Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Kamis, 03 November 2016

MENYELA KESIBUKAN IBU RISMA ( bukan mencela lho)

MENYELA KESIBUKAN IBU RISMA, WALIKOTA  KOTA MADYA SURABAYA.

Kami tahu kesibukan Ibu Walikota Surabaya,  dengan panggilan akrabnya Bu Risma., mengatur kota Surabaya agar menjadi cantik dan penduduknya merasa lebih nyaman. 

Soal transportasi umum.

Kota madya Surabaya sudah jadi kota besar, dengan kpasitas sebagai  metropolitan wilayah Timur Negeri ini dengan Prlabuhah dan Bandaranya..

Aktivitas  penduduknya untuk mencri nafkah dari  kota besar ini  terutama bekerja mengawaki segala kegiatan ekonomi  manufaktur dan jasa.  PNS  Instansi Tingkat Propinsi, dan Pegawai Swasta, juga Mahasiswa  puluhan Universitas Negeri dan Swasta, pelajar ratusan SMA dan SMP.

Kota yang semula  panjang menyusuri Kali Mas dari Sepanjang ke Tanjung Perak,  dengan segala fasilitgas transportasinya telah berubah menjadi bulat telur dengan  memanjang kebarat dan ketimur..  ke barat dipenuhi dengan pabrik  pabrik yang labour intensive  ketimur terutama dengan hunian mewah sampai Pantai Timur Kota Surabaya. Ke Utara berhenti sampai  Pelabuhan dan  Depo container di bekas lapangan terbang Perak.  Keselatan  mendesak  Wilayah Kabupaten Sidoharjo. Kebarat mendesak wilayah  kabupaten Gresik. Saya salut kepada Bapal Ir  Johan Silas, pecinta Kota ini,  yang masih cawe cawe dalam design-nya, meskipun tanpa diminta.  

Transportasi umum, tidak mengenal batas wilayah, orang berangkat dan pulang kerja,  anak sekolah,  orang berbelanja  dan pulang,  orang  bersosialisasi antar mereka, kegiatan agama.  Kegiatan olah raga dan hiburan,  membayar pajak, mengurus dokumen Kependudukan,  Penjara dan Pengadilan,  terakhir kegiatan  MENGUNJUNGI RUMAH SAKIT, YANG MELAYANI BPJS, acara rutin bagi manula yang masa mudanya tidak sempat korupsi.

Hampir semua Rumah Sakit di Kota ini dapat dicapai dengan berbagai moda transportasi  umum, kecuali satu, YAITU RUMAH SAKIT  ISLAM  JEMURSARI.    

Ibu Risma telah begitu berhasil  menghentikan kegiatan umum yang cukup ramai di Jarak  daerah lampu merah , (konon yang terbesar di Asia Tenggara),  bagus,  kaum Agamawan dan Penjaga kesehatan moral bangsa , sangat terbantu.   Diacungi jwmpol oleh semua fihak. Bu Risma telah berhasil mempercantik kota, dengan penghijauan.  Kecuali jalan jalan baru  diwilayah baru yang di design tanpa trotoir, malah tanpa  saluran pematus.

Tapi Rumah sakit yang melayani lebih dari 800 pesien setiap hari, mngkin 1000 orang sehari semalam,  yang 90 persen BPJS  -  dengan pelayanan yang alhandulillah terbaik di Kodya Surabaya, kok sulit sekali dijangkau dengan moda transprtasi umum.  Hanya ada satu lin bus kota,  Bungur asih – Bratang. Itu saja jarang lewat.

Wajibnya, kota yang baik selalu megupayakan akses  ketempat tempat fssilitas umum ke tempat tempat yang sangat diperlukan msyarakat, supaya terjangkau oleh penduduk kota dengan murah dan gampang. Sebab diseluruh dunia justru rakyat kecil menengah bawah ini yang membayar pajak ke Negara langsung atau atau tidak lansung yang terbesar jumlahnya . Mereka, pejalan kaki,  penumpang bis dan angkot, membayar ongkos per meter persegi jalan yang dipakai setiap hari,  jauh lebih mahal dari pemilik mobil Ferari. Tidak semua mereka mampu menyewa taxi,  gojek atau jasa transportasi umum papan atas lainnya.

Apabila Angkot merasa keberatan kerena bila pagi pagi sekali jam  530 sampai jau 730 Jalan A. Yani jadi lautan sepeda motor, merayap sehingga angkot  terpaksa nombok bensin, sedang siang hari dianggap jarang peumpang.

Mbok lin yang ke utara lewat Jarak dikurangi (kan sudah sepi) dipindah ke  Bungurasih –Bratang.-pp. -Kami kaum bawah dalam income,  ( belum tentu dalam bidang moral dan etika, apalagi kepekaan intelektualitas) sangat membutuhkan transportasi umum,  sanggup membayar jauh dekat 10 000 rupiah dari dan  ke RSI  Jemur,  (meskipun hanya kelewatan)  untuk kompensasi  kekurangan penumpang pada siang hari. Katimbang naik taxi atau gojeg yang jauh lebih mahal.

Karena ada dua tiga klinik yang harus dikunjungi dan sehari  hanya satu  unit klinik  yang dibolehkan, meskipun hanya untuk diambil darahnya sesudah puasa 9 jam, besoknya baru dilayani  satu klinik yang bersangkutan lusa satu lagi – kebanyakan manula  mengunjungi lebih dari satu klinik setiap bulannya.  

Bu Risma sangat  kaget  karena di Jarak ada PSK  tepaksa praktek pada usia 60 tahun, saya hormat setinggi tingginya  pada kepekaan anda. Saya harapkan kepekaan yang sama dalam mengatur lin lin transportasi umum, supaya tempat tempat yang harus dikunjung oleh setiap warga Surabaya anda,  bisa dijangkau karena dilewati  lin angkot dengan “murah” dan handal seperti angkot  dari-- ke Jarak dulu, meskipun,  percayalah, saya sudah 78 tahun, tidak pernah ke sana*)


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More