8:21 AM
IDE SUBAGYO
TAHAP BARU PRKEMBANGAN UMAT MANUSIA:
Korea Utara = Indonesis
autoriter – ordebaru
Korea Selatan = Indonesia demokrasi
- Reformasi
Korea Utara kesampaian maksud Jendral patriarch kim Il Sung pendiri dinastinya sampai ke cucunya, Kim Yong Un, sedang Indonesia Orde baru, gagal
melanjutkan dinasti Jendral Suharto. doktrinnya di akademi maupun sesko kurang jelas, yang jendral bukan salah satu putra-putrinya tapi mantunya.
Korea Selatan demokrasi
disela Jendral autoriter, setelah beberapa presiden pengganti founder Korea
selatan Syingman Rhee, Jendral Park Chun
Hee. Kemudian diganti secara pemilihan demokrasi perlementer memilih deretan presiden presiden, berikutnya terakhir dimakzulkan karena korupsi. Indonesia Reformasi memilih empat presiden presiden yang buram oleh lingkungan partainya, Gus Dur pandangannya buram karena sakit mata, moralnya kinclong, yang terbaru terpilih secara pemilihan demokratis langsung,
alhamdulillah tidak abu abu oleh partainya, sangat anti korupsi meluasnya KKN.
Ternyata era zaman ini,
ada isyarat gejala alam yang jelas, menghadapi hari depan manusia. Hati yang bicara.
Dimana teknologi computer melahirkan informasi luas terbuka dan tenaga maupun pikiran robotic yang tidak bisa menipu. Maka kualitas Manusia akan memegang peranan amat sangat penting, karena segala
tipuan orang "alim" penempilannya, lidahnya mendua, demi mendapatkan keuntungan dan pendukung, sudah tidak laku. Agama Agama besar harus jelas memperlihatkan
sisi kemanusiaan yang universal. Kekerasan
sudah dilawan dengan mudah, oleh
hati nurani seluruh manusia sadar. Lagak
bicara akan sangat kentara penipuannya, tidak berguna bagi masyarakat. Meskipun
dengan siasat whistle blower segala. Harga crude oil/barrel : disetel 100 US dollar/barrel ya situ, 60 US dollar/barrel ya situ yang narik untungnya karena harus dibeli dengan kertas dollarnya. Hanya ISIS milih yang pertama kalok perlu ya 1000 US dollar/barrel. Kartel Arab milih 60 US dollar/barrel tapi produksi digenjot - toh harus dibeli dengan kertas US dollar ? Mereka bertempur, terror disebar dimana mana diseluruh dunia ini kan the war of attritions ? Perang menguras tenaga lawan. Perang ini apa urusannya dengan kita? Kok umat kita ikutan ngebom sebangsanya sendiri ? Apa untungnya ?
Untuk menyongsong era ini,
marilah kita manusia mengendalikan diri dari
emosi, dan banyak berfikir untuk berakal sehat, sebelum berteriak dan bertindak, apa yang bisa didapat dari egoisme suku ras dan agama ? kecuali remah remah percaturan kartel dunia ? *).
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar