2:09 PM
IDE SUBAGYO
WAHAI BANGSAKU, HUTAN YANG DI
PINGGANG GUNUNG SUDAH KALIAN RUSAK.
Ibu pertiwi sudah kehabisan air mata, lereng gunung, hutan raya sudah kamu
rusak dengan alasan yang sepele, kalian
dipimpin oleh nafsu iblisnya para feodal
setempat, feodal puak dan kampong, bekerja sama dengan golongan yang memang nalurinya untuk
kepentingannya sendiri dan puaknya,
naluri jahat yang lepas kendali,
karena kendali masih ditangan feodalmu
Air hujan telah menghanyutkan tanah
lereng terjal dan landai dari bukit dan
gunung, tujuh puluh persen telah gundul
kelimis, hanya ditumbuhi semak dan alang alang .
Mau lihat bukti hasil perilaku kalian ?
Lihat di aliran sungai Sa’dang Sulawesi Selatan, dari Rantepao Tanah toraja, Makale hingga
Enrekang didataran rendah sungai Sa’dang.. Orang Makale malah bangga memperlihatkan jurang
gundul disisi selatan jurang hulu sungai
Sa’dang , yang mengukir jurang dalam dan curam seperti miss V di pegunungan
yang dilewati. Sebaliknya lembah miring curam
gundul penuh belukar dan alang alang pada musim hujan, musim kemarau rumput semak kering ( rupanya top soil-nya sudah tergerus oleh air
hujan semua ke bawah), lapisan tanah tinggal beberapa cm, saja tidak bisa menyimpan air, kehabisan air selama musim kemarau, (yang bisa tumbuh hanya alang alang dan semak) bagaimana meng-hutan-kan-nya kembali
??. Alih alih membuat bangunan
reservoir air di hulu, di ketinggian dataran tinggi Toraja ( bila perlu dengan pipa pralon– untuk mengangairi
bibir atas lahan curam tepian sungai Sa’dang, bukan untuk debiet airnya guna usaha tani, tapi untuk
menyiram penghutanan kembali jurang sempit dan curam sepanjang dari Makale ke Enrekang saja, menutupi luka hati kita yang menganga berabad abad. Tapi malah
membangun bendung raksasa di sungai Jeneberang yang musim hujan saja airnya
kecil, karena water catchment area-nya kecil. Dari sungai yang sangat pendek
dibandingkan dengan sungai Sa’dang.
Ini bukti lagi bahwa duit rakyat bertrilyun trilyun bisa habis oleh proyek
aneh yang disebut project politis ini, semacam “pork barrel” di Phillipines, untuk
mendukung elektabilitas feodal kelas puak dan suku saja, sebagai tulang punggung
golkarnya Pak Harto, direka yasa menjadi "suara mahal" artinya jumlah suara sedikit tapi ke- terwakilan-nya di DPR RI banyak. biar si feodal puak bisa nangkring disana terus.
Lihat lembah lembah sungai Cimanuk di
Jawa Barat, mulai dari Garut sampai Sumedang, dihulu bendung Jati gede. Ada belasan kota kecamatan,
dibangun dilembah atau bekas aliran
sungai Cimanuk yang rata, dengan tersedianya
air sumur yang dangkal, banyak bahan bangunan rumah tembok, beratap genteng,
kurang apa ? Kena apa tidak membuat kota hunian sepanjang tanah sebagus itu ?
Lantas bulan yang lalu banjir bandang menghabiskan sebelas kota kecamatan. Ironisnya lokasi- nya sangan dekat dengan
Mekkah-nya civil engineering ITB di
Bandung, menjadi sembelit ilmu karena didominasi Organisasi Mahasiswa berkolitik (kolusi politik) praktis, tapi ideologinya masih karbitan dan jongkok. Sungai sungai mendangkal alirannya di lembah lembah luas dan nyaris rata. Sekarang sungai sungai- mu ini sudah menjadi dangkal. gampang meluap ke hunian di lembah lembahnya.
Masih tidak percaya, kalian malah bermukim
disana, mendirikan kota kota kecamatan ditanah lembah aliaran sungai
dengan senangnya karena air sumur
yang dangkal, dan tanahnya rata seperti di aliran sungai Cimanuk dihulu waduk bendung Jatigede itu. Mendirikan kota kecamatan harus izin Bupati dan
Gupernur, kalau asal tanda tangan saja, ya itu akibatnya. Tapi toh manti bebas hukum, karena tidak mengerti. Contoh ada, seorang menteri, dari kabinet presiden yang lalu. Lebih licin dan kaya dari Ksatria tingkat Jero, dari Puri Singaraja.
Sekarang semua kita bangsa
Indonesia mulai yang kakek nenek diharapkan cepat mati, tabungan pensiunnya dibutuhkan untuk membangun infra struktur, sampai
bayi yang belum dilahirkan harus
memelihara rungai sungainya supaya manfaatnya
bisa diperoleh, dan musibahnya hilang, dan sangat tidak murah.
Lantas mau apa ? Mau main kolitik terus, mempertahankan pengusaha Peng
Peng** dengan semua kakak adik dan sepupu satunya?
Haiyaa*)
pengusaha Peng Peng bukan pegusaha Gepeng, tapi Pejabat Pengusaha bukan Pengusaha Gepeng
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar