DPR RI D(EWAN) P(ENGUASA) R(EKAYASA ) REPUBLIK INDONESIA.
Herman Saragih, pembawa acara editorial pagi jam730 di Metro TV, dengan kecut berkomentar “ kita apes punya DPR yang tanpa harapan ( hopeless)".
Ya, saya juga merasa kasihan terhadap diri saya sendiri, memang kita apes, wong punya DPR kok kayak gitu. Apa rakyat ini bodoh sekali tidak bisa mencium bau busuk Dewan Penguasa Rekayasa Republik ini ?
Sedih dan maklum, bagi anggauta yang terhormat Dewan Penguasa ini belum ngumpul cukup ongkos untuk dibayarkan ke Partai fraksinya sebagai uang mahar. Apa akal, proyek ini kan tujuh items yang semuanya hanya menyangkut birokrasi Kesetjen-an DPR sebagai Pengguna Anggaran ( detik.com) ? Bisa mudah diatur kan ada praperadilan, yang membuat mark up kan Para pemborong ? gimana sih Pak Jokowi ini, kok gak mau tanda tangani prasasti monunen kepiawaian kami, apa ndak ngerti kami bisa aklamasi balas dendam seperti sejawat kami DPRD Metro Jaya terhadap A Hok. Rakyat Indonesia insya Allah ya gampang dibeli, rame rame di media kuning penerima uang. Kami minta beaya HANYA BEBERAPA TRILYUN untuk 1. Alun alun demokrasi, 2 Museum dan Perpustakaan, 3 Jalan akses tamu, 4 Visitor centre, 5 Pusat Kajian ( nanti bila yang ini goal bisa berhaji VVIP sungguhan dengan beaya gratis…) Legislasi, 6. Pembangunan Ruang Kerja Anggauta Penguasa dan Tenaga Ahli, 7 Integrasi tempat tinggal (+ garasi 2 mobil) dan anggauta D(ewan).P(enguasa R(ekayasa) R(epublik) I(ndonesia) Sayangnya lagi kok para anggauta Dewan dedengkot pengusaha amplop yang "ngeri ngeri sedap" dan banyak teman teman sejawat lain nanti sesudah Desenber bila ada KPK baru dan keras kepala kayak yang satu ini, bila kami tidak kompak, bakal kering, oh kasihan. BILA KELAKUAN ANDA ANDA TIDAK BERUBAH, RAKYAT AKAN USIR PULANG ANDA ANDA KE KAMPUNG, NDAK USAH MINTATOLONG SANA PRA PERADILAN UDELNYA SENDSIRI*)
0 comments:
Posting Komentar