Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Jumat, 18 Maret 2016

PEMBELAJARAN YANG PALING SULIT BAGI MASYARAKAT MANUSIA

PEMBELAJARAN YANG PALING SULIT BAG I MASYARAKAT MANUSIA
Fithrah manusia adalah “hidup” di alam dunia yang harus disertai dengan nafsu nafsunya. Bedanya dengan  sesama makhluq hidup yang lain di dunia ini. Bahwa manusia menyadari akan hal ini, dengan fikirannya ke kesadarannya yang merupakan karunia dari Allah.
Konon,  para malaikat dan gunung gunungpun enggan untuk memikul, bahkan disertai oleh yang namanya nafsu ini, kalau bisa menolak, manusia tidak. Hanya Allah member tahu klasifikasi dari nafsu nafsu ini yaitu amarah, lawamah, mutmainah dan  supiyah. Dua yang pertama menyangkut egoisme, dua yang terkhir menyangkut kepentingan kemaslahatan manusia sesamanya.
Menurut hemat saya klasifikasi ini untuk memudahkan penggunaannya, supaya manusia bisa bijaksana, dalam hidupnya, yaitu mena’ati perintahNya,  dan menghindari laranganNya, supaya selamat hidupnya baik secara individu maupun bermasyarakat.
Banyak kisah dan petunjuk  dari agama yang bisa diteladani mengenai pengendalian nafsu nafsu ini. Konon, dalam kisah Nabi Sulaiman ( bahasa Ibrani (Salomon) , pernah berlayar mengarungi samudra, dan menyaksikan betapa kasihan ikan ikan teri yang berbadan kecil, yang selalu kelaparan karena makanan yang diberikan oleh Nabi Sulaiman selalu direbut ikan yang lebih besar, dari itu maka dititahkan untuk member makan ikan teri ini kepada para pengiringnya, ternyata  sudah berkapal kapal makanan habis saja dan tidak cukup buat memberi makan ikan ikan teri ini.  Ini pelajaran, sehingga orang tidak terlalu mudah untuk berfikir bahwa Allah tidak adil dalam memelihara makhluknya. Ilmu biologi ternyata menemukan bahwa hidup gerombolan ikan teri ini, dari jazad lain yang lebih kecil dan jumlah jasad renik ini membatasi sendiri jumlah ikan teri ini, makanya ikan teri selalu berenang  kasan kamari sambil menganga untuk menyerap jazad renik ini. Sebaliknya manusia kelas teri, memang bisa tidak kebagian makanan yang begizi oleh nafsu hangkara (amarah dan lawamah), manusia kelas ikan kakap dan hiu, sebab manusia kelas ini bisa memiliki gudang gudang yang dilindung hukum manusia. Manusia kelas ikan kakap dan hiu bisa menciptakan hukum  atau aturan yang bisa melindungi gudang  gudangnya dengan sempurna, walau dalam masa paceklik
Ada kisah lagi yang semua agama samawi meriwayatkannya, Kisah Nabi Jusuf manafsirkan mimpi sang Pharaoh. Kisahnya mimpi sang pharaoh, dia melihat tujuh sapi gemuk dan sehat dan dia melihat lagi tujuh sapi yang kurus kurus dan penyakitan. Hanya anak angkat sang Pharaoh Jusuf  ini yang menafsirkan akan terjadi tujuh tahun panen bagus, dan tujuh tahun berikutnya panen gagal oleh sebab alami, maka Jusuf menganjurkan mengadakan persediaan pangan untuk rakyat seluruh negeri gudang gudang gandun dan makanan lain yang awet selama panen baik, dengan patuh dituruti, banar saja tujuh tahun berikutnya panen selalu gagal. Beruntutnglah Negara telah menyediakan gudang  gudang pangan yang cupup dimakan orang senegara selama tujuh tahun panen gagal.
Bagaimana orang zaman sekarang  berfikir untuk mengartikan kisah ini, beriman atau tidak ?
Saya beerfikir bahwa orang zaman sekarang,  menganggap  hal itu tidak akan terjadi zaman ini, walau oleh Monsanto sekalipun, atau Negara sekaya Amerika Serikat, atau PBB sekalian. Hanya sedikit sekali orang kaya raya di Amerika srikat yang menyediakan untuk keluarga kecilnya persediaan makanan dan minuman termasuk hunian begitu canggih dan terlindung dari radioaktip, bila terjadi perang nuklir. !!! .
Saya berfikir, bahwa manipulasi stock pangan dunia adalah sumber keuntungan yang pasti, sebab orang menjual panen murah karena kelabihan stock waktu panen raya, dan pada waktu musim kering konsumen membeli dengan harga yang tinggi sebab tidak praktis untuk perorangan maupun kelompok apalagi Negara, menyimpan makanan pokok untuk kebutuhan sampai panen lagi. Malah stock piling pada saat panen, dan mengatur harga pasar supaya barang langka adalah jalan yang pasti untuk mencari keuntungan besar bagi muslimin sekalipun, yang sekarang dnamakan “kartel” kayak daging ayam. Daging sapi, beras, kedelai, BBM.BBG dan lain kebutuhan pokok. Bila Negara mengatur ini tidak akan mendapat restu dari Nyonya Hillery Clinton yang  mengajarkan kepada kita supaya Negara ndak usah ikut ikut soal  pengadaan kebutuhan esensial, serahkan saja pada swasta ( yang PNS saja egois kok} mencalonkan jadi Presiden Amrerika Serikat.  Sedang kaum muslimin di Indonsia, mencari keuntungan dari  pembelian beras langsug dari petani lecil pada saat panen raya dengan harga dibawah harga dasar, menyosohnya dan memasok kegudang Dolog dengan harga dasar, dapat pembagian keuntungan  dari tengkulaknya, yang sebenarnya mendapat modal dari Dolog sendiri. Yang mengadakan daging sapi juga demikian malah Preiden PKS  Lutfi Hasan Ishaq, Fatonah,  deretan penjabat Bulog, deretan penjabat beaya Haji,  sudah divonis penjara, juga main di pengadaan minyak mentah, pengadaan batu bara untuk  produksi listrik, semua tahu hikayat Nabi Nabi diatas.
Bahwa  pembelajaran paling sulit untuk diperhitungkan oleh masyarakat sendiri adalah membatasi nafsu  sebagian dari masyarakat yang bertugas pengadaan, nafsu  untuk menyenangkan diri  sendiri (egoisme) dan kelompoknya dan mengetengahkan kebutuhan masyarakat ( kepentingan umum- isme kalau sudah alergi pada sosialisme Indonesia) untuk memenuhi hajat hidup masyarakat banyak dengan beaya yang wajar terjagkau, itu menurut ajaran Islam,  azasnya adalah bismillahirakhmanirakhim – Dengan nama Allah yang  Maha Pemurah dan Maha Pengasih,  maknanya ya kepada sesama dan alam raya, 
lha kalau sudah di mark up waktu beli sejadi jadinya, trus gimana ? Kalau ndak begitu ya kapan kaya-nya ?  Malah mengorbitkan Pacandu narkoba jadi Bupati pun jadi asal ada uang maharnya. Memberikan keterangan bahwa darah dan rambut si balon Bupati bersih dari unsur senyawa narkotik-pun jadi. Ini Dokter sekolah dimana, muridnya siapa ?. Waktu jadi mahasiswa ikut organisasi apa ? ?
Menjalankan tugas  mengadakan hajat hidup yang esensial bagi masyarakat, duh sulitnya melaksanakan ideology  Islam yang sebenarnya itu*)                                                                                                                                                


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More