Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Selasa, 05 Januari 2016

LAKON SEDIH KERAJAAN ALENGKA

KATATANGI TANGISIRA,                               - menangisi diri setengah mati
SIRA DURJANANING NAGARI                          - dia si durjana musuh Negara
KAWILETENG TYAS DUHKITA                   - terjerat hati yang sangat susah
KATAMAN HING REH WIRANGI,                - merasa sangat malu
DENING ASORING DIRI                                  - oleh terbukanya watak rendah
PINUDYA DADI PANGARSA                        - di puja sebagai pemimpin
MALAH NGAGUNGNE KORUPSI                 - malah mengagungkan korupsi
Potongan dari syair “Kalatida” oleh Pujangga Raden Ngabehi Ranggawarsita – Pujangga Kraton Surkarta dua yang lalu. 1873-1802
Kok presis nasib Partai Golkar sekarang, lah sudah dibekali hasil KKN selama 35 tahun, dan Putra Putri yang bisa jadi teladan Bangsa Bedebah dengan segenap perangkatnya seperti buaya buaya yang lidahnya menyala nyala, siap menyantap cecak cecak, malah ada kadernya yang mampu memimpin Perkumpulan Sepak Bola yang suka main kayu dari Penjara, bertahun tahun, karena ATM nya pantang surut. Siapapun tidak tau bahwa Kabupatennya dipinggir jalan Daendels sepanjang 80 km, saban lima kilometer punya pompa bensin, solar, saban malam melaut membawa ribuan drum solar, sejak solar bensin disubsidi ada selisih harga dengan Singapore, Malaysia. selama itu ribuan drum semalam dari puluhan pompa bensin jalan pinggir laut ini dijaring kapal nelayan asing, akhirnya rakyat jengkel dan  Kabupatennya dibakar rata tanah. Bupatinya kader utama  Golkar.
Lha sekarang tidak bisa gitu, sang Rahwana sudah mati, jadi sampai kantor DPP nya tutup dua bulan dikunci, gedung tingkat tujuh dengan lift dan central A/C, air panas dingin setiap sudut untuk cuci muka dan mandi dipuluhan ruang kamar VVIP  dengan lift pribadi dari ruang garasi pribadi, dengan pintu otomatis. Sangat cocok untuk Tuan Y. R. si Raja Algojo Warewai, sang bertampang sangar.  Pak Harto dan Hari Hari Omong Koperasi alias ndoro Mono,  untuk melepaskan lelah, pijat alus, habis menghadiri audisi para kader inti, dari Abri dan Abdi Sipil Raja dan Ratu Manggala Pedoman Penghayatan Pelaksanaan Pancasila   alias  P4 - menghafal dengan berbagai gaya butir butir dan uraiannya, disediakan pelengkap rupa rupa senjata laras panjang pendek, kantong kantong tempat uang. Lho kok sekarang  sudah dua bulan listriknya dan Pegawai yang mengawaki Pusat Kendali Partai Golkar tidak dibayar. Duh malunya bah *)



0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More