9:52 AM
IDE SUBAGYO
PEKA - ITU ARTINYA SEGALA PERASAAN
DAN PERBUATAN DILANDASI DE3NGAN SEMBOYAN BISMILLAHIRAKHMANIRAKHIM.
Hla wong yang diberi bekal hidup kalimah itu saja masih bingung memaknainya
setelah limabelas enambelas abad. ?
Coba dilihat nanti, pada Konferensi Negara Negara Islam OKI menghadapi
keadaan darurat di Jakarta hari ini. Apa dibuka dengan Bismillahirakhmanirakhim
ya ? Karena sebenarnye entitas yang diberi tangguh ini sangat khawatir dan takut, bila kaum muslimin mengerti makna credo ini.
Isyarat oleh alam sudah diberikan berkali kali, ya masih tetap merunuti
perilaku semula yang membawa kekalahan dan kehancuran, kesombongan suku bangsa kaya,
bersekutu dengan suku yang lebih kaya kagi, bersekutu dengan entitas yang diberi
tangguh, trus mau omong apa ? Wong untuk kita, rakyat yang beragama islam ya dianggap
“kemelipen”
Semua kita kaum mukminin, membaca Al Fatihah paling kurang tujuh belas kali
sehari karena sholat kita total ada 17 rokaat. Yang dimohonn kepada Allah
adalah supaya dituntun ke jalan yang benar, bukan jalannya mereka yang sesat dan
jalannya mereka yang dimurkai Allah.
Peka artinya menurut mas Pati, tidak membiarkan orang bahkan alam susah akibat perbuatannya,
atau akibat kecuekannya, semua itu
namanya TIDAK PEKA, seperti menyingkirkan
duri dari jalan yang biasa dilewati orang, ( yang tahu duluan ya menyingkirkan
bahaya itu)
Sang tidak-peka, memikirkan kesusahannya sendiri – toh hanya petunjuk (E)
di dashboard- bensin meter saja, dan jarum yang mepet) Tidak membiarkan mobil
bertangki kosong samasekali sesampai dirumah, itu derajad dalam kepekaan seseorang. Dari pada menyingkirkan duri di
jalan orang, bisa disingkirkan oleh semua orang, tanki mobil kosong sampai
dirumah mungkin jalannya pulang harus memutar
dan akhirnya macet lama sekali selama berkendara pulang, bagi yang mendapat rezeki lebih dari yang lain,
Gampang saja hanya bilang keseluruh rumah tangki mobilnya kosong mngkin tinggal
1 -2 km saja sudah mogok, lebih mudah dari menyingkirkan duri. ITU ARTINYA
PEKA.
Lha supir berikutnya, seorang kakek usia 78 tahun, harus menjemput cucunya si anak TK jam 10. 00. Lantas
dikendarai sejarak 700 meter mogok. Dengan pikiran macam macam kerusakan yang
bisa terjadi, si sopir gaek otomatis menstarter beberapa kali tetep mogok juga.
E lha jarum tangki memang sudah mepet ke (E) selama kemarin sore macet lama. Si
sopir gaek penjemputan anak TK tidak becara apa apa, percuma, untung mogoknya
persis didepan bengkel service yang dia kenal baik, dibantu diganti busi, jalan 50 meter mogok
lagi, wong jarum tankinya memang mepet ke (E), - “ndelalah” didepan seberang
jalan pesis ada toko yang menjual bensin eceran, langsung dia anak dari bingkil yang masih dekat, menyeberang dan membeli bensin hanya 5 liter,
mobil jalan mulus menjemput si anak TK tampa terlambat. Keadaan selanjutnya tidak
ada omong tidak ada cerita, apapun rutinitas rumah tangga seperti biasa.
Hanya si supir gaek brfikir, “it could be worse” bila 700 meter mogoknya
itu sampai di jalan ramai, tanpa penjual bensin eceran dekat dekat tempat
mogok. Dia hanya berfikir dalam bathin, jalan yang benar yang dia mohon setiap
hari ya itulah, Rakhman dan rakhim itu juga kemudahan yang kecil tapi memang
seperti ada yang mengatur – dengan bekal rakhman dan rakhim orang lain, makanya
setiap tindakan kaum muslimin hendaknya didahului dengan
bismillahirakhmanirakhim. Lebih baik bila dipahamai maknanya*)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar