Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 16 Agustus 2015

HARGA DAGING SAPI MELONJAK, ELU MAU APA?

HARGA DAGING SAPI MELONJAK TINGGI, PADAGANG DAGING DIPASAR MOGOK. LHO KOK ???
Usut punya usut oleh Satserse Mabes Polri, ternyata si tukang pemasok untuk para pedagang yang mogok ini menahan stock sapi potong baik dari sapi local maupun sapi import.  Sapinya dipiara baik baik supaya lebih gemuk selama berbulan bulan ratusan ribu ekor dilokasi seputar Jakarta. ? ?   Yuridis formil barangkali nurut Bapak Yusril Ihsa Mahendra  atau siapa saja  yang ngebelain OC Kaligis, atau bang  Haji Lulung, ini bukan kejahatan wong sapi sapinya sendiri, mau dijual kek ¸mau ditenggelamkan dilaut kek , wong hak miliknya sendiri. malah konon menurut hukum Islam, menimbun bahan makanan untuk keuntungan semata  adalah HARAM KUKUMNYA - JADI YA TUNGGU FATWA MUI SAJA.
Dan seekor bulan Idhul Adha dulu, sudah disumbangkan untuk qurban.  Lha bila pedagang daging dipasar pasar  Jakarta brani membeli daging dari BULOG, ya awas, begitu  BULOG kehabisan stock, mereka ndak  bakal disupply daging lagi dari bandar mafia daging sapi, sampai  kapanpun.  Inilan murni hukum kapitalis yang sangat dihormati oleh Pemeritah Indonesia yang sudah sudah apalagi jaman orde baru, dan DPR nya. Kemudian diulangi kuliahnya wanti wanti oleh Nyonya Hillery Clinton tempo hari.
Lah bila direnungkan, selama kurun lebih enam bulan musim penghujan, seluruh muka bumi di Indonesia tertutup oleh hijauan, yang katakan 75%,  bisa dibuat makan ternak berperut majemuk  Yang kebanyakan halal, asal disembelih dengan ketentuan Islam
Hijauan yang menutupi 75% bhumi  Nuasantara ini bila setiap 2 bulan dipangkas dan dikeringkan atau dicacah dan dibuat silages ( silos) , bisa tiga kali panen.  Soalnya mengatur hijauan ini agar terjangkau oleh peternak dan dapat disimpan untuk pakan musim kering nanti.
Usaha serupa, tapi digunakan untuk pembuatan kompos sudah dirintis di Kota Madya Surabaya oleh Bu Risma, setiap kecamatan punya sentra kompos hijauan sendiri dari apapun dedaunan yang di pangkas di wilayah Kodya ini, yaitu mesin pencacah dedaunan baru dipadatkan dan ditup rapat rapat dengan terpal plastic untuk meragi/menjadi kompos.
Diseluruh pulau Madura, pertani di desa desa memanen dan bambu ditegalan dan pekarangan untuk dikeringkan  selama musim penghujan untuk persediaan “hay” dari daun bambu  kering, buktinya sekering apapun tahun tahun yang telah lewat mereka tidak pernah kekurangan pakan ternak sapi kambing  daun bambu ini dicamur dengan kulit tongkol jagung jerami padi, jerami kedelai, kacang hijau semua tersimpan rapi untuk persediaan pakan dimusim kering, tentu saja ditambah consentrate dari bungkil maupun katul dan briket/pelet consentrate.
Jadi tinggal membudayakan lahan yang tidak produktip untuk hijuan pakan ternak, menjadi peroduktip seperti pagar pekarangan, tepian saluran air dan sungai, tepian jalan, batas tegalan dan sawah, bukit bukit lahan mlik Pemerintah – bukan digunduli tapi dipangkas untuk dimanfaatkan daunnya guna pakan ternak sapi atau kambing Secara continue dan terrencana.
Teman saya pemelihara kambing gibas (domba), memangkas tanaman naungan jalan raya di kota Nganjuk Jawa TImur yang berupa daun Sonokeling  ( Daibergia latifolia –dari familia Fabaeeae )  yang pahit kok kambingnya ya mau,. Orang tidak akan bisa membedakan rasa daging  Domba Garut yang lambang kemapanan orang kaya dengan daging domba gibas biasa, yan diberi makan daun sonokling  penaung  jalan di kota kota.*)



0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More