SERI
4 TEKNOLOGI NANOPARTIKEL
After that, researchers moved on to creating 3-D frames out
of the DNA. This study took what they had learned about connecting different
shapes together to the next level. First, the scientists placed a nanoparticle
with a few single-stranded DNA hanging off of it into each corner of a
synthetic DNA frame. These strands
connected the particles, bringing together the particles and
frames to form three-dimensional objects. By connecting frames that had a
variety of shapes – cubes, octahedrons, and tetrahedra – scientists could form
different 3-D architectures. This method could lead to materials industry could
use for manipulating light, making chemical reactions faster, and influencing
biological processes.
Setelah itu para peneliti melanjutkan menciptakan cangkang 3D dari DNA, Penelitian ini menarik pengalaman dari sifat saling menarik hubungan antara bentuk nanopartikel sebelumnya, ke tahap
.ledih lanjut ke level berukutnya. Yang pertama para ilmuwan menempatkan beberapa utas nanoperticles-tunggal DNA, menngantung disetiap sudut dari rangka sintetik DNA... Utas ini menghubungkan partikel prtikel dengan rangkanya membentuk macam macam kombinasi bentul arsitektur 3-D, Cara ini dapat ditujukan untiuk mendapatkan bahan industri yang bisqa dipakai untuik mengatur sinar, mempoercepat eaksi kimia, dan mempengaruhi proses proses biologi
Now, scientists are using these frames to build customized 3-D nanoshapes. So far, they've been able to design zig-zags, stick figures, and other designs. By sticking a gold nanoparticle in the middle of each frame, they even created a crystal structure similar to that seen in diamonds. Scientists hope that by changing configurations and adding new types of particles, they can coax out even more characteristics.
At DOE's SLAC National Accelerator Laboratory, researchers
are using tiny diamonds themselves. They discovered how to self-assemble
"diamonoids" into the smallest nanowires ever made that are still
stable enough to meet scientists' needs. Unlike smaller nanowires, scientists
can store diamonoid ones in air without them breaking down or disperse them in
solvents without changing their structure.
Sekarang
para ilmuwan telah memakai rangka ini untuk membangun rangka
3D yang dimaui. Mazpi pada
pencapian membangun rangka zig zag, atau bernentuk tongkat dan design lain.
Dengan menempelkan np emas ke nonopstikel ditengah rangka tertentu, bahkan mereka
bisa menyusun struktur Kristal, sejenis yang dipunyai oleh kristal intan. Para
peneliti mengharapkan bahwa dengan mengganti konfigurasi dan menambah jenis
nanopertikel baru, mereka bisa mengarahkan ke banyak bentuk baru.
Di DOE cabang SLAC Lab Accelerator Nasional AS, para peneliti juga menggunakan
intan nano, mereka menemukan bagaimana intan dapat menghimpun dalan struktur
intan menjadi kawat nano intan yang
sangat halus yang pernah dibuat. Ini bisa menjadi stabil untuk pkeperluan para
peneliti, tidak seperti kawat nano dari lain bahan, yang ini kawat intan nano
dapat disimpan di uadara bebas tanpa menjadi hancur melarut dalan solven tanpa
berubah strukutrrnya.
"The really shocking thing was that we got this
beautiful three-atom cross-section of nanowires," said Nick Melosh, a SLAC
researcher. In comparison, the smallest carbon nanowires are 10 atoms wide.
To make these nanowires, the scientists attached
a sulfur atom to the molecular-scale diamond particles. When they placed this
combination in a solution with copper ions, the sulfur latched onto the copper.
This created the basic nanowire building block - a diamonoid cage carrying
copper and sulfur atoms. The diamonoids in the separate blocks then drew
together spontaneously, pulling the other nanoparticles along. This formed the
nanowire.
Yang
sangat mengejutkan, bahwa mereka nmenemukan pembuatan kawat intan nano ini setebal tiga atom, kata Nick melosh. Seorang
penelliti dari SLAC, dibandingkan dengan
kawat berbahan carbon nano jenis lain yang terdiri dari 10 atom C. untuk
pembuatan kawat intan nano setipis ini para ilmuwan menggandengkan satu atom
belerang ditingkat hubungan atom drngan partikel intan nano. Bila olahan ini
ditempatkan dalam larutan yang mengandung ion Cu, maka belerang menumpuk
seperti lembaran buku diatara tembaga.
Inilah dasar pembuatan kawat nano, satu sangkar intan yang membawa atom tembaga dan atom
belerang. Intan dalan rangka blok terpisah kemudian menarik sesamanya, menarik
nanopartikel yang lain. Maka baginilah terjadinya kawat nano.
The next big challenge is to use self-assembly to
design materials that
can solve specific problems, such as capturing the right type of light for
solar cells, or filtering out microbes from water.
"[I want to] develop methods for creating systems that
you have in your imagination. And that's very, very inspiring," said Gang.
tantangan tugas besar berikutnya adalah menggunakan sifat membentuk sendiri ini untuk menyusun design
bahan yang bisa digunakan demi mengatasi problim khusus, seperti menangkap
sinar yang benar berguna buat solar cell, atau menyaring microba dari air.
Saya
akan kembangkan metoda untuk sistim yang
anda bayangkan dalam pikiran anda,( sehingga) yang akan sangat berguna bagi anda.
Cari lebih lanjut di: Reserch use word’s smallest
diamond to make wires three atoms wide (update)
*)
7 shares
0 comments:
Posting Komentar