Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 27 Januari 2019

SERI 3 DARI DOE: TEKNOLOGI NANOPERTIKEL

SERI 3 DARI DOE : TEkNOLOGI NANOPERIKEL
Researchers at DOE's Brookhaven National Laboratory have discovered how to combine DNA and nanoparticles so that the nanoparticles self-assemble into a variety of 3D structures. Credit: US Department of Energy
A similar effort at the University of Michigan found a form of cadmium sulfide, which is used to make solar panels, that self-
assembles into shells in water that is moderately basic. Living systems use nanoshells for essential functions, such as controlling the location of chemical reactions. The synthetic shells,
which are about half the diameter of a virus, could be used in gene therapy. The University of Michigan researchers modeled the shells at the DOE Office of Science's National Energy Research Scientific Computing Center user facility before they created them in the lab.

Para peneliti di DOE Bagain Scnce telah menemukan kombinasi DNA dan patikelnano tertentu, sehingga kemampuannya untuk mrmbentuk diri dstri pertikelnano ini  mampu membentuk berbagai struktur 3 D ( dengan berbagai kegunaan lan)  Atas jasa Dept DOE ini.
Upaya yang sama mendapatkan salah satu bentuk cadmium sufide yang menjadi bahan pembuat solar panel, yang kemampuan membentuk dirinya menjadi rangka dalam air, yang biasanya merupakan dasar sistim rangkanano untuk sistim makhliuk hidup dalam melakukan fungsi utamanya, seperti mengendalikan giliran barbagai reaksi kimia esensial.  Rangka sintetik ini besarnya setengah dari ukuran virus, selanjutnya bisa digunakan untuk gene therapy. Di Unversitas Michigan, peneliti, telah membuat model rangka ini di DOE Bagian Science, mereka membuat computasi model ini sebelum mengerjakannya di lab mereka.



DNA and Tiny Diamonds: The Smallest Guides Imaginable
Unfortunately, spontaneous self-assembly relies heavily on the particles' characteristics. Use different particles, and self-assembly will either form different structures or not occur at all.
But researchers are looking into a different approach that will work no matter what type of particle they use. With this method, scientists attach a material that wants to self-assemble to a different nanomaterial that doesn't. The materials that want to
Satuan DNA dan intan kecil. Merupakan benda terkecil yang digunakan sebagai penunjuk jalan yang paling mungkin untuk kejadian spontan dari pengaturan sendiri, sayangnya hanya tergantung dari watak khas pertikelnya. mestinya apabila memakai bahan lain, maka watak bisa mengatur diri ini bisa timbul atau tidak sama sekali.
Akan tetapi para peneliti telah menemukan cara pendekaan lain, yang akan memicu kecadian pengaturan diri tanpa memilih bahan dasar dari petikel nano ini. Dengan metoda ini para ilmuwan dapat menggabungkan paartikelnano dari lain bahan yang akan diteliti  struktur  nano –nya dengan bahan yag sudah dikenal bisa.(mengatur diri)
The materials that want to self-assemble act like Velcro strips used to hang pictures. Normally, the pictures and wall wouldn't stick together. But by applying a Velcro strip to each one and pushing on them, they lock in place. With this method, scientists could connect any type of nanoparticles and do so in whatever form they wish.
DNA is one of the most promising forms of this nano-Velcro. Scientists at the Center for Functional Nanomaterials (CFN), a DOE Office of Science user facility at Brookhaven National Laboratory, are investigating this method.

Bahan nano yang akan diteliti kemampuannya untuk mengatur diri, akan ditempel dengan pita lem dua sisi (Velcro) yang bisa menempelkan satu gambar ke dinding, tanpa  velcro itu. gambar tidak akan bisa menempel erat,  dengan cara ini para Ilmuwan bisa menempelkan nacam macam nanopartikel dengan segala kemungkinannya.
DNA adalah salah satu bahan yang telah dipakai dengan hasil yang menjanjikan untuk memperoleh struktur nanopartikel, gajala ini juga menjadi pokok bahasan lembaga penelitian CFN ( Centre for Functional Nanoparticles) dengan bekerja sama dengan DOE.
"Using DNA, we can instruct particles how to connect to each other," said Oleg Gang, a CFN researcher and Columbia University professor .
When scientists attach synthetic DNA to nanoparticles, the DNA strands pair up in the same way they do in every living thing, bringing the nanoparticles along.
"It's a 'smart' tool," said Fang Lu, a CFN researcher. "We can design what kind of bonding is attractive, what kind of bonding is repulsive."
In a 2015 study, scientists used the DNA to connect different types of nanoparticle shapes. While spheres would normally attach only to spheres, using DNA allowed them to also connect with blocks.
Dengan memakai DNA kita bisa mengatur nanopartikel (mana) untuk menyatukan diri- kata Oleg Gang, salah seorang peneliti,  dan salah satu professor dari Universitas Columbia. Ketika ilmuwan menempelkan DNA sintetis ini nantinya akan bepasangan dengan untaian DNA (yang biasa) jadi pasangannya,(dengan) persis seperti dalam kehidupan sel yang membawa nanopartikel pasangan yang menempel di untaian DNA psangan yang lagi terbentuk..
Cara keja alat yang sangat cerdik kata Fang Lu,  seorang peneliti dari CFN. Dengan cara ini kita bisa tahu mana gandengan yang menarik dan mana gandengan yang tidak menarik.
[Dengan kata lain dalam bahasa indonesia: Bila semacam benang DNA ditempeli nanopertikel (dengan valcro) yang belum pasti mau bergabung dengan nanopartikel yang kita sodorkan, maka nano pwertikel yang kedua ini ditempelkan juga kepada benang DNA pasangan yang pertama - jadi kedua benang DNA dengan menggendong nanopatikel yang belum mau bergandeng satu sama lain jadi mau begandeng berkat velcro yang menggendong masing masing- saya kira berkat veclro DNA ini, memang jauh lebih kacil dari masing masing nanopartikel - jadi selain jadi lem, DNA velcro tidak mempengaruhi masing masing watak nano partikel yang bersangkutan - menjadi jenis nanopartikel gabungan baru, yang masih diteliti
Pada tahun 2015, satu penelitian dengan menggunakan DNA, telah menujukkan kepada mereka, perilaku mencari hubungan bentuk nanopartikel, nanopartikel bulat biasanya menggandeng nanopartikel yang bulat juga. Dengan DNA ini juga menungkinkan si bulat bergandengan dengan bentuk blok.balok


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More