(ah mosok…….. kayaknya Rakyat masih makan
nasi plus tiwul sambal monosodium glutamate teman lalapan dan ikan asin
berformalin sangat awet, tempe dari kedele import hasil seleksi transgenic yang
Penelitinya tidak berani mengembangkan di Negerinya sendiri , mandi pake sabun
klerak, cuci cukup pake sedikit sabun (di air kali sudah mengandung detergen
hard alkylate nya sudah buaanyak, tidak bio degradated sedikit digoyang sudah
berbusa, bajunya polyester 80% penutup aurat mudah dicuci rapi tanpa
diseterika, malah banyak dari mereka sudah tidak berkeringat lagi – ini
semua sudah tersedia di “Pasar” murah meriah lantas mau panic apa lagi ?)
Ini resep kaum Neo Lib yang
sangat pragmatis dan elitis yaitu kaum Jongos berdasi dan
Babu netjes ber hairdo a’la Vadal Sasoon dengan blaser dan rok
mini, pinternya setengah mati, di banyak Negeri mereka bisa Perdana
Menteri, Menteri, CEO Perwakilan Corporation, Presdir Bank Central,-kek atau
apa saja yang Elit dan sangat dihormati konon mereka adalah murid murid
Avatar dari sang Rahwana dan Sarpakenaka atau Calon Arang sendiri. Eh yang ini sudah di usap kepalanya oleh nabi Khidir, jadi Kartini baru, mari sama sama kita hormati (*)
0 comments:
Posting Komentar