Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 06 Maret 2016

PEKA  - ITU ARTINYA SEGALA PERASAAN DAN PERBUATAN DILANDASI DE3NGAN SEMBOYAN BISMILLAHIRAKHMANIRAKHIM.

Hla wong yang diberi bekal hidup kalimah itu saja masih bingung memaknainya setelah limabelas enambelas abad. ?

Coba dilihat nanti, pada Konferensi Negara Negara Islam OKI menghadapi keadaan darurat di Jakarta hari ini. Apa dibuka dengan Bismillahirakhmanirakhim ya ? Karena sebenarnye entitas yang diberi tangguh ini sangat khawatir dan takut, bila kaum muslimin mengerti makna credo ini.

Isyarat oleh alam sudah diberikan berkali kali, ya masih tetap merunuti perilaku semula yang membawa kekalahan dan kehancuran, kesombongan suku bangsa kaya, bersekutu dengan suku yang lebih kaya kagi, bersekutu dengan entitas yang diberi tangguh, trus mau omong apa ? Wong untuk kita, rakyat yang beragama islam ya dianggap “kemelipen”

Semua kita kaum mukminin, membaca Al Fatihah paling kurang tujuh belas kali sehari karena sholat kita total ada 17 rokaat. Yang dimohonn kepada Allah adalah supaya dituntun ke jalan yang benar, bukan jalannya mereka yang sesat dan jalannya mereka yang dimurkai Allah.

Peka artinya menurut mas Pati, tidak membiarkan orang bahkan alam susah akibat perbuatannya, atau akibat  kecuekannya, semua itu namanya TIDAK PEKA,  seperti menyingkirkan duri dari jalan yang biasa dilewati orang, ( yang tahu duluan ya menyingkirkan bahaya itu)    

Sang tidak-peka, memikirkan kesusahannya sendiri – toh hanya petunjuk (E) di dashboard- bensin meter saja, dan jarum yang mepet) Tidak membiarkan mobil bertangki kosong samasekali sesampai dirumah, itu derajad  dalam kepekaan  seseorang. Dari pada menyingkirkan duri di jalan orang, bisa disingkirkan oleh semua orang, tanki mobil kosong sampai dirumah mungkin jalannya  pulang harus memutar dan akhirnya macet lama sekali selama berkendara  pulang, bagi  yang mendapat rezeki lebih dari yang lain, Gampang saja hanya bilang keseluruh rumah tangki mobilnya kosong mngkin tinggal 1 -2 km saja sudah mogok, lebih mudah dari menyingkirkan duri. ITU ARTINYA PEKA.

Lha supir berikutnya, seorang kakek usia 78 tahun, harus menjemput  cucunya si anak TK jam 10. 00. Lantas dikendarai sejarak 700 meter mogok. Dengan pikiran macam macam kerusakan yang bisa terjadi, si sopir gaek otomatis menstarter beberapa kali tetep mogok juga. E lha jarum tangki memang sudah mepet ke (E) selama kemarin sore macet lama. Si sopir gaek penjemputan anak TK tidak becara apa apa, percuma, untung mogoknya persis didepan bengkel service yang dia kenal baik,  dibantu diganti busi, jalan 50 meter mogok lagi, wong jarum tankinya memang mepet ke (E), - “ndelalah” didepan seberang jalan pesis ada toko yang menjual bensin eceran, langsung  dia anak dari bingkil yang masih dekat, menyeberang dan membeli bensin hanya 5 liter, mobil jalan mulus menjemput si anak TK tampa terlambat. Keadaan selanjutnya tidak ada omong tidak ada cerita, apapun rutinitas rumah tangga seperti biasa.


Hanya si supir gaek brfikir, “it could be worse” bila 700 meter mogoknya itu sampai di jalan ramai, tanpa penjual bensin eceran dekat dekat tempat mogok. Dia hanya berfikir dalam bathin, jalan yang benar yang dia mohon setiap hari ya itulah, Rakhman dan rakhim itu juga kemudahan yang kecil tapi memang seperti ada yang mengatur – dengan bekal rakhman dan rakhim orang lain, makanya setiap tindakan kaum muslimin hendaknya didahului dengan bismillahirakhmanirakhim. Lebih baik bila dipahamai maknanya*)

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More