9:14 AM
IDE SUBAGYO
MOTIF PERILAKU BERNEGARA NKRI HARUS
DOMINAN.
MI hari ini, dalam acara bedah editorial di Metro TV tg 24/2/2016 yang
biasanya, mengangkat topic “Kita harus
mengetengahkan langkah diplomasi yang cerdas, untuk menangani pelanggaran
wilayah hak ekonomi eksklusif perairan laut kita terhadap pencurian ikan oleh
kapal nelayan China” .
Satu anjuran yang cerdas, mengingat cara lain yang lebih emosional malah akan menjauhkan dari tujuan kita yang
utama “ menjaga kedaulatan dan integritas wilayah kita”
Siapa yang tidak bersimbah air liur, bila menghadapi wilayah darat dan laut
yang kaya produk makanan tapi kurang dimanfaatkan dan dijaga seperti NKRI kita ?
Ya, menjaga ini perlu beaya, yang masih banyak dibutuhkan untuk membangun
infra stukture yang langsung berguna untuk menggeliatkan ekonomi sebagian besar
rakyat, tentunya.
Bila “gafatar” saja yang telah mengejutkan kita, sudah mampu mengerahkan
ribuan orang untuk membangun masyarakat kecil di bidang pertanian, lahan tidur yang sangat luas di wilayah kita
ini. Sayang kenapa bukan Negara yang
berkiprah, meskipun baru dengan skala yang sama ?
Apa yang saya tandai, feodal feodal kecil
yang jadi pejabat Daerah dan feodal kecil kampung dan puak setempat, pertama
tama menunggu ( selama masyarakat kecil dengan motif yang berciri feodal juga
dengan credo dari tokoh panutannya yang jelas sempit dan sektaris- memberi
pasokan "bagi hasil" yang tak resmi, ya OK saja) baru kaget setelah ada issue akan dijadikan basis ISIS. Untuk menebus
kukurangan wawasan mereka, malah bertindak anarkis, mambakar dan merampas harta
yang ditinggal. Nampak jelas di siaran TV ! Karena tindakan yang over acting
dari feodal setempat skala puak dan kampung ini memang masih serendah itu.
Lha motif pemerintah NKRI kan jauh lebih luas dari itu ? Motif mengangkat
ekonomi masyarakat dari usaha tani dilahan tidur, tidak ada feodal setempat
baik berseragam maupun tidak, inilah maka mereka dengan segala alasan mau
mengambil pekerjaan ini dengan dalih peguasaan Daerah !.
Artinya yang dicapai oleh gafatar sudah besar bahkan mengejutkan bagi
organisasi sebesar gafatar, meskipun motif yang
disulut disanubari pengikutnya lebih sempit tidak berguna bagi masyarakat
banyak dibanding dengan motif mempetahankan integritas NKRI dan demokrasi kita ?
Apabila NKRI mau meratakan jalan diplomasi, untuk mempertahankan kedaulatan
NKRI dan demokrasi, maka otot diplomasi menghadapi Negara besar yang penduduknya satu
milliard lebih, ya mengadakan pasokan pangan yang bisa dia andalkan, baik
kuantitas maupun kualitasnya dengan harga yang bersaing, setiap saat, tidak
bisa lain. Boleh beli bila berkelakuan baik.
Dari sisi pandangan ini, tugas memanfaatkan lahan tidur
secepatnya adalah sangat strategis, harus ada kenyataannya dalan beberapa tahun
saja. Apalagi dilahan gambut yang musim kemarau tahun ini pasti kena bencana
lagi, dibakar oleh feodal kampung.
Saya hanya bisa berdo’a ( saya sudah berumur 78 tahun) semoga “Teman Pak
Jokowi” yang muda muda dan bersemangat demokratik, jadi berjuta juta jumlahnya bisa membantu beliau melaksanakan
tugas ini. Saya tidak bisa mengharapkan bala bantuan tulus dan cerdas dari
organisasi semacam Partai yang sampai sekarang masih duduk di singgasana feodalim, (feodal dan dholim) lebih rendah daya gunanya bagi pemanfaatan lahan tidur dari organisasi semacam gafatar yang feodalistic bertujuan
sempit lagi sebagai alat penyesatan. Saya mendambakan berjuta juta nasionalis yang cerdas dan tulus. Disanalah mereka berdiri menjadi pandu Ibuku. Semoga
Allah memberikan pertolonganNya membuka hati para muda *)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar